Sabtu, 07 Januari 2017

Dream Srory cap 2

Dream story cap 2

Sepinya hari aku rasakan saat ini di karenakan liburan sekolah semua teman teman ku yang kotanya dekat di boleh kan untuk pulang bersama keluarganya, aku bukanya tidak mau pulang menemui orang tua ku tercinta akan tetapi orng tuaku sangat lah sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.

Jadi kalau aku pulang juga sama saja hanya pekerja rumah yang menemani hariku, walau pun begitu aku cukup bersukur karena sudah satu tahun ini mereka akur dan tidak ribut terus jika ada masalah kecil.

Pekenalkan nama ku bam aku tinggal di bandung dan aku minta di sekolahkan di bandung juga di bandung nama sekolah itu sangat lah nyentrik sekali namanya itu adalah ROYAL GENS, kata teman ku yang pernah bersekolah ditempat itu sampai keluar karna tidak lkuat tinggal disana.

Pertama aku berikan ciri ciri ku terlebih dahulu aku adalah anak orang kaya yang sangat kesepian di rumah ku hanya ada pembantu ku dan kedua adik ku yang selalu di sibukan dengan kegiatan kerajaan kata pembantuku, tinggi aku 168 aku memang terbilang kurang pertumbuhan karna tingi badan ku segitu, kulit ku kuning langsat badan ku tidak kurus tapi berotot tapi aneh badan ku berotot tapi dada ku tidak bisa bergerak samasekali.

Hobiku mengoleksi barang mahal tapi aku juga masih bisa berhemat, hobiku lainya adalah mengoleksi wanita di sekitar daerah ku mau yang manis dadanya besar cantik aku bisa dapat kan semuanya dan akibat itu semua adalah perut ku jadi buncit aaaaaahggg kenapa.

Tapi tidak kelihatan perut buncit ku ini jika memakai baju tapi jika aku tidak mengenkan baju malu rasanya, ini rahasia ku aku mendapat kan barang barang mahal itu dan uang yang banyak di tabungan ku dengan cara merengek kepada ibuku atu ayah ku itu saja,

Dan jika ibu ku telah memberikan yang aku mau aku bilang lagi ke ayah ku dengan permintaan yang berbeda tentunya, tapi itu aku lakukan jika aku kesal terhadap keduanya di saat cecok mulut padahal masalah sepele yaitu aku mau lelanjut kan sekolah dimana aku asal bicara saja sekolah yang terlintas di kepala ku.

Tenyata ini neraka buat aku ammmpun kenapa ini terjadi pada ku di sini tidak ada sama sekali perempuan, adanya lelaki semua dari guru murid sampai penjaga kantin lelaki semuanya satu hari disini sudah banyak yang membicara kan aku.

Aku coba bertahan satuminggu disini tapi hasilnya banyak sekali yang mendekati aku setres aku di buatnya, tapi bukan aku saja yang jadi incaran disini di kelas sebelah ada juga yang nasib nya sama seperti aku jadi bahan pembicaraan kaum ini.

Aku perhatikan dari jauh sekali dia dan sepertinya dia normal normal sajabahkan dia itu sangatlah pintar dalam segala hal mata pelajaran tapi satu kelemahanya dia tidak bisa main bola, penampilanya sangat lah culun dibanding teman nya yang sering didekatnya.

Aku tidak memperhatikan semua orang disini tapi dia semakin di perhatikan dia semakin menarik, aduh apa lagi ini aku jadi membayangkan hal aneh.

Aku sering mengikutinya pada saat jam istirahat dia selalu ke perpustakaan dan meminjam buku yang tebal, aneh nya buku itu di kembalikan besok harinya dan begitu terus sampai aku sengaja menjatuhkan buku pinjamanya itu.

Bam: ehh maaf, w enga sengaja.
....: aduhh, enga apa apa ko maaf aku enga ngeliat ada kamu.
Bam: kamu kelas sepuluh satu ya.
...: ia aku sepuluh satu, aku pergi dulu ya maaf aku buru buru.
Ega: dimas kamu ko lama banget sih cepetan nanti enga ada tempat duduk di kantin.
Bam: nama kamu dimas ya, kenalin nama aku bam.
Dimas: ia slam eeehh ega tar dulu, salam kenal bay.
Ega: lgian udah di pangilin juga masih aja ngobrol.

Si ega sangat protektif sekali sial jadi kesal aku sama dia memang nya dia itu siapa lihat saja siapa yang lebih jago, ternyata bukan ega saja yang dekat sama dia ternyata artis dikelasnya juga ada tapi otaknya rata rata di banding si dimas.

Namanya alfin orang yang banyak bicara itu sangat lah berbahya sekali aku dengar gosipnya dari para folowers ku dia itu paling benci pada ega dan dimas tapi kenapa dia selalu berada di dekat dimas, dan dimas pun bisa saja berada di sampingnya apa mungkin dia suka sama alfin jangan sampai terjadi pokonya.

Akan tetapi bagi aku wanita nomer satu jadi dia akan aku jadikan mainan sementara di sekolah ini hitung hitung mengisi waktu luang, dan kelihatanya dia asik diajak bergaul karena dia sangat lah pendiam.

Pertama aku ajak salah satu fans ku untuk ngobrol sebenarnya mah cuma mau deketin dia supaya aku bisa akrab dulu dengan nya, setelah dia mengingat aku aku akan membuat perasaanya berubah pada ku.

Aku amati semua yang ia lakukan saat di asrama dan di sekolah hari demi hari aku perhatikan, aku semakin aneh tiap harinya karena memperhatikan dia ketika dia menyebutkan nama ku membuat aku semakin memperhatikanya.

Bahkan semua sosial media yang ia miliki aku telusuri dengan sesama sampai akhirnya aku sakit di buatnya dia memposting kemesranya bersama kekasih perempuanya, aku jadi terbawa perasaan dibuatnya dan aku jatuh sakit saat itu.

Kamar asrama aku dan dimas bersebelahan dan betapa terkejutnya aku si nur teman sekamar ku menggajaknya ke kamar, dalam keadaan aku sedang sakit dan itu malah membuat aku sakit lagi karena bertemu denganya.

Nur: bam ada yang mau ketemu nih.
Bam: siapa nur, aku kan lagi sakit kamu malah nggajakin orang lain sakit lagi.
Nur: tenang aja yang ini akan membuat kamu sembuh ko bam.
Dimas: hay, aku boleh masuk.
Bam: yaampun dimas, ko kamu yangdateng?.
Nur: tuh kan langsung bisa duduk.
Bam: enga enak nur ada tamu.
Dimas: udah tiduran aja dulu, nanti pada sakit semua badannya.
Nur: alasan kamu bam, dimas kamu malem ini jadi nginep di sini kan?
Bam: apaan sih kamu nur, dimas nanti ketularan sakit aku.
Dimas: enga ko bam, aku yang minta sama nur buat nginep di sini.
Nur: kan kasurnya qwinbad jadi kalo kita bertiga nanti sempit, jadi aku tidurnya sama ega malam ini.
Bam: nur, ko kamu begitu sih.
Dimas: bam enga mau aku di sini?
Bam: mau sih, tapi ko dadakan.
Nur: udah ah aku ke kamar dulu ya.
Dimas: bam kamu mau di urutin ga sama aku, biar badan kamu enga pegel.
Bam: kamu bisa ngurut dim??
Dimas: bisa ko, tenang aja.
Bam: ia deh boleh kamu urutin aku.
Dimas: tapi ngurutinya buka bajau lah masa pake kaos lima lapis itu??.
Bam: yaudah aku buka.
Dimas: nah kalo begini kan enak ngurutinya, tahan ya ganteng.
Bam: aduhhh, sakit dim aduhhh.
Dimas: diem ah, cowok bukan?
Bam: cowok lah mau liat??
Dimas: aku juga punya ngapain liat punya kamu.
Bam: tapi kalo aku kasih liat mau enga?.
Dimas: apa sih bam, diem aja aku urutin.
Bam: mas udah sakit ah aku enga mau lagi, aku tidur aja.
Dimas: yaudah aku pindah dulu.
Bam: mau keman, duduk di sini, nah begitu dong aku kan jadi enak.
Dimas: bam ngapain kamu tiduran di paha aku.
Bam: kepengen aja enga pa apa kan.
Dimas: ia enga apa apa.
Bam: mas elus rambut aku mau enga?.
Dimas: ya ampun manja benget, bam rambut kamu halus banget.
Bam: kamu seneng ya??, ko berenti sih??
Dimas: lagian kamu ngomong yang enga enga.
Bam: dimas, aku mau nanya boleh enga?
Dimas: tanya apa bam??
Bam: tapi kamu jangan marah ya dim,,,.
Dimas: enga ko biasa aja.
Bam: kamu lagi deket ya sama alfin??
Dimas: temn biasa aja bam, sama kaya kamu. Emangnya kamu pernah liat aku ngomong sama orang yang enga deket sama aku.
Bam: berarti kamu deket kan sama dia??
Dimas: ya ia lah dia, kamu sama si ega ja kan temen aku??
Bam: ehhh, ia ia aku baru keingetan maaf ya dimas.
Dimas: ia aku maafin.

Malam ini sangat lah berkesan buat ku karena di temani dimas di samping ku, rasanya aku tidak pernah bosan memandang wajah manisnya yang tidak memakai kacamata ini, bibirnya yang tipis, rambutnya hitam lebat, halus kulitnya membuat ku tidak bisa tidur semalaman kayanya.

Karena aku tidak biaa tidur malam ini aku punya fikiran kotor sekali tapi aku tidak lakukan pada dimas, aku hanya mencoba untuk memeluknya sambil memandangi wajahnya tapi di diam saja untung aku jadi aku lanjut kan sampai akhirnya aku pejamkan mata indahnya malam ini.


TBC ya kawan



Rabu, 04 Januari 2017

Dream story cap 1

Dream story


Sudah dua kali aku bermimpi di suatu mimpi itu aku bertemu dengan orang orang yang aku kagumi dari awal sekolah ku, di situ aku berminpi telah bekerja di suatu perusahaan yang aku tekuni selama di sekolah.

Aku juga heran kenapa aku memimpikan itu padahal aku cuma mengagumi mereka layaknya fans yang mengidolakan artis, di dunia asli aku sama sekali tidak tegur sapa pada meraka tapi di mimpi ini aku merasakan sakit yang begitu dalam sampai terbawa kedunia nyata.

Perkenalkan namaku dimas anak smk kelas satu di bandung jawa barat, badan ku cuma 168 aku tidak gemuk dan tidak kurus kulit ku putih kecoklatan dan aku terbilang bukan lah mahluk sempurna yang bisa mendapatkan apa pun yang aku ingin kan.

Dan mimpi ku anehnya sama dengan apa yang aku rasakan kini bahkan membuat aku terbawa perasaan, senin kemarin adalah pertama kalinya mimpiku yang aneh berasal dari sekolah ku yang bernama ROYAL GENS.

Sekolah ku ini berpendidikan seperti orang luar negri yang mengharuskan siswa siswinya terpisah sekolah dan pengajarnya pun sama, jadi aku berada di satu sekolah yang notabenya lelaki semua dari berbagai kalangan.

Awal aku masuk sekolah ini aku sangatlah pendiam tidak ada teman sana sekali dan hanya memperhatikan guru menjelaskan mata pelajaran, tapi ada teman sebang ku ku yang sangat cerwet tapi aku senag mempinyai temanseperti dia.

Namanya adalah ega dia adalah teman satu bangku denganku hanya dialah yang menemanai ku di sekolah ini, karna sekolah ini punya asrama yang menghususkan semua siswanya berada di satu tempat yang sama.

Ega berpenampilan sagat lah rapi tingi ega 179 aku seperti kurcaci bila disejajar berdiri di dampingya, kulit ega sama dengan ku tapi badanya kurusan dia dari pada aku tapi dia sangat modis dalam berpakaian jadi orang meliahatnya sangat lah good look.

Aku sebagai murit yang pendiam sangat lah mengidamkan pergaulan seperti yang lain dan banyak teman, disisi lain aku juga mengidamkan otak yang biasa saja seperti ega teman sebangku ku.

Aku terbilang pintar dalam segala mata pelajaran dan sangat besar rasa ingin tahu ku, karna itu para guru di sekolah ku sanagtlah bangga kepada ku walau aku baru satu semester berada di sekolah ini. Dan murid yang lain menjadi iri pada ku karena aku menjadi omongn para guru disini.

Orang yang iri pada ku adalah alfin aku berci badanya dia itu lebih berisi dan terlihat sempurna dengan tinggi badan 170, kulitnya putih dan bersih rambutnya di sisir ke atas manambah karismanya membuat mukanya tambah pirus.

Dia selalu membuat ku risih jika dia berada di sekolah dia selalu membicarakan ku dari belakan bahkan dia adalah heaters sahabat ku ega, karna ega adalah ketua kelas  di kelas kita dan memberikan pekerjaan jika tida ada guru dikelas dengan peraturan ketat yang membuatnya menjadi bahan omelan jika dia tidak mau patuh pada ega.

Alfin selalu baik terhadap semua orang yang dekat dekatnya tapi aku tau dia hanya berpura pura baik, aku pun jadi engan denganya apa lagi dia menemani aku saat di asrama jika ega tidak ada.

Mencoba mengikuti apa yang aku suka dan mengikuti semua kegiatan yang aku lakukan selama di asrama, aku sebagai orang biasa jadi aku tangapi saja apa yang ia bicarakan pada ku bahkan aku seakan menikmati candanya yang sangat menusuk perasan orang di sekitarnya.

Sehinga membuat aku nyaman di buatnya sedangkan ega juga menikmati candanya juga, tapi tetap saja ega selalu tegas di kelas tidak ada kata pengampunan jika ada yang tidak mengerjakan tugas.

Alfin mendekati ku untuk berteman denganya tapi aku sangat lah tau dia cuma mau memanfat kan ku untuk nilainya dan membuatnya tenar di kalangan para guru, setiap pelajaran dia tanyakan pada ku saat ujian karna dia satu bangku dengan ku saat ujian.

Samapai aku seakan terjerumus dengan kata katanya dan saking nyamanya aku selalu bersamanya saat libur sekolah pun aku dia ajak jalan jalan kota, ega dan aku seakan makain jauh karena dia selalu berada di dekat ku sampai ega bilang pada ku bahwa aku suka sama alfin.

Saat ega bilang saperti itu aku tidak bisa bicara apa apa aku hanya bisa mengelak karna ku juga bingung akan prasan ku, ega hanya tertawa mendengar alasan ku dan mengatakan kapan mau nembak.

Ega mengatakan pada ku itu hal biasa di sekolah ini suka sama lelaki karena tidak ada wanita disekolah ini, dan banyak dari murid di sekolah ini pacaran sesama jenis itu juga wajar kata ega.

Dimas : aku enga suka sama dia ga lgian dia kan lelaki aku suka sama wanita kali ga.
Ega : jangan begitu mas aku sudah tau ko kamu suka sam alfin yakan?
Dimas: dia cuma mau belajar supaya nilainya makin bagus karena orang tuanya, lagian juga dia punya pacar kan?
Ega: idih ko kamu tau kalo dia punya pacar, kamu tau banget kayanya.
Dimas: orang dia yang kasih tau ke aku ko.
Ega: kamu tuh manis tau, banyak senior yang ngomonin kamu tau di asrama kamu nya aja enga tau.
Dimas: manis apa aku jelek tau pendek, pake kaca mata, dan enga suka bergaul lagi.
Ega: nah itu yang di cari sama senior, karena aku sahabat mu aku ditanya berbagai macap pertanyaan tentang kamu dimas.
Dimas: ya ampun aku enga tau maaf ya ega, aku juga enga ada niatan buat jadi tenar.
Ega: tuh kan kamu jadi pede abis, kamu kapan mau nembak nih nanti aku loh yang nembak.
Dimas: ehh jangan, alfin kan udah punya cewe.
Ega: ciye, terus misalnya dia belom punya pacar gimana?? Kamu mau?.
Dimas: enga mau, lagian aku kan normal.
Ega: ia terserah kamu lah dimas kan normal, tapi jangan menyesal ya kamu.

Semenjak itu aku jadi sering memperhatikan orang orang di sekitar ku yang mungkin memperhatikan ku saat aku diam, ternyata benar adanya ada lima murid kelas dua memperhatikan ku sedang asik makan di jam istirahat dan mereka muali menghampiri ku saat itu juga.

Aku jadi semakin takut jadinya dan dada ku semakin berdebar kencang bahkan tidak bisa berhenti berdebar, mereka tersenyum melihat kearah ku dan aku balas tersenyum lalu mereka lewat begitu saja.

Untung saja mereka tidak duduk di samping ku karena aku sedang sendiri tidak ada kedua teman ku itu yang menemani ku, aku pun fokus lagi pada acara makan siang ku dan membaca buku yang aku pinjam di perpus sekolah.

....: hay kamu dimas ya anak kelas satu.
Dimas: emm ia, aku dimas kenapaya?
....: enga apa apa ko aku cuma mau nyapa aja.
Dimas: ohh yaudah kalu begitu.
......: kenalin aku nur aku kelas satu juga dan kelas ku berada di samping kelas mu.
Dimas: salam kenal.
Nur: kamu lagi baca apa sih dimas??
Dimas: ohh, aku lagi baca buku plajaran kewarga begaraan.
Nur: emang bener gosip yang beredar ya?.
Dimas: kamu tau juga tentang gosip aku.
Nur: kamu marah ya, maaf ya aku cuma pengen kenal kamu ko.
Dimas: banyak yang mau kenalan sama aku dua hari ini, jadi aku biasa aja ko tenag aja.
Nur: makasih ya, aku dengar kamu lagi dekat ya sama alfin?
Dimas: gosip kamu dengerin, alfin cuma temen biasa ko sama kaya ega.
Nur: masa sih, hehehe maaf ya aku jadi soktahu.
Dimas: ia enga apa apa.
Nur: dimas aku pergi kekelas ya, sampai jumpa.
Dimas: ia sampai jumpa.
Nur: oh ia kamu dapet salam dari bam, yang pernah tabrakan di perpus.
Dimas: bam?, bam?, aku lupa tapi salam balik aja.

Semakin hari aku jadi terbiasa dengan hal tersebut banyak juga para senior yang menghampiri ku dan meminta nomer ku dengan berbagai macam cara, aku hanya tersenyum saja melihat tingkah mereka yang mencoba mendekati aku.

Dan aku juga penasaran terhadap yang namanya bam memangnya aku pernah bertemu dia?, sepertinya pernah coba aku ingat ingat emmm, emmm, ahhhh aku ingiat dua minggu aku sekolah disini aku pernah bertabraka. Dengan seseorang di perpus yang tingginya sama dengan ku tapi badanya rada kecil dari pada aku itu toh yang namanya bam.

TBC