Rabu, 28 Desember 2016

Cinta tak wajar cap2 #part sung

Sung

Setelah aku pergi dari rumah ini aku melanjutkan hidup ku dengan seorang diri di indonesia dan membawa kedua anak ku, akan aku hidupi anak ku dengan tenaga ku aku perjuangkan mereka bedua karena yang aku punya hanyalah mereka yang bisa menemani aku disaat aku ingin sendiri. Mereka selalu menghibur ku dalam susah maupun senang dalam menjalani hidup ini.

Aku tingal di suatu desa di jawa yang masih sedarhana dan tenang tingal disana, aku hidup di sebuah rumah yang sederhana yang aku beli sendiri. Mamah ku telah tau semua cerita yang aku alamin selama ini di dubai dan betapa sedih nya aku di sana.

" yayah, deka besok sekolah ya sama danil"
"Ia besok yayah antar kesekolah"
"Yayah, mana papah yah ko enga ikut kita sih yah danil kangen"
"Danil, papah lagi kerja di luar negri buat kita nill jadi kamu enga usah hawatir"
"Aku kan kangen papah, deka jahat"
"Ussst, yayah kan di sini jadi enga usah takut yayah akan melindungi kalian berdua"
"Deka, tau ko yah, yayah enga usah sedih deka akan selalu menghibur yayah"
"Yayah, danil mau papah yah"
"Danil, kita main di luar yuk nanti deka beliin permen"
"Asik, ayo main yah danil main keluar ya"
"Ia sayang hati hati ya, deka jaga danil ya"
"Siap yayah"

Deka lebih mengerti aku dan dia selalu menghibur ku di saat seperti ini, dan selalu memperhatikan danill yang selalu menanyakan keberadaan dika. Saat aku sendiri dirumah dan merapihkan rumah aku selalu kefikiran dia senyumnya dan kasih sayangnya tapi dia selalu membuat ku sakit.

Aku telah tertipu akan rayuanya dan dia selalu bilang cinta pada ku tapi pada akhirnya dia hanya bohong belaka pada ku, dia hanya mencoba mencintai ku dan aku percaya akan hal itu dia selalu menyembunyikanya apa dia sengaja ikut dengan ku ke sana dan mencari wanita yang sama dengan mantannya itu.


Perlahan tapi pasti aku akan melupakan dia suatusaat nanti dia tidak akan mencintai ku dengan tulus dan bagaikan angin diri ku sakit dibuatnya, dia disana mungkin sedang bersenang senag dengan perempuan diluar sana di dalam rumah ku yang berada di dubai.

Hari sekolah kedua anak ku telah tiba aku persiapkan semua yang mereka berdua perlukan dan mengantarnya sampai sekolah dengan selamat, disana banyak sekali orang tua murid yang mengantar sekolah anak anaknya dan berpasangan sangat mesra sekali mereka memiliki keluarga yang utuh. Semua murid masuk ke kelas dengan rapih ada salah satu dari guru sekolah tersebut yang memangil namaku disaat aku sendiri,  ternyata itu adalah teman kerja ku yang sudah keluar dulu dan sekarang dia menjadi guru disini.

"Hay sarip, lama enga ketemu"
" ya ampun mba irma ko kamu kerja disini sekarang?"
"Ia nih aku kerja disini sesudah aku keluar kerja dulu, kamu sedang apa disini"
"Emmm, itu aku mengantar anak ku sekolah di sini dan sedang menungunya"
"Kamu sudah punya anak, yampun alhirnya kamu nikah juga, aku kira kamu enga nikah nikah"
" apa sih mba, aku kan manusia juga butuh cinta tau"
"Mana istri mu aku pengen ketemu dong, kamu nikahnya diem diem aja enga ngundang aku lagi"
"Panjang deh ceritanya mba"
"Oh ya udah deh, anak mu mana"
"Masuk lah mba di kelas, mereka satu kelas"
"Wih, tokcer juga kamu udah dua aja. Anak mu kembar ya"
"Ia kembar, mba lagi juga bukan aku yang tokcer"
" ko bukan kamu"

Aku ceritakan semua pada mba irma yang menimpah ku selama ini dengan sebenar benarnya dan dia terkejut sekali mendengarnya, di kira aku menikahi seorang gadis tapi malah aku yang di nikahi dan aku yang melahirkan juga malah.

" penpilan kamu beda sekali semenjak kamu keluar dari temper kerja dulu rip"
"Ya aku usaha sedemikian sulit hanya untuk dia mba tapi malah begini"
"Maaf ya aku enga bermaksud, tapi setau aku dika itu tidak suka sama sekali pada mu tapi ko malah jadi sama kamu ya"
"Dia cuma memanfaatkan aku aja mba"
"Tapi dulu memang dia sempat dekat dengan kamu tapi setelah dia putus sama cwnya dia brubah, dan kamu juga enga pernah deket lagi sama dia"
"Dulu setelah kejadian itu dia selalu mengejar ku mba tapi aku takut sakit hati tapi malah mencintai dia lagi"
"Aku kira kamu tidak akan mengatakanya pada dika tapi kamu berani juga ya hebat, dan sekarang kamu tingal cuma bertiga dengan anak kamu?"
"Ia aku melarikan diri dan membesarkan mereka sendiri"
"Semnagat ya rip, aku pergi dulu saatnya mengajar sore hari"
" ia mba trima kasih"

Sesudah sekolah anak kunlang sung menghampiri ku dan menunjukan apa saja yang mereka kerjakan di sekolah dengan semangat nya dalam perjlanan pulang, aku dan anak ku ber jalan menuju rumah dan tidak menggunakan kendaraan tiba tiba ada sebuah mobil menghampiri kami bertiga.
"Yah mobil nya kenapa itu, ko kita di suruh mingir terus dia berhenti"
"Yayah juga enga tau"
" rip naik lah akan aku antar"
"Ilham, kenapa kamu tau aku disini"
"Aku sudah lama mengikuti kamu rip ayo anaik"
"Yayah, itu sipa yah deka enga kenal"
"Ia itu siapa, dail takut"
"Sana pergi ham, aku dan anak ku mau jalan"
" ini anak mu rip, maisnya seperti ibunya ya"
"Om siapa sih sana, deka enga suka yayah di pangil ibu"
"Oh yayah, deka enga mau yayah di pangil ibu. Tapi deka mau naik mobil om enga nanti om beliin mainan."
"Apa sih ham sana gih, anak ku kan sudah bilang pada mu"
"Beri aku kesempatan rip"



Rabu, 21 Desember 2016

side out mine



                perkenalkan nama ku adalah evan aku duduk di bangku smp saat ini,  aku bisa dibilang lumayan kaya dari teman tinggi ku 170 dan badan ku lumayan terbentuk karna aku sering gym waktu sd tapi malah banyak dari teman ku yang mengatakan aku ini cantik dan sangat seram jika marah. aku asangat tidak senang jika ada yang memandang aku lemah dan aku memang sedikit feminim dari kebanyakan siswa di sekolah ku dan aku pun yang termasuk dalam kata gori kelas satu sangarnya kata teman dekat ku sejak kelasa satu aku sudah banyak teman lelaki yang tidak mengela aku menggoda aku, karna aku lelaki juga aku mengakui kau lelaki malah dia mengejek aku karna aku rada feminim dan dibilang cantik aku ini tampan bukan cantik.
            dari situlah sifat ku yang lain keluar dari badan aku angakat dia dan melemparnya jauh dia tidak takut sama sekali sama aku dia malah makin maju dan memukul wajah ku, tanduku langsung keluar dan menghajarnya habis dan berakhirlah aku di ruang BP aku di ceramahi banyak sekali oleh guru bp dan berjanji tidak mengulangnya lagi. tidak selang lama teman dari anak itu menungu ku di depan katanya menungu ku untuk duel lagi selesai sekolah aku dengan senang hati ku hampiri mereka dan aku hajar habi habisan aku loncat dan lang sung memukul wajahnya seketika dia langsung pingsan dan temanya yang lain kabur kocar kacir, memeang aku terlihat seperti perempuan kata kebanyakan orang kulit ku putih halus tubuh ku yng ramping dan dada berisi tapi itukan otot bukan payu dara.
            aku ini termasuk dalam katagori normal yang masih suka terhadam wanita di sekitar ku, jiga da salah satu wanita cantik melintas adi hadapan ku aku langsung hampiri dan berkenalan. tapi aku tidak seberani dia anak setingkatan ku namun haya saja beda kelas dengan aku nama adalah DANIL setiap ada dia pasti aku tidak tingal diam dia dan aku sangatlah sengit dalam hal wanita dan selalu dia yang mendapatkanya aneh sekali bukan padahal aku ini tampan putih manis dan banyak hal yang tidak dia punya. aku kalah tinggi dari dia tinggi ku hanyalah sepundak dia sedangak aku dan temann ku aku lah yang paling tinggi dia atara mereka tapi hanyadia yang bisa menandiangin tinggi badan ku.
            badan dia pun lebih besar dari ku dan lebih berotot akua juga berotot tapi jika aku berada disampingnya rasaya otot ku menghilang ketiup angin, dia pintar dalam pelajaran dan kata para wanita dialah yang mempunya wajah yang paling tampan di sekolah ini. buta semunya pada buta aku lah yang paling tampan dari pada dia tapi soal berkelahi aku lah jagonya diabandia dia hanya besar di badanya saja tapi tidak bisa berkelahi.
            setiap hari aku bersaing dengannya dan selalu aku yang kalah akirnya kau menyerah dan akmi memjadia teman sejak hari itu aku dan dia bagai dua sejoli yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama pertama aku marah bayak yang bilang seperti itu pada ku dan dia , tapi anehnya ku merasanyaman selalu di sampingnya dan tidak mau meningalkanya jau dari ku. aku takut akan keadaan dia terlebih lagi aku dengar kabar kari ini dia di campakan oleh kekasihnya itu aku kira dia samasekali tidak punya hati, dia pergi ke club bersama teman temanya dan mabuk bersama untuk menghilangkan rasa sakit hatinya itu.
            aku buntuti dia dari belakan dan selau mengawasinya dari jauh seaandainya adayang berbahaya aku kan segera menghampirinya, dia sanat terpukul dan aku sakit karna dia seperti ini mabuk dan bersenag senag yang tidak wajar menghilangkan rasa sakitnya, aku mau menghilangkanya dan akan ku jaga kamu selama nafas ku masih ada akan ku kejar kamu. ke adaan makin rusuh dia pulng dengan ter uyung teman temanya tidak adayng peduli padanya.
‘danill, kamu enga apa apa’
‘emm, siapa kamu mau apa’
‘aku ini teman mu, biar aku antar pulang kerumah mu dimana rumah mu?’
“teman siapa aku tidak kenal kamu, akan ku pangilkan teman ku yang akan melinduniku, evan tolang aku evan”
“ini aku evan, jadi kamu tidak usah memangilya lagi”
“kamu evan, hemmmm van aku sedih sekali van”
“baik lah kamu kerumah ku dulu saja ok”
            dia ku baring kan di tempat tidurku dan dia meggeliat bagai ulat yang hampir mati lalu ku peluk dia dari belakan dan menenagkanya.
“nill, kamu harus tenang jangan seperti ini”
“dia sudah tidak peduli padaku van aku sedih’
“masih banyak yang mau perduli pada mu nill”
“sepertinya hanya kamu saja van yang mau menjagaku saat seperti ini”
“karna kita ini teman nill, tenang saja aku akan menjaga mu”
danil membalikan badanya dan menatap wajah ku dekat sekali
“wajah mu tampan van, anehnya dirimu itu sangat manis tidak ada seram ya cuup”
“emmm, nilll kenapa kamu mencium aku”
“temani aku malam ini van”
“esss ahhh nilll, lepas nill”
            aku tidak menyang ka danil melakukan ini pada ku ku kira dia normal tidak menyukai leleki, aku pun juga normal tapi aneh nya saat danill meyentuh ku aku hanya diam dan tidak bisa untuk memberontak nya. kekuatan ku serasa kilang di hempaskan angin seperti debu saja lenyap dan dia menikmatinya sangat entak kapayang dia fikirkan.
            matahari menyirari sela sela dari tirai kamarku dan kurasakan teramat sakit di bagian belakangku dan dada ku banyak bercak merah, dan si danil sudah tidak ada di kasur pakayanya dan semua perabotanya tidak ada. aku hanya jadi pelampiasan saja ternyata baiklah takapa haya dia saja yang melakukanya aku tamsalah, akan tetapi ketika aku mandi aku pendarahan di daerah belakan karna danil mainya terlalu ber nafsu mungkin.
            hati ku awalya sakit dia pergi tanpa permisi dan membiarkan aku dalam keadan yang tidak karuan ini, tapi mau diapakn lagi sudah terjadi di kehidupan ku ini. semoga esok akan sembuh dan bisa masuk skeolah seperti biasa lagi dan berjalan sepeti biasanya antara aku dan danil.

            pada pagi harinya tidak seperti di mimpi aku hanya bisa berjalan ketika masuk kelas dan pada waktu istirahat aku tidak bisa bergak dari tempat duduku saat ini seperti dayang menacapkan paku di kursi dan tembus sampai ke bokong ku tidak bisa di lepaskan sama sekali, aku hanya bengong saja di kelasa dan haya melihat orang lalu lalang dan membawa makanan. aduuh lapersekali ini perut ku tapi aku tidak sang gup jalan dari tempat ini, dari jendela kelas aku meliahat danil sedang di kelilingi pengemarnya dan berlalu begitu saja dia kenapa tidak mau bicara pada ku biasanya dia datang dan berbincang dengan ku.
“van, ini makanan buat kamu”
“yammpun baik banget kamu yad, kesambet setan apa?”
“oh ia, kamu kemaran ke dip{tempat dugem} ya”
“enga, aku kan lagi nonton”
“kamu kan van yang bopong danill?”
“ia heheh, kan kamu juga yang menyuruh aku antar dia pulang”
“oh ia, tapi kan kamu eng atau rumahnya, terus”
“aku bawa kerumah ku lah”
“kerumah, asik dong ganian dong masa danil mulu nanti kerumah kamu”
“ia nanti kapan kapan”
“danil di rumah kamu pasti tidurin?”
“emmm,,,,, bisa aja ko”
“ia lah bisa orang mabok masa enga tidur ia kan, apa lagi di kasur kamu”
“ooh ia lah, dia mabok nya payah lang sung tidur”
“kalah dia sama kamu van, dan ini dari danil katanya sebagai ungkapan terimakasih. dan aku yang disuruh mengatarnya kepada kamu katanya kamu abis kepeleset dari kamar mandi. van van makanya hati hati”
“emm dia bilang seperti itu??”
entah apa sedang kamu fikirkan nill tapi aku juga binguung tentang perasaaan ini dan akan ku tungu apayng kamu mau nill,. seluruh kelasa telah di pulang kan kerumah masing masing dan yang tersisah hanya aku sedendiri disini dengan pantat yang berkencambuk ini membuat ku semakin tidak berdaya, dan aku tidak bisa berjalan apa aku harus menginap di sekolah ini yasudah lah mau di bilang apa lagi aku tidak bisa berjalan dan tidak adaseorang pun disini.
tiba tiba terdengar suara dari arah belakangku yang semakin lama semakin dekat menghampiri ku duduk disini, dia masuk kedalam ruang kelasku dalam kegelapan ku hanya bisa berdoa kalu itu adalah penjaga malam sekolah ku dan mau mengatar aku pulang sekolah yey. tapi itu bukan penjaga sekolah itu adalah danill.
“evan, kenapa kamu masih disini”
“danilll, ko bisa harusnya aku yang bertanya seperti itu”
“oh, aku lagi iseng aja, kamu kenapa belum pulang”
“emm, gimana ya kamu kan ynag mabok aku yang jadi sasaranya”
“esss, aku minta maaf ya fan sola yang kemarin, aku khilaf”
“mau di bilang apa gi itu udah kejadian nill,”
“aku enga menghampiri kamu pas istirahat itu karna aku takut kamu marah sama aku”
“terus kenapa kemaraen aku di tingalin dalam keadaan begitu”
“akk aku panik van, jika kamu bangun malah aku jadi sasaran empuk kamu buat di hajar”
“malah aku jadi semakin mau menghajar kamu tau, sayangnya aku lagi enga punya tenaga”
“emm kamu kenapa, sakit ya bagin belakanya. kita kedokter yuk”
“kamu gila, mana ada yang mau nerima penyakit pantat luka begini”
“aku bakalan tanggung jawab ko van, maaf ya”
“yaudah gendong aku pelan pelan nanti aku tonjok baru tau rasa”
“paling rasa bubur kamu kan lagi ga ada tenaganya”
“bodo amat cepetan, bdan gede doang nih”
“bukan Cuma badan ku yang gede van”
“ehh berani ya”
“awwwwww ampun jangn di cubit sakit van”
“walau aku enga bisa mukul tapi aku masih ada cubitan”
            aku di gendong dengan perlahan sama danill mengunakan gendoangan pengantin aku bisa melihat wajah nya yang di terangi sinar rembulan pada malam itu aku terpesona pada pandangan pertama pada saaat itu, aku juga bingung kemapa ku bisa bilang seperti itu dan aku juga merasakan detak jantungku berdebar dengan cepat dan rasanya baan ku ini melayang ke langint.


           

cinta tak wajar



Kisah cinta tak wajar.
          Berawal dari perkenalan singkat yang di pertemukan di suatu tampat kerja aku bertemu dengan’a, pertama perkenalan dengan dia sangat unik dan aku takut jatuh cinta pada’a.
          “hay bang pagi, abang masuk pagi”
          “pagi, ia w masuk pagi” dengan gaya cuek
          Selang beberapa mingu aku kenal denagn’a dia masih memeangil ku abang, dan dia bertanya aku usia berapa aku ajawab 20.
          “jadi musti w pangil abang atau sarip nih?”
          “terserah mau pangil apa, yang u enak pangil aja”
          “Punya line ga rip?”
          “punya tapi udah w apus.”
          “ouh yaudah w Cuma nanya”
          “nih w download lagi biar bias kontekan, lagi kenapa ga pake bbm?”
          “oh ok makasih, klo bbm memori’a cepet penuh”
          “ouh yaudah”
          Hari hari berjalan seperti biasa dan ,dia bercanda’a membuat aku sediit terbawa dengan dia, dari peluk pelukan, cengcengan sama ngelendot dan mencoba menghafal lagu korea yang aku suka.
          “dhic, mending janga terlau deket ama orang”
          “emang kenapa rip?”
          “kalo w sama teman sendiri ga begitu deket nanti ngecewain w suatu saat nanti”
          “aha, ga apa – apa kan w deket ama u, u juga seumuran ama w”
          “terserah”
          Sedang asik aku priper untuk bf, dia meminta pin bbm aku yang aktif, aku heran kenapa di punya bbm.
          “nih pin w, ko u punya bbm??”
          “ia biar kaga dikatain nora ama u line w udah w apus tadi, u temen yang prtama w invite ok”
          “ouh, ok”
          “ w mau pulang ya”
          “ia tapi peluk dulu”
          “mana sini, emm udah ya”
          “ia udah hati-hati”
          Hari semakin hari aku dan dia semakin dekat satu sama lain, seperti sahabat saja ku dan dia,dan dia sudah memiliki kekasih dan akan menikah satu setangah atahun lagi kata’a, aku hanya disa bilang dalam hati kenapa nikah buru-buru kan enga bisa menikmati masa muda sendiri.
          waktu terus berjalan aku dangan dia teman baru ku, dia seperti member aku respon positif kepada ku dan aku pun mulai jalil tanganku, meng geratak isi loker’a dan barangnya serta parfum yang dia pakai itu aku hafal sekali,
          Sampai suatu ketika aku menayakan surat lamaran yangdi bawa di dalam tas dan di amulai risih denganku, selang sebulan dia putus denag pacar’a akumecoba meng hiibur dengan kata oi di bbm’a denagn banak sekali, dan yang aku terima adalah delcon dari dia, aku sempat marah dan kesal sat itu dan aku langsung mengelain dia dan kata dia, u mengagngu kehidupan w ga guna bbm u Cuma oi oi aja .
          Tapi kenapa harus di dc aku dari bbm’a dia , alasanya aku hanya ingin menghibur dia saja ko lagi dia juga sedang sedih malahan aku yang jadi bulan bulanan ke kecewaanya pada cewe’a dia, hinga aku tidak ada sepatah kata keluar dari mulutku untuj dia bahkan salm hanya ‘hy’ saja tidak lebih.
           Berangsur lama aku diam diam man sama dia dan dia memutuskan untuk pindah tempat kerja baru yang lebih tenang, aku mendengar’a sedikit sedih mendengar dia ingin pergi dari sini dan dia tidak bilang padaku atau pun pamit padaku , aku jug arada sedikit bersukur karna tiada ada di di sini.
          Seandainya dia masih di sini aku yangtidak bias move on ini akan tersiksa melihat dia setiap harinya dan diam saja sepanjang hari padaku , hari dia telah tiba untuk pergi meningalkan aku dankenangan indah itu Cuma untuk jadi khayalan semata ku saja, jika dia memiliki perasan terhadap leleaki.
          Bulan demi bulan terus berganti genap setengah tahun  dia pergi meningalkan ku dan hatinya yangluka dan sekarang sudah di isi dengan seorang guru muda yang dulunya satu sekolah dengan dia , dan pada akir’a cinta dia kandas juga dikarnakan persaratn dari orang tua yang terbelit-belit dan dia memutuskan untuk mundur.
           Entah apa yang ia lakukan beberapa bulan ini yang aku tau hanya amelihat foto profil’a sedang jalan jalan mungkin dia penat pada nasip sial’a terus manerus hing akhir’a dia memutuskan kembali ke sini, aku bahagia dan sekaligus khawatir dia masih marah padaku semenjak kejadian itu jadi aku musti bagai mana aku bingung.

          Satubulan semanjak pelamaran kerja dia baru diterima sekarang dan bekerja , sayang’a aku nasuk malam saat itu jadi ku hanya berharap dia lebih baik dari dulu, dia selalu cuek pada ku waktu itu sehing aku balas dengan cuek kali ini tapi aku tidak kuat meliat’a , karna di dalam lubuk hatiku masih ada namanya dan susah aku antuk melupakannya walau sudah setengah tahun aku tak berjumpa.

          Pada suatu hari aku sudah bosan dengan semua ini dia tidak pernag mengajak ku bicara satu kata pun hanya seperlunya masalah pekerjaan dan masah pribadi sudah tak ada yang di bahas antara aku dan dia apa dia juga mencintai ku atau tidak aku ta tahu maka aku ingin mencoba bertanya padanya apadia suka pada ku??
          Sorehari sangat lah sepi tidak ada orderan sama sekali dan dia jarang sekali pulang sesore ini, aku mulai beranikan diri untuk bertanya padanya semoga berhasil aku mengatakan cintaku padanya.

“dic tumben pulng sore banget”
“gataunih lagimales pulang w, sinilah temenin w ngobrol”
“ouh males pulang nih. Dic w mau ngomong sesuatu deh sama u tapi ujangan marah dulu”
“apa an??, yaudah ngomong aja”
“w minta maaf atas kejadian yang dulu banget soal loker soal  w bbm ga jelas w minta maaf banget sama u”
“klo soal buka loker sih ga masalah, tapi jangan barang yang da di tas itu barang pribadi w sung.”
“ia w minta maaf dic soal itu”
“w juga minta maaf soal ngeDC u sung soalnya w lagi banyak beban sat itu “
“klo yang itu w maksudnya hanya menghibur u aja ternyata u nagepinya berbeda maaf ya dic”
“sekarang kita baikan nih , terus kenapa u ga mangil w cica”
“emm itu soal lain maaf”
“kenapa sung w pengentau??”
“emm gini dik dulu perlakuan u beda sama w terusnya w jadi nyaman dan w pangil u cica”
“kalo sekarng w beda gitu sung”
“ia u ngdiemin w tanpa sebab”
“ohh itu karna u diem sama w jadi gaenak w nya”
“w boleh Tanya sama u”
“boleh sung apa lagi yang mau ditanya”
“emm semenjak prilaku lu baik sama w dan w nyaman banget e udah suka sama u”
“….”
“terus w juga bingung u kan normal w juga normal tapi ada perasaan itu, dada w rasanya nysek aja klo u diemin w , dan ga pernah bicara sama w, tarus yang u rasan ke w gimana dik maaf  w hanya mengungkapan perasaan w”
“emm map sung jika u jadi salah sangka sama w , dan itu emanag sifat w, dan mending ini jangan di bahas lagi ok”
“jawab dulu dik pertanyaan w jangan bikin sesek w, jawaban meyakitkan juga aga apa, w siap terima jawaban u ko”
“w bingung sung ternyata yang u tangep itu salah w Cuma u temenan baik aja sama u makanya sifat w berubah pada u, w kira nangepin u harus denga cara itu tapi u malah jadi suka sama w”
“w sadar dik klo u emang gapernah mau nagepin w tapi,, w terlanjur cinta sama u”
“ini ga bias begini sung u harus sadar, dan ga seharusnya kita tuh begini”
“oh ok w sadar sekarang u yang dulu baik hanya di mulut aja, kalo fisik w jelek w akan rubah, jika sifat w jelek ke u w bakal rubah, sakit w karna u w udah berusaha menjauhi lu dan ga bias pada akirnya u pindah dan mulai memudar perasaan w dan sekarang u datang lagi dan membawa sedikit cahaya buat w ternyata u selama ini hanya main main sama w, maksih dik udah bemberi harapan palsu buat w”

          Aku sedih ia aku sekarang sedih sekali dia tidak mau mengakui persanya pada ku dan aku juga sadar seharusny aku tidah begitu yakin akan perasan ku yang begitu tinggi padanya dan akhirnya aku terjatuh dari ketingian yang cukup tingi hing susa untuk bangun dari krter purukan ini seandanya harapan itu masih ada mungkin aku akan pikirkan akrna dia begitu kejam menjatuh kan aku sakit sekali hari ini.
          Bermingu mingu aku tidak ada satu kata pun untuk siapa saja yang bertemu hanya seperlunya aku bicara pada yang laian, dan bermingu mingu pun aku meluapkan kebencianku dan kekecewanku padanya, dia selalu mau mngajak ku bicara tapi aku hanya diam bagai tidak ada orang di sampinku.
          Munginkah aku harus pindah kerja hanya karna dia karna aku tidak ingin meliat eajahnya lagi, bbm, line,path segala aplikasi penghubung ku ke dia aku dc semua karna sakitnya .perjuanganku di cuekin setiap hari untuk bicara padanya setip hari dan waktu aku usakan untuk bicara tapi dia tidak ada respon sedikit pun dan ku kumpulaka keberanian ku untuk bicara pada nya dan hasilnya nihil malah aku yang merasa kenapa aku harus berharap kenapa ku percaya akan siyal yang ia berikan pada ku padahal sinyal itu hanya palsu belaka.
          Pada akirnya ku kukuhkan niat ku utuk pindah kerja dan yang jauh sekalian aku pindah ke dubai bersama taman ku yang berada disana , mungkin ini dalah keberuntungan ku atau kesialan ku, aku di terima bekerja di dubai setalah aku mengatakan cinta ku padanya,
          akhirnya hari yang kutunggu dan aku berpamitan kepada semua orang yang ada satu tempat kerja lama ku dan aku berpamitan padanya sekan aku berat meningalkanya ,seandainya dia menerimaku saat itu. Airmata ku tak terbendung lagi suah untuk mengungkapkan kata kata perpisahan sehinga aku memutuskan salaman saja.
“sung tungu, kenapa u pindah? Apa karna w”
Sambil menahan tangis “enga ki dik w Cuma mau nambah wawasan w aja, makasih  ya dik selamani”
“jangan pergi w mohon sung”
“w ga ada apa apa lagi sama u dik jadi lupain aja”
“tapi sung ,w mulai suka samu secar aperlahan”
“ga usah di paksa dik kasian cewek yang pada demen ama u, biar u jadi kenangan w”
“sung, {sambil pegang tangan w dan jongkok} u tega sama perasan w”
“terus u nyalahin w klo u jadi suka sama w, dulu w pernah bilang sama u jangan deket deket sama w, karna w takut suka sama u. dan lama kelamaan tingkah u beda banget ke w membuat w jadi nyaman dan w mengatakan perasa w dan yang ada u tolak w, u acuhin w, u ngersa ga sepantesnya u suka sama w, u tau ga semingu ini w ga ada napsu makan kaena u karan perasan w lebih sama u”
“sung w mina maaf{sambil meluk dari belakang}w suka sung sam u maafin w yang kemaren, w mohon dan u harus tau w juga mikirin u mulu pas kejadian itu , jadi hawatir sama u, u selalu w tawarin makan tapi u cuek w sakit juga asalu tau biasanya u datang yang bawa makanan ke tampat w tapi kaga ada lagi w mohon terima w sung”
“w mita maaf jika u sampe begitu karna w{w berbalik ngadep dia} ini hari terakhir w disini dan w ga akan ketamu lagi tolong biarin w ngeliat wajah u dik.{melihat w sambil nagis} gausah nagis ukan ganteng jadi jelak wajah ya kalo nagis”
“sung jngan bercanda w serius sama u ,dan w juga gatau mau di bawa kenan perasan w sama u sung, w mau u bawa hubungan ini sampe ke pernikahan w terima tapi kita harus pindah, sung mau akan ia kan sung jawab”
“dik w ega mau u sampe kaya begini, w sadar ini ga bener dan w harus pergi”
“sung jadi mau”
“w ga mau dan mending kasih cinta u sama yang cantik cantik , buat apa w udah gendut jelek item gay pula.”
“w ga peduli fisk u w hanya ingin cinta tulus u sung pleass sung”
“maaf dik udah kelamaan w di sini makasih ya udah mencintai orang bodoh ini, jaga diri ya cica bay”
“sung jangan pergi sung,w akan menuggu u sampai u balik sung w buktiin cinta w sama u.”

          Pergi dengan sakit hati yang aku pilih sekarang aku takut cintanya pada ku ahya mempermainkan ku, ini cobaan ku selanjutnya merelakan orang yang kau cintai mencintai orang lain entah gai mana dia aku tingal dan aku sangat sedih sekali meningalkan ya, apa boleh buat ini lah jalan yang ku pilih untuk melupakan perasaan aneh yang ada di diriku.
          Pesawat lepas landas meningalkan Indonesia dan seamat tingal kisah cinta ku yang ingin ku lupakan seandainya ada harapan bulan kemarin mungkin aku akan tetap di Indonesia, walau hati ini masih galau akan dia aku harus kuat meng hadapi tantang kedepanya yang akan ku hadapi adalh bekerja di Negara orang yang sangat berbeda dengan Indonesia. Didalam pesawat aku terbayang dia terus dan aku teteskan air mata dan penyesalan, kenapa dia baru mengatakan ya sekarang sedangka yang aku kira dia juga mencintai ku sejak lama malah mengabaikan ku pada saat itu dank u mengais sehari penuh dan tak nafsu makan dan kuputuskan pergi dia baru mengatakan perasanya pada ku dasar bodoh.
          Sesampainya di dubai aku disambut oleh teman lama ku disana dan di ajak bertemu hrd di kantor baru ku. Detak jangtungku tak beraturan saat ini aku taktahu bahasa dubai sama sekali, dan di ruang hrd aku memperkenalkan diri mengunakan bahasa indinesia padanya dan dia malah menjawab dengan bahasa indo aku kaget raut wajahnya tidak seperti orang indo, dan dia menjelaskan padaku aku di terima atas ajuan dari teman lamau itu dan dia setuju akan usulan dia dan aku diterima masuk ke kantornya.
          Seusai bertemu hrd temanku rim dia mengaku ke tempat kosan yang telah di sediakan oleh pihak kantor sini dan aku di ajak ke kantinya ke tempat tempat yang sering di kunjungi teman ku rim ini dan di kosan setiap satu kamar di huni dua orang karyawan dan teman kosan ku itu namanya iwan orang Indonesia dia sudah lam atinggal di dubai kurang lebih sudah dua tahun disini. Tampang iwan itu setipi sama dika di lebih tingi dari dika dan rada berisi dari pada dika, kalo dika dia rada gemuk sedang kandia pas porsinya tidak berlebih tapi kelebihandia ada di giginya rada maju muka sih ganteng. Beer niat ku kandi sini memeulihkan otak ku biar kembali normal.
          Hari pertamaku di mulai hari ini aku bekerja di bagian kichen disini aku bagian memeasak semua kebutuhan tamu yang ada disini dan aku bekerja di hotel lebih tepatnya, kujalani hari ini dengan sebaik baiknya dan gajih ku lumayan di sini aku perbulan bias sampai delapanjuta bersih tanpa ada uang amakan kosan transport dan yang lain lain aku bias hidup hemat disini pda hari libur aku sering berjalan jalan di sekitar hotel mencari jajanan atau yang lain.
          Tidak kerasa aku sudah setangah tahun disini tanpa orangtua yang selalu sayang pada ku dan setiap satu mingu sekali aku member kabar kepada orang tuaku di Indonesia malaui wapcam aku bicara dan melepas rindu dan pada mingu ini aku mau menelfon lagi melalui wapcam.
“asalamualaikum, mah apa akabar di rumah?”
“waalikumsalam, baik rip di rumah disiana arip sehat seha aja kan”
“ia amah arip sehat disini, mamah tambah repot kayanya punya kiaos baru ya”
“ia kios yang kemaren, uang yang kamu kasih kemamah mamah belin kios buat kamu”
“ungnya kan buat mamah, gausah begitu mah”
“sayang cape cape masa gaada hasilnya”
“oh yaudah terserah mamah deh”
“rip mingulalau mamah baru bebenah kios ada temen kamu yang nyari”
“ehh, siapa mah”
“namanya dika katanya”
“ha??, sejak akapan itu dia tau rumah”
“dia tau baru mingulalu, dari mingu lalu dia bantuin mamah terus loh rip”
“janag mau mah suruh pulang aja”
“kamu kenapa sama dia marah han emangnya, dia itu baik loh sama kaya imam dulu”
“ia dia lagi selek sama arip dari pertama rip berangkat mah”
“belum baikan sampe sekarang”
“ia mah”
“parah banget, emang marah gara gara apa kamu”
“gausah di bahas mah lagi kan aku kangen sama mamah ko malah bahas dia”
“ehh eh, rip dia baru dateng lagituh kamu maungong ga, mamah pangilin ya”
“jangan mah”
“dik, dika sini ada arip nya lagi nelfon”
“,,,”
“mamah tingal dulu ya jangan di tutup”
“ia amah”
“hay sung”{gambar gelap saja karna aku tutp pake tangan”
“…”
“sung umasih ngambek sama w,maaf sung soal yang kemarn w baru peka akan perasaan u, sung jawab w dong”
“emm”
“w boleh liat wajah u ga sung jangan di tutup cameranya.”
“w ga mau, lagi u kenapa sering amin kerumah w, pulang sana”
“segitunya, w disini lagi bujuk mertua w”
“gila u ya{w buka cameranya} ema w ga tau apa apa soali begini an ema w taunya w normal pulang sana w kalo u ga pulang w baka l benci nget sama u ya dik”
“enga ko w ga bilang begitu ke ema u, w juga atu perasan u gimana. Disan u tambah kurus ya sung seteresya mikirin w, udeh pulang aja”
“pea u ya w disini kurus w oalah raga terus kali, geer u jadi orang, udah sono gih w mau ngobrol ama ema w”
“ko u sensi banget sama w sung w jadi sedih deh, tapi klo u kurusan u makain cakep deh”
“hiss”
“ih mukanya merah kan”
“bodo”
“jangan tutup kamerany lagi dong w masih mau liat u, w kangen tau”
“eh dika udah ngbrol sama arip nya”
“udah tante tante mau ngbrol lagi silahkan”
“rip kapan bis apulang mamah kangen rip”
“arip bias pulang dua tahun lagi mah bis angabil cuti satu bulan full”
“emm lama banget ya”
“sabar ya man, mah aku tutup ya amah”
“ouh ia mingu depan telfon lagi ya sayang”
“ia mah, dah mamah sayang”
          Bagi mana dia bias dirumah ku pada sat aku tidak ada  dan aneh ya itu kata mamah ku dia setiap hari datng untuk membantunya, sampai segitukah dia mencintai ku entah apa yang ia pikirkan sampai bias berjuang sampai saat ini.
          Bulan demi bulan aku menjalani rutinitasku di dubai dengan rasa senag dan setiapharinya ku sempatkan untuk jogging atau olahraga yang lainseperti berenang dan ankat beban di gym yang di sediakan di tempat kos dan gratis lagi, tanpa aku sadari badanku semakin bagus dan aku makin percayadiri jika aku berjalan jalan keluar dari kos dan belanja ke mall dan ke tempat keramaian,
          Tidak kerasa bulan kun untuk mengambil cuti akan tiba aku sudah mempersiapkan bekalku utuk perjalanna menuju tanahair dan membelikan sedikit oleh oleh untu sanak sodara di sana, bahagia adan ada rasa  ragu sebenar nya jika pulg pasti dia ada di toko setiap hari.
          Hari ini aku sudah sampai di Jakarta tepatnya di bandara sukarno aku menyetop taksi dan barang bawanku haya dua koper dan ukuranya besar tentunya, sesampainya dirumah aku di tatap dengan muka heran dan tak percaya oleh mamah bapa dan adik ku, dan adik ku bertanya,
“bang nyari siapa”
“dek ini mas arip tau”
“mas aku mah gemuk ga akaya bang”
“ih ga percaya ya, mah apa kabar, pa sehat pa” sambil nenteng koper
“rip mamah sampe ga kenalin anak mamah ih sekarang jadi ganteng gini”
“ia bapa juga pangling dikira ada turis main”
“ih pada bias aja, udah ah masuk dong arip cape”
“oh ia sini masuk, de bawain koper mas ke kamar gih”
“mah ini bukan emas mas arip mah gendut”
“iah masih ga percaya nih mas kasih tanda lih mas yang ada di dengkul”
“ih ia mirip mah sama mas arip tandanya”
“Emang itu emas kamu de, bawa kekamar cepet”
“asalammualaikum.”
“waalikumsalam, eh dika sini masuk dik ada si arip baru sampe”
“eh ia tante.”
“dia lagi di taman sana saperin udah malakna ga ketemu”
“ia tan, taman yang di skeet kolam tan”
“ia emang punya taman yang mana lagi tante dik??”
“ok siap”

“emmm, akhirnya pulang juga sung” di peluk dari belakang
“ehh, siapa nih mainpeluk peluk??”
“masa eng akenal ini siapa”
“iss lepas ga”
“sung u tepatin janji u, u sekarang tambah cakep jadi bagus badanya jadi banyak  yang suka nanti deh”
“em, cica sebenernya w ke dubai w hanya mau menghindari u , w ga mau suka lagi sama u, tapi buktinya w ga mampu melupakan u begitu aja walau u udah nolak w dulu, selama di sana w kepikiran u mulu”melepas pelukan dan saling berhadapan
“trimakasih sung kamu telah maafakn aku, dan sekarang aku terjebak ikatan cintamu dan aku pun sama tidak berhenti memikirkan akamu, bagaimana jika kamu mempunyai yang baru disana, dan melupakan ku.”
“aku pun sama juga mempunyai fikiran semacam itu, aku takut perasaan mu berubah padaku dan menikah sesuai janji mu dua tahun lagikamu nikah.”
“aku yang dulu udah berubah sung, udah mencintai dengan tulus dirimu, dan takan melepas mu”
“cica boleh nanya ngga”
“ia sung.”
“em kamu keluar ya dari kantor demi ngeliat aku kembali, dan nuguguin aku pulang, bela belain membantu mamah di toko dan selalu datang setiap hari dan enga minta uang sedikit pun, kamu ga punya pekerjaan ya.”
“ia aku keluar dari kantor itu, soalnya banya maniak yang ngikutin aku semenjak kamu pergi, dan aku berinisiatif  kerumah kamu aku acari alamat yang ada di sekitaran gor akhirnya ketemu, dan kalau soal uang dua tahun ini aku menggunakan tabungan ku yang duku untuh ungkos setiap hari”
“jika blum punya pekerjaanaku didubai masih ada lowongan, nanti sehabis cuti kita berangkat bareng”
“em sung aku mau bilang, kita udah saling magil aku kamu tapi kita kan blum da ikatan, maka dari itu {jongkok depan aku dan membuka cincin} maukah kamu menjadi pacar ku?, dari semua perjuangan yang kita lalui kita sudah tau kalau kita saling menjaga perasana masing masing dan kita tepati janji kita danlagi aku sangat sayang pada mu”
“aku mau cica, cica love love you”

          Hari hari selama ku cuti kuhabiskan bersama dika, dari jalan jalan makan malalam, jojing pagi solat taraeih dan dia selalu menginapa di rumah ku dan sekamar denganku, tapi da ke khawatiran dalam hatiku apakah mamah ku sudah tau hubungn ku dengan dika. Dan aku bertanya pada mamah ku langsung tanpa basa basi.
“mah, arip mau nanya mamah ko bias aja aku sama dia barang tarus”
“emm, akhirnya kamu naya sendiri, mamah juga sudah mengiklaskan kamu jika pilin kamu seperti ini rip, mamah juga sudah tahu kelainan kamu semanjak sd, setiap kamu sekolah di tempat baru pasti mamah menitipkan keteman kamu yang cowok untuk menjaga kamu, dan smp kamu deket sekali dengan imam mamah kira kamu ada hubungn dengan dia makanya mamah sering berta ya temenkamu yang putih cakep mana ga pernah main mamah sudah tu itu”
“maaf mah aku enga pernah bias jujur soal itu ke mamah aku se perti itu karna aku sakit hati pada perempun yang dulu aku pernah tembak dan aku di caci samadia, jadi ku membuat keputusan itu wanita ga pernah bias melihat sisi sempurna dari laki laki  dan memandang sebelah mata aku pun mencobalah mencintai laki laki tapi aku selalu takut untuk mengatakan ya dan hanya bisa temen deket saja, dan aku dan imam hanya teman dekat enga lebih”
“pertama mamah juga enga bisa nerima anak mamah yang pertama bisa menyukai pria, dan mamah minta pendapat bapa  pada sat itu mamah sangat bingung waktu itudan akirnya mamah pasrah akan pilihan arip sekarang, mamah iklas jika kamu memeiliki hubungan sesame leaki”
“maafin arip mah udah ngecewai mamah sebagi anak tertua arip sangt bersalah sama mamah, arip juga kenal dika pertamanya biasa aja dan mulai timbul rasa itu, arip kumpulkan keberanian apa waktu itu untuk bicara sama diak tentang perasan ku, dulu dika sama sekali enga suka sama arip dan mencaci arip lagi. Dan arip memutuskan langsung ke dubai saat itu, dia sering dating ke rumah karna mulai suka sama arip dan watu arip di taman arip langsung di tembak dan arip terima”
“mamah sudah tau sidika suka samkamu waktu itu kamu baru berangkat ke dubai dia langung kerumah karna telat mngejar kamu di bandara, di rumah di baya cerita kenapa di suka sama kamu, dan dia kaget mamah bisa aja waktu itu dia kira mamah akan nyurh dia pulang dan jangn balik lagi ternyata ber beda dia sang rajin bantuin bapa kamu dirumah dan banyak hal dia kerjakan dirumah, ketika akau pulang dia sangat senag dan mulai nginep di rumah. Sebelum kamudateng dia enga pernah amau nginep dirumah di amaunya pulang saja”
“jadi mamah setuju aku sama dika pacaran”
“ia sayang mamah kan masih orang tuakamu dan enga mau anaknya sengsara, semoga ini pilihan terbaika kamu ya sayang”
“makasih mah, arip sayng mamah sangat:

          Senang rasanya jika si dika diterima di keluarga ku dan banyak lagi kemasraan yang dia buat ke aku dan  ada ke jadian lucu ketika di kamar waktu itu.
“cica aku ngantuk tidur yuk”{sambil buka baju, aku erbiasa buka baju saat di dubai dan saat mendapatkan badan yang bagus ini aku jadi pd”
“ia sung aku juga ngantuk nih, eh ko kamu buka baju sung”
“gerah cica akunya, klo kamu mau buka baju juga nga apa”
“enga ah” {kita sekarang tidur di satu ranjang dan dia menhadap kea rah ku}
“selamat malam cica” dia tidak menjawab dam beberapa menit aku memejamkan mata”
“sung kamu masih bangu”
“emm, ada apa cica”
“kukira kamu udah tidur tadi”
“tadi sih aku udah ke dunia mimpi kamu pagil sih, emang kenapa”
“sung ade aku bangun nih aku susah tidur”
“idih kenapa dia, ko dia bisa bagun”
“gara gara kamu tau, kamu nafsuin si”
“ko aku?? Orang aku ega colek coek dia ko”
“ini malem pertama aku nginep tau terus kamu kasih pemandangan susu kamu, aku jadi senangkan”
“ih sono ah jauh dikit, jangan nempel nempel dedenya”
“yuh kan aku ga mau tangunng jawab si dede kebangu gini”
“aku musti gimana masa aku Cuma buka baju kamu nafsu sama aku”
“emm kamu pengang pegang aja si ade, sampe lemes”
“ogah ah, entar kaga lemes jadinya malah nyerang lagi, sonoh gih ke kamar mandi”
“emm yaudah aku ke kamar mandi, kamu pake baju makanya”
“ia ia udah sono gih cepet”
“dasar ga bertangung jawab”
“baru juga jadian udah nafsu banget si dede, hadee”
          Dan kejadian itu selalu jadi lawakn ku ketika dia dan aku sendiri, dan kejadian di bioskop yang sepi bayangin aja Cuma da sepuluh orang di bangku yang ada seratus bangku dan hanya pasangn pula, aduh ih bioskop apa coba.
“sung kita pilih yang di pojok aja ya, biar romanis”
“kamu enga malu pegangan tangan di depan bayak orang kaya gini cica”
“biar aja aku taku kamu digandeng orang lain”
“mulaidah gombal, bukanya kamu bisa bebas neliatin cewe bohay”
“apa an sih kamu aku hanya mnadain kamu kali sung”
“ah masa sejak masuk mall kamu aku ajak bicara nga nyambung loh”
“tuh kan mulaideh cemburunya kambuh”
“ia lah kamukan ganteng jadi bisa bebas yanri yang lain”
“emm gini nih kalo aku ngajak jalan kamu selalu aja cemburu, aku selalu cinta sama kamu asal kamu tau aku rela nungu kau selama dua taun buat apa Cuma mau dapetin cinta kamu sung”
“ia maaf cica, tadi aku niat nya bercanda jadi cemburu banget deh sama kamu maaf, kamu jangan kesel ke aku ya”
“ia aku juga udah biasa sama sifat cemburu kamu yang berlebihan, love you”
“love you to, terserah mau duduk dimana aja”
“asikk”
          menuju tempat dudukk yang paling pojok dianatara lain, lampu mulai gelap dan filem akan dimulai dan semua tenang, jarak antara penonton yang lai kai berdua sangat jauh, dan filem berjalan selama sepuluh menit tangan dika pindah ke bahu kiri ku dan aku bisa saja, lamakelaman dia menarik ku supaya bersandar di bahunya aku turuti saja, dan berikutnya tangan yang kanan mulai ngeraba dada ku.
“iss mau nonton tau”
“ihh aku mau megang dada kamu yang montok sung”
“ahhh cica aku nya geli”
“jangan berisik nati yang lain kegangu”
“gimana enga berisik kamunya sih”
“udah diem aja aku kan cumang pegang”
“ia aku diem”
“nah akunya jadi enak megang nya”
“iiss, cica ko lama lama ke selngkangan sih”
“aku mau pegang dede bangu enga?”
“ihh bangun lah gara gara kamu mainin putingku”
“kluarin dong kaya aku”
“haa?? Kamu keluarin ade kamu dik”{aku senter pake hp aku, wihh besar}
“iss jangan di senter nanti bayak yang liat”
“klo kamu sange jangan disini dong sayang”
“udah nangungini, dingin lagi. Gimana aku pegang dede kamu dan kamu pegang dede aku”
“enga ah geli tau, aku kan juga sama punya”
“ayu dong sung coba pegang kamu mah dari mingu kemaren enga mau megang”
“perasan dulu yang suka cowo aku deh, kemapa sekarng kamu yang nafsu sama cowo malah lebih lagi heran aku”
“udah enga usah heran, yang penting akamu pegang dulu”
“enga aku blom mau cica”
“emm yaudah pulang aja yuk”
“ko kamu ngambek sih, kan filemnya blom abis cica”
“aku sedih sama kamu, kalo kamu begitu terus aku cari aja yanglain”
“ko kamu gitu sih ngomongnya ke aku”
“ia lah nanti kan kita jadi psangan pasti begitu lah, sekarang ja kamu eng amau megang punya aku gimana kalo udah nikah”
“hiks,,, jadi kamu enga mau nikah sam aku hikss,,”
“ia klo kamu begini terus”
“hikss ,, jadi kamu haya pura pura mencintai aku selama ini hikss”
“aku cinta sama kamu tapi kamu engga mau nurutin aku”
“percuma kamu minta resru ke mamah ku dan bunjuk aku jika kamu maunya Cuma begitu, tau enga aku punya trauma saat di dubai”
“…”
“di dubai aku hampir aja mau di jual sama teman kerja aku sama arap,untung aja ada si rim yang mau bela aku disana klo enga ku udah dijula samadia, di sana aku sampai di jejelin dedenya dia secara paksa aku di telanjangin untung ada rim kamu tau enga?. Aku takut mamahhh hiks”
“ussst sung jangan nangis disini dong sayang”
“biar aja kamu tega sama aku, dan aku mau di putusin gitu aja hikss”
“ia ia  kita ga putus tapi kecilin suaranya”
“auah aku mau pulang sendiri aja hiks,,,”
“sung tungu aku dong” keluar dari bioskop dan kea rahparkiran tangan ku di pegang dan di peluk olehnya.
“buat apa kamu yusul aku”
“sung denger aku dulu aku enga pernah tau kamu seperti itu maaf, aku enga mau putus dari kamu kau hanya bercanda tadi maaf”
“bercanda kata kamu, aku sampe nagis gini bercanda. Kamu haya mikirin diri kamu tau enga”
“ia maafin aku sung aku menyesal soal itu, aku kan memungu sampai kapan pun dan sampai kamu yang meminta sendiri”
“tapi nanti kamu aklo aku eng turuti kamu pergi dengan wanita lain atau lelaki lain, aku eng amau aku takut hiks jahat kamu jahat cica”
“aku eng akan nuntut apa pun sama kamu yang pentin kamu senang dengan aku itu juga cukup ko sung ini cinta tulus aku sama kamu, maafin aku atas sifat aku yang tadi ya sayang”
“em ia aku maafin cica”
semejak kejadian itu dia selau pehahatian pada ku dan semakin syang pada ku dan aku pun juga tambah sayang padanya dan aku pun memutuskan utuk amain ke rumah si dia dan dia bilang orantuanya blum tau ke ada seperti ini dan takutnya mereka menjadi sakit jadi aku berpura pura menjadi teman dekatnya.
“kamu siap enga sung”
“emm aku siap cica”
“tok tok tok asalammuallaikum”
“waallaikum salam, ya a,pun dhicka baru pulang kemana aja nak”
“ibu kenalin ini udin temen aku, dan aku sering nginep di rumahnya”
“kenalin bu udin”
“oh ini tamenya, maaf ya udin si dhicka sering gerepotin, sini masuk masuk”
“ia bu makasihh”
“duduk dih jangan diri”
“din sebentar yam au kekamar dulu”
“udin temenan berapa lama sama dika”
“udah lima tahun bu lumayan lama”
“yampun lama juga ya din”
“din anaik ke atas ke kamar buru”
“maaf bu permisi”
“ia din ega apa apa, angepe rumah sendiri ya”
“ia mu makasih”
“ini kamar aku, entar kamu nginep kan??”
“eh, aku kan eng abawa baju cica”
“pake baju aku aja gampang kan??, aku madi dulu ok”
“ia” sambil menungu dia mandi aku melihat lihat dunia luar melaui balkon rumahnya dan saat keluar dari kamar mandi dia enga pake anduk
“sung mandi sino”
“emm itu si dede bediri ya”
“enak aja ini ukuran dede blom bangun tau”
“ih gede banget ya??”
“kenapa mau pegang sekarang tar nagis lagi”
“ih kamu mah, siapa yang nagis. coba aku pegang”
“nih klo berani, tapi pintu aku kunci dulu ok”
“ok, nih ya aku pegang,, ihhh,, mamah,,,”
“tuh kan takut”
“jangan di goyang goyang cica”
“katanya berani”
“noh aku pegang”sambil aku rames remes dedenya dan lama lama dedenya mengeras
“esss,, enak sung terus pegangi dedenya”
“cica klo aku masukin mulut rasanya apa ya??”
“rasanya enga tau tuh aku, coba deh pa yang dirasa??”
“aku coba ya, emmmm, buall enga enak rasanya”
“sung terus masukin lagi dong”
“ia aku coba, tapi aku boleh nysusu di dada kamu ya??
“emm ia deh buruan sung”
“emmm,, srffft emmm” lama aku melakukan itu dan
“ essss ahhhhhhh”
“ih jorok kamu yemburnya lagi die isep, bilng bilang kalio lamu keluar tau”
“ia maaf amaaf, sini aku bersihin”bersihinya bukan die lam melainkan di jilat bibir aku, jadi dek dekan aku karna kelakuan ya itu
“emppp, cica mmm, cica,mm, udah udah”
“maaf sung abis bibirkamu manis sih”
“tadi kamu telan ya, itu nga apa apa”
“itu malah sekat sung yang aku tau”
“masa,untung tadi aku telen cica,”
“masih mau main lagi nga sung??”
“enga ah nanti aja aku mandi dulu, nati giliran aku minum susu asli kamu”
“tadi itu susu aku sung yang kamu telan, aku juga jadi kotor lagi ini kita mandi bareng yuk kita kan eng apernah mandi bareng”
“boleh tuh, tapi awas ya macem macem kamu cica!”
“ia nanti kan abis mandi mainan dede lagi kita” skip kejadian mandi muka aku merah seada adanya, dedenya dia besar aku ajadi penasaran dan aku selalu tertarik pada dada montoknya yang mengoda itu.
“cica mana janji kamu, akua ega sabar nih”
“aku tiduran dulu dong, nah kamu sekarang bisa menghisap nya”
“yehh asik, cica dada kamu empuk sekali ya enak jika di pegang”
“ini juga bisa keras loh seperti dada kamu sung”
“masa sih coba dong, ih ko tiba tiba keras sih cica”
“bukan hanya dada nyng keras tapi si dede juga keras liat deh”
“ih kamu mah cepet banget bediri sih”
“sung aku mau tanya sama kamu, ko kamu bisa tertarik sama aku sih penyebab pertamanya da lah apa, aduh shha pelan pelan sung”
“ssrmp, yang paling mendasar adalah tipe aku mau cewe atau cock yang pertama yaitu putih kulitnya dari aku”
“ko kulit putih doing sih, terus dulu ketemu nawi kamu juga suka”
“enga lah aku tertarik aja sama kamu kamu soalnya lebih perhatian walau blum tau aku bi sex gitu cica”
“ohh, bukan karna aku leebih ganteng”
“dih siapanyang bilang kamu ganteng cica malah aku yang lebih ganteng dari kamu sekarang”
“geernya pacar ku, kamu tuh unuk bukan ganteng sayang, walau aku dibilang enga ganteng tapi aku mempesona kamu kan”
“ia ia, udah ah aku mau lanjutin, emmmm,,, empuk banget  aggeeet”
“ahk sung jangan di gigit sayang sakit”
“enak cica dada kamu aggrt”
“epssssst, sung buka dong dede kamu”
“malu ah”
“cobaliat, ih bagusnya coba aku isep ya, empmmm, enak sung”
“esst, cica isep nya jangan neraba pantat aku dong akk sakit”
“sabar ya sung ini supaya rilex”
“ya  skit cica, hissk, hisk skit”
“nanti biar dede aku masuk sung”
“yaudah coba masukin”
“ia manah sini pantat nya biar kita bisa bersatu”
“pelan pelan ya, sakit soalnya,,,,,, akkksss ciaca sakit”
          kejandian itu begitu singkat dan begitu romantic antara kau dan cica, dan mlam hari aku berkumpul bersama kluarganya cica, kluarganya sangat tidak bersahabat denganku waktu itu dan paginya aku pulang kerumah.
          sudah satu bulan aku di Indonesia dan waktunya aku berangkat lagi ke dubai tempat kerja ku, dan aku jug amembawa dia ke sana untuk kerja niatnya, dan dia tidak di perbolehkan ke dubai oleh oran tuanya dan papahnya dika ingin dia memimpin perusahaan nya dikarnakan umurnya sudah mulai tua katanya, awalya aku sedih dan tidak mau kembali ke dubai karna aku meningalkanay, tapi aku ahrus meyelesaikan kontrak aku disana dan membeli rumah di Indonesia karna aku sudah mempunyai rumah di dubai walau pun kecil aku mempunyai.
          setiap haria ku selalu tefonan dengaan dia dan selalu mengomomgin cita cinta dan cinta sampai suatu ketika aku lost kontak dengan dia, satubulan dua bulan sampei tiga bulan aku tidak prnah absen menelfonya, tapi aku akiri menelfon rumah saja.
          dan sudah enam bulan aku berada id dubai dan tiga bulan tanpa suaranya hampa hati ku, dan mulai kejadian aneh alam hidupku yang tidak penah aku sangka.
pagi yang cerah dan sepi, dan matahari mulai naik ketahtahnya dan terdengar suara “uweeeek, uweek, kenapa ku ini ku coba minum onat masuk angin saja”hari hari aku jalani denganrasa lemas sampai temah di kerjaan ku pun memyuruh ku cek kedok ter Indonesia yang ada di pusat kota
“selamat pagi padokter”
“pa gi pak, bapa sakita pa pak”
“ini dok, setiap pagi hari ketiga saya baru saja mandi saya merasa mula sekalu kenapaya dok”
“emm coba saya periksa keseluruhan, hemmm pak maaf bapak harus pindah ke dokter rika deh ini fomnya”
“ko dokter kandungan dok”
“ia kesana saja bapanya”
“ia makasih dok, permisih dokter rika”
“silahkan mauk pa, kemana istinya”
“enga saya di suruh bawa fom ini ke dokter dan saya di suruh periksa kesini”
“oh begitu toh,keluhan yang tertulis sering muntah di pagi hari, ah mungkin dokter itu salah. tapi kita coba dulu ya mas”
“coba apa mba??”
“coba cek apakah mas ini hamil apa bukan”
“ha?? aku hamil mana bisa laki hamil dok”
“kan baru perkiraan saya mas, coba naik ke kasur. buka bajunya separuh mas”
“mau di apain dok”
“mau saya usg mas, siapa tau bener”
“oh ia mba saya juga penaaran”
“mas, udah pake bajunya nanti say kasih foto usg nya, tungu di kursi ya”
“ia dok”
“map mas, saya boleh bertanya, mas ini transagender ya”
“enga ko saya leleaki tulen, kenapa dok”
enga saya penasaran aja, mas pernah bersetubuh dengan laki laki ya, berarti mas ini gay”
“saya ini bi sex dok, bersetubuh nya juga udah setengah tahun lalu”
“ini mas fotonya, selamat mas ini positif hamil”
“ha? esstt aduh kepala saya sakit, tarus kenapa saya bisa hamil dok”
“mas ga apa apa, mas bisa hamil dikarnakan gen kewanitaan mas ini sangat banyak dan sangat bisa saja terjadi kehamilam pada mas tapi dengan jangak waktu yang lama baru bisa di ketahui bgitu mas”
“jadi saya hamil dok, trimaksih bantuanya dok say apermisi”
“ia mas hati hati ya, bawa surat ini ke apotik terdekat, saya sudah tuliskan untuk istri mas, jadi enga usah malu dan di jaga kesehatanya ya mas”

          seusai aku dari rumah sakit aku langsung ke apotik untu membeli keprluan diriku yang sekarang hamil, dan seusai itu aku pulng dan menelfon dika untuk member kabar jika kita bisa menikah dikarnakan aku bisa hamil,sedih nya hanponya sudah tidak aktif lagi dan aku putuskan pulang ke Indonesia saja dan meri tahu dia, sesampainya di idonesia yang pertama aku beri tahu orang tua ku.
“mah arip hamil mah,arip bisa hamil ini foto usgnya”
“apaan sih, ini foto usg siapa rip”
“punya arip mah arip hamil”
“kamu hamilin anak orang,mana mungkin kamu hamil”
“yaudah sekarang kita ke dokter buat usg lagi kalo enga percaya, usia kandungan aku udah satu bulan mah”
“masa sih mamah bingung??”
          di tempat dokter mamah ku tercengak dengan omongan dokter yeng memeriksa keadan aku dan dokternya percaya ga percaya fenomena ini bisa terjadi pada lelaki, mamahku salngsung menatap ku.
“rip bapa dari kandungan kamu si dika ya”
“ia mah dia bapa anaku nanti, dia bakal datang ke kesini kan mah”
“semenjak kamu pergi dia eng pernah ke main lagi rip, dan yang lebih anehya lagi dia sudah enga kenal mamah lagi dulu mamah pernah ketemudia di pasar bersama wanita sedang berbelanja kelihatanya dia pacarnya”
“enga mungkin mah dia janji sama arip bakalan cinta arip sampaikapan pun”
“bener rip mamah enga bohong pada mu sayang”
“aku mau kerumahnya”
“yasudah hati hati ya, sayang apa mau di temenin mamah”
“enga usah mah arip bisa naik taksi saja”
         
          aku di taksi menangis sembil memandain foto usg yang aku punya dan aku sanat tidak percaya jika dia berbuat itu pad ku dan munkin saja itu hanya sandi wara. sesampainya di rumah nya dika aku ketuk pintunya yang bsar itu tapi tidak ada yang menjawab.
          malah aku disamperin satpam yang berjaga di rumah nya aku ingi masuk member tahu ayah anak ku ini yang sedang aku kandung, aku pangil dia dengan keras di depan pintu nya tapi taada yang keluar, dan satpam itu bilangsedang ada lamaran didalam jangan berisik.
“hiks, begitu jahat nya kamu cicsa pada ku ku sudah percay dengan penuh terhadap kamu dan kamu balas dengan menikahi seorang gadis setelah aku beri semua”
“cica, keluar kau mohon, cica”
          didalam ruangan lamaran aku dika sedang mealamr gadis yang di jodohkan orang tua ku, pada hal aku sangat mencintai sung dengan setulus hati, dah aku sudahah jabjukan padanya banyak hal ke padanya , bahwa kita kita akan menikah, mengasuh anak bersama, tinggal di satu atap mau sedih dan senag kita hadapi bersama, ku menungu mu sung datang, aku rindu pada mu sung apa kamu juga rindu aku.
          aku duduk di kursi kesakitan yang meharuskan aku melamar anya, yang aku ingin hanya dia yang bisa ku lamar tuhan tolang aku [samar samar suara dari laur cica caia cia keluar cica] suara itu seperti suaranya sung, apa  dia sudah pulang apa hayalan ku, sung selamatkan aku sung tolong aku sung aku ingin bertemu denagan kamu, aku ingi kber bsesama kamu sung.
          acara berjalan dengan lancer, dan aku langsung keluar mencari kebarada an sungku, danaku langsung pegi kerumahnya dan bertemu dengan ibunya
“bu saung udah pulanya”
“utuk apa kamu mencari anak ku, bukanya kamu sudah punya pasangan”
“bu mamin aku bu, aku ingi bertemu dengan dia, aku rindu sekali aku mohon bu”
“pergi sana dia eng ada di sini, dia udah kedubai lagi, ini semua karna kamu, aip nak ku malang ya nasip mu nak,”
“kenapa denag sung bu, dia kembali ke dubai lagi bu dia baru brangkat kan bu, ku mohon bu aku ingin beremu dengan nya bu”
“dia baru sampai bandara dan baru menuju dubai, dia tadi kerumah kamu dan pulang sedi sekali karna kamu ingi nikah”
“aaaagg bodoh bodoh kenapa dengan aku ini, sung maafin aku sung hikss,,, aku rindu kamu sung maafin aku, aagggh sung”
“ini nomernya dia, mungkin kamu bisa meghubunginya nanti”
“timakasih bu, ini adalah pasan orangtua aku yang sudah ingin menimag cucuk bu makanya aku di jodoin sama dia”
“kamu tau dik,aku juga ingin menimang cucuk, tapi cucuk yang di kandung arip”
“apa bu si sung hamil??”
“ia ini foto usgnya dia yang tertinggal saat dia berangat tadi, dan kehamilan leleki itu butuh waktu yang lama, dia baru tahu dia hamil itu ketika sudah lost kontak tiga bulan dengan kamu”
“dia dengan orang lain bu hamilnya, bodoh bodoh nya kau dika hiks”
“bukan dengan orang lain dia di sana tidak pernah melakukan sex, yang pertama dan terakhir itu kata dia hanya dengan kamu dik, maka dari tu dia memui kamu dika dia ingin meberi tahu akan ke hamilan nya sekarang tapi kamu malah,, di johin”
“ini sunguhan bu, di dalam perut sung itu anak ku, anak nadung ku?”
“ia dika anak mu bersamanya, ibu merestui hubungn mu dengan arip, maka kejar lah dia sebelum jauh”
“trimakasih bu, aku akan memyusulnya dengan segera”
“ini alamat rumah yang ia tingali di sana, jaga anak ibu ya dan cucu ku disana”
“ia bu mohon doanya”
          setelah dari rumah sung aku alangung pulang dam mebawa barang barang ku dan ingin meyusulnya ke dubai, aku tidak akan mengecewakanya dan akan berjanji akan bersamanya terus.
          orang tua ku sangat marah karna aku memenitingkan lelaki itu dibanding perempuan yang mereka jodohka kepada ku, aku menolak mentah mentah lamaran itu dan aku bergegas kabur dari mumah dan bicara pada ibuku sebentar supaya dia tidak khawatir
“dika kenapa kamu mementingakan dia apa istimewanya dia dia lelaki dika, ibu eng mau menerima menatu yang tidak bisa member kan ibu cucuk dika”
“bu aku pergi karna itu, cobaliat foto usgnya”
“nak siapa yang kamu hamili ini”
“ini anak dika bu, dan dia ada di kandungnya laki laki yang ibu hina tadi, bu restuilah kami bu aku sanat cinta padanya. kepergian ku kesana ingi memyusulnya supaya kembali ke Indonesia bu “
“memang dia sedang dimana”
“tadi dia datang ke acara lamaran aku bu, dan dia berniat untuk member tahukan masalah ini kepada ku bu dan karna dia mendengar sura lamaran itu dan dia tidak bisa masuk kedalam dia sakit hati dan dia langsung pergi ke dubai lagi bu”
“yaumpun kamu sangat tega jika dia sampai keguguran cepat sana susul dia jangan member harapan palsu padanya ibu merestui kalian dan beri kabar ke ibu ya dika jika sudah lahir dan bawa ke indonesia”
“ia bu, dika mohon doanya dan cucu ibu selamat”
“ia hati hati nak”
          denagn semangat aku jalan menyusul musedang apakah kamu disana sung tungu aku aku sangat rindu pada mu sung sung love you,,,,,,

           akhirnya aku sampai di rumah ku di dubai aku sedih sekali dia sangat tidak bisa menjaga perasan ku, dan dia malah ingin menikah dengan gadis itu dia saja yang tidak athu aku mengandung anaknya. rasanya aku ingin mengakhiri hidupku tapi ada anak ku di dalam rahim ku sekarang mana mugkin aku membunuhnya dan tidak tahu akan masalah yang ku hadapi. dasar bajinga dia hanya memberi aku benih tapi tidak bertanggung jawab akan perbuatan nya yang kini aku rasakan dan membuat ku menderiata selama Sembilan bulan, dan aku harus jalani aini sendiri akau aharus kuat.
          etah apa yang aku fikirkan, sekarang aku begitu rindu dengan si bodoh itu seandainya perjodohan itu akau tau sejak awal akan aku putuskan sejak awaj jug adia dari pada kau sakit. dan  kenapa dia mencinatai aku sedangkan dia sudah tau kana orantuanya yang mendambakan akam menimang cucuk, mereka tidak salah akan hal jika dia di jodohkan karna aku sewajarnya tidak akan mempunyai keturunan jika menikah dengan sesame jenis.
          tiga hari aku menjalani hari dengan mengetahui adanya nyawa di didiri ku aku mulai makan secara teratur agar janin ku sehat dan menjadi nak yang pintar dan membanga kan ku, tapi kata dokter kandungn ku baru satu bulan ko rada gede ya, setahu aku satu bulan blum ada perubahan yang terjadi seperti membuncit.
“tok tok tok”
“isapa, tungu sebentar. kamu kenapa kamu bisa kesini pulang sana”pintu ditutup
“sung tungu dulu jangan marah sung aku baru saja sampai kesini aku sudah dua hari dari kemaren blom isti rahat sung mencari alamat mu sung, ku mohon buka pintu”
“bukanya kamu sudah mau menikah kenapa masih menghampiriku”
“ia kau memang mau menikah,, tapi hanya dengan mu sung akau mau menikah”
“jangan cari cari gombalan aku tidak mempan, kenapa kamu mau denganku bukannya kamu sudah melupakan aku. dan tidak ada kabar selama tiga bulan dan nomer kamu tidak bisa di hubungi sama sekali, kamu sudah tidak cinta aku iakan”
“sung dengerin penjelasan ku, hp ku dan nomer yang kamu tahu itu sudah tidak ada sung karna aku selalu menghubungi mu terus ketika aku jalan dengan wanita itu, walau wanita itu memaksa seperti apa ku tetap mencintai mu. hp ku direbut dia dan di buang ke sungai, dia tidak mau tahu perhatian ku ahya untuknya kata dia jadi aku juga tidak bisa menghubungi kamu”
“jangan berbohongkamu kamu saja tidak menyapa mamahku ketika dipasar, kamu sengaja melupakan aku dan seluk beluk ku kan. dan kenapa kamu dulu mengejara ku dan menjadikan aku kekasih jika kamu sakiti hiks, asal kamu tahu aku mejali ni beban ini sendirikarna kamu’
“maafkan aku sung, wanita itu selalu mngencam perusahahan keluarga dan aku sangat tidak bisa ber kutik ketika dia bilang janga dekati mamah kamu, yang pertama melihat mamah kamu aitu aku dan aku ingin meyapanya dan menayai kabarmu di sini. dan kamu tahu sung aku sangan rindu kamu sung  sangat, bisakah kamu membuka pintu”pintu terbuka dan dika langsung memeluk nya
“hikss, kenapa kamu tidak kasih tau aku kebenaran itu, dan kau sudah memutuskan dia kan cica”
“ia sung, aku sudah tidak tajut orang tua ku sudah memutuskan hubungan perusahaanya dengan keluarga dia, dan aku ingin sekali bersama kalilan danhidup bahagia”
“maksut mu dengan kalian siapa cica disini Cuma ada aku”
“jangan menyembunyikanya dari ku sung, didalam perut mu ada buah cinta kita kan. kamu jahat juga sung tidak memberi tahu masalah ini pada ku”
“kamu tahu dari mamah ku ya, dan bukan salah aku jika aku tidak member tahu kamu karna kamu tidak mengubungi ku lagi”
“cup, bibir mu manis sung sudah lama aku tidak merasakanya”
“mulai deh mesum”
“ini karna rindu sung, kamu pasri rindu dede juga kan”
“siapa bilang, gerah ah aku mau mandi”
“tuhkan kode, aku juga mau ikut, sung kulit kamu mulus sekali”
“gombalan mu tidak akan behasil akshhhss cica jangan diramas dadaku”
“dada kamu mnggoda sung, dan kelihatanya makin besarya”
“ia kaya mata kamu melototin pantat aku”
“ayu sekarang yu gatahan nih”
“kekamar lah jangan disini”
“ia syang sinih aku gendong, emm kamu makin menawan aja sung ketika hamil”
“jangan gombal mulu mau enga , alam aku nanti pergi aja”
“ih ngmbek yaudah kita buka baju dikasur”
          malambegiru meyeangkan ketika sicica datang dia selamu membuat gombalan yang tidak bisa aku tahan dan hasilnya muka ku merah se utuhnya, daia sudah dua hari disini dan tidak ada kegiatan yang dilakukan selain sex dan sex karna kita tidak penah sebahagia ini.
          bulan depan di abekerja di kantor ku dan menggantikan posisi yang aku tempati disana, dikarnakan akutidak bia bekrja dengan perit yang lama alma membuncit mempesulit gerak ku. setelah dua bulan dia bekerja disana adia akatakan akan menikahi ku tapi dengan sederhana saja.
          sudah beberapa bulan ini aku jalani hidup denagnya dia semakin tampan dan aku semakin seperti perempuan karna rambut u sudah sampai bahudan aku biarka saja biar ak di bilang ibu hamil yantulen. dan ini sudah menginjak bulan ketujuh ku perut dan daddaku semakin membesar setiap bulanya.
          adan hari ini ak di belikan daster wanita oleh cica dank u sangat menyukainya styl nya sangat bagus ibu ibu masa kini sekali eng anorak. ketiaka aku mencoba memakainya ada yangan sdia mengelus perut ku dan berkata,” yayah papah amau negkin babay dong” itu kata ajaip yang selalu dia berikan jika dia sedang kepinin dan jik akau menolak dia selalau bilang itukan saran dokter, emang nafsunya besar bukan saran dokter aja tuh dia.
“yayah dada yayah aku isep ya haus nih blom minum”
“blom ada cica, nanti jika baby ny akeluar baru bisa”
“cobadulu boleh kan , emmmm ,, enak mem,,”dengan rakus di lahap dada ku hinga putingnya tidak terlihat
“esshh ah cica jangan digigit ahh ,, cica masukin jari kamu dong  cica”
“sabar ya sayang, emmssmm sung ada airnya sung, terus mengalir”
“adauh kemana mana cepet di isep cica jangan kemana mana”
“papah duluan ya sayang yang nyobin susu yayah, siap pak dengan senag hati emmmm sssrrft emm”
“eyng kuat cica, aka skait pelan pelan dedenya masuk cica”
“emm sayang lubang mu hangat sekali sayang ,, akkhh enak  ahh”
“ahh lebih cepat ica ahh, nikmat sayang ahhh, gimana kabar si baby sayang si dede udah ngeokin”
“emm baby sehat sayang ahhh enak ahh, terus raperi sayang jangan lepas si dede sayang ahh”
“ahh si dede keras banget sayang,sayang dogy styl dong sayang aku mau”
“ia sayang aku abil baskom bulu, buat susu mu yang nanti tumpah”
“akkhss pelan pelan sayang masukinya”
“ahgg enak aneak aahhh, aku peras susu mu sayang yang banyak”
“ahh cica aku bukan sapi ahha, yang kencang si dede masuknya say”
“uhh dada mu sangat nikmat sung ahhh akkhhhh aku keluar sung aahhhhhhh”
“ahhhh aju aku juga cica haaaaahhhhh”jaruh terbaring dan ku tidur di atasa dadana cica.
“ahhh ahh, love you sayang”
“ia cica love you too” tertidur sampai pagi hari

          hari demi hari bulan demi bulan aku rasakan cinta kasih ya pada ku semakin dalam dan semakin aku ncintainya, dan tiba saat aku melahirkan anak yang dikandungan ku. H-2 aku semakin hawatir dengan persalinan ang akan ku hadapi.
          pesalinan ini aku takut sekali ku minta dika selalu mendam pingi ku disaat oprasi dan selalu di sampingk
“sung kamu pasti bisa sung”
“cica aku takut cica, pegang tangan ku ya cica”
“selalu sayang”
          ruang oprasi di tutup dan suntikan demi suntikan aku hadapii dengan rasa sakit, aku mangis dan takut semoga berjalan denganlancar.mataku mulai sayup dan aku sedikit sadar lampu lampu dimatikan dan hanya lampu yang menerangi bagian perut ku.
          dokter sangat ahli membelah perut sung yang sangat besar itu, ku selalu mentaksikan masa oprasi dan aku akan kuat hinga anak ku lahir ke dunia semoga berjalan denganlancar. suara tang is bayi pun muncul aku mulai meneteskan air mataku dan aku erat kan genggaman ku pada tangan sung.
          aku laga akhirnya lahir juga danaku kitra sudah mau di tutup perut sung ternyata dokter mengeluarkan satu bayi lagi dalam perut sung, ternyata anak ku kembar aku sangat senag sekali sung aku bisa mendapatkan keturunan yang aku idamkan.
          oprasi berjalan dengan lancer dan sung sudah di pindah kan keruang arawat inap, aku hampiri bayiku dan kata dokter mereka berdua berkelamin laki laki, dan dok ter bilang pada ku salah satu dari mereka mewarisi bakat dari ibunya yaitu bisa mepunyai anak jika di buahi.
“berjalan menuju kamar yan sung”sung sayang kamu sudah sadar “
“ia sayang , mana anak ku aku ingin melihatnya”
“sebentar sung suster akan membawakanya”
“permisi ini naka nya pak”
“terimakasih sus, aku azanin dulu ya sung keduanya”
“ia sayang”
setelah di azan kan”sung kamu ingin membari nama siapa anak ini”
“akan ku beri nama hampir mirip dengan kamu sayang, yaitu deka dan danil”
“ia sayang itu mirip dengan ku”
“ia biar jika sewaktu aku marah aku pangil ketiga nya, dika, deka danil, kan mudah jadinya”
“hahahaha, terserah kamu saja deh, eh ini si deka sama danil udah leper nih”
“aduh sini sini sayang”kedua ank ku lang sung menghisap dadaku dengan lahap, senag rasanya melihat mereka berdua.
“abis deka sama danil terus dika ya yayah”
“apaan sih kamu, aku baru nglahin cica. dan apa lagi yayah”
“ia yayah pangilan ke kamu kalo aku papah kana kau yang bikin”
“ye aku yang nadung masa yayah aku lah yang papah”
“nama papah eng cocok klo di pake sama kamu sung”
“ia deh terdengar lebih cute aja ya cica”
“sung sini si deka sama danil taru di ksur tud mereka udah tidur”
“ia , ini cica tarunya hati hati ya”
“sung, danil sama deka udah, terus dika belom sung”
“ihh apa aan si kamu cica aku kan baru selasai oprasi kamu ga tau emang”
“emmm, yaudah deh jadi males aku”
“emm cica sung mau di di cium”
“emm majanya keluar deh, nih cica cium, emmm”
“cica udah emmm, ko jadi nafsu sih,, emm, eh cica”
“emm, maaf sung cica jadi nafsu, abis blom di kasih jatah sebulan sihh”
“sabar baru sebulan, kan aku juga abis oprasi jadi nambah jadi dua bulan puasa ok”
“sabar sabar ,”
          sudah dua bulan lebih dika menahan puasanya dan semakin sauang pada ku dan ke dua anak ku setiap mingu aku pun menghubungi orang tua ku dan dika, lewat internet dan kami ber empat menya pa kluarga yang ada di Indonesia. deka dan danil semakin manis di lihat nya, pada suaktu aku myusui keduanya selalu di damping papahnya nyang siaga, entak aku mimpi apa bisa hidup berdampingan denganya.
          dan entah apa yang bisa membuatnya semakin cinta pada ku padahal dulu dia sangat tidak mau dekat dengan ku sama sekali bahkan tidak sama sekali bertegursapa ketika bertemu, dan akhirnya dia suda mulai mencintai ku dan kekukurangan ku sebagai pendamping hidupnya.aku juga tidak menyadari aku bisa mempunyai bakat seperti ini, bahkan dua anak langsung aku dapatkan.
“sung, sung, kamu masih bangun??”
“kenapa cica sayang, deka danil bangun?”
“enga, mereka enga bangun”
“terus kenapa bangunin aku”
“kamu lupa ya sama janji”
“sma janji emang aku pernah kasih janji apa”
“udah lewat dua bulan nih sung, keburu jadi kodok deh”
“emm janji itu, tapi aku ngntuk”sambil nyelimutin sendiri
“ehh, dia malah tidur lagi. sung hayu cepet dong nanti deka danil bangun “
“emm,” dika membaingkan badanya di samping ku, dan tanganya mulai menggerayang sampai ke buah dada ku “
“emm, ayo sung aku eng atahan” tanganya sudah masuk kedalam celana dalam ku, menusuk nusukan jari tengahnya kedalam anusku
“emm ia tapi sebentar ya”
“ok. sung aku mau mersakan dada kamu lagi boleh”
“ia jangan terlalu kencang menghisapnya” tampa aba aba langsung melahap dada ku dengan nafsu” akkss, sakit cica pelan sedikit,, nah begitu ahhhsss, udah lama ya ngega nyusu”
“enya ayahya leamabanget, yayah susunya enak banget, tapi si dede udah lama ga main kerumahnya nih”
“ehhhhh, cica aku udah lama enga di masukn kamu sakit tau, apa punya aku makin gede ya??”
“ia dong selama dua bulan aku gedein si dede, lubang mu juga makin sempit saja sung emmmm enak ssshhhahhh”
beberapa jam kemudian
“cica badan kamu makin bagus ya, tapi badan aku makin lebar”
“aku mulai fitness yang seperti aku bilang sung, tapi walau aku rada gemuk kamu makin manis aja sung, cup”
“enga manis  tau malah jadi jelek, kamu pokonya gemukin lagi badanya biar sama kaya aku”
“sung aku udah susah payah ko kamu tega”
“klo aku yang bagus badanya ga ada yang suka, klo kamu kan udah ganteng putih badanya bagus lagi pasti bayak yang suka, lagi juga ke tara klo udah punya dua anak, kzl”
“siapa yang bilang kamu klo badanya bagus ga ada yng mau, malah banyak yang mau sung sampe sampe aku takut kehilangan kamu, dan aku salah satu dari peria diluar yang sana yang mencintai seseorang yang cute itu”
“ga usah gombal, yaudah klo kamu mau badanya bagus, tapi jangan macem macem ok”
“ia sip yayah yang manis”
          si suatu siang yang cukup panas dan aku sedang menyusui kedua anak ku, padasaat itu si papah sedang pergi bekerja tiba tiba ada yang memencet bel rumah dan aku segera menuju ke arah pintu depan. seketika aku lang sung terkejut luar bisa mamah ku datang tanpa member tahu aku sedikitpun dia datang seorang diri dari Indonesia sampai dubai.
“mamah??, mamah kenapa enga kasih tau arip mah buat jemput, kan mamah belum pernah kesini”
“mamah, tanya sana sini tenang aja”
“mamh sampe dubai jam berapa, sampe cape banget ginih, sini mah koperny arip bawain”
“udah yang penting mamah sampe disini, manah cucuk mamah yang ganteng”
“di kamar bayi mah belum pada bisa tidur mereka”
“emm sini cucuk nenek, ganteng ganteng ya?”
“em, ia mah ganteng ganteng. ini mah minum dulu kan haus dari perjalanan tadi”
“nanti aja mamah mau main dulu sama cucu cucuk mamah ini”
“ia deh, mah kalo si deka danil udah satu tahun mau enga aku titipin mamah”
“mau, mau, mamah mau aget soalnya mamah kan enga ada kerjaan lagi klo di rumah, si isal bentar lagi kerja abis kuliah, klo putra lagi pacaran mulu, lagi bapa juga udah pensiun klo di Indonesia kan orang tuanya dika juga mau lihat dan mau ngurusnya nanti”
“senang dengrnya,orang tua dika udah bisa memnerima anak ku mah”
“ia mamah juga semakin akrab sama kluarganya dia, bagai mana persalinnya”
“lancar mah. ini mah bekasnya, aku tny doter ko aku di sesar emang ga bisa normal aku kata dokter ”
“yaia lah rip kamu aja enga normal bisa hamil, gimana bisa normal ngluarinya?. ada ada aja kamu”
“eh, ia ia mah hehehehehe”

mamah ku hanya tingal beberapa mingu saja di dubai hanya untuk meliat cucunya yang manis ini rasanya berat tingal dirumah sendiri dam mengurus kedua anku sendiri sedang kan suami ku bekerja seandainya mamah bisa tingal bersama ku disini aku bahagia sekali, begini yang dirasakan mamahku sewaktu mengurus aku dan adik adik dulu sekarang aku yang merasakanya sangat l besar bebean mu dulu mah maaf kan anak mu ini mah yang sudah memyusahkan mu sedari dulu dan sekarang aku akan menjaga kedua anaku dan melayani suami ku sekuat tenaga ku aku harus bertahan.
aku sanat lah bosan berada dirumah seharian dengan kedua anak kesayangan ku ini entah sudah berjalan berapa lama aku mengeluh terus hinga anak ku sekarang sudah mnginjak empat tahun dan bisa berjalan sendiri tanpa harus di tuntun pintar sekali anaku, aku dan dika sangat lah banga mendapatkan mereka berdua mereka sudah bisa memangil ku yayah dan papah dan sudah ku ubah penampilan lelaku kini aku berambut panjang dan aku mengenakan baju perempuan saat keluar dari rumah kedu anakku pun tau jika aku sudah berpakayan seperti ini mereka memangil ku mamah dan mereka ingin di ajak keluar bersama.
“mamah deka mau ketaman hiburan mah”
‘sama mah danill juga mau’
“yasudah ayuk jalan sama mamah tapi jangan nakal ya”
“ia deka kan udah gede, mamah gedong danill aja”
‘ia danill mau di gendong”
“emm, manja nya anak mamah”
aku hentikan sebuah taksi dan berangkat menuju taman hiburan bersama kedua buah hati ku, mereka sangat bersemangat sekali hinga tidak bisa berhenti bercerita didalam taksi dan membuat bapak supir juga tertawa dibuatnya. singkat kata aku langsung turun ketika sudah sampai tempat tujuan dan singkat kata danil dan deka sangat lincah hinga membuat ku lelah bukan kepayang dibuatnya main ini kesana kemari dan waktunya makan siang aku ajak mereka ke kafe terdekat dan mereka juga yang memilih menu emm  yang dipilih sama mereka adalah ice cream si deka vanilla dan sidanil stroberry aku memesankan mereka makanan utama saja.
disana sedang asik makan bersama anak ku datang lah seorang gadis berparas cantik seperti model menghampiri aku, sepertinya dia sangat lah sopan terhadap ku dan kedua anku dia bermain bersama anakku dan aku hanya bisa tertawa ketika tingkah lucu dari anak ku muncul yaitu menarik rambut dan memberinya ice di ramputnya, itu selalu terjadi ketika orang lain bercanda terhadap mereka yang sedang asik makan. kemudian dia berdiri dan aku diajaknya ke wc, aku tingal anak ku sebentar dan meminta pelayan mejaganya sebentar.
“maaf ya nona, anak ku memang seperti itu”
“tidak usah banyak bicara kamu banci”
“maksud kamu apa’
“ia, kamu bancikan?? yang tinggal bersama dika”
“kamu jangan asal bicara, aku ini istri sahnya, dan kamu apa hubungan ya sama dika”
“dia itu pacar ku, lagi pula kamu Cuma bisa hamil dan melahirkan yakan, tampang mu pun paspasan pantas saja dia pilih aku”
“mana mungkin suamiku suka pada wanita iblis kaya kamu”
“terserah saja banci, dia Cuma mau sama aku kalo tidak percaya selidiki saja”
“baik lah, terserah apa kata mu aku ini isri sahnya dia”
          aku sangat terpukul sekali dia mau merebut dika dari pelukan ku dan apakah dika sudah tidak mencintai ku lagi dan apa dari wal pernikahan ini hanya rekayasa dia saja supaya medapatkan keturunan saja atu dia Cuma kasih padaku lalu apa perjuangan dia selama ini hanya rekayasa yang di buat atas perintah ibunya kenapa ini begitu sakit yang kurasa. apa salah ku pada mu dik telah ku berikan semu yang kamu mau dan telah kucurahkan seluru hati ku untuk mu tapi tapi agggh aku sangat bingung saat ini.
          aku bawa anak ku langsung pulang siang ini dan yang ku temui di depan rumah ku sangat lah sakit hati ku aku melihat dengan kepala dan mata ku yang kini terdiam hanya air mataku yang menetes deras wanita itu dan dika sedang berciuman depan pintu rumah, deka menarik bajuku dan danill yang terdiur  terbangun dari gendongan ku. entah ini memng keputusan dia untuk bercerai dengan segera dengan ku akan aku terima dengan rasa yang pahit.
“permisi saya mau masuk”
“ehhh, si banci pulang”
“sung,  kamu dari mana”
“maaf aku masuk dulu”
“yasudah aku pulang dulu ya sayang bay”
“sana pulang”
“deka bawa masuk adik mu lalu tidur”
“ia yayah, ayo danill bobo di kamar”
“sunggg, dengerin penjlasan ku sung”
“ia aku sudah tau, kamu tingal siapkan surat cerai saja aku akan tandatangan”
“aku sunguh mencintai kamu sung, ini hanya jebakan dia sung sunguh”
“sudalah aku mengerti, selamaini kamu hanya mencoba terbiasa tingal dengan lelaki dik aku sangat berterima kasih”
“sung, wanita itu hanya mempermainkan kita sung”
“sudah bayak wanita yang menemu ku, tapi kini aku sangat yakin akan yang ini. dan sudah banyak buktinya dik selama ini”
“aku sudah berjanji pada mu sung, kamu selalu seperti ini jika ada wanita yang ingin menghancurkan kita”
“aku sadar dik, aku ini lelaki yang jelek, yang hanya mengharapkan belaskasih lelaki lain, aku ini sampah aku ini banci yang bisa melahirkan anak tapi aku selalu bersabar dan menerima ini selalu mendampingi kamu selalu melayani kamu dan aku selalu jadi yang terjelek dari semua wanita itu, aku ini lelaki dik  ternyata memang benar pepatah itu pucuk merindukan bulan itu sama sekali tudak akan terjadi.”
“sung maafkan aku sung kata kata ku tadi hanya terbawa emosi sung, aku mohon sung aku tau kamu selalu melayani ku dengan penuh kasih sayang sung aku tidak mau pisah dari mu sung dan kedua buah hati kita sung aku jujur aku tidak selingkuh di belakan mu sung aku selalu mencintai mu sung itu janji ku sung, dan aku tidak mau kehilangan kamu seperti dulu lagi sung kamu lah yang selama ini di fikiran ku tiada lang lain”
“terserah apa kata mu dik aku Cuma pendengar yang baik, aku sudah banyak mendengar ucapan mu itu selalu di ulang dan kamu ulangi lagi seperti tidak ada apa apa yang kemarin. mungkin ini terakhir member mu kesempatan untuk rujuk kembali dengan ku seandainya da kejadian yang seperti ini lagi maaf kan aku dik aku sudah tidak ada rasa tuk mu lagi, ini karna anak anak ku masih menganggap mu papahnya.”
“sung terimakasih sudah memaafkan aku ya sayang”
“mau apa kamu dik, sana tidur sama anak anak”
“aku mau tidur sama kamu boleh ya yayah, yayah kan sudah lelah mengurus rumah sini papah pijitin’
“udah sana jangan pijit pijit nanti pijit yang lain lagi kamu, sana pergi enga”
“yaudah aku eng amijit yayah deh tapi boleh tidur sekasur aja ya”
“yaudah, jangan dekat deket, apaan sih meluk meluk”
“sung terimakasih ya sung aku sangat tidak mau berpisah dengan kamu sung, dulu hati ku sangat lah sakit sung kamu diam kan aku tantapa batas sung. aku tidak mau kejadian itu terulang lagi sung”
“ia dik aku juga enga mau, aku bersukur mendapatkan pasangan yang tampan seperti mudik, aku ini buruk rupa dan tidak ada yang bisa di banggakan dari ku, tapi kamu selama ini masih saja tidak mau jauh dari ku, banyak gadis diluarsana yang menyukai mu sedengkan aku di lirik saja tidak, saat kita jlan berdua banya yang membicarakan itu di belakan ku kenapa kamu memilih aku yang jelek ini.”
“jangan bilang kamu ini jelek sung, kamu itu manis sung tapi tidak adayang bisa melihatnya dan aku beruntung bisa meliahat kemanisan mu dan cahaya berlian yang terdapat pada diri mu. maka dari itu aku selalu mencintai mu sung”
“sudah aku mau tidur”
“selamat tidur berlian ku”

pada pagi harinya aku berjalan kepasar sekitar rumah ku untuk membeli ke perluan rumah tangga ku dan sekalian menenangkan diri yaitu belanja, saat aku sampai pasarnya ternya ada perbaikan sehinga pasar di tutup dengan terpaksa aku pergi rada jauh dari rumah untuk kepasar. tidak disangka pasar yang aku kunjungi ini sangat lah bagus dan sangat menarik sekali seperti berada di mall tempatnya bersih dan tidak ada genangan air yang bisanya ku temui di pasar dekat rumah ku, selesai berbelanja ku lelah sekali dan aku mampir ke kafe sewaktu perjalanan pulang tidak disangka aku bertemu dengan teman satu kerja dengan ku dulu.
“ilham, kamu ilham kan”
“ehh, ia aku ilham emm kayanya pernah ketemu ya”
“ia lah ini aku sarip, kamu kerja disini sekarang”
“sarip??, sarip mah gemuk sama rambutnya pendek”
“ini aku beneran, aku kurusan sekarang dan rambutku biar kaya orang jepang gitu”
“ya ampun, beda banget kamu sekarang ya, kamu tingal disini sekarang kata temen temen dulu”
“ia aku sekarang tinggal di sini, akmu lagi ngapain di sini”
“ohh aku lagi di sini aja kluarga ku lagi ada urusan disini”
“ia deh, akmu kan kluarga pengusaha mungkin akamu mau jadi pewarisnya jadi harus ikut terus”
“aku sebenernya tinggal di koerea rip, udah pindah dari indo”
“wihh, korea, pantesan kamu makin ganteng sama berbadan bagus ya”
“ini mah enga oprasi kali, emm gimana kabar si dika”
“ehh, ko nanyain dika?”
“gausha boong deh kamu, aku sudah tau semuanya ko tenang aja”
“maksud kamu apa ham?”
“kau sudah berumah tangakan sama dika, kamu berhasil niye”
“kamu ngomong apa sih ham”
“tenang aja Cuma aku aja ko yang tau, ko kamu eng undang aku sih”
“lagian aib ngapain gundang ungdang ham, ko kamu tau aku nikah sama dika”
“aku Cuma penasaran aja dulu saat kamu beranten di bucher, terus enga lama kamu pergi, dua bulan kepergian kamu si dika nyusul dan enga ada kabar sama sekali”
“Cuma itu kamu bisa mengatakan aku dan dia jadian”
“enga aku oernah main kerumah kamu ko, mamah mu pun tau aku. waktu itu pas dika dating mamah kamu langsung mangil menantu. di situ aku yakin”
“terus kamu enga jiji sama aku gitu, aku kan penyuka sesama”
“emang keanpa kalo suka sama sesama, namanya juga cinta pasti buta rip sepupuku juga sama kaya kamu ko”
“ah sudah siang aku pulang duluan ya ham”
“ini kartu nama ku, jika kamu membutuh kan pekerjaan aku siap sedia”
“ouh , makasih ya bos hehehe dah”
“sekalian permosi, hati hati ya”

sudah satu bulan kejadian itu berlalu begitu saja dan kehidupan rumah tangga ku jauh lebih  baik dari yang biasanya, dika lebih perhatian lagi pada ku dan semakin sayang padaku juga pada deka dan danil yang setiap mingunya minta di bawa ke taman bermain tapi aku binggung dika bisa menuruti apa mau anknya dan di kabulkan pada saat itu juga. aku pun juga ingin bekerja seperti dulu aku pun meminta izin dika su paya anak anak biar ibuku yan mengasuh mereka berdua dan hidup layak bersama keluarganya dika.
“cica, aku mau bertanya dan sekaligus meminta sesuatu”
“kamu mau apa sayang, mau member deka danil adik”
“kamu fikiranya enga jauh, aku mau kerja lagi boleh enga, dan anak anak akan di Indonesia bersama keluarga ku”
“enga boleh kamu dia rumah saja dan jaga anak anak itu saja sudah membuat ku bahagia”
“izin aku lah ya cica”
“baik lah kalu kamu maksa, ibu kan ku beri tahu akan kepulangan cucunya ke indo jadi mamah mu bisa bermain bersma dengan mereka”
“terimakasih cica”
“ini semua karna aku mencintau mu sung”
          akurnya aku berkerja di perusahaan milik ilham dan aku berada di bagin dapur sebagai kepala dapur di sini aku juga terkejut kenapa aku lang sung jadi kepala dapur di kafe ini padahal aku juga telah lama meninggalkan dunia ini semenjaka aku dan dika menika, tapi dengan ke ahlian ku memasak ternayata melabihi dari semua karyawan yang ada disini semua menu yang aku masak mereka semua tidak tau makanan apa ini. ilham pun juga sering mengajak ku untuk meating dengan par apelanggan yang ingin ber bisnis dengan dia dan aku seperti asisten peribadinya dimana dia meating aku harus ikut denganya, dan meninggalkan dika snediri dirumah.
          dan ilham juga sudah menjelaskan kepada ku dari mana ia bisa tahu antara diak adan aku memiliki hubungan pernikahan yasudah lah dia juga sudah tau ini dan menerima apa adanya kau sekarang ini, pekerjaan ku pun sering jadi masalah sepeleh jadinya karna ku selalu bersama ilham dan menemaninya. dan akhirnya ilham meminta aku menjadi asisten dia di sini ,aka kau tidak kerja di dapur lagi, bukan hany amenjadi sekertarisnya kau bahkan seperti simpanan dia dan akhinya aku pun mau membicaraka halini.
“hamm, maaf apakah boleh asisten mu makan seperti ini malah mewah lagi”
“kenapa kamu eng asuka ya tempat seperti ini”
“enga aku jadi eng aenak aja soalnya setiap hari aku di ajak makan selalu dan di tempat mewah”
“ini kan jatah makan siang kamu yang selalu aku sibukan dengan meating san sini jadi ini lah yang aku jawab”
“oh jadi begitu, makasih ya”
“oh ia rip, hari mingu ini kamu mau enga temenin aku ke puncak”
“maksud kamu puncak bogor, ini di dubai ham mana ada”
“di sini ada puncak juga, nanti aku tunjukin ok”
“ia deh aku ikut “
“ketemu di kantor ya”
“ia”
          sepulamh bekerja aku langsung pulang menyiapkan perelngapan ku untuk di sana nanti, tapi seblum itu aku sebagai pasngn yang baik meminta izin kepada dika terlebih dahulu, pertamaya dika menolak untuk member ku izin tapi aku sudah memaskan dia terlebih dahulu jadi dia member izinnya pada ku aku pun tidak membuang waktu aku persiap kan lang sung dan di pagi harinya aku langsung bergegas ke kator aku membawa tas kecil dua pakayan ganti dan perlengkapan lainya.
“ham aku udah sampe kamu dimana?”
“sebentar ya aku lagi ganti baju dulu”
“emng kenapa sih, aku masuk ya”
“ko kamu masuk sih aku bbbelom selesai”
“ehh, kamu knapa coba aku periksa”
“aku enga apa apa ko ayo kita berangkat”
“berangkat apanya kamu sakit ini istirahat dulu aja”
“eku udah sehat liat deh”
“masa bodo aku tidur dulu pokonya makan dan minum obat sini duduk”
“ia, suapin ya”
“ia aku suapin”
          aku rawat dia dengasepenuh hati hinga dia tertidur, selama dia tertidur aku mengerjakan pekerjaan ku untuk beberapa hari kedepan di katornya . sebenarnya apa yang dia mau sampaai dia sakitpun tidak peduli dan masih mau ke puncak suhu badanya tinggi sekali aku pakaikan selimut yang tebal dan aku usapi tubuhya dengan minyak angin untuk menghangat kan tubuhnya.
“emm ayo kita berangkat”
“apa kamu bilang”
“aku udah siapin kendaraan di bawah ayo”
“jauh amat ham, emang mau naik apa”
“ini, motor baru aku”
“kamu sakit mau naik motor?””
“ia enga apa apa aku udah sehatan ko, ayo”
“aku aja yang mengemudi”
“tapi kamu yakin, kamu kan udah lama enga naik motor kaya gini”
“siapa bilang, udah ayo naik”
“ok kamu emangnya udah tau tampatnya”
“aku kan udah lama tingal di sini jadi aku tau, lagian di sini hampir sama kaya di indo ko”
“ok deh siap bos”

          selama perjalanana aku dan ilham selalu bercandaria dan menceritakan masa lalu kita di tempat kerja yang dulu disana banya sekali kenangan yang tidak terlupakan dan hinga kini aku menjadi pasaangn dika, hatiku selalu sakit jika mengenag masalalu bersamanya ternyata dia belum begitu berubah dari dulu hinga hidup berdua denganku. aku masih berharap dia bisa memengang janjinya padaku dan tidak akan melukai ku lagi aku sebagai yang mencintai dia sangat lah bersukur dia bisa mencintai ku hinga kini tapi hatiku benci terhadap sikapnya akhir akhir ini yang membuat ku sakit dan menjatuhkan airmata di depan kedua anaku.
          ilham dan aku bercandasuka ria di motor dan dia sangat lah iseng sejak dulu mengelitik dadaku saat berkendara membuat aku jadi bernafsu jika di kelitik seperti ini, aku selalu pukul tanganya jika dia bergentyangan di dadaku. dan begitu sebaliknya dengan ku jika sedang tukar posisi dengan dia aku kelitik seluru badanya dan meremasa dadanya mesra dan dia minta apun lalu melanjutkan perjalanan dengan cerita yang ada di fikiran.
“ham, pelan pelan dong nati ade jatoh” sambil memegang dadanya
“esshaa, jangan diremasa rip jadi bangun nih si dede”
“masa sih dede aku mau masuk kebelakang boleh”
“akkhss, apaan si rip nih aku kasih masukin dong” dia berani kaya begitu mengacungkan bokongnya kedepan dedeku dan sedang mengendarai motor
“uhh bokongnya sodok nih , ehh” duuuut dia kentut
“hehe”
“ilhammm , sialan nih rasaaiin w peres dada u”
“akkkk ampun rip ampun”
“makanya jangan sembarangan”
“ia, rip ini masih jauhya”
“enga sebentar lagi ko”
“di sebelah sana ya gampang , peganganya rip”
          sesampainya di saung puncak yang sangat jauh dari rumah begitu indah dan sekarng beranjak malam hari seginga udara semakin dingin dank abut mulai turun disertai rintik rintik gerimis yang menambah suasana dingin, aku danilham menikmati suasana dinin ini dengan meminum susu jahe dan coklat panas yang tersedia di masing masing saung. aku dan dia mebicarakn masalalu lagi yang seru untuk di perbincangkan karena aku dan ilham adalah satu tim ditempat kerjaku yang dulu, udara semakin menusuk dan kaki ku kedinginan.
“ham kamu dingin ya”
“esss, ia dingin banget”
“sini aku peluk biar enga dingin”
“tapi buka baju ya”
“apa kamu bilang aku buka baju”
“enga aku aja yang buka tapi tangan kamu masik kebaju aku”
“enga mau disini rame”
“yudah aku pesan kamar ya”
“emangya kamu mau nginep ham”
“mau di gimanain lagi kamu tega ngeliat aku kedinginan”
“yaudah aku ikut aja”
dikamar
“rip peluk aku dongggg, akkku dingin in”
“keluar deh manja nya klo udah lama enga ketemu” aku peluk tubuhnya dari kancing yang terbuka hinga kebelakang tibatiba dia mencium aku
“rip,, aku mau jujur sama kamu, dulu sebelum kamu keluar dari tempat kerja kita pernah kepuncak mersama kawan kawan, tapi aku sakit dan tidak ada yang pehatian pada ku waktu itu, akan tetapi kamu mau meberi perhatian yang sangat lembut di banding wanita yang sering aku pacari dulu dulu, dan aku sangatlah nyaman bersama kamu. aku rasa ini hanya sekedar perasaan sesaat buat ku dan akan ku lupakan begitu saja, tapi itu malah semakin membesar dan tak terbendung hingga akhirnya kamu pergi dari kerjaan dulu hatiku sakit sekali apakah itu karna aku.”
“ham kamu kenapa ham kamu pasti panas tingi ya, minum obat ya”
“dengerin aku, hatiku sakit ternya dia adalah penyebanya kamu pergi kamu mencintainya dari apa pun di dunia ini aku merasakan sakit juga saat itu dia mencapakan kamu dengan segala kesombongan nya dan bersikap bisa saja, aku sebagai seorang yang mencintai mu aku selalu memperhatikan kamu semenjak kamu di tolak dan kamu tidak ada gairah hidup badan kamu kurus dan kamu sangat lah seperti seorang zombie yang pura pura tertawa kamu enga mau makan sama sekali dengan biasanya dia makan bersama temanya dan tidak memperhatikan kamu.”
“ham aku sebagai teman yang baik akan selalu besama mu ham, karna aku tidak mau ada lagi yang seperti aku ham, dan kenapa kamu memilih aku”
“karna kamu yang paling unik di antara yang lain aku mau kamu jadi pasangan ku rip kamu bersedia kah?”
“ dengerin aku dulu ham kenapa kamu menyukai ku dan sejak kapan itu terjadi dan kenapa kamu berubah jauh dulu kamu enga pernah berhenti untuk mencari wanita yang kamu mau, lalu kamu campakan begitu saja tanpa perduli perasaanya terus sekarang kamu deketin aku dan akan mencapakan ku juga?,aku enga mau sama sekali tawaran itu sebaiknya aku berkemas dan turun sendiri naik angkutan umum.”
“tungu dulu aku ini sunguhan dari lubuk hatiku rip, dan memang selamaini aku tidak ada pusnya akan wanita dan selalu membutuh kanya walau dia jauh di keberadaanya akan ku temui demi kepuasanku. cintaku ini sangat lah bersunguh sunguh pada kamu rip aku juga tau kamu itu orang yang sering patah hati jadi kamu takut untuk mencintai orang lain yang baru kamu kenali tapi aku kan sudah lama kenal dengan kamu apa kamu tidak ada rasa suka sama aku sama sekali”
“ia aku memang takut untuk mencintai seseorang tapi aku sudah tau watak kamu ham aku tidak mau tertipu oleh kamu, dulu aku memang mencintai mu dan begitu perhatian kepada mu tapi yang ku dapat hanya bercanda mu saja dan tidak ada yang sepecial dari perhataian mu padaku bahkan kamu seperti sengaja bertelfon ria dengan pacarmu saat itu depan ku. aku mau marah ke kamu juga kamu enga tau sama sekali tentang perasaan ku pada mu saaitu dan berpaling pada dika dan kini telah menjadi ayah dari kedua anak ku.”
“apa kah aku sudah terlambat rip, bukan kah dika itu sama seperti aku play boy aku takut kau hanya di pemainkan sama dia”
“aku memang takut di permainkan tapi ini sudah jalanya ,dan terlabih lagi kamu juga play boy ko ham kenapa kamu melamparkan status play boy mu ke pada dika”
“mala mini aku pasrah rip kamu mau apain aku aku terima sekarang aku milik mu, tadi di motor kamu mau apa apain aku jadi aku pasrah”
“aku hanya terbawa suasana aja ham, maaf kamu jadi terbawa perasaan gara gara aku, udah malem ham tidur yuk sini aku peluk biar enga kedinginan” aku berbaring di sampingya dan menbar seliput untuk menutupi tubuh kita berdua yang kini kedingan
“rip, peluk lah aku yang keras aku mau merasakan khangtan mu yang selama ini kau lakukan untuk dika. aku iri padanya kau masih saja setia padanya padahal dia sudah mengianati perasaan mu terhadap nya yang begitu besar”
          malam begitu dingin dan sangt lah hening dan kehangtan ilham mengahatkan tubuh ku dan aku menghant kan tubuhya dengan rasa sayang yang ku punya dulu saat berada di puncak kita berdua haya dikamar dan mebicarakn hal hal yang buat kita tertawa, tapi hati ku sakit ketika dia telfon dengan seorang gadis disana dan banya wanita yang ia temui. dia selalu bercerita padaku tentang wanitany dan aku hanya bisa senyum miris dan terdiam itu saja, dia sangat lah tergila gila wanita dan sudah terbiasa akan pata hati yang ia hadapi dan menggap semua itu mudah didapat olenya tanpa bersusah payah.
          dulu aku selalu masuk kerja bersama dia dan dia selalu nempel dengan ku membuat aku nyaman saja dan suatu ketika dika datang dang merubah perasaan ku pada ilham, awalnya aku tidak berniat menyukai ilham karna dia adalh teman satu tim ku di sini dan aku juga tidak mau bayak orang yang mengetahui aku ini bisex yang biasanya suka terhadap lelaki dan sedikit terhadap perempuan. aku juga tidak berani menyatakan cinta pada lelaki atu pun wanita waktu itu aku terlalu takut untuk hal seperti itu tapi aku beranikan diriku saat bertemu dika dan aku pendam perasaan ku padanya pada khirnya aku bisa bersatu.
          pada siang harinya ilham terliat sehat dan rada lesu karna aku tolak pernyataan cintanya pada ku , aku takut dia menykiti aku dan hanya memandang perasaan ku sebagai maninan baginya. aku membawa motornya pulang bersama ilham bonceng dan memeluku seakan tidak mau kehilaan aku, aku pun menambah kecepatan agar aku bisa lng sung bertemu dengan suami ku dia sedang menugu ku di rumah dengan sabar maaf ya sayang ku pergi terlalu jauh. aku berpisah dengan ilham dan lang sung menuju rumah ku dan dika sesampainya di rumah aku membuka pintu.
“aku pulang, cica sayng kamu di mana?” sepi sekali rumah ini aku tingal satu hari saja sudah begini aku masuk kekamar untuk mengganti baju tapi
“sung kamu sudah pulang” tetes air mata ku mengalir deras dia berada di atas kasur bersama wanita lain dan dalam keadaan menindi wanita itu.
“hissk, kamu bohong pada ku cica” aku lang sung lari mengambil barang barang ku dan pergi meningal kan rumah
“sung tungu sung”
“apa yang aku tungu, aku mau pergi saja dari sini aku sudah muak dengan semua ini kamu menghianati aku”
“sung aku enga mau kamu pergi sung “
“lepas, kamu Cuma takut aku hilang dan tiada yang mengurus mu kan, sejak awal kamu memang tidak mencintai aku dik. maaf kan aku ya dik kamu jadi tidak bebas karna aku dan berusaha mencintai lelaki yang tidak normal itu sangat lah susah trimakasih dik akan ku ingat semua nya dan itu akan menjadi cerita kita yang ter akhir “
“sung, maafkan aku sung aku cemburu kepada ilham sung yang setiap harinya kamu temani dan selalu pulang malam, aku tau dulu kamu sempat suka padanya dan sekarang aku mengira kamu akan meningalkan ku dan pergi bersamanya sung jangan pergi aku mohon”
“percuma dik, kamu tidak pernah bisa percaya pada ku buat apa. sedangkan aku percaya sepenuhnya pada kamu tapi kamu menghianati aku mari dulu sampai sekarang aku selalu mencintai kamu walau kamu selalu mghianati aku, cobaan demi cobaan banyak yang medekati aku aku tolak semua karna aku percaya akan kesetiaan yang kamu katakana pada aku. tapi sekarng ini sudah cukup aku mau pergi dari sini saja hati ku hancur melihat mu.”
 TBC