Minggu, 07 Mei 2017

Kisah cinta tak wajar 3 PART Dhika


Ini pertamakalinya dalam hidup ku aku merasa seperti menemukan sampah yang aku butuhkan selama ini, walnya aku tidak bisa menerima ke adaan ini dengan adanya dia dalam hidup ku karena dia selalu menggangu aku.

Berawal dari chat biasa lama kelama lama aku menjadi jengkel kepadanya hinga aku memutuskan untuk menghapus kontaknya dari bbm ku, dia selalu membuat ku kesal akan tingkah lakunya sekarang ini.

Pertama aku kenal dengannya aku dan dia sanggat lah akrab dan tidak terpisah kan sangat lah kuat hubungan kita, cerewetnya dia kesukanya dia dan banyak halnyang membuat ku nyaman.

Dia lama kelamaan sering membuka loker ku dengan sengaja dan memberi tahukanya pada ku bagaikan aku biasa saja tidak mempersalahkan hal itu, tapi aku langsung melabraknya karena aku tidak suka akan hal itu dia membuka semaunya.

Sejak lejadian itu dia dia selalu menghindari ku dan tidak seakrab seperti sebelumnya, aku yang biasanya selalu dekatnya sedikit terasa hampa saja tapi tidak bertahanlama aku menemukan pacar baru sepeningalan pacar ku yang lama.

Aku sangat lah terpuruk sekali keadan ku saat itu akan tetapi dia selalu menemani ku disaat sepi dan tidak membiar kan aku sendiri, selalu bersama dan bercanda menghilangkan sedih ku yang berlarut larut membuat ku hilang nafsu makan.

Dia berada disampingku di saat aku sakit dan perhatianya pada ku membuat ku senang bukan ke payang, maka dari itu aku berteman dengan ya namanya udin tapi dia di sosmet di pangil sarif sung dan aku memangilnya sung.

Karena hubungan kita baik dia juga memanggil ku cica waktu itu, asal mula nama cica itu karena atasan kami salah menyantumkan nama ku di absensi karyawan waktu itu karena nama ku rada sulit umumnya tapi kata katanya beda.

Aku juga lama lama terbiasa bila dia memangil ku cica sedangakan aku juga selalu memangil dia dengan sebutan sung, nama sung kata dia dia adalah penggemar boy band korea yaitu suju.

Di band tersebut kata dia ada tiga fokalis utama yang berperan di sana sung itu lah yang menjadi faforit dia, yesung arti dari nama sung katanya dia suara indah ya terserah dia sajalah.

Dulu aku dan dia sering chat yang tidak penting dan selalu mengajak ku main dan mengadu kemampuan kita berdua, aku sebagai orang baru disini pertama kali melihat dia itu sombong tidak ada tegur sapa dan sangat lah jutek.

Tapi jika sudah kenal dengan dia banyak hal yang akan dia lakukan untuk teman temanya, bahkan kasus sulit yang menimpah teman satu outlet denganya yang sedang dalam pemeriksaan karena pekrjaanya tidak di laksanakan dengan tuntas.

Di bantu dengan sangat serius dan mau menyatukan atasanya itu berpihak padanya dan memintanya untuk tidak di perpanjang lagi masalahnya, dia sangatlah sabar orangnya dia selalu di jadi bahan candaan di pekerjaanya tapi teman temanya jadi semakin akrab denganya.

Aku senpat iri saat itu, itu sudah lama terjadi aku akhirnya ingin memantapkan tekat ku untuk mempersunting pacar baruku ini dan meyiapka uang yang banyak untuk acara pernikahan.

Dikarenakan uang di sini kecil maka dari itu aku mencari tempat kerja yang lebih baik dan lebih mempercepat rencana ku, aku pindah saat itu dan aku tidak sama sekali bertegur sapa dengan sung karena dia masih marah karena aku menghapusnya dari kontak bbm ku.

Aku bekerja di tempat baru dengan rasa senang bekerja di tempat baru ini adalah konsukuensinya, aku bekerja di sini setiap harinya dengan awal yang baik tapi lama kelamaan aku merasa ada yang aneh.

Pekerjaan ku biasa saja tapi berhubung jaraknya jauh dari rumah jam kerjanya lebih lama tapi gajih lumayan banyak, aku fikir fikir lagi uang gajih ku ko tidak begitu memuaskan karena jaraknya memang jauh.

Habis begitu saja di ongkos kerja ku, belum lagi menabung jalan sama pacar ku yang baru dan belum lagi memberi uang kepada orang tua.

Membuat ku semakin sedih lagi aku bertemu dengan ayah dari pacar ku yang baik menurut dia, aku ngobrol dengan ayahnya dan banyak yang di bicarakan dia lama lama memutuskan untuk memberi anaknya untuk ku tapi aku harus kuliah lagi mengejar s2 karena dia ingin menantu yang pintar.

Aku sebagai seseorang yang sederhana mana mungkin bisa mengabulkan permintaanya, aku lulus d3 saja masih untung dan aku mau menabung lagi untuk masa depan ku.

Akan tetapi aku tidak sanggup seperti ini kerja dengan uang segitu,  akhirnya aku memutar otak dan aku ingin kembali lagi ketempat kerja ku yang lama.

Setelah melewati berbagai macam uji coba lagi dan akhirnya aku masuk lagi,  pada saat aku pertemu atasan yang lama dan menyapa semua teman di sini dengan rasa senang.

Aku masuk kembali dan semuanya ternyata telah berubah dari terakhir aku masih disini, ternyata tempat ku dulu sudah di isi oleh seseorang dan dia sangat lah pebdiam bagaikan robot tidak banyak bicara.

Akhirnya aku memutuskan untuk memulai obrolan dengan sung teman akrab ku dulu,  tapi dia tidak mengajak ku ngobrol sama sekali entah apa yang membuatnya seperti itu.

Dia sangat lah aneh dulu tapi itu adalah perhatian teman yang terbaik menurut ku, tapi dia mulai mengobrak ngabrik prifasi aku dan aku marah padanya di saat aku sebelum putus.

Aku menghapus semua kontak yang dia punya dan dia marah juga pada ku waktu itu,  hinga sekarang mungkin tapi aku mulai lembaran baru.

Dika: hy sung.
Sung: ia dik.  "dia memangil pangilan biasa"
Dika: sung kau mau main kaya dulu lagi bisa kan jangan jutek lagi ya.
Sung: maaf dik, kamu kan udah punya temen tuh di tempat kamu.
Dika: dia kaya robot sung, ayolah.
Sung: emm, susah dik.
Dika: ko susah. "tiba tiba dia pergi dengan santai"

Sakit sesikit hati ku saat ini dia tidak mau main seperti dulu lagi dengan ku,  apa salah ku memangnya hinga separah itu dia tidak bisa menerimaku.

Waktu terus beejlan dia dan aku sama sekali tidak bertegur sapa sama sekali,  tapi dia mulai datang menghampiri ku dengan wajah ceria.

" dic tumben pulng sore banget”

“gataunih lagimales pulang w, sinilah temenin w ngobrol”

“ouh males pulang nih. Dic w mau ngomong sesuatu deh sama u tapi ujangan marah dulu”

“apa an??, yaudah ngomong aja”

“w minta maaf atas kejadian yang dulu banget soal loker soal  w bbm ga jelas w minta maaf banget sama u”

“klo soal buka loker sih ga masalah, tapi jangan barang yang da di tas itu barang pribadi w sung.”

“ia w minta maaf dic soal itu”

“w juga minta maaf soal ngeDC u sung soalnya w lagi banyak beban sat itu “

“klo yang itu w maksudnya hanya menghibur u aja ternyata u nagepinya berbeda maaf ya dic”

“sekarang kita baikan nih , terus kenapa u ga mangil w cica”

“emm itu soal lain maaf”

“kenapa sung w pengentau??”

“emm gini dik dulu perlakuan u beda sama w terusnya w jadi nyaman dan w pangil u cica”

“kalo sekarng w beda gitu sung”

“ia u ngediemin w tanpa sebab”

“ohh itu karna u diem sama w jadi gaenak w nya”

“w boleh Tanya sama u”

“boleh sung apa lagi yang mau ditanya”

“emm semenjak prilaku lu baik sama w dan w nyaman banget w udah suka sama u”

“….”

“terus w juga bingung u kan normal w juga normal tapi ada perasaan itu, dada w rasanya nysek aja klo u diemin w , dan ga pernah bicara sama w, terus yang u rasan ke w gimana dik maaf  w hanya mengungkapan perasaan w”

“emm map sung jika u jadi salah sangka sama w, dan itu emanag sifat w, dan mending ini jangan di bahas lagi ok”

“jawab dulu dik pertanyaan w jangan bikin sesek w, jawaban meyakitkan juga aga apa, w siap terima jawaban u ko”

“w bingung sung ternyata yang u tangep itu salah w Cuma u temenan baik aja sama u makanya sifat w berubah pada u, w kira nangepin u harus denga cara itu tapi u malah jadi suka sama w”

“w sadar dik klo u emang gapernah mau nagepin w tapi,, w terlanjur cinta sama u”

“ini ga bias begini sung u harus sadar, dan ga seharusnya kita tuh begini”

“oh ok w sadar sekarang u yang dulu baik hanya di mulut aja, kalo fisik w jelek w akan rubah, jika sifat w jelek ke u w bakal rubah, sakit w karna u w udah berusaha menjauhi lu dan ga bias pada akirnya u pindah dan mulai memudar perasaan w dan sekarang u datang lagi dan membawa sedikit cahaya buat w ternyata u selama ini hanya main main sama w, maksih dik udah bemberi harapan palsu buat w”

Aku terkejut bukan main saat ini ternyata selamini dia menyimpan rasa pada ku sedalam itu,  aku bingung tidak bisa berkata kata.

Minggu demi minggu dia kelihatan lesu tidak bersemangat dan tidak mau makan sama sekali,  hingga dia terlihat sedikit kurus aku sedih melihatnya sakit hati karena aku tak berapa lama dia mengumumkan dia akan pindah kerja dan pergi ke dubai.

Aku mulai berubah melihat dia seperti ini antara kasihan dan aku juga sakit melihatnya,  apa aku mulai suka dia juga kemudian di ingin berpamitan dengan ku aku halangi dia sebisa ku.
"sung tungu, kenapa u pindah? Apa karna w”

 “enga ki dik w Cuma mau nambah wawasan w aja, makasih  ya dik selamani”

“jangan pergi w mohon sung”

“w ga ada apa apa lagi sama u dik jadi lupain aja”

“tapi sung ,w mulai suka samu secar aperlahan”

“ga usah di paksa dik kasian cewek yang pada demen ama u, biar u jadi kenangan w”

“sung, {sambil pegang tangan sung dan jongkok} u tega sama perasan w”

“terus u nyalahin w klo u jadi suka sama w, dulu w pernah bilang sama u jangan deket deket sama w, karna w takut suka sama u. dan lama kelamaan tingkah u beda banget ke w membuat w jadi nyaman dan w mengatakan perasa w dan yang ada u tolak w, u acuhin w, u ngersa ga sepantesnya u suka sama w, u tau ga semingu ini w ga ada napsu makan kaena u karan perasan w lebih sama u”

“sung w mina maaf{sambil meluk dari belakang}w suka sung sam u maafin w yang kemaren, w mohon dan u harus tau w juga mikirin u mulu pas kejadian itu , jadi hawatir sama u, u selalu w tawarin makan tapi u cuek w sakit juga asalu tau biasanya u datang yang bawa makanan ke tampat w tapi kaga ada lagi w mohon terima w sung”

“w mita maaf jika u sampe begitu karna w{sung berbalik ngadep w dengan sedih} ini hari terakhir w disini dan w ga akan ketamu lagi tolong biarin w ngeliat wajah u dik.{melihat dia aku sambil nagis} gausah nagis tuhkan ganteng jadi ilang kalo nagis”

“sung jngan bercanda w serius sama u ,dan w juga gatau mau di bawa kenan perasan w sama u sung, w mau u bawa hubungan ini sampe ke pernikahan w terima tapi kita harus pindah, sung mau akan ia kan sung jawab”

“dik w ega mau u sampe kaya begini, w sadar ini ga bener dan w harus pergi”

“sung jadi mau (dengan wajah berharap) ”

“w ga mau dan mending kasih cinta u sama yang cantik cantik , buat apa w udah gendut jelek item gay pula.”

“w ga peduli fisk u w hanya ingin cinta tulus u sung pleass sung”

“maaf dik udah kelamaan w di sini makasih ya udah mencintai orang bodoh ini, jaga diri ya cica bay”

“sung jangan pergi sung,w akan menuggu u sampai u balik sung w buktiin cinta w sama u.”

Bodoh itu kata yang pas untuk ku melepas dia,  sekarang aku tidak tahu ap yang akan akulakukan sekrang ini aku memikirkan dia terus dan menerus membuat ku sakit.
Hinga aku memutuskan untuk mencari alamat keberadaan dia dan akubtemukan rumah dia, setiap aku pulang kerja aku selalu menghampiri rumahnya dan terus hingga aku beranikan diri untuk menyapa orang tuanya.

Dika: permisi ibu, aku boleh bertanya.
Mamah: ia kenapa de,  bisa dibantu.
Dika: ini rumah dari sarif ya bu.
Mamah: ia, betul tapi dia di dubai.
Dika: ia bu aku tau, bu aku punya permintaan bu. Tapi ini berat sekali bu.
Mamah: apa itu,  siapa tau bisa bantu.
Dika: dengan berat hati,  aku harus jujur bu.
Mamah: kelihatanya serius banget,  ayo masuk dulu.
Dika: ia bu, ibu udah tau apa belum ke anehan sarif bu.
Mamah: ia ibu tau,  tapi dia tidak tahu kalau ibu tau dia menyukai sesama jenis. Dulu banyak yang mencari dia kemari dan semuanya itu lelaki, semenjak melahirkan dia dokter memberi tahu akan keanehan dia.
Dika: ia bu, maksud dari kedatangan saya ke sini untuk menjelaskan dia pergi karena aku menolaknya bu. Akan tetapi aku berubah setelah melihat dia sakit hati dan membuatnya sakit lesu dan banyak hal lagi.
Mamah: udah ga usah di fikirin nak, siapa tau dia menemukan jodohnya disana.
Dika: jangan bu,  aku datang kesini Karen dia bu. Aku akan mempertahankan cuntanya pada ku.
Mamah: maksud kamu, kamu mau melamar sarif??
Dika: emm,  maaf bu sebelumnya telah menyakiti anak ibu.
Mamah: biarkan dia tenang dulu ya nak,  jika dia tenag dan masih ada hati buat kamu dia akan kembali keoelukan mu tidak usah khawatir.
Dika: terima kasih bu, ibu boleh kah aku memangil ibu mamah, dan aku boleh tinggal di sini.
Mamah: boleh,  kamu bisa membantu bapa nanti,  dan kamar sarif juga enga adanyang mempatin.
Dika: terima kasih ya mah.

Aku di perbolehkan tingal di kamar sung dan menggenal keluarganya lebih dalam lagi,  tidak kusiasiakan kau langsung kekamar sung.

Hari demi hari aku tingal di sini dan menghabisakn waktu dirumah ini,  sungguh keluarga yang hangat aku terbayang wajahnya yang sedang tersenyum menyapa ku kapan ya aku akan bertemu dia kembali.

Pada akhirnya dia menlfon mamah mengunakan skyp dan menampakan wjahnya,  aku terkejut bukan main wjahnya pirus dan bersih bagaikan habis di oprasi. Tapi aku yakin dia tidak akan mengoprasi wajahnya.

Setelah mamah menelfon aku dipangil untuk bicara pada sung, dadaku berdetak kencang aku mau menagis aat itu karena aku begitu rindu padanya tapi aku tidak menunjukan itu aku bercanda gurau dan alhasil wajahnya merah padam di kamera.
Menahan malu karena aku menyapanya dan merayunya,  seandainya dia disini akan aku peluk dia dengan kencang dan tidak akan aku biarkan pergi begitu saja.
Di bilang ke mamah akan pulang dua tahun lagi dan aku semakin tidak sabar bertemu denganya.

Sikngat kata aku menunggu dengan sabar selama dua tahun ini,  dengan kegiatan membantu bapa di toko dan membersih kan rumah dengan rapih dan menunggu dia pulang selama dua tahun.
Akhirnya di kembali dan membawa dua koper besar di tanganya, aku perhatikan dari sebrabg jalan dan mengikutinya sampai kerumah peampilanya sangat berubah kulitnya putih karena jarang keluar dan badanya bagus karena dia fokus latihan di gym.

Saat aku temui dia sangat lah pemalu dan selalu mengelak saat aku bicara padanya, aku sudah tidak tahan memendam kata kata cinta yang telah tersimpan lama hanya untuknya.
Aku mengeluarkan cincin di depan ya dan dia terkejut bukan main karena dulu dia mengira aku tidak akan mencintai dia hinga kini, cincin ini adalah tanda pertunangan ku dengan dia dan akan aku lamar dia jika dia sudah siap.

Selama dia cuti aku selalu bersama denganya tiafak akan aku lepas dari genggaman ku,  banyak sekali mata yang memperhatikan sung ku dari om om genit,  tante centil,  dan para banci ingin mendekati sung ku.

Aku segera sigap dan menatap mereka dengan tajam dan menebarkan senyum kepada sung ku yang manis ini, dia semakin sexy dan mengairahkan aku semakin hilang kesadaran jika berdekatan dengan dia.

Kejadian lucu dia terangkan waktu awal itu karena aku tidak kuasa, ada lagi kejahilan ku saat berdua dengan ku.

Dika: sung, aku mau gigit dong.
Sung: gigit? Apa permen karet?
Dika: gigit kamu, soalnya kamu manis banget geregatan aku.
Sung: ih,  kenapa sih kamu cica.
Dika: tau enga aku beruntung banget bisa sama kamu sung,  sedih ku hilang begitu aja, yang ada selalu senang jika kamu disisi ku.
Sung: masa sih,  bukanya kamu dulu ngejek aku melulu,  ga peduli begitu pedulinya aku ke kamu.
Dika: itu kan dulu sung, kamu bikin aku sedih aja sung. Aku enga akan menghilangkan cinta ini dan tidak akan melapaskan kamu.
Sung: emang aku apa,  pliharaan kamu ga mungkin dei lepas.
Dika: sensitif banget ini pacar aku.
Sung: emm, gomingin pacar kamu punya pacar ya cica.
Dika: ia aku punya, kenapa sung.
Sung: ..... Enga apa apa.
Dika: " pelukan hangat ku ke sung" pacar aku ya cuma kamu satu satunya sung.
Sung: beneran cica, aku ragu akan itu karena kamu semakin populer sepertinya. Kamu tau kita selalu jalan bersama dan aku selalu memperhatikan kamu menghada kebelakan dan seakan akan khawatir jika pacar kamu dateng. Dan banyak yang memperhatikan kamu kalo akubperhatikan.
Dika: kamu salah sangka sung,  yang aku perhatikan mereka yang memandang kamu genit, aku melindungi kamu sung supaya kamu nyaman bersama aku tidak ada yang menggangu.
Sung: ia baik lah cica, aku mau tanya lagi sama kamu. Kamu serius menjani hubungan ini sama aku?
Dika: aku sangat serius akan aku kenalkan kamu nanti kepada orang tua ku.
Sung: aku ini lelaki cica,  mana mungkin otang tua kamu mau dengan keadaan aku.
Dika: kamu enga usah khawatir akan akubperjuangkan kamu sampai nanti.

Sung tersenyum dan memelu aku kencang dan seakan tidak mau melepaskan aku, kami melanjutkan jalan kebisoskop terdekat ini yang kedua kalinya kamibjalan.

Dika: sung kali ini aku yang nentuin ya,  duduk berdua ga ada yang gagnguin kita.
Sung: ia aku percaya sama kamu.
Dika: sung gelap ya.
Sung: ia lah sayang kamubkan yang milih dinpojokan. "tangan ku tamasya ke paha sung dan di singkirkan beberapa kali hinga" plak
Dika: au sakit sung.
Sung: lagian ga bisa diem.
Dika: sung dada kamu kenyal ga.
Sung: kalo aku enga kencengin mah ia. "tangan aku belanja lagi kedada sung"
Sung: cica geli tau,  nanti berisik diliati orang.
Dika: ia kamunya diem, aku lagi serius ini.
Sung: serius mainin dada aku, udah aah nanti dede kamu naik lagi.
Dika: udah naik ini, mau pegang.
Sung: auah terserah kamu, kamu nafsuan sekarang cica.
Dika: ia kamu sih sexy banget.
Sung: terus kamu nyalahin aku, aku berubah kulit susu,  bibir merah badan sexy,  itu mah aku usaha kamu nyalahin aku lagi.
Dika: hehehe, kamu ini makin imut aja sung cup cup cup.
Sung: sekarang nyium pipi mulu deh.
Dika: sung boleh cium bibir ga.??
Sung: ga boleh.
Dika: ayou lah itu manis sung,  biarin aku nyobain.
Sung: rame tempaynya.
Dika: dikit aja cobain mains itu.
Sung: emm aku malu.
Dika: cup..... "dengan mesra aku cium bibirnya lembutnya membuat aku melayang"
Sung: udah kan, sana geser dikit.
Dika: mau lagi dong.
Sung: nih makan popcron manis.
Dika: manisan bibir kamu sung.

Kisah cinta yang kini aku rasakan sunguh luar bisa,  kasih sayang yang dia berika kepada ku sangat lah berharga dan melebih dari yang lain.
Dan rasa sayng ku tercurah kepa dia seorang yang kini aku cintai bahkan lebih hebat, membuat ku selalu terbayang wajah nya.

Sebentar lagi dia akan pulang ke dubai dan aku akan kesepian karena tiada dia, namun aku bujuk dia untuk keruh ku dan bertemu kluarga ku.
Sung: cica aku takut, kamu dadakan sekali sih aku kucel begini.
Dika: enga masalah sung,  nanti kamu bisa ganti baju di rumah ku nanti.
Sung: tuh aku dadaku berdebar kencang cica.
Dika: karena ada aku kan kamu jadi malu kan sung.
Sung: ger banget kamu, nanti ibu sama papah mu marah lagi.
Dika: enga sung, masa aku bawa calon memantu buat di marahin si.
Sung: terserah kamu deh.

Akhirnya dia mau dan memasuki rumah ku walau awalnya dia tidak mau tapi dia tetap mau masuk, dan memagang tangan ku erat dan rasanya tidak mau di lepas.

Masuk dan bertemu ibu ku sung sangat gugup dan tidak bisa berkata kata bahkan cuma bisa duduk diam saja, orang tua ku belum mengetahui akan ke anehan yang menimpah anaknya ini.

Di rumah ku dengan penuh kasih sayang yang besar aku curah kan semuanya untuk sung saat ini, di kamar ini yang sudah aku dekor dengan seadanya kejadian itu pin terjadi dan dia pasrah dan mau melayani ku.

Setelah kejadian itu aku dan sung semakin dekat dan tidak terpisah kan hingga akhirnya sung pergi lagi karena cutinya sudah habis ia pakai, dan kejadian yang tidak mengenakan ku dimulai di keluarga ku.

Aku dan ayah ku berseteru kencang di ruang tamu karena tindakan ku untuk mempersunting sung untuk jadi pendamping ku kelak, aku sangat mempertahankan hubungan asmara yang telah terjalin penuh bahkan orang tua sung sangat setuju akan hal itu.

Hinga akhirnya aku kalah kan acaman yang di berikan ayah kepada ku hinga aku memutuskan menuruti apa yang dia mau, dan melupakan sung tapi tidak semudah itu aku melupakanya.

Bagaimana caranya aku bisa keluar dari jebakan yang di berikan ayak ku ini, dan dia bisa percaya akan tingkah laku bohong yang aku buat.