Rabu, 21 Desember 2016

side out mine



                perkenalkan nama ku adalah evan aku duduk di bangku smp saat ini,  aku bisa dibilang lumayan kaya dari teman tinggi ku 170 dan badan ku lumayan terbentuk karna aku sering gym waktu sd tapi malah banyak dari teman ku yang mengatakan aku ini cantik dan sangat seram jika marah. aku asangat tidak senang jika ada yang memandang aku lemah dan aku memang sedikit feminim dari kebanyakan siswa di sekolah ku dan aku pun yang termasuk dalam kata gori kelas satu sangarnya kata teman dekat ku sejak kelasa satu aku sudah banyak teman lelaki yang tidak mengela aku menggoda aku, karna aku lelaki juga aku mengakui kau lelaki malah dia mengejek aku karna aku rada feminim dan dibilang cantik aku ini tampan bukan cantik.
            dari situlah sifat ku yang lain keluar dari badan aku angakat dia dan melemparnya jauh dia tidak takut sama sekali sama aku dia malah makin maju dan memukul wajah ku, tanduku langsung keluar dan menghajarnya habis dan berakhirlah aku di ruang BP aku di ceramahi banyak sekali oleh guru bp dan berjanji tidak mengulangnya lagi. tidak selang lama teman dari anak itu menungu ku di depan katanya menungu ku untuk duel lagi selesai sekolah aku dengan senang hati ku hampiri mereka dan aku hajar habi habisan aku loncat dan lang sung memukul wajahnya seketika dia langsung pingsan dan temanya yang lain kabur kocar kacir, memeang aku terlihat seperti perempuan kata kebanyakan orang kulit ku putih halus tubuh ku yng ramping dan dada berisi tapi itukan otot bukan payu dara.
            aku ini termasuk dalam katagori normal yang masih suka terhadam wanita di sekitar ku, jiga da salah satu wanita cantik melintas adi hadapan ku aku langsung hampiri dan berkenalan. tapi aku tidak seberani dia anak setingkatan ku namun haya saja beda kelas dengan aku nama adalah DANIL setiap ada dia pasti aku tidak tingal diam dia dan aku sangatlah sengit dalam hal wanita dan selalu dia yang mendapatkanya aneh sekali bukan padahal aku ini tampan putih manis dan banyak hal yang tidak dia punya. aku kalah tinggi dari dia tinggi ku hanyalah sepundak dia sedangak aku dan temann ku aku lah yang paling tinggi dia atara mereka tapi hanyadia yang bisa menandiangin tinggi badan ku.
            badan dia pun lebih besar dari ku dan lebih berotot akua juga berotot tapi jika aku berada disampingnya rasaya otot ku menghilang ketiup angin, dia pintar dalam pelajaran dan kata para wanita dialah yang mempunya wajah yang paling tampan di sekolah ini. buta semunya pada buta aku lah yang paling tampan dari pada dia tapi soal berkelahi aku lah jagonya diabandia dia hanya besar di badanya saja tapi tidak bisa berkelahi.
            setiap hari aku bersaing dengannya dan selalu aku yang kalah akirnya kau menyerah dan akmi memjadia teman sejak hari itu aku dan dia bagai dua sejoli yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama pertama aku marah bayak yang bilang seperti itu pada ku dan dia , tapi anehnya ku merasanyaman selalu di sampingnya dan tidak mau meningalkanya jau dari ku. aku takut akan keadaan dia terlebih lagi aku dengar kabar kari ini dia di campakan oleh kekasihnya itu aku kira dia samasekali tidak punya hati, dia pergi ke club bersama teman temanya dan mabuk bersama untuk menghilangkan rasa sakit hatinya itu.
            aku buntuti dia dari belakan dan selau mengawasinya dari jauh seaandainya adayang berbahaya aku kan segera menghampirinya, dia sanat terpukul dan aku sakit karna dia seperti ini mabuk dan bersenag senag yang tidak wajar menghilangkan rasa sakitnya, aku mau menghilangkanya dan akan ku jaga kamu selama nafas ku masih ada akan ku kejar kamu. ke adaan makin rusuh dia pulng dengan ter uyung teman temanya tidak adayng peduli padanya.
‘danill, kamu enga apa apa’
‘emm, siapa kamu mau apa’
‘aku ini teman mu, biar aku antar pulang kerumah mu dimana rumah mu?’
“teman siapa aku tidak kenal kamu, akan ku pangilkan teman ku yang akan melinduniku, evan tolang aku evan”
“ini aku evan, jadi kamu tidak usah memangilya lagi”
“kamu evan, hemmmm van aku sedih sekali van”
“baik lah kamu kerumah ku dulu saja ok”
            dia ku baring kan di tempat tidurku dan dia meggeliat bagai ulat yang hampir mati lalu ku peluk dia dari belakan dan menenagkanya.
“nill, kamu harus tenang jangan seperti ini”
“dia sudah tidak peduli padaku van aku sedih’
“masih banyak yang mau perduli pada mu nill”
“sepertinya hanya kamu saja van yang mau menjagaku saat seperti ini”
“karna kita ini teman nill, tenang saja aku akan menjaga mu”
danil membalikan badanya dan menatap wajah ku dekat sekali
“wajah mu tampan van, anehnya dirimu itu sangat manis tidak ada seram ya cuup”
“emmm, nilll kenapa kamu mencium aku”
“temani aku malam ini van”
“esss ahhh nilll, lepas nill”
            aku tidak menyang ka danil melakukan ini pada ku ku kira dia normal tidak menyukai leleki, aku pun juga normal tapi aneh nya saat danill meyentuh ku aku hanya diam dan tidak bisa untuk memberontak nya. kekuatan ku serasa kilang di hempaskan angin seperti debu saja lenyap dan dia menikmatinya sangat entak kapayang dia fikirkan.
            matahari menyirari sela sela dari tirai kamarku dan kurasakan teramat sakit di bagian belakangku dan dada ku banyak bercak merah, dan si danil sudah tidak ada di kasur pakayanya dan semua perabotanya tidak ada. aku hanya jadi pelampiasan saja ternyata baiklah takapa haya dia saja yang melakukanya aku tamsalah, akan tetapi ketika aku mandi aku pendarahan di daerah belakan karna danil mainya terlalu ber nafsu mungkin.
            hati ku awalya sakit dia pergi tanpa permisi dan membiarkan aku dalam keadan yang tidak karuan ini, tapi mau diapakn lagi sudah terjadi di kehidupan ku ini. semoga esok akan sembuh dan bisa masuk skeolah seperti biasa lagi dan berjalan sepeti biasanya antara aku dan danil.

            pada pagi harinya tidak seperti di mimpi aku hanya bisa berjalan ketika masuk kelas dan pada waktu istirahat aku tidak bisa bergak dari tempat duduku saat ini seperti dayang menacapkan paku di kursi dan tembus sampai ke bokong ku tidak bisa di lepaskan sama sekali, aku hanya bengong saja di kelasa dan haya melihat orang lalu lalang dan membawa makanan. aduuh lapersekali ini perut ku tapi aku tidak sang gup jalan dari tempat ini, dari jendela kelas aku meliahat danil sedang di kelilingi pengemarnya dan berlalu begitu saja dia kenapa tidak mau bicara pada ku biasanya dia datang dan berbincang dengan ku.
“van, ini makanan buat kamu”
“yammpun baik banget kamu yad, kesambet setan apa?”
“oh ia, kamu kemaran ke dip{tempat dugem} ya”
“enga, aku kan lagi nonton”
“kamu kan van yang bopong danill?”
“ia heheh, kan kamu juga yang menyuruh aku antar dia pulang”
“oh ia, tapi kan kamu eng atau rumahnya, terus”
“aku bawa kerumah ku lah”
“kerumah, asik dong ganian dong masa danil mulu nanti kerumah kamu”
“ia nanti kapan kapan”
“danil di rumah kamu pasti tidurin?”
“emmm,,,,, bisa aja ko”
“ia lah bisa orang mabok masa enga tidur ia kan, apa lagi di kasur kamu”
“ooh ia lah, dia mabok nya payah lang sung tidur”
“kalah dia sama kamu van, dan ini dari danil katanya sebagai ungkapan terimakasih. dan aku yang disuruh mengatarnya kepada kamu katanya kamu abis kepeleset dari kamar mandi. van van makanya hati hati”
“emm dia bilang seperti itu??”
entah apa sedang kamu fikirkan nill tapi aku juga binguung tentang perasaaan ini dan akan ku tungu apayng kamu mau nill,. seluruh kelasa telah di pulang kan kerumah masing masing dan yang tersisah hanya aku sedendiri disini dengan pantat yang berkencambuk ini membuat ku semakin tidak berdaya, dan aku tidak bisa berjalan apa aku harus menginap di sekolah ini yasudah lah mau di bilang apa lagi aku tidak bisa berjalan dan tidak adaseorang pun disini.
tiba tiba terdengar suara dari arah belakangku yang semakin lama semakin dekat menghampiri ku duduk disini, dia masuk kedalam ruang kelasku dalam kegelapan ku hanya bisa berdoa kalu itu adalah penjaga malam sekolah ku dan mau mengatar aku pulang sekolah yey. tapi itu bukan penjaga sekolah itu adalah danill.
“evan, kenapa kamu masih disini”
“danilll, ko bisa harusnya aku yang bertanya seperti itu”
“oh, aku lagi iseng aja, kamu kenapa belum pulang”
“emm, gimana ya kamu kan ynag mabok aku yang jadi sasaranya”
“esss, aku minta maaf ya fan sola yang kemarin, aku khilaf”
“mau di bilang apa gi itu udah kejadian nill,”
“aku enga menghampiri kamu pas istirahat itu karna aku takut kamu marah sama aku”
“terus kenapa kemaraen aku di tingalin dalam keadaan begitu”
“akk aku panik van, jika kamu bangun malah aku jadi sasaran empuk kamu buat di hajar”
“malah aku jadi semakin mau menghajar kamu tau, sayangnya aku lagi enga punya tenaga”
“emm kamu kenapa, sakit ya bagin belakanya. kita kedokter yuk”
“kamu gila, mana ada yang mau nerima penyakit pantat luka begini”
“aku bakalan tanggung jawab ko van, maaf ya”
“yaudah gendong aku pelan pelan nanti aku tonjok baru tau rasa”
“paling rasa bubur kamu kan lagi ga ada tenaganya”
“bodo amat cepetan, bdan gede doang nih”
“bukan Cuma badan ku yang gede van”
“ehh berani ya”
“awwwwww ampun jangn di cubit sakit van”
“walau aku enga bisa mukul tapi aku masih ada cubitan”
            aku di gendong dengan perlahan sama danill mengunakan gendoangan pengantin aku bisa melihat wajah nya yang di terangi sinar rembulan pada malam itu aku terpesona pada pandangan pertama pada saaat itu, aku juga bingung kemapa ku bisa bilang seperti itu dan aku juga merasakan detak jantungku berdebar dengan cepat dan rasanya baan ku ini melayang ke langint.


           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar