Blog tentang cinta romantis gay bikin baper tapi typos Dan bagi teman teman yang ga suka silahkan pergi ceritanya rada mirip dengan the series thailad tapi cuma rada mirip “cup, bibir mu manis sung sudah lama akutidak merasakanya”“mulai deh mesum”“ini karna rindu sung, kamu pasri rindu dede juga kan”“siapa bilang, gerah ah aku mau mandi”“tuhkan kode, aku juga mau ikut, sung kulit kamu mulus sekali”“gombalan mu tidak akan behasil"
Minggu, 07 Mei 2017
Kisah cinta tak wajar 3 PART Dhika
Ini pertamakalinya dalam hidup ku aku merasa seperti menemukan sampah yang aku butuhkan selama ini, walnya aku tidak bisa menerima ke adaan ini dengan adanya dia dalam hidup ku karena dia selalu menggangu aku.
Berawal dari chat biasa lama kelama lama aku menjadi jengkel kepadanya hinga aku memutuskan untuk menghapus kontaknya dari bbm ku, dia selalu membuat ku kesal akan tingkah lakunya sekarang ini.
Pertama aku kenal dengannya aku dan dia sanggat lah akrab dan tidak terpisah kan sangat lah kuat hubungan kita, cerewetnya dia kesukanya dia dan banyak halnyang membuat ku nyaman.
Dia lama kelamaan sering membuka loker ku dengan sengaja dan memberi tahukanya pada ku bagaikan aku biasa saja tidak mempersalahkan hal itu, tapi aku langsung melabraknya karena aku tidak suka akan hal itu dia membuka semaunya.
Sejak lejadian itu dia dia selalu menghindari ku dan tidak seakrab seperti sebelumnya, aku yang biasanya selalu dekatnya sedikit terasa hampa saja tapi tidak bertahanlama aku menemukan pacar baru sepeningalan pacar ku yang lama.
Aku sangat lah terpuruk sekali keadan ku saat itu akan tetapi dia selalu menemani ku disaat sepi dan tidak membiar kan aku sendiri, selalu bersama dan bercanda menghilangkan sedih ku yang berlarut larut membuat ku hilang nafsu makan.
Dia berada disampingku di saat aku sakit dan perhatianya pada ku membuat ku senang bukan ke payang, maka dari itu aku berteman dengan ya namanya udin tapi dia di sosmet di pangil sarif sung dan aku memangilnya sung.
Karena hubungan kita baik dia juga memanggil ku cica waktu itu, asal mula nama cica itu karena atasan kami salah menyantumkan nama ku di absensi karyawan waktu itu karena nama ku rada sulit umumnya tapi kata katanya beda.
Aku juga lama lama terbiasa bila dia memangil ku cica sedangakan aku juga selalu memangil dia dengan sebutan sung, nama sung kata dia dia adalah penggemar boy band korea yaitu suju.
Di band tersebut kata dia ada tiga fokalis utama yang berperan di sana sung itu lah yang menjadi faforit dia, yesung arti dari nama sung katanya dia suara indah ya terserah dia sajalah.
Dulu aku dan dia sering chat yang tidak penting dan selalu mengajak ku main dan mengadu kemampuan kita berdua, aku sebagai orang baru disini pertama kali melihat dia itu sombong tidak ada tegur sapa dan sangat lah jutek.
Tapi jika sudah kenal dengan dia banyak hal yang akan dia lakukan untuk teman temanya, bahkan kasus sulit yang menimpah teman satu outlet denganya yang sedang dalam pemeriksaan karena pekrjaanya tidak di laksanakan dengan tuntas.
Di bantu dengan sangat serius dan mau menyatukan atasanya itu berpihak padanya dan memintanya untuk tidak di perpanjang lagi masalahnya, dia sangatlah sabar orangnya dia selalu di jadi bahan candaan di pekerjaanya tapi teman temanya jadi semakin akrab denganya.
Aku senpat iri saat itu, itu sudah lama terjadi aku akhirnya ingin memantapkan tekat ku untuk mempersunting pacar baruku ini dan meyiapka uang yang banyak untuk acara pernikahan.
Dikarenakan uang di sini kecil maka dari itu aku mencari tempat kerja yang lebih baik dan lebih mempercepat rencana ku, aku pindah saat itu dan aku tidak sama sekali bertegur sapa dengan sung karena dia masih marah karena aku menghapusnya dari kontak bbm ku.
Aku bekerja di tempat baru dengan rasa senang bekerja di tempat baru ini adalah konsukuensinya, aku bekerja di sini setiap harinya dengan awal yang baik tapi lama kelamaan aku merasa ada yang aneh.
Pekerjaan ku biasa saja tapi berhubung jaraknya jauh dari rumah jam kerjanya lebih lama tapi gajih lumayan banyak, aku fikir fikir lagi uang gajih ku ko tidak begitu memuaskan karena jaraknya memang jauh.
Habis begitu saja di ongkos kerja ku, belum lagi menabung jalan sama pacar ku yang baru dan belum lagi memberi uang kepada orang tua.
Membuat ku semakin sedih lagi aku bertemu dengan ayah dari pacar ku yang baik menurut dia, aku ngobrol dengan ayahnya dan banyak yang di bicarakan dia lama lama memutuskan untuk memberi anaknya untuk ku tapi aku harus kuliah lagi mengejar s2 karena dia ingin menantu yang pintar.
Aku sebagai seseorang yang sederhana mana mungkin bisa mengabulkan permintaanya, aku lulus d3 saja masih untung dan aku mau menabung lagi untuk masa depan ku.
Akan tetapi aku tidak sanggup seperti ini kerja dengan uang segitu, akhirnya aku memutar otak dan aku ingin kembali lagi ketempat kerja ku yang lama.
Setelah melewati berbagai macam uji coba lagi dan akhirnya aku masuk lagi, pada saat aku pertemu atasan yang lama dan menyapa semua teman di sini dengan rasa senang.
Aku masuk kembali dan semuanya ternyata telah berubah dari terakhir aku masih disini, ternyata tempat ku dulu sudah di isi oleh seseorang dan dia sangat lah pebdiam bagaikan robot tidak banyak bicara.
Akhirnya aku memutuskan untuk memulai obrolan dengan sung teman akrab ku dulu, tapi dia tidak mengajak ku ngobrol sama sekali entah apa yang membuatnya seperti itu.
Dia sangat lah aneh dulu tapi itu adalah perhatian teman yang terbaik menurut ku, tapi dia mulai mengobrak ngabrik prifasi aku dan aku marah padanya di saat aku sebelum putus.
Aku menghapus semua kontak yang dia punya dan dia marah juga pada ku waktu itu, hinga sekarang mungkin tapi aku mulai lembaran baru.
Dika: hy sung.
Sung: ia dik. "dia memangil pangilan biasa"
Dika: sung kau mau main kaya dulu lagi bisa kan jangan jutek lagi ya.
Sung: maaf dik, kamu kan udah punya temen tuh di tempat kamu.
Dika: dia kaya robot sung, ayolah.
Sung: emm, susah dik.
Dika: ko susah. "tiba tiba dia pergi dengan santai"
Sakit sesikit hati ku saat ini dia tidak mau main seperti dulu lagi dengan ku, apa salah ku memangnya hinga separah itu dia tidak bisa menerimaku.
Waktu terus beejlan dia dan aku sama sekali tidak bertegur sapa sama sekali, tapi dia mulai datang menghampiri ku dengan wajah ceria.
" dic tumben pulng sore banget”
“gataunih lagimales pulang w, sinilah temenin w ngobrol”
“ouh males pulang nih. Dic w mau ngomong sesuatu deh sama u tapi ujangan marah dulu”
“apa an??, yaudah ngomong aja”
“w minta maaf atas kejadian yang dulu banget soal loker soal w bbm ga jelas w minta maaf banget sama u”
“klo soal buka loker sih ga masalah, tapi jangan barang yang da di tas itu barang pribadi w sung.”
“ia w minta maaf dic soal itu”
“w juga minta maaf soal ngeDC u sung soalnya w lagi banyak beban sat itu “
“klo yang itu w maksudnya hanya menghibur u aja ternyata u nagepinya berbeda maaf ya dic”
“sekarang kita baikan nih , terus kenapa u ga mangil w cica”
“emm itu soal lain maaf”
“kenapa sung w pengentau??”
“emm gini dik dulu perlakuan u beda sama w terusnya w jadi nyaman dan w pangil u cica”
“kalo sekarng w beda gitu sung”
“ia u ngediemin w tanpa sebab”
“ohh itu karna u diem sama w jadi gaenak w nya”
“w boleh Tanya sama u”
“boleh sung apa lagi yang mau ditanya”
“emm semenjak prilaku lu baik sama w dan w nyaman banget w udah suka sama u”
“….”
“terus w juga bingung u kan normal w juga normal tapi ada perasaan itu, dada w rasanya nysek aja klo u diemin w , dan ga pernah bicara sama w, terus yang u rasan ke w gimana dik maaf w hanya mengungkapan perasaan w”
“emm map sung jika u jadi salah sangka sama w, dan itu emanag sifat w, dan mending ini jangan di bahas lagi ok”
“jawab dulu dik pertanyaan w jangan bikin sesek w, jawaban meyakitkan juga aga apa, w siap terima jawaban u ko”
“w bingung sung ternyata yang u tangep itu salah w Cuma u temenan baik aja sama u makanya sifat w berubah pada u, w kira nangepin u harus denga cara itu tapi u malah jadi suka sama w”
“w sadar dik klo u emang gapernah mau nagepin w tapi,, w terlanjur cinta sama u”
“ini ga bias begini sung u harus sadar, dan ga seharusnya kita tuh begini”
“oh ok w sadar sekarang u yang dulu baik hanya di mulut aja, kalo fisik w jelek w akan rubah, jika sifat w jelek ke u w bakal rubah, sakit w karna u w udah berusaha menjauhi lu dan ga bias pada akirnya u pindah dan mulai memudar perasaan w dan sekarang u datang lagi dan membawa sedikit cahaya buat w ternyata u selama ini hanya main main sama w, maksih dik udah bemberi harapan palsu buat w”
Aku terkejut bukan main saat ini ternyata selamini dia menyimpan rasa pada ku sedalam itu, aku bingung tidak bisa berkata kata.
Minggu demi minggu dia kelihatan lesu tidak bersemangat dan tidak mau makan sama sekali, hingga dia terlihat sedikit kurus aku sedih melihatnya sakit hati karena aku tak berapa lama dia mengumumkan dia akan pindah kerja dan pergi ke dubai.
Aku mulai berubah melihat dia seperti ini antara kasihan dan aku juga sakit melihatnya, apa aku mulai suka dia juga kemudian di ingin berpamitan dengan ku aku halangi dia sebisa ku.
"sung tungu, kenapa u pindah? Apa karna w”
“enga ki dik w Cuma mau nambah wawasan w aja, makasih ya dik selamani”
“jangan pergi w mohon sung”
“w ga ada apa apa lagi sama u dik jadi lupain aja”
“tapi sung ,w mulai suka samu secar aperlahan”
“ga usah di paksa dik kasian cewek yang pada demen ama u, biar u jadi kenangan w”
“sung, {sambil pegang tangan sung dan jongkok} u tega sama perasan w”
“terus u nyalahin w klo u jadi suka sama w, dulu w pernah bilang sama u jangan deket deket sama w, karna w takut suka sama u. dan lama kelamaan tingkah u beda banget ke w membuat w jadi nyaman dan w mengatakan perasa w dan yang ada u tolak w, u acuhin w, u ngersa ga sepantesnya u suka sama w, u tau ga semingu ini w ga ada napsu makan kaena u karan perasan w lebih sama u”
“sung w mina maaf{sambil meluk dari belakang}w suka sung sam u maafin w yang kemaren, w mohon dan u harus tau w juga mikirin u mulu pas kejadian itu , jadi hawatir sama u, u selalu w tawarin makan tapi u cuek w sakit juga asalu tau biasanya u datang yang bawa makanan ke tampat w tapi kaga ada lagi w mohon terima w sung”
“w mita maaf jika u sampe begitu karna w{sung berbalik ngadep w dengan sedih} ini hari terakhir w disini dan w ga akan ketamu lagi tolong biarin w ngeliat wajah u dik.{melihat dia aku sambil nagis} gausah nagis tuhkan ganteng jadi ilang kalo nagis”
“sung jngan bercanda w serius sama u ,dan w juga gatau mau di bawa kenan perasan w sama u sung, w mau u bawa hubungan ini sampe ke pernikahan w terima tapi kita harus pindah, sung mau akan ia kan sung jawab”
“dik w ega mau u sampe kaya begini, w sadar ini ga bener dan w harus pergi”
“sung jadi mau (dengan wajah berharap) ”
“w ga mau dan mending kasih cinta u sama yang cantik cantik , buat apa w udah gendut jelek item gay pula.”
“w ga peduli fisk u w hanya ingin cinta tulus u sung pleass sung”
“maaf dik udah kelamaan w di sini makasih ya udah mencintai orang bodoh ini, jaga diri ya cica bay”
“sung jangan pergi sung,w akan menuggu u sampai u balik sung w buktiin cinta w sama u.”
Bodoh itu kata yang pas untuk ku melepas dia, sekarang aku tidak tahu ap yang akan akulakukan sekrang ini aku memikirkan dia terus dan menerus membuat ku sakit.
Hinga aku memutuskan untuk mencari alamat keberadaan dia dan akubtemukan rumah dia, setiap aku pulang kerja aku selalu menghampiri rumahnya dan terus hingga aku beranikan diri untuk menyapa orang tuanya.
Dika: permisi ibu, aku boleh bertanya.
Mamah: ia kenapa de, bisa dibantu.
Dika: ini rumah dari sarif ya bu.
Mamah: ia, betul tapi dia di dubai.
Dika: ia bu aku tau, bu aku punya permintaan bu. Tapi ini berat sekali bu.
Mamah: apa itu, siapa tau bisa bantu.
Dika: dengan berat hati, aku harus jujur bu.
Mamah: kelihatanya serius banget, ayo masuk dulu.
Dika: ia bu, ibu udah tau apa belum ke anehan sarif bu.
Mamah: ia ibu tau, tapi dia tidak tahu kalau ibu tau dia menyukai sesama jenis. Dulu banyak yang mencari dia kemari dan semuanya itu lelaki, semenjak melahirkan dia dokter memberi tahu akan keanehan dia.
Dika: ia bu, maksud dari kedatangan saya ke sini untuk menjelaskan dia pergi karena aku menolaknya bu. Akan tetapi aku berubah setelah melihat dia sakit hati dan membuatnya sakit lesu dan banyak hal lagi.
Mamah: udah ga usah di fikirin nak, siapa tau dia menemukan jodohnya disana.
Dika: jangan bu, aku datang kesini Karen dia bu. Aku akan mempertahankan cuntanya pada ku.
Mamah: maksud kamu, kamu mau melamar sarif??
Dika: emm, maaf bu sebelumnya telah menyakiti anak ibu.
Mamah: biarkan dia tenang dulu ya nak, jika dia tenag dan masih ada hati buat kamu dia akan kembali keoelukan mu tidak usah khawatir.
Dika: terima kasih bu, ibu boleh kah aku memangil ibu mamah, dan aku boleh tinggal di sini.
Mamah: boleh, kamu bisa membantu bapa nanti, dan kamar sarif juga enga adanyang mempatin.
Dika: terima kasih ya mah.
Aku di perbolehkan tingal di kamar sung dan menggenal keluarganya lebih dalam lagi, tidak kusiasiakan kau langsung kekamar sung.
Hari demi hari aku tingal di sini dan menghabisakn waktu dirumah ini, sungguh keluarga yang hangat aku terbayang wajahnya yang sedang tersenyum menyapa ku kapan ya aku akan bertemu dia kembali.
Pada akhirnya dia menlfon mamah mengunakan skyp dan menampakan wjahnya, aku terkejut bukan main wjahnya pirus dan bersih bagaikan habis di oprasi. Tapi aku yakin dia tidak akan mengoprasi wajahnya.
Setelah mamah menelfon aku dipangil untuk bicara pada sung, dadaku berdetak kencang aku mau menagis aat itu karena aku begitu rindu padanya tapi aku tidak menunjukan itu aku bercanda gurau dan alhasil wajahnya merah padam di kamera.
Menahan malu karena aku menyapanya dan merayunya, seandainya dia disini akan aku peluk dia dengan kencang dan tidak akan aku biarkan pergi begitu saja.
Di bilang ke mamah akan pulang dua tahun lagi dan aku semakin tidak sabar bertemu denganya.
Sikngat kata aku menunggu dengan sabar selama dua tahun ini, dengan kegiatan membantu bapa di toko dan membersih kan rumah dengan rapih dan menunggu dia pulang selama dua tahun.
Akhirnya di kembali dan membawa dua koper besar di tanganya, aku perhatikan dari sebrabg jalan dan mengikutinya sampai kerumah peampilanya sangat berubah kulitnya putih karena jarang keluar dan badanya bagus karena dia fokus latihan di gym.
Saat aku temui dia sangat lah pemalu dan selalu mengelak saat aku bicara padanya, aku sudah tidak tahan memendam kata kata cinta yang telah tersimpan lama hanya untuknya.
Aku mengeluarkan cincin di depan ya dan dia terkejut bukan main karena dulu dia mengira aku tidak akan mencintai dia hinga kini, cincin ini adalah tanda pertunangan ku dengan dia dan akan aku lamar dia jika dia sudah siap.
Selama dia cuti aku selalu bersama denganya tiafak akan aku lepas dari genggaman ku, banyak sekali mata yang memperhatikan sung ku dari om om genit, tante centil, dan para banci ingin mendekati sung ku.
Aku segera sigap dan menatap mereka dengan tajam dan menebarkan senyum kepada sung ku yang manis ini, dia semakin sexy dan mengairahkan aku semakin hilang kesadaran jika berdekatan dengan dia.
Kejadian lucu dia terangkan waktu awal itu karena aku tidak kuasa, ada lagi kejahilan ku saat berdua dengan ku.
Dika: sung, aku mau gigit dong.
Sung: gigit? Apa permen karet?
Dika: gigit kamu, soalnya kamu manis banget geregatan aku.
Sung: ih, kenapa sih kamu cica.
Dika: tau enga aku beruntung banget bisa sama kamu sung, sedih ku hilang begitu aja, yang ada selalu senang jika kamu disisi ku.
Sung: masa sih, bukanya kamu dulu ngejek aku melulu, ga peduli begitu pedulinya aku ke kamu.
Dika: itu kan dulu sung, kamu bikin aku sedih aja sung. Aku enga akan menghilangkan cinta ini dan tidak akan melapaskan kamu.
Sung: emang aku apa, pliharaan kamu ga mungkin dei lepas.
Dika: sensitif banget ini pacar aku.
Sung: emm, gomingin pacar kamu punya pacar ya cica.
Dika: ia aku punya, kenapa sung.
Sung: ..... Enga apa apa.
Dika: " pelukan hangat ku ke sung" pacar aku ya cuma kamu satu satunya sung.
Sung: beneran cica, aku ragu akan itu karena kamu semakin populer sepertinya. Kamu tau kita selalu jalan bersama dan aku selalu memperhatikan kamu menghada kebelakan dan seakan akan khawatir jika pacar kamu dateng. Dan banyak yang memperhatikan kamu kalo akubperhatikan.
Dika: kamu salah sangka sung, yang aku perhatikan mereka yang memandang kamu genit, aku melindungi kamu sung supaya kamu nyaman bersama aku tidak ada yang menggangu.
Sung: ia baik lah cica, aku mau tanya lagi sama kamu. Kamu serius menjani hubungan ini sama aku?
Dika: aku sangat serius akan aku kenalkan kamu nanti kepada orang tua ku.
Sung: aku ini lelaki cica, mana mungkin otang tua kamu mau dengan keadaan aku.
Dika: kamu enga usah khawatir akan akubperjuangkan kamu sampai nanti.
Sung tersenyum dan memelu aku kencang dan seakan tidak mau melepaskan aku, kami melanjutkan jalan kebisoskop terdekat ini yang kedua kalinya kamibjalan.
Dika: sung kali ini aku yang nentuin ya, duduk berdua ga ada yang gagnguin kita.
Sung: ia aku percaya sama kamu.
Dika: sung gelap ya.
Sung: ia lah sayang kamubkan yang milih dinpojokan. "tangan ku tamasya ke paha sung dan di singkirkan beberapa kali hinga" plak
Dika: au sakit sung.
Sung: lagian ga bisa diem.
Dika: sung dada kamu kenyal ga.
Sung: kalo aku enga kencengin mah ia. "tangan aku belanja lagi kedada sung"
Sung: cica geli tau, nanti berisik diliati orang.
Dika: ia kamunya diem, aku lagi serius ini.
Sung: serius mainin dada aku, udah aah nanti dede kamu naik lagi.
Dika: udah naik ini, mau pegang.
Sung: auah terserah kamu, kamu nafsuan sekarang cica.
Dika: ia kamu sih sexy banget.
Sung: terus kamu nyalahin aku, aku berubah kulit susu, bibir merah badan sexy, itu mah aku usaha kamu nyalahin aku lagi.
Dika: hehehe, kamu ini makin imut aja sung cup cup cup.
Sung: sekarang nyium pipi mulu deh.
Dika: sung boleh cium bibir ga.??
Sung: ga boleh.
Dika: ayou lah itu manis sung, biarin aku nyobain.
Sung: rame tempaynya.
Dika: dikit aja cobain mains itu.
Sung: emm aku malu.
Dika: cup..... "dengan mesra aku cium bibirnya lembutnya membuat aku melayang"
Sung: udah kan, sana geser dikit.
Dika: mau lagi dong.
Sung: nih makan popcron manis.
Dika: manisan bibir kamu sung.
Kisah cinta yang kini aku rasakan sunguh luar bisa, kasih sayang yang dia berika kepada ku sangat lah berharga dan melebih dari yang lain.
Dan rasa sayng ku tercurah kepa dia seorang yang kini aku cintai bahkan lebih hebat, membuat ku selalu terbayang wajah nya.
Sebentar lagi dia akan pulang ke dubai dan aku akan kesepian karena tiada dia, namun aku bujuk dia untuk keruh ku dan bertemu kluarga ku.
Sung: cica aku takut, kamu dadakan sekali sih aku kucel begini.
Dika: enga masalah sung, nanti kamu bisa ganti baju di rumah ku nanti.
Sung: tuh aku dadaku berdebar kencang cica.
Dika: karena ada aku kan kamu jadi malu kan sung.
Sung: ger banget kamu, nanti ibu sama papah mu marah lagi.
Dika: enga sung, masa aku bawa calon memantu buat di marahin si.
Sung: terserah kamu deh.
Akhirnya dia mau dan memasuki rumah ku walau awalnya dia tidak mau tapi dia tetap mau masuk, dan memagang tangan ku erat dan rasanya tidak mau di lepas.
Masuk dan bertemu ibu ku sung sangat gugup dan tidak bisa berkata kata bahkan cuma bisa duduk diam saja, orang tua ku belum mengetahui akan ke anehan yang menimpah anaknya ini.
Di rumah ku dengan penuh kasih sayang yang besar aku curah kan semuanya untuk sung saat ini, di kamar ini yang sudah aku dekor dengan seadanya kejadian itu pin terjadi dan dia pasrah dan mau melayani ku.
Setelah kejadian itu aku dan sung semakin dekat dan tidak terpisah kan hingga akhirnya sung pergi lagi karena cutinya sudah habis ia pakai, dan kejadian yang tidak mengenakan ku dimulai di keluarga ku.
Aku dan ayah ku berseteru kencang di ruang tamu karena tindakan ku untuk mempersunting sung untuk jadi pendamping ku kelak, aku sangat mempertahankan hubungan asmara yang telah terjalin penuh bahkan orang tua sung sangat setuju akan hal itu.
Hinga akhirnya aku kalah kan acaman yang di berikan ayah kepada ku hinga aku memutuskan menuruti apa yang dia mau, dan melupakan sung tapi tidak semudah itu aku melupakanya.
Bagaimana caranya aku bisa keluar dari jebakan yang di berikan ayak ku ini, dan dia bisa percaya akan tingkah laku bohong yang aku buat.
Sabtu, 07 Januari 2017
Dream Srory cap 2
Dream story cap 2
Sepinya hari aku rasakan saat ini di karenakan liburan sekolah semua teman teman ku yang kotanya dekat di boleh kan untuk pulang bersama keluarganya, aku bukanya tidak mau pulang menemui orang tua ku tercinta akan tetapi orng tuaku sangat lah sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.
Jadi kalau aku pulang juga sama saja hanya pekerja rumah yang menemani hariku, walau pun begitu aku cukup bersukur karena sudah satu tahun ini mereka akur dan tidak ribut terus jika ada masalah kecil.
Pekenalkan nama ku bam aku tinggal di bandung dan aku minta di sekolahkan di bandung juga di bandung nama sekolah itu sangat lah nyentrik sekali namanya itu adalah ROYAL GENS, kata teman ku yang pernah bersekolah ditempat itu sampai keluar karna tidak lkuat tinggal disana.
Pertama aku berikan ciri ciri ku terlebih dahulu aku adalah anak orang kaya yang sangat kesepian di rumah ku hanya ada pembantu ku dan kedua adik ku yang selalu di sibukan dengan kegiatan kerajaan kata pembantuku, tinggi aku 168 aku memang terbilang kurang pertumbuhan karna tingi badan ku segitu, kulit ku kuning langsat badan ku tidak kurus tapi berotot tapi aneh badan ku berotot tapi dada ku tidak bisa bergerak samasekali.
Hobiku mengoleksi barang mahal tapi aku juga masih bisa berhemat, hobiku lainya adalah mengoleksi wanita di sekitar daerah ku mau yang manis dadanya besar cantik aku bisa dapat kan semuanya dan akibat itu semua adalah perut ku jadi buncit aaaaaahggg kenapa.
Tapi tidak kelihatan perut buncit ku ini jika memakai baju tapi jika aku tidak mengenkan baju malu rasanya, ini rahasia ku aku mendapat kan barang barang mahal itu dan uang yang banyak di tabungan ku dengan cara merengek kepada ibuku atu ayah ku itu saja,
Dan jika ibu ku telah memberikan yang aku mau aku bilang lagi ke ayah ku dengan permintaan yang berbeda tentunya, tapi itu aku lakukan jika aku kesal terhadap keduanya di saat cecok mulut padahal masalah sepele yaitu aku mau lelanjut kan sekolah dimana aku asal bicara saja sekolah yang terlintas di kepala ku.
Tenyata ini neraka buat aku ammmpun kenapa ini terjadi pada ku di sini tidak ada sama sekali perempuan, adanya lelaki semua dari guru murid sampai penjaga kantin lelaki semuanya satu hari disini sudah banyak yang membicara kan aku.
Aku coba bertahan satuminggu disini tapi hasilnya banyak sekali yang mendekati aku setres aku di buatnya, tapi bukan aku saja yang jadi incaran disini di kelas sebelah ada juga yang nasib nya sama seperti aku jadi bahan pembicaraan kaum ini.
Aku perhatikan dari jauh sekali dia dan sepertinya dia normal normal sajabahkan dia itu sangatlah pintar dalam segala hal mata pelajaran tapi satu kelemahanya dia tidak bisa main bola, penampilanya sangat lah culun dibanding teman nya yang sering didekatnya.
Aku tidak memperhatikan semua orang disini tapi dia semakin di perhatikan dia semakin menarik, aduh apa lagi ini aku jadi membayangkan hal aneh.
Aku sering mengikutinya pada saat jam istirahat dia selalu ke perpustakaan dan meminjam buku yang tebal, aneh nya buku itu di kembalikan besok harinya dan begitu terus sampai aku sengaja menjatuhkan buku pinjamanya itu.
Bam: ehh maaf, w enga sengaja.
....: aduhh, enga apa apa ko maaf aku enga ngeliat ada kamu.
Bam: kamu kelas sepuluh satu ya.
...: ia aku sepuluh satu, aku pergi dulu ya maaf aku buru buru.
Ega: dimas kamu ko lama banget sih cepetan nanti enga ada tempat duduk di kantin.
Bam: nama kamu dimas ya, kenalin nama aku bam.
Dimas: ia slam eeehh ega tar dulu, salam kenal bay.
Ega: lgian udah di pangilin juga masih aja ngobrol.
Si ega sangat protektif sekali sial jadi kesal aku sama dia memang nya dia itu siapa lihat saja siapa yang lebih jago, ternyata bukan ega saja yang dekat sama dia ternyata artis dikelasnya juga ada tapi otaknya rata rata di banding si dimas.
Namanya alfin orang yang banyak bicara itu sangat lah berbahya sekali aku dengar gosipnya dari para folowers ku dia itu paling benci pada ega dan dimas tapi kenapa dia selalu berada di dekat dimas, dan dimas pun bisa saja berada di sampingnya apa mungkin dia suka sama alfin jangan sampai terjadi pokonya.
Akan tetapi bagi aku wanita nomer satu jadi dia akan aku jadikan mainan sementara di sekolah ini hitung hitung mengisi waktu luang, dan kelihatanya dia asik diajak bergaul karena dia sangat lah pendiam.
Pertama aku ajak salah satu fans ku untuk ngobrol sebenarnya mah cuma mau deketin dia supaya aku bisa akrab dulu dengan nya, setelah dia mengingat aku aku akan membuat perasaanya berubah pada ku.
Aku amati semua yang ia lakukan saat di asrama dan di sekolah hari demi hari aku perhatikan, aku semakin aneh tiap harinya karena memperhatikan dia ketika dia menyebutkan nama ku membuat aku semakin memperhatikanya.
Bahkan semua sosial media yang ia miliki aku telusuri dengan sesama sampai akhirnya aku sakit di buatnya dia memposting kemesranya bersama kekasih perempuanya, aku jadi terbawa perasaan dibuatnya dan aku jatuh sakit saat itu.
Kamar asrama aku dan dimas bersebelahan dan betapa terkejutnya aku si nur teman sekamar ku menggajaknya ke kamar, dalam keadaan aku sedang sakit dan itu malah membuat aku sakit lagi karena bertemu denganya.
Nur: bam ada yang mau ketemu nih.
Bam: siapa nur, aku kan lagi sakit kamu malah nggajakin orang lain sakit lagi.
Nur: tenang aja yang ini akan membuat kamu sembuh ko bam.
Dimas: hay, aku boleh masuk.
Bam: yaampun dimas, ko kamu yangdateng?.
Nur: tuh kan langsung bisa duduk.
Bam: enga enak nur ada tamu.
Dimas: udah tiduran aja dulu, nanti pada sakit semua badannya.
Nur: alasan kamu bam, dimas kamu malem ini jadi nginep di sini kan?
Bam: apaan sih kamu nur, dimas nanti ketularan sakit aku.
Dimas: enga ko bam, aku yang minta sama nur buat nginep di sini.
Nur: kan kasurnya qwinbad jadi kalo kita bertiga nanti sempit, jadi aku tidurnya sama ega malam ini.
Bam: nur, ko kamu begitu sih.
Dimas: bam enga mau aku di sini?
Bam: mau sih, tapi ko dadakan.
Nur: udah ah aku ke kamar dulu ya.
Dimas: bam kamu mau di urutin ga sama aku, biar badan kamu enga pegel.
Bam: kamu bisa ngurut dim??
Dimas: bisa ko, tenang aja.
Bam: ia deh boleh kamu urutin aku.
Dimas: tapi ngurutinya buka bajau lah masa pake kaos lima lapis itu??.
Bam: yaudah aku buka.
Dimas: nah kalo begini kan enak ngurutinya, tahan ya ganteng.
Bam: aduhhh, sakit dim aduhhh.
Dimas: diem ah, cowok bukan?
Bam: cowok lah mau liat??
Dimas: aku juga punya ngapain liat punya kamu.
Bam: tapi kalo aku kasih liat mau enga?.
Dimas: apa sih bam, diem aja aku urutin.
Bam: mas udah sakit ah aku enga mau lagi, aku tidur aja.
Dimas: yaudah aku pindah dulu.
Bam: mau keman, duduk di sini, nah begitu dong aku kan jadi enak.
Dimas: bam ngapain kamu tiduran di paha aku.
Bam: kepengen aja enga pa apa kan.
Dimas: ia enga apa apa.
Bam: mas elus rambut aku mau enga?.
Dimas: ya ampun manja benget, bam rambut kamu halus banget.
Bam: kamu seneng ya??, ko berenti sih??
Dimas: lagian kamu ngomong yang enga enga.
Bam: dimas, aku mau nanya boleh enga?
Dimas: tanya apa bam??
Bam: tapi kamu jangan marah ya dim,,,.
Dimas: enga ko biasa aja.
Bam: kamu lagi deket ya sama alfin??
Dimas: temn biasa aja bam, sama kaya kamu. Emangnya kamu pernah liat aku ngomong sama orang yang enga deket sama aku.
Bam: berarti kamu deket kan sama dia??
Dimas: ya ia lah dia, kamu sama si ega ja kan temen aku??
Bam: ehhh, ia ia aku baru keingetan maaf ya dimas.
Dimas: ia aku maafin.
Malam ini sangat lah berkesan buat ku karena di temani dimas di samping ku, rasanya aku tidak pernah bosan memandang wajah manisnya yang tidak memakai kacamata ini, bibirnya yang tipis, rambutnya hitam lebat, halus kulitnya membuat ku tidak bisa tidur semalaman kayanya.
Karena aku tidak biaa tidur malam ini aku punya fikiran kotor sekali tapi aku tidak lakukan pada dimas, aku hanya mencoba untuk memeluknya sambil memandangi wajahnya tapi di diam saja untung aku jadi aku lanjut kan sampai akhirnya aku pejamkan mata indahnya malam ini.
TBC ya kawan
Sepinya hari aku rasakan saat ini di karenakan liburan sekolah semua teman teman ku yang kotanya dekat di boleh kan untuk pulang bersama keluarganya, aku bukanya tidak mau pulang menemui orang tua ku tercinta akan tetapi orng tuaku sangat lah sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.
Jadi kalau aku pulang juga sama saja hanya pekerja rumah yang menemani hariku, walau pun begitu aku cukup bersukur karena sudah satu tahun ini mereka akur dan tidak ribut terus jika ada masalah kecil.
Pekenalkan nama ku bam aku tinggal di bandung dan aku minta di sekolahkan di bandung juga di bandung nama sekolah itu sangat lah nyentrik sekali namanya itu adalah ROYAL GENS, kata teman ku yang pernah bersekolah ditempat itu sampai keluar karna tidak lkuat tinggal disana.
Pertama aku berikan ciri ciri ku terlebih dahulu aku adalah anak orang kaya yang sangat kesepian di rumah ku hanya ada pembantu ku dan kedua adik ku yang selalu di sibukan dengan kegiatan kerajaan kata pembantuku, tinggi aku 168 aku memang terbilang kurang pertumbuhan karna tingi badan ku segitu, kulit ku kuning langsat badan ku tidak kurus tapi berotot tapi aneh badan ku berotot tapi dada ku tidak bisa bergerak samasekali.
Hobiku mengoleksi barang mahal tapi aku juga masih bisa berhemat, hobiku lainya adalah mengoleksi wanita di sekitar daerah ku mau yang manis dadanya besar cantik aku bisa dapat kan semuanya dan akibat itu semua adalah perut ku jadi buncit aaaaaahggg kenapa.
Tapi tidak kelihatan perut buncit ku ini jika memakai baju tapi jika aku tidak mengenkan baju malu rasanya, ini rahasia ku aku mendapat kan barang barang mahal itu dan uang yang banyak di tabungan ku dengan cara merengek kepada ibuku atu ayah ku itu saja,
Dan jika ibu ku telah memberikan yang aku mau aku bilang lagi ke ayah ku dengan permintaan yang berbeda tentunya, tapi itu aku lakukan jika aku kesal terhadap keduanya di saat cecok mulut padahal masalah sepele yaitu aku mau lelanjut kan sekolah dimana aku asal bicara saja sekolah yang terlintas di kepala ku.
Tenyata ini neraka buat aku ammmpun kenapa ini terjadi pada ku di sini tidak ada sama sekali perempuan, adanya lelaki semua dari guru murid sampai penjaga kantin lelaki semuanya satu hari disini sudah banyak yang membicara kan aku.
Aku coba bertahan satuminggu disini tapi hasilnya banyak sekali yang mendekati aku setres aku di buatnya, tapi bukan aku saja yang jadi incaran disini di kelas sebelah ada juga yang nasib nya sama seperti aku jadi bahan pembicaraan kaum ini.
Aku perhatikan dari jauh sekali dia dan sepertinya dia normal normal sajabahkan dia itu sangatlah pintar dalam segala hal mata pelajaran tapi satu kelemahanya dia tidak bisa main bola, penampilanya sangat lah culun dibanding teman nya yang sering didekatnya.
Aku tidak memperhatikan semua orang disini tapi dia semakin di perhatikan dia semakin menarik, aduh apa lagi ini aku jadi membayangkan hal aneh.
Aku sering mengikutinya pada saat jam istirahat dia selalu ke perpustakaan dan meminjam buku yang tebal, aneh nya buku itu di kembalikan besok harinya dan begitu terus sampai aku sengaja menjatuhkan buku pinjamanya itu.
Bam: ehh maaf, w enga sengaja.
....: aduhh, enga apa apa ko maaf aku enga ngeliat ada kamu.
Bam: kamu kelas sepuluh satu ya.
...: ia aku sepuluh satu, aku pergi dulu ya maaf aku buru buru.
Ega: dimas kamu ko lama banget sih cepetan nanti enga ada tempat duduk di kantin.
Bam: nama kamu dimas ya, kenalin nama aku bam.
Dimas: ia slam eeehh ega tar dulu, salam kenal bay.
Ega: lgian udah di pangilin juga masih aja ngobrol.
Si ega sangat protektif sekali sial jadi kesal aku sama dia memang nya dia itu siapa lihat saja siapa yang lebih jago, ternyata bukan ega saja yang dekat sama dia ternyata artis dikelasnya juga ada tapi otaknya rata rata di banding si dimas.
Namanya alfin orang yang banyak bicara itu sangat lah berbahya sekali aku dengar gosipnya dari para folowers ku dia itu paling benci pada ega dan dimas tapi kenapa dia selalu berada di dekat dimas, dan dimas pun bisa saja berada di sampingnya apa mungkin dia suka sama alfin jangan sampai terjadi pokonya.
Akan tetapi bagi aku wanita nomer satu jadi dia akan aku jadikan mainan sementara di sekolah ini hitung hitung mengisi waktu luang, dan kelihatanya dia asik diajak bergaul karena dia sangat lah pendiam.
Pertama aku ajak salah satu fans ku untuk ngobrol sebenarnya mah cuma mau deketin dia supaya aku bisa akrab dulu dengan nya, setelah dia mengingat aku aku akan membuat perasaanya berubah pada ku.
Aku amati semua yang ia lakukan saat di asrama dan di sekolah hari demi hari aku perhatikan, aku semakin aneh tiap harinya karena memperhatikan dia ketika dia menyebutkan nama ku membuat aku semakin memperhatikanya.
Bahkan semua sosial media yang ia miliki aku telusuri dengan sesama sampai akhirnya aku sakit di buatnya dia memposting kemesranya bersama kekasih perempuanya, aku jadi terbawa perasaan dibuatnya dan aku jatuh sakit saat itu.
Kamar asrama aku dan dimas bersebelahan dan betapa terkejutnya aku si nur teman sekamar ku menggajaknya ke kamar, dalam keadaan aku sedang sakit dan itu malah membuat aku sakit lagi karena bertemu denganya.
Nur: bam ada yang mau ketemu nih.
Bam: siapa nur, aku kan lagi sakit kamu malah nggajakin orang lain sakit lagi.
Nur: tenang aja yang ini akan membuat kamu sembuh ko bam.
Dimas: hay, aku boleh masuk.
Bam: yaampun dimas, ko kamu yangdateng?.
Nur: tuh kan langsung bisa duduk.
Bam: enga enak nur ada tamu.
Dimas: udah tiduran aja dulu, nanti pada sakit semua badannya.
Nur: alasan kamu bam, dimas kamu malem ini jadi nginep di sini kan?
Bam: apaan sih kamu nur, dimas nanti ketularan sakit aku.
Dimas: enga ko bam, aku yang minta sama nur buat nginep di sini.
Nur: kan kasurnya qwinbad jadi kalo kita bertiga nanti sempit, jadi aku tidurnya sama ega malam ini.
Bam: nur, ko kamu begitu sih.
Dimas: bam enga mau aku di sini?
Bam: mau sih, tapi ko dadakan.
Nur: udah ah aku ke kamar dulu ya.
Dimas: bam kamu mau di urutin ga sama aku, biar badan kamu enga pegel.
Bam: kamu bisa ngurut dim??
Dimas: bisa ko, tenang aja.
Bam: ia deh boleh kamu urutin aku.
Dimas: tapi ngurutinya buka bajau lah masa pake kaos lima lapis itu??.
Bam: yaudah aku buka.
Dimas: nah kalo begini kan enak ngurutinya, tahan ya ganteng.
Bam: aduhhh, sakit dim aduhhh.
Dimas: diem ah, cowok bukan?
Bam: cowok lah mau liat??
Dimas: aku juga punya ngapain liat punya kamu.
Bam: tapi kalo aku kasih liat mau enga?.
Dimas: apa sih bam, diem aja aku urutin.
Bam: mas udah sakit ah aku enga mau lagi, aku tidur aja.
Dimas: yaudah aku pindah dulu.
Bam: mau keman, duduk di sini, nah begitu dong aku kan jadi enak.
Dimas: bam ngapain kamu tiduran di paha aku.
Bam: kepengen aja enga pa apa kan.
Dimas: ia enga apa apa.
Bam: mas elus rambut aku mau enga?.
Dimas: ya ampun manja benget, bam rambut kamu halus banget.
Bam: kamu seneng ya??, ko berenti sih??
Dimas: lagian kamu ngomong yang enga enga.
Bam: dimas, aku mau nanya boleh enga?
Dimas: tanya apa bam??
Bam: tapi kamu jangan marah ya dim,,,.
Dimas: enga ko biasa aja.
Bam: kamu lagi deket ya sama alfin??
Dimas: temn biasa aja bam, sama kaya kamu. Emangnya kamu pernah liat aku ngomong sama orang yang enga deket sama aku.
Bam: berarti kamu deket kan sama dia??
Dimas: ya ia lah dia, kamu sama si ega ja kan temen aku??
Bam: ehhh, ia ia aku baru keingetan maaf ya dimas.
Dimas: ia aku maafin.
Malam ini sangat lah berkesan buat ku karena di temani dimas di samping ku, rasanya aku tidak pernah bosan memandang wajah manisnya yang tidak memakai kacamata ini, bibirnya yang tipis, rambutnya hitam lebat, halus kulitnya membuat ku tidak bisa tidur semalaman kayanya.
Karena aku tidak biaa tidur malam ini aku punya fikiran kotor sekali tapi aku tidak lakukan pada dimas, aku hanya mencoba untuk memeluknya sambil memandangi wajahnya tapi di diam saja untung aku jadi aku lanjut kan sampai akhirnya aku pejamkan mata indahnya malam ini.
TBC ya kawan
Rabu, 04 Januari 2017
Dream story cap 1
Dream story
Sudah dua kali aku bermimpi di suatu mimpi itu aku bertemu dengan orang orang yang aku kagumi dari awal sekolah ku, di situ aku berminpi telah bekerja di suatu perusahaan yang aku tekuni selama di sekolah.
Aku juga heran kenapa aku memimpikan itu padahal aku cuma mengagumi mereka layaknya fans yang mengidolakan artis, di dunia asli aku sama sekali tidak tegur sapa pada meraka tapi di mimpi ini aku merasakan sakit yang begitu dalam sampai terbawa kedunia nyata.
Perkenalkan namaku dimas anak smk kelas satu di bandung jawa barat, badan ku cuma 168 aku tidak gemuk dan tidak kurus kulit ku putih kecoklatan dan aku terbilang bukan lah mahluk sempurna yang bisa mendapatkan apa pun yang aku ingin kan.
Dan mimpi ku anehnya sama dengan apa yang aku rasakan kini bahkan membuat aku terbawa perasaan, senin kemarin adalah pertama kalinya mimpiku yang aneh berasal dari sekolah ku yang bernama ROYAL GENS.
Sekolah ku ini berpendidikan seperti orang luar negri yang mengharuskan siswa siswinya terpisah sekolah dan pengajarnya pun sama, jadi aku berada di satu sekolah yang notabenya lelaki semua dari berbagai kalangan.
Awal aku masuk sekolah ini aku sangatlah pendiam tidak ada teman sana sekali dan hanya memperhatikan guru menjelaskan mata pelajaran, tapi ada teman sebang ku ku yang sangat cerwet tapi aku senag mempinyai temanseperti dia.
Namanya adalah ega dia adalah teman satu bangku denganku hanya dialah yang menemanai ku di sekolah ini, karna sekolah ini punya asrama yang menghususkan semua siswanya berada di satu tempat yang sama.
Ega berpenampilan sagat lah rapi tingi ega 179 aku seperti kurcaci bila disejajar berdiri di dampingya, kulit ega sama dengan ku tapi badanya kurusan dia dari pada aku tapi dia sangat modis dalam berpakaian jadi orang meliahatnya sangat lah good look.
Aku sebagai murit yang pendiam sangat lah mengidamkan pergaulan seperti yang lain dan banyak teman, disisi lain aku juga mengidamkan otak yang biasa saja seperti ega teman sebangku ku.
Aku terbilang pintar dalam segala mata pelajaran dan sangat besar rasa ingin tahu ku, karna itu para guru di sekolah ku sanagtlah bangga kepada ku walau aku baru satu semester berada di sekolah ini. Dan murid yang lain menjadi iri pada ku karena aku menjadi omongn para guru disini.
Orang yang iri pada ku adalah alfin aku berci badanya dia itu lebih berisi dan terlihat sempurna dengan tinggi badan 170, kulitnya putih dan bersih rambutnya di sisir ke atas manambah karismanya membuat mukanya tambah pirus.
Dia selalu membuat ku risih jika dia berada di sekolah dia selalu membicarakan ku dari belakan bahkan dia adalah heaters sahabat ku ega, karna ega adalah ketua kelas di kelas kita dan memberikan pekerjaan jika tida ada guru dikelas dengan peraturan ketat yang membuatnya menjadi bahan omelan jika dia tidak mau patuh pada ega.
Alfin selalu baik terhadap semua orang yang dekat dekatnya tapi aku tau dia hanya berpura pura baik, aku pun jadi engan denganya apa lagi dia menemani aku saat di asrama jika ega tidak ada.
Mencoba mengikuti apa yang aku suka dan mengikuti semua kegiatan yang aku lakukan selama di asrama, aku sebagai orang biasa jadi aku tangapi saja apa yang ia bicarakan pada ku bahkan aku seakan menikmati candanya yang sangat menusuk perasan orang di sekitarnya.
Sehinga membuat aku nyaman di buatnya sedangkan ega juga menikmati candanya juga, tapi tetap saja ega selalu tegas di kelas tidak ada kata pengampunan jika ada yang tidak mengerjakan tugas.
Alfin mendekati ku untuk berteman denganya tapi aku sangat lah tau dia cuma mau memanfat kan ku untuk nilainya dan membuatnya tenar di kalangan para guru, setiap pelajaran dia tanyakan pada ku saat ujian karna dia satu bangku dengan ku saat ujian.
Samapai aku seakan terjerumus dengan kata katanya dan saking nyamanya aku selalu bersamanya saat libur sekolah pun aku dia ajak jalan jalan kota, ega dan aku seakan makain jauh karena dia selalu berada di dekat ku sampai ega bilang pada ku bahwa aku suka sama alfin.
Saat ega bilang saperti itu aku tidak bisa bicara apa apa aku hanya bisa mengelak karna ku juga bingung akan prasan ku, ega hanya tertawa mendengar alasan ku dan mengatakan kapan mau nembak.
Ega mengatakan pada ku itu hal biasa di sekolah ini suka sama lelaki karena tidak ada wanita disekolah ini, dan banyak dari murid di sekolah ini pacaran sesama jenis itu juga wajar kata ega.
Dimas : aku enga suka sama dia ga lgian dia kan lelaki aku suka sama wanita kali ga.
Ega : jangan begitu mas aku sudah tau ko kamu suka sam alfin yakan?
Dimas: dia cuma mau belajar supaya nilainya makin bagus karena orang tuanya, lagian juga dia punya pacar kan?
Ega: idih ko kamu tau kalo dia punya pacar, kamu tau banget kayanya.
Dimas: orang dia yang kasih tau ke aku ko.
Ega: kamu tuh manis tau, banyak senior yang ngomonin kamu tau di asrama kamu nya aja enga tau.
Dimas: manis apa aku jelek tau pendek, pake kaca mata, dan enga suka bergaul lagi.
Ega: nah itu yang di cari sama senior, karena aku sahabat mu aku ditanya berbagai macap pertanyaan tentang kamu dimas.
Dimas: ya ampun aku enga tau maaf ya ega, aku juga enga ada niatan buat jadi tenar.
Ega: tuh kan kamu jadi pede abis, kamu kapan mau nembak nih nanti aku loh yang nembak.
Dimas: ehh jangan, alfin kan udah punya cewe.
Ega: ciye, terus misalnya dia belom punya pacar gimana?? Kamu mau?.
Dimas: enga mau, lagian aku kan normal.
Ega: ia terserah kamu lah dimas kan normal, tapi jangan menyesal ya kamu.
Semenjak itu aku jadi sering memperhatikan orang orang di sekitar ku yang mungkin memperhatikan ku saat aku diam, ternyata benar adanya ada lima murid kelas dua memperhatikan ku sedang asik makan di jam istirahat dan mereka muali menghampiri ku saat itu juga.
Aku jadi semakin takut jadinya dan dada ku semakin berdebar kencang bahkan tidak bisa berhenti berdebar, mereka tersenyum melihat kearah ku dan aku balas tersenyum lalu mereka lewat begitu saja.
Untung saja mereka tidak duduk di samping ku karena aku sedang sendiri tidak ada kedua teman ku itu yang menemani ku, aku pun fokus lagi pada acara makan siang ku dan membaca buku yang aku pinjam di perpus sekolah.
....: hay kamu dimas ya anak kelas satu.
Dimas: emm ia, aku dimas kenapaya?
....: enga apa apa ko aku cuma mau nyapa aja.
Dimas: ohh yaudah kalu begitu.
......: kenalin aku nur aku kelas satu juga dan kelas ku berada di samping kelas mu.
Dimas: salam kenal.
Nur: kamu lagi baca apa sih dimas??
Dimas: ohh, aku lagi baca buku plajaran kewarga begaraan.
Nur: emang bener gosip yang beredar ya?.
Dimas: kamu tau juga tentang gosip aku.
Nur: kamu marah ya, maaf ya aku cuma pengen kenal kamu ko.
Dimas: banyak yang mau kenalan sama aku dua hari ini, jadi aku biasa aja ko tenag aja.
Nur: makasih ya, aku dengar kamu lagi dekat ya sama alfin?
Dimas: gosip kamu dengerin, alfin cuma temen biasa ko sama kaya ega.
Nur: masa sih, hehehe maaf ya aku jadi soktahu.
Dimas: ia enga apa apa.
Nur: dimas aku pergi kekelas ya, sampai jumpa.
Dimas: ia sampai jumpa.
Nur: oh ia kamu dapet salam dari bam, yang pernah tabrakan di perpus.
Dimas: bam?, bam?, aku lupa tapi salam balik aja.
Semakin hari aku jadi terbiasa dengan hal tersebut banyak juga para senior yang menghampiri ku dan meminta nomer ku dengan berbagai macam cara, aku hanya tersenyum saja melihat tingkah mereka yang mencoba mendekati aku.
Dan aku juga penasaran terhadap yang namanya bam memangnya aku pernah bertemu dia?, sepertinya pernah coba aku ingat ingat emmm, emmm, ahhhh aku ingiat dua minggu aku sekolah disini aku pernah bertabraka. Dengan seseorang di perpus yang tingginya sama dengan ku tapi badanya rada kecil dari pada aku itu toh yang namanya bam.
TBC
Sudah dua kali aku bermimpi di suatu mimpi itu aku bertemu dengan orang orang yang aku kagumi dari awal sekolah ku, di situ aku berminpi telah bekerja di suatu perusahaan yang aku tekuni selama di sekolah.
Aku juga heran kenapa aku memimpikan itu padahal aku cuma mengagumi mereka layaknya fans yang mengidolakan artis, di dunia asli aku sama sekali tidak tegur sapa pada meraka tapi di mimpi ini aku merasakan sakit yang begitu dalam sampai terbawa kedunia nyata.
Perkenalkan namaku dimas anak smk kelas satu di bandung jawa barat, badan ku cuma 168 aku tidak gemuk dan tidak kurus kulit ku putih kecoklatan dan aku terbilang bukan lah mahluk sempurna yang bisa mendapatkan apa pun yang aku ingin kan.
Dan mimpi ku anehnya sama dengan apa yang aku rasakan kini bahkan membuat aku terbawa perasaan, senin kemarin adalah pertama kalinya mimpiku yang aneh berasal dari sekolah ku yang bernama ROYAL GENS.
Sekolah ku ini berpendidikan seperti orang luar negri yang mengharuskan siswa siswinya terpisah sekolah dan pengajarnya pun sama, jadi aku berada di satu sekolah yang notabenya lelaki semua dari berbagai kalangan.
Awal aku masuk sekolah ini aku sangatlah pendiam tidak ada teman sana sekali dan hanya memperhatikan guru menjelaskan mata pelajaran, tapi ada teman sebang ku ku yang sangat cerwet tapi aku senag mempinyai temanseperti dia.
Namanya adalah ega dia adalah teman satu bangku denganku hanya dialah yang menemanai ku di sekolah ini, karna sekolah ini punya asrama yang menghususkan semua siswanya berada di satu tempat yang sama.
Ega berpenampilan sagat lah rapi tingi ega 179 aku seperti kurcaci bila disejajar berdiri di dampingya, kulit ega sama dengan ku tapi badanya kurusan dia dari pada aku tapi dia sangat modis dalam berpakaian jadi orang meliahatnya sangat lah good look.
Aku sebagai murit yang pendiam sangat lah mengidamkan pergaulan seperti yang lain dan banyak teman, disisi lain aku juga mengidamkan otak yang biasa saja seperti ega teman sebangku ku.
Aku terbilang pintar dalam segala mata pelajaran dan sangat besar rasa ingin tahu ku, karna itu para guru di sekolah ku sanagtlah bangga kepada ku walau aku baru satu semester berada di sekolah ini. Dan murid yang lain menjadi iri pada ku karena aku menjadi omongn para guru disini.
Orang yang iri pada ku adalah alfin aku berci badanya dia itu lebih berisi dan terlihat sempurna dengan tinggi badan 170, kulitnya putih dan bersih rambutnya di sisir ke atas manambah karismanya membuat mukanya tambah pirus.
Dia selalu membuat ku risih jika dia berada di sekolah dia selalu membicarakan ku dari belakan bahkan dia adalah heaters sahabat ku ega, karna ega adalah ketua kelas di kelas kita dan memberikan pekerjaan jika tida ada guru dikelas dengan peraturan ketat yang membuatnya menjadi bahan omelan jika dia tidak mau patuh pada ega.
Alfin selalu baik terhadap semua orang yang dekat dekatnya tapi aku tau dia hanya berpura pura baik, aku pun jadi engan denganya apa lagi dia menemani aku saat di asrama jika ega tidak ada.
Mencoba mengikuti apa yang aku suka dan mengikuti semua kegiatan yang aku lakukan selama di asrama, aku sebagai orang biasa jadi aku tangapi saja apa yang ia bicarakan pada ku bahkan aku seakan menikmati candanya yang sangat menusuk perasan orang di sekitarnya.
Sehinga membuat aku nyaman di buatnya sedangkan ega juga menikmati candanya juga, tapi tetap saja ega selalu tegas di kelas tidak ada kata pengampunan jika ada yang tidak mengerjakan tugas.
Alfin mendekati ku untuk berteman denganya tapi aku sangat lah tau dia cuma mau memanfat kan ku untuk nilainya dan membuatnya tenar di kalangan para guru, setiap pelajaran dia tanyakan pada ku saat ujian karna dia satu bangku dengan ku saat ujian.
Samapai aku seakan terjerumus dengan kata katanya dan saking nyamanya aku selalu bersamanya saat libur sekolah pun aku dia ajak jalan jalan kota, ega dan aku seakan makain jauh karena dia selalu berada di dekat ku sampai ega bilang pada ku bahwa aku suka sama alfin.
Saat ega bilang saperti itu aku tidak bisa bicara apa apa aku hanya bisa mengelak karna ku juga bingung akan prasan ku, ega hanya tertawa mendengar alasan ku dan mengatakan kapan mau nembak.
Ega mengatakan pada ku itu hal biasa di sekolah ini suka sama lelaki karena tidak ada wanita disekolah ini, dan banyak dari murid di sekolah ini pacaran sesama jenis itu juga wajar kata ega.
Dimas : aku enga suka sama dia ga lgian dia kan lelaki aku suka sama wanita kali ga.
Ega : jangan begitu mas aku sudah tau ko kamu suka sam alfin yakan?
Dimas: dia cuma mau belajar supaya nilainya makin bagus karena orang tuanya, lagian juga dia punya pacar kan?
Ega: idih ko kamu tau kalo dia punya pacar, kamu tau banget kayanya.
Dimas: orang dia yang kasih tau ke aku ko.
Ega: kamu tuh manis tau, banyak senior yang ngomonin kamu tau di asrama kamu nya aja enga tau.
Dimas: manis apa aku jelek tau pendek, pake kaca mata, dan enga suka bergaul lagi.
Ega: nah itu yang di cari sama senior, karena aku sahabat mu aku ditanya berbagai macap pertanyaan tentang kamu dimas.
Dimas: ya ampun aku enga tau maaf ya ega, aku juga enga ada niatan buat jadi tenar.
Ega: tuh kan kamu jadi pede abis, kamu kapan mau nembak nih nanti aku loh yang nembak.
Dimas: ehh jangan, alfin kan udah punya cewe.
Ega: ciye, terus misalnya dia belom punya pacar gimana?? Kamu mau?.
Dimas: enga mau, lagian aku kan normal.
Ega: ia terserah kamu lah dimas kan normal, tapi jangan menyesal ya kamu.
Semenjak itu aku jadi sering memperhatikan orang orang di sekitar ku yang mungkin memperhatikan ku saat aku diam, ternyata benar adanya ada lima murid kelas dua memperhatikan ku sedang asik makan di jam istirahat dan mereka muali menghampiri ku saat itu juga.
Aku jadi semakin takut jadinya dan dada ku semakin berdebar kencang bahkan tidak bisa berhenti berdebar, mereka tersenyum melihat kearah ku dan aku balas tersenyum lalu mereka lewat begitu saja.
Untung saja mereka tidak duduk di samping ku karena aku sedang sendiri tidak ada kedua teman ku itu yang menemani ku, aku pun fokus lagi pada acara makan siang ku dan membaca buku yang aku pinjam di perpus sekolah.
....: hay kamu dimas ya anak kelas satu.
Dimas: emm ia, aku dimas kenapaya?
....: enga apa apa ko aku cuma mau nyapa aja.
Dimas: ohh yaudah kalu begitu.
......: kenalin aku nur aku kelas satu juga dan kelas ku berada di samping kelas mu.
Dimas: salam kenal.
Nur: kamu lagi baca apa sih dimas??
Dimas: ohh, aku lagi baca buku plajaran kewarga begaraan.
Nur: emang bener gosip yang beredar ya?.
Dimas: kamu tau juga tentang gosip aku.
Nur: kamu marah ya, maaf ya aku cuma pengen kenal kamu ko.
Dimas: banyak yang mau kenalan sama aku dua hari ini, jadi aku biasa aja ko tenag aja.
Nur: makasih ya, aku dengar kamu lagi dekat ya sama alfin?
Dimas: gosip kamu dengerin, alfin cuma temen biasa ko sama kaya ega.
Nur: masa sih, hehehe maaf ya aku jadi soktahu.
Dimas: ia enga apa apa.
Nur: dimas aku pergi kekelas ya, sampai jumpa.
Dimas: ia sampai jumpa.
Nur: oh ia kamu dapet salam dari bam, yang pernah tabrakan di perpus.
Dimas: bam?, bam?, aku lupa tapi salam balik aja.
Semakin hari aku jadi terbiasa dengan hal tersebut banyak juga para senior yang menghampiri ku dan meminta nomer ku dengan berbagai macam cara, aku hanya tersenyum saja melihat tingkah mereka yang mencoba mendekati aku.
Dan aku juga penasaran terhadap yang namanya bam memangnya aku pernah bertemu dia?, sepertinya pernah coba aku ingat ingat emmm, emmm, ahhhh aku ingiat dua minggu aku sekolah disini aku pernah bertabraka. Dengan seseorang di perpus yang tingginya sama dengan ku tapi badanya rada kecil dari pada aku itu toh yang namanya bam.
TBC
Langganan:
Postingan (Atom)