perkenalkan nama ku adalah evan
aku duduk di bangku smp saat ini, aku
bisa dibilang lumayan kaya dari teman tinggi ku 170 dan badan ku lumayan
terbentuk karna aku sering gym waktu sd tapi malah banyak dari teman ku yang
mengatakan aku ini cantik dan sangat seram jika marah. aku asangat tidak senang
jika ada yang memandang aku lemah dan aku memang sedikit feminim dari
kebanyakan siswa di sekolah ku dan aku pun yang termasuk dalam kata gori kelas
satu sangarnya kata teman dekat ku sejak kelasa satu aku sudah banyak teman
lelaki yang tidak mengela aku menggoda aku, karna aku lelaki juga aku mengakui
kau lelaki malah dia mengejek aku karna aku rada feminim dan dibilang cantik
aku ini tampan bukan cantik.
dari situlah sifat ku yang lain
keluar dari badan aku angakat dia dan melemparnya jauh dia tidak takut sama
sekali sama aku dia malah makin maju dan memukul wajah ku, tanduku langsung
keluar dan menghajarnya habis dan berakhirlah aku di ruang BP aku di ceramahi
banyak sekali oleh guru bp dan berjanji tidak mengulangnya lagi. tidak selang
lama teman dari anak itu menungu ku di depan katanya menungu ku untuk duel lagi
selesai sekolah aku dengan senang hati ku hampiri mereka dan aku hajar habi
habisan aku loncat dan lang sung memukul wajahnya seketika dia langsung pingsan
dan temanya yang lain kabur kocar kacir, memeang aku terlihat seperti perempuan
kata kebanyakan orang kulit ku putih halus tubuh ku yng ramping dan dada berisi
tapi itukan otot bukan payu dara.
aku ini termasuk dalam katagori
normal yang masih suka terhadam wanita di sekitar ku, jiga da salah satu wanita
cantik melintas adi hadapan ku aku langsung hampiri dan berkenalan. tapi aku
tidak seberani dia anak setingkatan ku namun haya saja beda kelas dengan aku nama
adalah DANIL setiap ada dia pasti aku tidak tingal diam dia dan aku sangatlah
sengit dalam hal wanita dan selalu dia yang mendapatkanya aneh sekali bukan
padahal aku ini tampan putih manis dan banyak hal yang tidak dia punya. aku
kalah tinggi dari dia tinggi ku hanyalah sepundak dia sedangak aku dan temann
ku aku lah yang paling tinggi dia atara mereka tapi hanyadia yang bisa
menandiangin tinggi badan ku.
badan dia pun lebih besar dari ku
dan lebih berotot akua juga berotot tapi jika aku berada disampingnya rasaya
otot ku menghilang ketiup angin, dia pintar dalam pelajaran dan kata para
wanita dialah yang mempunya wajah yang paling tampan di sekolah ini. buta
semunya pada buta aku lah yang paling tampan dari pada dia tapi soal berkelahi
aku lah jagonya diabandia dia hanya besar di badanya saja tapi tidak bisa
berkelahi.
setiap hari aku bersaing dengannya
dan selalu aku yang kalah akirnya kau menyerah dan akmi memjadia teman sejak
hari itu aku dan dia bagai dua sejoli yang sedang jatuh cinta pada pandangan
pertama pertama aku marah bayak yang bilang seperti itu pada ku dan dia , tapi
anehnya ku merasanyaman selalu di sampingnya dan tidak mau meningalkanya jau
dari ku. aku takut akan keadaan dia terlebih lagi aku dengar kabar kari ini dia
di campakan oleh kekasihnya itu aku kira dia samasekali tidak punya hati, dia
pergi ke club bersama teman temanya dan mabuk bersama untuk menghilangkan rasa
sakit hatinya itu.
aku buntuti dia dari belakan dan
selau mengawasinya dari jauh seaandainya adayang berbahaya aku kan segera
menghampirinya, dia sanat terpukul dan aku sakit karna dia seperti ini mabuk
dan bersenag senag yang tidak wajar menghilangkan rasa sakitnya, aku mau
menghilangkanya dan akan ku jaga kamu selama nafas ku masih ada akan ku kejar
kamu. ke adaan makin rusuh dia pulng dengan ter uyung teman temanya tidak
adayng peduli padanya.
‘danill,
kamu enga apa apa’
‘emm,
siapa kamu mau apa’
‘aku ini
teman mu, biar aku antar pulang kerumah mu dimana rumah mu?’
“teman
siapa aku tidak kenal kamu, akan ku pangilkan teman ku yang akan melinduniku,
evan tolang aku evan”
“ini aku
evan, jadi kamu tidak usah memangilya lagi”
“kamu
evan, hemmmm van aku sedih sekali van”
“baik
lah kamu kerumah ku dulu saja ok”
dia ku baring kan di tempat tidurku
dan dia meggeliat bagai ulat yang hampir mati lalu ku peluk dia dari belakan
dan menenagkanya.
“nill,
kamu harus tenang jangan seperti ini”
“dia
sudah tidak peduli padaku van aku sedih’
“masih
banyak yang mau perduli pada mu nill”
“sepertinya
hanya kamu saja van yang mau menjagaku saat seperti ini”
“karna
kita ini teman nill, tenang saja aku akan menjaga mu”
danil
membalikan badanya dan menatap wajah ku dekat sekali
“wajah
mu tampan van, anehnya dirimu itu sangat manis tidak ada seram ya cuup”
“emmm,
nilll kenapa kamu mencium aku”
“temani
aku malam ini van”
“esss
ahhh nilll, lepas nill”
aku tidak menyang ka danil melakukan
ini pada ku ku kira dia normal tidak menyukai leleki, aku pun juga normal tapi
aneh nya saat danill meyentuh ku aku hanya diam dan tidak bisa untuk
memberontak nya. kekuatan ku serasa kilang di hempaskan angin seperti debu saja
lenyap dan dia menikmatinya sangat entak kapayang dia fikirkan.
matahari menyirari sela sela dari
tirai kamarku dan kurasakan teramat sakit di bagian belakangku dan dada ku
banyak bercak merah, dan si danil sudah tidak ada di kasur pakayanya dan semua
perabotanya tidak ada. aku hanya jadi pelampiasan saja ternyata baiklah takapa
haya dia saja yang melakukanya aku tamsalah, akan tetapi ketika aku mandi aku
pendarahan di daerah belakan karna danil mainya terlalu ber nafsu mungkin.
hati ku awalya sakit dia pergi tanpa
permisi dan membiarkan aku dalam keadan yang tidak karuan ini, tapi mau diapakn
lagi sudah terjadi di kehidupan ku ini. semoga esok akan sembuh dan bisa masuk
skeolah seperti biasa lagi dan berjalan sepeti biasanya antara aku dan danil.
pada pagi harinya tidak seperti di
mimpi aku hanya bisa berjalan ketika masuk kelas dan pada waktu istirahat aku
tidak bisa bergak dari tempat duduku saat ini seperti dayang menacapkan paku di
kursi dan tembus sampai ke bokong ku tidak bisa di lepaskan sama sekali, aku
hanya bengong saja di kelasa dan haya melihat orang lalu lalang dan membawa
makanan. aduuh lapersekali ini perut ku tapi aku tidak sang gup jalan dari
tempat ini, dari jendela kelas aku meliahat danil sedang di kelilingi pengemarnya
dan berlalu begitu saja dia kenapa tidak mau bicara pada ku biasanya dia datang
dan berbincang dengan ku.
“van,
ini makanan buat kamu”
“yammpun
baik banget kamu yad, kesambet setan apa?”
“oh ia, kamu
kemaran ke dip{tempat dugem} ya”
“enga,
aku kan lagi nonton”
“kamu
kan van yang bopong danill?”
“ia
heheh, kan kamu juga yang menyuruh aku antar dia pulang”
“oh ia,
tapi kan kamu eng atau rumahnya, terus”
“aku
bawa kerumah ku lah”
“kerumah, asik dong ganian dong
masa danil mulu nanti kerumah kamu”
“ia nanti kapan kapan”
“danil di rumah kamu pasti tidurin?”
“emmm,,,,, bisa aja ko”
“ia lah bisa orang mabok masa
enga tidur ia kan, apa lagi di kasur kamu”
“ooh ia lah, dia mabok nya payah
lang sung tidur”
“kalah dia sama kamu van, dan ini
dari danil katanya sebagai ungkapan terimakasih. dan aku yang disuruh
mengatarnya kepada kamu katanya kamu abis kepeleset dari kamar mandi. van van
makanya hati hati”
“emm dia bilang seperti itu??”
entah apa sedang kamu fikirkan
nill tapi aku juga binguung tentang perasaaan ini dan akan ku tungu apayng kamu
mau nill,. seluruh kelasa telah di pulang kan kerumah masing masing dan yang
tersisah hanya aku sedendiri disini dengan pantat yang berkencambuk ini membuat
ku semakin tidak berdaya, dan aku tidak bisa berjalan apa aku harus menginap di
sekolah ini yasudah lah mau di bilang apa lagi aku tidak bisa berjalan dan
tidak adaseorang pun disini.
tiba tiba terdengar suara dari
arah belakangku yang semakin lama semakin dekat menghampiri ku duduk disini,
dia masuk kedalam ruang kelasku dalam kegelapan ku hanya bisa berdoa kalu itu
adalah penjaga malam sekolah ku dan mau mengatar aku pulang sekolah yey. tapi
itu bukan penjaga sekolah itu adalah danill.
“evan, kenapa kamu masih disini”
“danilll, ko bisa harusnya aku
yang bertanya seperti itu”
“oh, aku lagi iseng aja, kamu
kenapa belum pulang”
“emm, gimana ya kamu kan ynag
mabok aku yang jadi sasaranya”
“esss, aku minta maaf ya fan sola
yang kemarin, aku khilaf”
“mau di bilang apa gi itu udah
kejadian nill,”
“aku enga menghampiri kamu pas
istirahat itu karna aku takut kamu marah sama aku”
“terus kenapa kemaraen aku di
tingalin dalam keadaan begitu”
“akk aku panik van, jika kamu
bangun malah aku jadi sasaran empuk kamu buat di hajar”
“malah aku jadi semakin mau
menghajar kamu tau, sayangnya aku lagi enga punya tenaga”
“emm kamu kenapa, sakit ya bagin
belakanya. kita kedokter yuk”
“kamu gila, mana ada yang mau
nerima penyakit pantat luka begini”
“aku bakalan tanggung jawab ko
van, maaf ya”
“yaudah gendong aku pelan pelan
nanti aku tonjok baru tau rasa”
“paling rasa bubur kamu kan lagi
ga ada tenaganya”
“bodo amat cepetan, bdan gede
doang nih”
“bukan Cuma badan ku yang gede
van”
“ehh berani ya”
“awwwwww ampun jangn di cubit
sakit van”
“walau aku enga bisa mukul tapi
aku masih ada cubitan”
aku
di gendong dengan perlahan sama danill mengunakan gendoangan pengantin aku bisa
melihat wajah nya yang di terangi sinar rembulan pada malam itu aku terpesona
pada pandangan pertama pada saaat itu, aku juga bingung kemapa ku bisa bilang
seperti itu dan aku juga merasakan detak jantungku berdebar dengan cepat dan
rasanya baan ku ini melayang ke langint.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar