seseorang
Blog tentang cinta romantis gay bikin baper tapi typos Dan bagi teman teman yang ga suka silahkan pergi ceritanya rada mirip dengan the series thailad tapi cuma rada mirip “cup, bibir mu manis sung sudah lama akutidak merasakanya”“mulai deh mesum”“ini karna rindu sung, kamu pasri rindu dede juga kan”“siapa bilang, gerah ah aku mau mandi”“tuhkan kode, aku juga mau ikut, sung kulit kamu mulus sekali”“gombalan mu tidak akan behasil"
Minggu, 07 Mei 2017
Kisah cinta tak wajar 3 PART Dhika
Ini pertamakalinya dalam hidup ku aku merasa seperti menemukan sampah yang aku butuhkan selama ini, walnya aku tidak bisa menerima ke adaan ini dengan adanya dia dalam hidup ku karena dia selalu menggangu aku.
Berawal dari chat biasa lama kelama lama aku menjadi jengkel kepadanya hinga aku memutuskan untuk menghapus kontaknya dari bbm ku, dia selalu membuat ku kesal akan tingkah lakunya sekarang ini.
Pertama aku kenal dengannya aku dan dia sanggat lah akrab dan tidak terpisah kan sangat lah kuat hubungan kita, cerewetnya dia kesukanya dia dan banyak halnyang membuat ku nyaman.
Dia lama kelamaan sering membuka loker ku dengan sengaja dan memberi tahukanya pada ku bagaikan aku biasa saja tidak mempersalahkan hal itu, tapi aku langsung melabraknya karena aku tidak suka akan hal itu dia membuka semaunya.
Sejak lejadian itu dia dia selalu menghindari ku dan tidak seakrab seperti sebelumnya, aku yang biasanya selalu dekatnya sedikit terasa hampa saja tapi tidak bertahanlama aku menemukan pacar baru sepeningalan pacar ku yang lama.
Aku sangat lah terpuruk sekali keadan ku saat itu akan tetapi dia selalu menemani ku disaat sepi dan tidak membiar kan aku sendiri, selalu bersama dan bercanda menghilangkan sedih ku yang berlarut larut membuat ku hilang nafsu makan.
Dia berada disampingku di saat aku sakit dan perhatianya pada ku membuat ku senang bukan ke payang, maka dari itu aku berteman dengan ya namanya udin tapi dia di sosmet di pangil sarif sung dan aku memangilnya sung.
Karena hubungan kita baik dia juga memanggil ku cica waktu itu, asal mula nama cica itu karena atasan kami salah menyantumkan nama ku di absensi karyawan waktu itu karena nama ku rada sulit umumnya tapi kata katanya beda.
Aku juga lama lama terbiasa bila dia memangil ku cica sedangakan aku juga selalu memangil dia dengan sebutan sung, nama sung kata dia dia adalah penggemar boy band korea yaitu suju.
Di band tersebut kata dia ada tiga fokalis utama yang berperan di sana sung itu lah yang menjadi faforit dia, yesung arti dari nama sung katanya dia suara indah ya terserah dia sajalah.
Dulu aku dan dia sering chat yang tidak penting dan selalu mengajak ku main dan mengadu kemampuan kita berdua, aku sebagai orang baru disini pertama kali melihat dia itu sombong tidak ada tegur sapa dan sangat lah jutek.
Tapi jika sudah kenal dengan dia banyak hal yang akan dia lakukan untuk teman temanya, bahkan kasus sulit yang menimpah teman satu outlet denganya yang sedang dalam pemeriksaan karena pekrjaanya tidak di laksanakan dengan tuntas.
Di bantu dengan sangat serius dan mau menyatukan atasanya itu berpihak padanya dan memintanya untuk tidak di perpanjang lagi masalahnya, dia sangatlah sabar orangnya dia selalu di jadi bahan candaan di pekerjaanya tapi teman temanya jadi semakin akrab denganya.
Aku senpat iri saat itu, itu sudah lama terjadi aku akhirnya ingin memantapkan tekat ku untuk mempersunting pacar baruku ini dan meyiapka uang yang banyak untuk acara pernikahan.
Dikarenakan uang di sini kecil maka dari itu aku mencari tempat kerja yang lebih baik dan lebih mempercepat rencana ku, aku pindah saat itu dan aku tidak sama sekali bertegur sapa dengan sung karena dia masih marah karena aku menghapusnya dari kontak bbm ku.
Aku bekerja di tempat baru dengan rasa senang bekerja di tempat baru ini adalah konsukuensinya, aku bekerja di sini setiap harinya dengan awal yang baik tapi lama kelamaan aku merasa ada yang aneh.
Pekerjaan ku biasa saja tapi berhubung jaraknya jauh dari rumah jam kerjanya lebih lama tapi gajih lumayan banyak, aku fikir fikir lagi uang gajih ku ko tidak begitu memuaskan karena jaraknya memang jauh.
Habis begitu saja di ongkos kerja ku, belum lagi menabung jalan sama pacar ku yang baru dan belum lagi memberi uang kepada orang tua.
Membuat ku semakin sedih lagi aku bertemu dengan ayah dari pacar ku yang baik menurut dia, aku ngobrol dengan ayahnya dan banyak yang di bicarakan dia lama lama memutuskan untuk memberi anaknya untuk ku tapi aku harus kuliah lagi mengejar s2 karena dia ingin menantu yang pintar.
Aku sebagai seseorang yang sederhana mana mungkin bisa mengabulkan permintaanya, aku lulus d3 saja masih untung dan aku mau menabung lagi untuk masa depan ku.
Akan tetapi aku tidak sanggup seperti ini kerja dengan uang segitu, akhirnya aku memutar otak dan aku ingin kembali lagi ketempat kerja ku yang lama.
Setelah melewati berbagai macam uji coba lagi dan akhirnya aku masuk lagi, pada saat aku pertemu atasan yang lama dan menyapa semua teman di sini dengan rasa senang.
Aku masuk kembali dan semuanya ternyata telah berubah dari terakhir aku masih disini, ternyata tempat ku dulu sudah di isi oleh seseorang dan dia sangat lah pebdiam bagaikan robot tidak banyak bicara.
Akhirnya aku memutuskan untuk memulai obrolan dengan sung teman akrab ku dulu, tapi dia tidak mengajak ku ngobrol sama sekali entah apa yang membuatnya seperti itu.
Dia sangat lah aneh dulu tapi itu adalah perhatian teman yang terbaik menurut ku, tapi dia mulai mengobrak ngabrik prifasi aku dan aku marah padanya di saat aku sebelum putus.
Aku menghapus semua kontak yang dia punya dan dia marah juga pada ku waktu itu, hinga sekarang mungkin tapi aku mulai lembaran baru.
Dika: hy sung.
Sung: ia dik. "dia memangil pangilan biasa"
Dika: sung kau mau main kaya dulu lagi bisa kan jangan jutek lagi ya.
Sung: maaf dik, kamu kan udah punya temen tuh di tempat kamu.
Dika: dia kaya robot sung, ayolah.
Sung: emm, susah dik.
Dika: ko susah. "tiba tiba dia pergi dengan santai"
Sakit sesikit hati ku saat ini dia tidak mau main seperti dulu lagi dengan ku, apa salah ku memangnya hinga separah itu dia tidak bisa menerimaku.
Waktu terus beejlan dia dan aku sama sekali tidak bertegur sapa sama sekali, tapi dia mulai datang menghampiri ku dengan wajah ceria.
" dic tumben pulng sore banget”
“gataunih lagimales pulang w, sinilah temenin w ngobrol”
“ouh males pulang nih. Dic w mau ngomong sesuatu deh sama u tapi ujangan marah dulu”
“apa an??, yaudah ngomong aja”
“w minta maaf atas kejadian yang dulu banget soal loker soal w bbm ga jelas w minta maaf banget sama u”
“klo soal buka loker sih ga masalah, tapi jangan barang yang da di tas itu barang pribadi w sung.”
“ia w minta maaf dic soal itu”
“w juga minta maaf soal ngeDC u sung soalnya w lagi banyak beban sat itu “
“klo yang itu w maksudnya hanya menghibur u aja ternyata u nagepinya berbeda maaf ya dic”
“sekarang kita baikan nih , terus kenapa u ga mangil w cica”
“emm itu soal lain maaf”
“kenapa sung w pengentau??”
“emm gini dik dulu perlakuan u beda sama w terusnya w jadi nyaman dan w pangil u cica”
“kalo sekarng w beda gitu sung”
“ia u ngediemin w tanpa sebab”
“ohh itu karna u diem sama w jadi gaenak w nya”
“w boleh Tanya sama u”
“boleh sung apa lagi yang mau ditanya”
“emm semenjak prilaku lu baik sama w dan w nyaman banget w udah suka sama u”
“….”
“terus w juga bingung u kan normal w juga normal tapi ada perasaan itu, dada w rasanya nysek aja klo u diemin w , dan ga pernah bicara sama w, terus yang u rasan ke w gimana dik maaf w hanya mengungkapan perasaan w”
“emm map sung jika u jadi salah sangka sama w, dan itu emanag sifat w, dan mending ini jangan di bahas lagi ok”
“jawab dulu dik pertanyaan w jangan bikin sesek w, jawaban meyakitkan juga aga apa, w siap terima jawaban u ko”
“w bingung sung ternyata yang u tangep itu salah w Cuma u temenan baik aja sama u makanya sifat w berubah pada u, w kira nangepin u harus denga cara itu tapi u malah jadi suka sama w”
“w sadar dik klo u emang gapernah mau nagepin w tapi,, w terlanjur cinta sama u”
“ini ga bias begini sung u harus sadar, dan ga seharusnya kita tuh begini”
“oh ok w sadar sekarang u yang dulu baik hanya di mulut aja, kalo fisik w jelek w akan rubah, jika sifat w jelek ke u w bakal rubah, sakit w karna u w udah berusaha menjauhi lu dan ga bias pada akirnya u pindah dan mulai memudar perasaan w dan sekarang u datang lagi dan membawa sedikit cahaya buat w ternyata u selama ini hanya main main sama w, maksih dik udah bemberi harapan palsu buat w”
Aku terkejut bukan main saat ini ternyata selamini dia menyimpan rasa pada ku sedalam itu, aku bingung tidak bisa berkata kata.
Minggu demi minggu dia kelihatan lesu tidak bersemangat dan tidak mau makan sama sekali, hingga dia terlihat sedikit kurus aku sedih melihatnya sakit hati karena aku tak berapa lama dia mengumumkan dia akan pindah kerja dan pergi ke dubai.
Aku mulai berubah melihat dia seperti ini antara kasihan dan aku juga sakit melihatnya, apa aku mulai suka dia juga kemudian di ingin berpamitan dengan ku aku halangi dia sebisa ku.
"sung tungu, kenapa u pindah? Apa karna w”
“enga ki dik w Cuma mau nambah wawasan w aja, makasih ya dik selamani”
“jangan pergi w mohon sung”
“w ga ada apa apa lagi sama u dik jadi lupain aja”
“tapi sung ,w mulai suka samu secar aperlahan”
“ga usah di paksa dik kasian cewek yang pada demen ama u, biar u jadi kenangan w”
“sung, {sambil pegang tangan sung dan jongkok} u tega sama perasan w”
“terus u nyalahin w klo u jadi suka sama w, dulu w pernah bilang sama u jangan deket deket sama w, karna w takut suka sama u. dan lama kelamaan tingkah u beda banget ke w membuat w jadi nyaman dan w mengatakan perasa w dan yang ada u tolak w, u acuhin w, u ngersa ga sepantesnya u suka sama w, u tau ga semingu ini w ga ada napsu makan kaena u karan perasan w lebih sama u”
“sung w mina maaf{sambil meluk dari belakang}w suka sung sam u maafin w yang kemaren, w mohon dan u harus tau w juga mikirin u mulu pas kejadian itu , jadi hawatir sama u, u selalu w tawarin makan tapi u cuek w sakit juga asalu tau biasanya u datang yang bawa makanan ke tampat w tapi kaga ada lagi w mohon terima w sung”
“w mita maaf jika u sampe begitu karna w{sung berbalik ngadep w dengan sedih} ini hari terakhir w disini dan w ga akan ketamu lagi tolong biarin w ngeliat wajah u dik.{melihat dia aku sambil nagis} gausah nagis tuhkan ganteng jadi ilang kalo nagis”
“sung jngan bercanda w serius sama u ,dan w juga gatau mau di bawa kenan perasan w sama u sung, w mau u bawa hubungan ini sampe ke pernikahan w terima tapi kita harus pindah, sung mau akan ia kan sung jawab”
“dik w ega mau u sampe kaya begini, w sadar ini ga bener dan w harus pergi”
“sung jadi mau (dengan wajah berharap) ”
“w ga mau dan mending kasih cinta u sama yang cantik cantik , buat apa w udah gendut jelek item gay pula.”
“w ga peduli fisk u w hanya ingin cinta tulus u sung pleass sung”
“maaf dik udah kelamaan w di sini makasih ya udah mencintai orang bodoh ini, jaga diri ya cica bay”
“sung jangan pergi sung,w akan menuggu u sampai u balik sung w buktiin cinta w sama u.”
Bodoh itu kata yang pas untuk ku melepas dia, sekarang aku tidak tahu ap yang akan akulakukan sekrang ini aku memikirkan dia terus dan menerus membuat ku sakit.
Hinga aku memutuskan untuk mencari alamat keberadaan dia dan akubtemukan rumah dia, setiap aku pulang kerja aku selalu menghampiri rumahnya dan terus hingga aku beranikan diri untuk menyapa orang tuanya.
Dika: permisi ibu, aku boleh bertanya.
Mamah: ia kenapa de, bisa dibantu.
Dika: ini rumah dari sarif ya bu.
Mamah: ia, betul tapi dia di dubai.
Dika: ia bu aku tau, bu aku punya permintaan bu. Tapi ini berat sekali bu.
Mamah: apa itu, siapa tau bisa bantu.
Dika: dengan berat hati, aku harus jujur bu.
Mamah: kelihatanya serius banget, ayo masuk dulu.
Dika: ia bu, ibu udah tau apa belum ke anehan sarif bu.
Mamah: ia ibu tau, tapi dia tidak tahu kalau ibu tau dia menyukai sesama jenis. Dulu banyak yang mencari dia kemari dan semuanya itu lelaki, semenjak melahirkan dia dokter memberi tahu akan keanehan dia.
Dika: ia bu, maksud dari kedatangan saya ke sini untuk menjelaskan dia pergi karena aku menolaknya bu. Akan tetapi aku berubah setelah melihat dia sakit hati dan membuatnya sakit lesu dan banyak hal lagi.
Mamah: udah ga usah di fikirin nak, siapa tau dia menemukan jodohnya disana.
Dika: jangan bu, aku datang kesini Karen dia bu. Aku akan mempertahankan cuntanya pada ku.
Mamah: maksud kamu, kamu mau melamar sarif??
Dika: emm, maaf bu sebelumnya telah menyakiti anak ibu.
Mamah: biarkan dia tenang dulu ya nak, jika dia tenag dan masih ada hati buat kamu dia akan kembali keoelukan mu tidak usah khawatir.
Dika: terima kasih bu, ibu boleh kah aku memangil ibu mamah, dan aku boleh tinggal di sini.
Mamah: boleh, kamu bisa membantu bapa nanti, dan kamar sarif juga enga adanyang mempatin.
Dika: terima kasih ya mah.
Aku di perbolehkan tingal di kamar sung dan menggenal keluarganya lebih dalam lagi, tidak kusiasiakan kau langsung kekamar sung.
Hari demi hari aku tingal di sini dan menghabisakn waktu dirumah ini, sungguh keluarga yang hangat aku terbayang wajahnya yang sedang tersenyum menyapa ku kapan ya aku akan bertemu dia kembali.
Pada akhirnya dia menlfon mamah mengunakan skyp dan menampakan wjahnya, aku terkejut bukan main wjahnya pirus dan bersih bagaikan habis di oprasi. Tapi aku yakin dia tidak akan mengoprasi wajahnya.
Setelah mamah menelfon aku dipangil untuk bicara pada sung, dadaku berdetak kencang aku mau menagis aat itu karena aku begitu rindu padanya tapi aku tidak menunjukan itu aku bercanda gurau dan alhasil wajahnya merah padam di kamera.
Menahan malu karena aku menyapanya dan merayunya, seandainya dia disini akan aku peluk dia dengan kencang dan tidak akan aku biarkan pergi begitu saja.
Di bilang ke mamah akan pulang dua tahun lagi dan aku semakin tidak sabar bertemu denganya.
Sikngat kata aku menunggu dengan sabar selama dua tahun ini, dengan kegiatan membantu bapa di toko dan membersih kan rumah dengan rapih dan menunggu dia pulang selama dua tahun.
Akhirnya di kembali dan membawa dua koper besar di tanganya, aku perhatikan dari sebrabg jalan dan mengikutinya sampai kerumah peampilanya sangat berubah kulitnya putih karena jarang keluar dan badanya bagus karena dia fokus latihan di gym.
Saat aku temui dia sangat lah pemalu dan selalu mengelak saat aku bicara padanya, aku sudah tidak tahan memendam kata kata cinta yang telah tersimpan lama hanya untuknya.
Aku mengeluarkan cincin di depan ya dan dia terkejut bukan main karena dulu dia mengira aku tidak akan mencintai dia hinga kini, cincin ini adalah tanda pertunangan ku dengan dia dan akan aku lamar dia jika dia sudah siap.
Selama dia cuti aku selalu bersama denganya tiafak akan aku lepas dari genggaman ku, banyak sekali mata yang memperhatikan sung ku dari om om genit, tante centil, dan para banci ingin mendekati sung ku.
Aku segera sigap dan menatap mereka dengan tajam dan menebarkan senyum kepada sung ku yang manis ini, dia semakin sexy dan mengairahkan aku semakin hilang kesadaran jika berdekatan dengan dia.
Kejadian lucu dia terangkan waktu awal itu karena aku tidak kuasa, ada lagi kejahilan ku saat berdua dengan ku.
Dika: sung, aku mau gigit dong.
Sung: gigit? Apa permen karet?
Dika: gigit kamu, soalnya kamu manis banget geregatan aku.
Sung: ih, kenapa sih kamu cica.
Dika: tau enga aku beruntung banget bisa sama kamu sung, sedih ku hilang begitu aja, yang ada selalu senang jika kamu disisi ku.
Sung: masa sih, bukanya kamu dulu ngejek aku melulu, ga peduli begitu pedulinya aku ke kamu.
Dika: itu kan dulu sung, kamu bikin aku sedih aja sung. Aku enga akan menghilangkan cinta ini dan tidak akan melapaskan kamu.
Sung: emang aku apa, pliharaan kamu ga mungkin dei lepas.
Dika: sensitif banget ini pacar aku.
Sung: emm, gomingin pacar kamu punya pacar ya cica.
Dika: ia aku punya, kenapa sung.
Sung: ..... Enga apa apa.
Dika: " pelukan hangat ku ke sung" pacar aku ya cuma kamu satu satunya sung.
Sung: beneran cica, aku ragu akan itu karena kamu semakin populer sepertinya. Kamu tau kita selalu jalan bersama dan aku selalu memperhatikan kamu menghada kebelakan dan seakan akan khawatir jika pacar kamu dateng. Dan banyak yang memperhatikan kamu kalo akubperhatikan.
Dika: kamu salah sangka sung, yang aku perhatikan mereka yang memandang kamu genit, aku melindungi kamu sung supaya kamu nyaman bersama aku tidak ada yang menggangu.
Sung: ia baik lah cica, aku mau tanya lagi sama kamu. Kamu serius menjani hubungan ini sama aku?
Dika: aku sangat serius akan aku kenalkan kamu nanti kepada orang tua ku.
Sung: aku ini lelaki cica, mana mungkin otang tua kamu mau dengan keadaan aku.
Dika: kamu enga usah khawatir akan akubperjuangkan kamu sampai nanti.
Sung tersenyum dan memelu aku kencang dan seakan tidak mau melepaskan aku, kami melanjutkan jalan kebisoskop terdekat ini yang kedua kalinya kamibjalan.
Dika: sung kali ini aku yang nentuin ya, duduk berdua ga ada yang gagnguin kita.
Sung: ia aku percaya sama kamu.
Dika: sung gelap ya.
Sung: ia lah sayang kamubkan yang milih dinpojokan. "tangan ku tamasya ke paha sung dan di singkirkan beberapa kali hinga" plak
Dika: au sakit sung.
Sung: lagian ga bisa diem.
Dika: sung dada kamu kenyal ga.
Sung: kalo aku enga kencengin mah ia. "tangan aku belanja lagi kedada sung"
Sung: cica geli tau, nanti berisik diliati orang.
Dika: ia kamunya diem, aku lagi serius ini.
Sung: serius mainin dada aku, udah aah nanti dede kamu naik lagi.
Dika: udah naik ini, mau pegang.
Sung: auah terserah kamu, kamu nafsuan sekarang cica.
Dika: ia kamu sih sexy banget.
Sung: terus kamu nyalahin aku, aku berubah kulit susu, bibir merah badan sexy, itu mah aku usaha kamu nyalahin aku lagi.
Dika: hehehe, kamu ini makin imut aja sung cup cup cup.
Sung: sekarang nyium pipi mulu deh.
Dika: sung boleh cium bibir ga.??
Sung: ga boleh.
Dika: ayou lah itu manis sung, biarin aku nyobain.
Sung: rame tempaynya.
Dika: dikit aja cobain mains itu.
Sung: emm aku malu.
Dika: cup..... "dengan mesra aku cium bibirnya lembutnya membuat aku melayang"
Sung: udah kan, sana geser dikit.
Dika: mau lagi dong.
Sung: nih makan popcron manis.
Dika: manisan bibir kamu sung.
Kisah cinta yang kini aku rasakan sunguh luar bisa, kasih sayang yang dia berika kepada ku sangat lah berharga dan melebih dari yang lain.
Dan rasa sayng ku tercurah kepa dia seorang yang kini aku cintai bahkan lebih hebat, membuat ku selalu terbayang wajah nya.
Sebentar lagi dia akan pulang ke dubai dan aku akan kesepian karena tiada dia, namun aku bujuk dia untuk keruh ku dan bertemu kluarga ku.
Sung: cica aku takut, kamu dadakan sekali sih aku kucel begini.
Dika: enga masalah sung, nanti kamu bisa ganti baju di rumah ku nanti.
Sung: tuh aku dadaku berdebar kencang cica.
Dika: karena ada aku kan kamu jadi malu kan sung.
Sung: ger banget kamu, nanti ibu sama papah mu marah lagi.
Dika: enga sung, masa aku bawa calon memantu buat di marahin si.
Sung: terserah kamu deh.
Akhirnya dia mau dan memasuki rumah ku walau awalnya dia tidak mau tapi dia tetap mau masuk, dan memagang tangan ku erat dan rasanya tidak mau di lepas.
Masuk dan bertemu ibu ku sung sangat gugup dan tidak bisa berkata kata bahkan cuma bisa duduk diam saja, orang tua ku belum mengetahui akan ke anehan yang menimpah anaknya ini.
Di rumah ku dengan penuh kasih sayang yang besar aku curah kan semuanya untuk sung saat ini, di kamar ini yang sudah aku dekor dengan seadanya kejadian itu pin terjadi dan dia pasrah dan mau melayani ku.
Setelah kejadian itu aku dan sung semakin dekat dan tidak terpisah kan hingga akhirnya sung pergi lagi karena cutinya sudah habis ia pakai, dan kejadian yang tidak mengenakan ku dimulai di keluarga ku.
Aku dan ayah ku berseteru kencang di ruang tamu karena tindakan ku untuk mempersunting sung untuk jadi pendamping ku kelak, aku sangat mempertahankan hubungan asmara yang telah terjalin penuh bahkan orang tua sung sangat setuju akan hal itu.
Hinga akhirnya aku kalah kan acaman yang di berikan ayah kepada ku hinga aku memutuskan menuruti apa yang dia mau, dan melupakan sung tapi tidak semudah itu aku melupakanya.
Bagaimana caranya aku bisa keluar dari jebakan yang di berikan ayak ku ini, dan dia bisa percaya akan tingkah laku bohong yang aku buat.
Sabtu, 07 Januari 2017
Dream Srory cap 2
Dream story cap 2
Sepinya hari aku rasakan saat ini di karenakan liburan sekolah semua teman teman ku yang kotanya dekat di boleh kan untuk pulang bersama keluarganya, aku bukanya tidak mau pulang menemui orang tua ku tercinta akan tetapi orng tuaku sangat lah sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.
Jadi kalau aku pulang juga sama saja hanya pekerja rumah yang menemani hariku, walau pun begitu aku cukup bersukur karena sudah satu tahun ini mereka akur dan tidak ribut terus jika ada masalah kecil.
Pekenalkan nama ku bam aku tinggal di bandung dan aku minta di sekolahkan di bandung juga di bandung nama sekolah itu sangat lah nyentrik sekali namanya itu adalah ROYAL GENS, kata teman ku yang pernah bersekolah ditempat itu sampai keluar karna tidak lkuat tinggal disana.
Pertama aku berikan ciri ciri ku terlebih dahulu aku adalah anak orang kaya yang sangat kesepian di rumah ku hanya ada pembantu ku dan kedua adik ku yang selalu di sibukan dengan kegiatan kerajaan kata pembantuku, tinggi aku 168 aku memang terbilang kurang pertumbuhan karna tingi badan ku segitu, kulit ku kuning langsat badan ku tidak kurus tapi berotot tapi aneh badan ku berotot tapi dada ku tidak bisa bergerak samasekali.
Hobiku mengoleksi barang mahal tapi aku juga masih bisa berhemat, hobiku lainya adalah mengoleksi wanita di sekitar daerah ku mau yang manis dadanya besar cantik aku bisa dapat kan semuanya dan akibat itu semua adalah perut ku jadi buncit aaaaaahggg kenapa.
Tapi tidak kelihatan perut buncit ku ini jika memakai baju tapi jika aku tidak mengenkan baju malu rasanya, ini rahasia ku aku mendapat kan barang barang mahal itu dan uang yang banyak di tabungan ku dengan cara merengek kepada ibuku atu ayah ku itu saja,
Dan jika ibu ku telah memberikan yang aku mau aku bilang lagi ke ayah ku dengan permintaan yang berbeda tentunya, tapi itu aku lakukan jika aku kesal terhadap keduanya di saat cecok mulut padahal masalah sepele yaitu aku mau lelanjut kan sekolah dimana aku asal bicara saja sekolah yang terlintas di kepala ku.
Tenyata ini neraka buat aku ammmpun kenapa ini terjadi pada ku di sini tidak ada sama sekali perempuan, adanya lelaki semua dari guru murid sampai penjaga kantin lelaki semuanya satu hari disini sudah banyak yang membicara kan aku.
Aku coba bertahan satuminggu disini tapi hasilnya banyak sekali yang mendekati aku setres aku di buatnya, tapi bukan aku saja yang jadi incaran disini di kelas sebelah ada juga yang nasib nya sama seperti aku jadi bahan pembicaraan kaum ini.
Aku perhatikan dari jauh sekali dia dan sepertinya dia normal normal sajabahkan dia itu sangatlah pintar dalam segala hal mata pelajaran tapi satu kelemahanya dia tidak bisa main bola, penampilanya sangat lah culun dibanding teman nya yang sering didekatnya.
Aku tidak memperhatikan semua orang disini tapi dia semakin di perhatikan dia semakin menarik, aduh apa lagi ini aku jadi membayangkan hal aneh.
Aku sering mengikutinya pada saat jam istirahat dia selalu ke perpustakaan dan meminjam buku yang tebal, aneh nya buku itu di kembalikan besok harinya dan begitu terus sampai aku sengaja menjatuhkan buku pinjamanya itu.
Bam: ehh maaf, w enga sengaja.
....: aduhh, enga apa apa ko maaf aku enga ngeliat ada kamu.
Bam: kamu kelas sepuluh satu ya.
...: ia aku sepuluh satu, aku pergi dulu ya maaf aku buru buru.
Ega: dimas kamu ko lama banget sih cepetan nanti enga ada tempat duduk di kantin.
Bam: nama kamu dimas ya, kenalin nama aku bam.
Dimas: ia slam eeehh ega tar dulu, salam kenal bay.
Ega: lgian udah di pangilin juga masih aja ngobrol.
Si ega sangat protektif sekali sial jadi kesal aku sama dia memang nya dia itu siapa lihat saja siapa yang lebih jago, ternyata bukan ega saja yang dekat sama dia ternyata artis dikelasnya juga ada tapi otaknya rata rata di banding si dimas.
Namanya alfin orang yang banyak bicara itu sangat lah berbahya sekali aku dengar gosipnya dari para folowers ku dia itu paling benci pada ega dan dimas tapi kenapa dia selalu berada di dekat dimas, dan dimas pun bisa saja berada di sampingnya apa mungkin dia suka sama alfin jangan sampai terjadi pokonya.
Akan tetapi bagi aku wanita nomer satu jadi dia akan aku jadikan mainan sementara di sekolah ini hitung hitung mengisi waktu luang, dan kelihatanya dia asik diajak bergaul karena dia sangat lah pendiam.
Pertama aku ajak salah satu fans ku untuk ngobrol sebenarnya mah cuma mau deketin dia supaya aku bisa akrab dulu dengan nya, setelah dia mengingat aku aku akan membuat perasaanya berubah pada ku.
Aku amati semua yang ia lakukan saat di asrama dan di sekolah hari demi hari aku perhatikan, aku semakin aneh tiap harinya karena memperhatikan dia ketika dia menyebutkan nama ku membuat aku semakin memperhatikanya.
Bahkan semua sosial media yang ia miliki aku telusuri dengan sesama sampai akhirnya aku sakit di buatnya dia memposting kemesranya bersama kekasih perempuanya, aku jadi terbawa perasaan dibuatnya dan aku jatuh sakit saat itu.
Kamar asrama aku dan dimas bersebelahan dan betapa terkejutnya aku si nur teman sekamar ku menggajaknya ke kamar, dalam keadaan aku sedang sakit dan itu malah membuat aku sakit lagi karena bertemu denganya.
Nur: bam ada yang mau ketemu nih.
Bam: siapa nur, aku kan lagi sakit kamu malah nggajakin orang lain sakit lagi.
Nur: tenang aja yang ini akan membuat kamu sembuh ko bam.
Dimas: hay, aku boleh masuk.
Bam: yaampun dimas, ko kamu yangdateng?.
Nur: tuh kan langsung bisa duduk.
Bam: enga enak nur ada tamu.
Dimas: udah tiduran aja dulu, nanti pada sakit semua badannya.
Nur: alasan kamu bam, dimas kamu malem ini jadi nginep di sini kan?
Bam: apaan sih kamu nur, dimas nanti ketularan sakit aku.
Dimas: enga ko bam, aku yang minta sama nur buat nginep di sini.
Nur: kan kasurnya qwinbad jadi kalo kita bertiga nanti sempit, jadi aku tidurnya sama ega malam ini.
Bam: nur, ko kamu begitu sih.
Dimas: bam enga mau aku di sini?
Bam: mau sih, tapi ko dadakan.
Nur: udah ah aku ke kamar dulu ya.
Dimas: bam kamu mau di urutin ga sama aku, biar badan kamu enga pegel.
Bam: kamu bisa ngurut dim??
Dimas: bisa ko, tenang aja.
Bam: ia deh boleh kamu urutin aku.
Dimas: tapi ngurutinya buka bajau lah masa pake kaos lima lapis itu??.
Bam: yaudah aku buka.
Dimas: nah kalo begini kan enak ngurutinya, tahan ya ganteng.
Bam: aduhhh, sakit dim aduhhh.
Dimas: diem ah, cowok bukan?
Bam: cowok lah mau liat??
Dimas: aku juga punya ngapain liat punya kamu.
Bam: tapi kalo aku kasih liat mau enga?.
Dimas: apa sih bam, diem aja aku urutin.
Bam: mas udah sakit ah aku enga mau lagi, aku tidur aja.
Dimas: yaudah aku pindah dulu.
Bam: mau keman, duduk di sini, nah begitu dong aku kan jadi enak.
Dimas: bam ngapain kamu tiduran di paha aku.
Bam: kepengen aja enga pa apa kan.
Dimas: ia enga apa apa.
Bam: mas elus rambut aku mau enga?.
Dimas: ya ampun manja benget, bam rambut kamu halus banget.
Bam: kamu seneng ya??, ko berenti sih??
Dimas: lagian kamu ngomong yang enga enga.
Bam: dimas, aku mau nanya boleh enga?
Dimas: tanya apa bam??
Bam: tapi kamu jangan marah ya dim,,,.
Dimas: enga ko biasa aja.
Bam: kamu lagi deket ya sama alfin??
Dimas: temn biasa aja bam, sama kaya kamu. Emangnya kamu pernah liat aku ngomong sama orang yang enga deket sama aku.
Bam: berarti kamu deket kan sama dia??
Dimas: ya ia lah dia, kamu sama si ega ja kan temen aku??
Bam: ehhh, ia ia aku baru keingetan maaf ya dimas.
Dimas: ia aku maafin.
Malam ini sangat lah berkesan buat ku karena di temani dimas di samping ku, rasanya aku tidak pernah bosan memandang wajah manisnya yang tidak memakai kacamata ini, bibirnya yang tipis, rambutnya hitam lebat, halus kulitnya membuat ku tidak bisa tidur semalaman kayanya.
Karena aku tidak biaa tidur malam ini aku punya fikiran kotor sekali tapi aku tidak lakukan pada dimas, aku hanya mencoba untuk memeluknya sambil memandangi wajahnya tapi di diam saja untung aku jadi aku lanjut kan sampai akhirnya aku pejamkan mata indahnya malam ini.
TBC ya kawan
Sepinya hari aku rasakan saat ini di karenakan liburan sekolah semua teman teman ku yang kotanya dekat di boleh kan untuk pulang bersama keluarganya, aku bukanya tidak mau pulang menemui orang tua ku tercinta akan tetapi orng tuaku sangat lah sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.
Jadi kalau aku pulang juga sama saja hanya pekerja rumah yang menemani hariku, walau pun begitu aku cukup bersukur karena sudah satu tahun ini mereka akur dan tidak ribut terus jika ada masalah kecil.
Pekenalkan nama ku bam aku tinggal di bandung dan aku minta di sekolahkan di bandung juga di bandung nama sekolah itu sangat lah nyentrik sekali namanya itu adalah ROYAL GENS, kata teman ku yang pernah bersekolah ditempat itu sampai keluar karna tidak lkuat tinggal disana.
Pertama aku berikan ciri ciri ku terlebih dahulu aku adalah anak orang kaya yang sangat kesepian di rumah ku hanya ada pembantu ku dan kedua adik ku yang selalu di sibukan dengan kegiatan kerajaan kata pembantuku, tinggi aku 168 aku memang terbilang kurang pertumbuhan karna tingi badan ku segitu, kulit ku kuning langsat badan ku tidak kurus tapi berotot tapi aneh badan ku berotot tapi dada ku tidak bisa bergerak samasekali.
Hobiku mengoleksi barang mahal tapi aku juga masih bisa berhemat, hobiku lainya adalah mengoleksi wanita di sekitar daerah ku mau yang manis dadanya besar cantik aku bisa dapat kan semuanya dan akibat itu semua adalah perut ku jadi buncit aaaaaahggg kenapa.
Tapi tidak kelihatan perut buncit ku ini jika memakai baju tapi jika aku tidak mengenkan baju malu rasanya, ini rahasia ku aku mendapat kan barang barang mahal itu dan uang yang banyak di tabungan ku dengan cara merengek kepada ibuku atu ayah ku itu saja,
Dan jika ibu ku telah memberikan yang aku mau aku bilang lagi ke ayah ku dengan permintaan yang berbeda tentunya, tapi itu aku lakukan jika aku kesal terhadap keduanya di saat cecok mulut padahal masalah sepele yaitu aku mau lelanjut kan sekolah dimana aku asal bicara saja sekolah yang terlintas di kepala ku.
Tenyata ini neraka buat aku ammmpun kenapa ini terjadi pada ku di sini tidak ada sama sekali perempuan, adanya lelaki semua dari guru murid sampai penjaga kantin lelaki semuanya satu hari disini sudah banyak yang membicara kan aku.
Aku coba bertahan satuminggu disini tapi hasilnya banyak sekali yang mendekati aku setres aku di buatnya, tapi bukan aku saja yang jadi incaran disini di kelas sebelah ada juga yang nasib nya sama seperti aku jadi bahan pembicaraan kaum ini.
Aku perhatikan dari jauh sekali dia dan sepertinya dia normal normal sajabahkan dia itu sangatlah pintar dalam segala hal mata pelajaran tapi satu kelemahanya dia tidak bisa main bola, penampilanya sangat lah culun dibanding teman nya yang sering didekatnya.
Aku tidak memperhatikan semua orang disini tapi dia semakin di perhatikan dia semakin menarik, aduh apa lagi ini aku jadi membayangkan hal aneh.
Aku sering mengikutinya pada saat jam istirahat dia selalu ke perpustakaan dan meminjam buku yang tebal, aneh nya buku itu di kembalikan besok harinya dan begitu terus sampai aku sengaja menjatuhkan buku pinjamanya itu.
Bam: ehh maaf, w enga sengaja.
....: aduhh, enga apa apa ko maaf aku enga ngeliat ada kamu.
Bam: kamu kelas sepuluh satu ya.
...: ia aku sepuluh satu, aku pergi dulu ya maaf aku buru buru.
Ega: dimas kamu ko lama banget sih cepetan nanti enga ada tempat duduk di kantin.
Bam: nama kamu dimas ya, kenalin nama aku bam.
Dimas: ia slam eeehh ega tar dulu, salam kenal bay.
Ega: lgian udah di pangilin juga masih aja ngobrol.
Si ega sangat protektif sekali sial jadi kesal aku sama dia memang nya dia itu siapa lihat saja siapa yang lebih jago, ternyata bukan ega saja yang dekat sama dia ternyata artis dikelasnya juga ada tapi otaknya rata rata di banding si dimas.
Namanya alfin orang yang banyak bicara itu sangat lah berbahya sekali aku dengar gosipnya dari para folowers ku dia itu paling benci pada ega dan dimas tapi kenapa dia selalu berada di dekat dimas, dan dimas pun bisa saja berada di sampingnya apa mungkin dia suka sama alfin jangan sampai terjadi pokonya.
Akan tetapi bagi aku wanita nomer satu jadi dia akan aku jadikan mainan sementara di sekolah ini hitung hitung mengisi waktu luang, dan kelihatanya dia asik diajak bergaul karena dia sangat lah pendiam.
Pertama aku ajak salah satu fans ku untuk ngobrol sebenarnya mah cuma mau deketin dia supaya aku bisa akrab dulu dengan nya, setelah dia mengingat aku aku akan membuat perasaanya berubah pada ku.
Aku amati semua yang ia lakukan saat di asrama dan di sekolah hari demi hari aku perhatikan, aku semakin aneh tiap harinya karena memperhatikan dia ketika dia menyebutkan nama ku membuat aku semakin memperhatikanya.
Bahkan semua sosial media yang ia miliki aku telusuri dengan sesama sampai akhirnya aku sakit di buatnya dia memposting kemesranya bersama kekasih perempuanya, aku jadi terbawa perasaan dibuatnya dan aku jatuh sakit saat itu.
Kamar asrama aku dan dimas bersebelahan dan betapa terkejutnya aku si nur teman sekamar ku menggajaknya ke kamar, dalam keadaan aku sedang sakit dan itu malah membuat aku sakit lagi karena bertemu denganya.
Nur: bam ada yang mau ketemu nih.
Bam: siapa nur, aku kan lagi sakit kamu malah nggajakin orang lain sakit lagi.
Nur: tenang aja yang ini akan membuat kamu sembuh ko bam.
Dimas: hay, aku boleh masuk.
Bam: yaampun dimas, ko kamu yangdateng?.
Nur: tuh kan langsung bisa duduk.
Bam: enga enak nur ada tamu.
Dimas: udah tiduran aja dulu, nanti pada sakit semua badannya.
Nur: alasan kamu bam, dimas kamu malem ini jadi nginep di sini kan?
Bam: apaan sih kamu nur, dimas nanti ketularan sakit aku.
Dimas: enga ko bam, aku yang minta sama nur buat nginep di sini.
Nur: kan kasurnya qwinbad jadi kalo kita bertiga nanti sempit, jadi aku tidurnya sama ega malam ini.
Bam: nur, ko kamu begitu sih.
Dimas: bam enga mau aku di sini?
Bam: mau sih, tapi ko dadakan.
Nur: udah ah aku ke kamar dulu ya.
Dimas: bam kamu mau di urutin ga sama aku, biar badan kamu enga pegel.
Bam: kamu bisa ngurut dim??
Dimas: bisa ko, tenang aja.
Bam: ia deh boleh kamu urutin aku.
Dimas: tapi ngurutinya buka bajau lah masa pake kaos lima lapis itu??.
Bam: yaudah aku buka.
Dimas: nah kalo begini kan enak ngurutinya, tahan ya ganteng.
Bam: aduhhh, sakit dim aduhhh.
Dimas: diem ah, cowok bukan?
Bam: cowok lah mau liat??
Dimas: aku juga punya ngapain liat punya kamu.
Bam: tapi kalo aku kasih liat mau enga?.
Dimas: apa sih bam, diem aja aku urutin.
Bam: mas udah sakit ah aku enga mau lagi, aku tidur aja.
Dimas: yaudah aku pindah dulu.
Bam: mau keman, duduk di sini, nah begitu dong aku kan jadi enak.
Dimas: bam ngapain kamu tiduran di paha aku.
Bam: kepengen aja enga pa apa kan.
Dimas: ia enga apa apa.
Bam: mas elus rambut aku mau enga?.
Dimas: ya ampun manja benget, bam rambut kamu halus banget.
Bam: kamu seneng ya??, ko berenti sih??
Dimas: lagian kamu ngomong yang enga enga.
Bam: dimas, aku mau nanya boleh enga?
Dimas: tanya apa bam??
Bam: tapi kamu jangan marah ya dim,,,.
Dimas: enga ko biasa aja.
Bam: kamu lagi deket ya sama alfin??
Dimas: temn biasa aja bam, sama kaya kamu. Emangnya kamu pernah liat aku ngomong sama orang yang enga deket sama aku.
Bam: berarti kamu deket kan sama dia??
Dimas: ya ia lah dia, kamu sama si ega ja kan temen aku??
Bam: ehhh, ia ia aku baru keingetan maaf ya dimas.
Dimas: ia aku maafin.
Malam ini sangat lah berkesan buat ku karena di temani dimas di samping ku, rasanya aku tidak pernah bosan memandang wajah manisnya yang tidak memakai kacamata ini, bibirnya yang tipis, rambutnya hitam lebat, halus kulitnya membuat ku tidak bisa tidur semalaman kayanya.
Karena aku tidak biaa tidur malam ini aku punya fikiran kotor sekali tapi aku tidak lakukan pada dimas, aku hanya mencoba untuk memeluknya sambil memandangi wajahnya tapi di diam saja untung aku jadi aku lanjut kan sampai akhirnya aku pejamkan mata indahnya malam ini.
TBC ya kawan
Rabu, 04 Januari 2017
Dream story cap 1
Dream story
Sudah dua kali aku bermimpi di suatu mimpi itu aku bertemu dengan orang orang yang aku kagumi dari awal sekolah ku, di situ aku berminpi telah bekerja di suatu perusahaan yang aku tekuni selama di sekolah.
Aku juga heran kenapa aku memimpikan itu padahal aku cuma mengagumi mereka layaknya fans yang mengidolakan artis, di dunia asli aku sama sekali tidak tegur sapa pada meraka tapi di mimpi ini aku merasakan sakit yang begitu dalam sampai terbawa kedunia nyata.
Perkenalkan namaku dimas anak smk kelas satu di bandung jawa barat, badan ku cuma 168 aku tidak gemuk dan tidak kurus kulit ku putih kecoklatan dan aku terbilang bukan lah mahluk sempurna yang bisa mendapatkan apa pun yang aku ingin kan.
Dan mimpi ku anehnya sama dengan apa yang aku rasakan kini bahkan membuat aku terbawa perasaan, senin kemarin adalah pertama kalinya mimpiku yang aneh berasal dari sekolah ku yang bernama ROYAL GENS.
Sekolah ku ini berpendidikan seperti orang luar negri yang mengharuskan siswa siswinya terpisah sekolah dan pengajarnya pun sama, jadi aku berada di satu sekolah yang notabenya lelaki semua dari berbagai kalangan.
Awal aku masuk sekolah ini aku sangatlah pendiam tidak ada teman sana sekali dan hanya memperhatikan guru menjelaskan mata pelajaran, tapi ada teman sebang ku ku yang sangat cerwet tapi aku senag mempinyai temanseperti dia.
Namanya adalah ega dia adalah teman satu bangku denganku hanya dialah yang menemanai ku di sekolah ini, karna sekolah ini punya asrama yang menghususkan semua siswanya berada di satu tempat yang sama.
Ega berpenampilan sagat lah rapi tingi ega 179 aku seperti kurcaci bila disejajar berdiri di dampingya, kulit ega sama dengan ku tapi badanya kurusan dia dari pada aku tapi dia sangat modis dalam berpakaian jadi orang meliahatnya sangat lah good look.
Aku sebagai murit yang pendiam sangat lah mengidamkan pergaulan seperti yang lain dan banyak teman, disisi lain aku juga mengidamkan otak yang biasa saja seperti ega teman sebangku ku.
Aku terbilang pintar dalam segala mata pelajaran dan sangat besar rasa ingin tahu ku, karna itu para guru di sekolah ku sanagtlah bangga kepada ku walau aku baru satu semester berada di sekolah ini. Dan murid yang lain menjadi iri pada ku karena aku menjadi omongn para guru disini.
Orang yang iri pada ku adalah alfin aku berci badanya dia itu lebih berisi dan terlihat sempurna dengan tinggi badan 170, kulitnya putih dan bersih rambutnya di sisir ke atas manambah karismanya membuat mukanya tambah pirus.
Dia selalu membuat ku risih jika dia berada di sekolah dia selalu membicarakan ku dari belakan bahkan dia adalah heaters sahabat ku ega, karna ega adalah ketua kelas di kelas kita dan memberikan pekerjaan jika tida ada guru dikelas dengan peraturan ketat yang membuatnya menjadi bahan omelan jika dia tidak mau patuh pada ega.
Alfin selalu baik terhadap semua orang yang dekat dekatnya tapi aku tau dia hanya berpura pura baik, aku pun jadi engan denganya apa lagi dia menemani aku saat di asrama jika ega tidak ada.
Mencoba mengikuti apa yang aku suka dan mengikuti semua kegiatan yang aku lakukan selama di asrama, aku sebagai orang biasa jadi aku tangapi saja apa yang ia bicarakan pada ku bahkan aku seakan menikmati candanya yang sangat menusuk perasan orang di sekitarnya.
Sehinga membuat aku nyaman di buatnya sedangkan ega juga menikmati candanya juga, tapi tetap saja ega selalu tegas di kelas tidak ada kata pengampunan jika ada yang tidak mengerjakan tugas.
Alfin mendekati ku untuk berteman denganya tapi aku sangat lah tau dia cuma mau memanfat kan ku untuk nilainya dan membuatnya tenar di kalangan para guru, setiap pelajaran dia tanyakan pada ku saat ujian karna dia satu bangku dengan ku saat ujian.
Samapai aku seakan terjerumus dengan kata katanya dan saking nyamanya aku selalu bersamanya saat libur sekolah pun aku dia ajak jalan jalan kota, ega dan aku seakan makain jauh karena dia selalu berada di dekat ku sampai ega bilang pada ku bahwa aku suka sama alfin.
Saat ega bilang saperti itu aku tidak bisa bicara apa apa aku hanya bisa mengelak karna ku juga bingung akan prasan ku, ega hanya tertawa mendengar alasan ku dan mengatakan kapan mau nembak.
Ega mengatakan pada ku itu hal biasa di sekolah ini suka sama lelaki karena tidak ada wanita disekolah ini, dan banyak dari murid di sekolah ini pacaran sesama jenis itu juga wajar kata ega.
Dimas : aku enga suka sama dia ga lgian dia kan lelaki aku suka sama wanita kali ga.
Ega : jangan begitu mas aku sudah tau ko kamu suka sam alfin yakan?
Dimas: dia cuma mau belajar supaya nilainya makin bagus karena orang tuanya, lagian juga dia punya pacar kan?
Ega: idih ko kamu tau kalo dia punya pacar, kamu tau banget kayanya.
Dimas: orang dia yang kasih tau ke aku ko.
Ega: kamu tuh manis tau, banyak senior yang ngomonin kamu tau di asrama kamu nya aja enga tau.
Dimas: manis apa aku jelek tau pendek, pake kaca mata, dan enga suka bergaul lagi.
Ega: nah itu yang di cari sama senior, karena aku sahabat mu aku ditanya berbagai macap pertanyaan tentang kamu dimas.
Dimas: ya ampun aku enga tau maaf ya ega, aku juga enga ada niatan buat jadi tenar.
Ega: tuh kan kamu jadi pede abis, kamu kapan mau nembak nih nanti aku loh yang nembak.
Dimas: ehh jangan, alfin kan udah punya cewe.
Ega: ciye, terus misalnya dia belom punya pacar gimana?? Kamu mau?.
Dimas: enga mau, lagian aku kan normal.
Ega: ia terserah kamu lah dimas kan normal, tapi jangan menyesal ya kamu.
Semenjak itu aku jadi sering memperhatikan orang orang di sekitar ku yang mungkin memperhatikan ku saat aku diam, ternyata benar adanya ada lima murid kelas dua memperhatikan ku sedang asik makan di jam istirahat dan mereka muali menghampiri ku saat itu juga.
Aku jadi semakin takut jadinya dan dada ku semakin berdebar kencang bahkan tidak bisa berhenti berdebar, mereka tersenyum melihat kearah ku dan aku balas tersenyum lalu mereka lewat begitu saja.
Untung saja mereka tidak duduk di samping ku karena aku sedang sendiri tidak ada kedua teman ku itu yang menemani ku, aku pun fokus lagi pada acara makan siang ku dan membaca buku yang aku pinjam di perpus sekolah.
....: hay kamu dimas ya anak kelas satu.
Dimas: emm ia, aku dimas kenapaya?
....: enga apa apa ko aku cuma mau nyapa aja.
Dimas: ohh yaudah kalu begitu.
......: kenalin aku nur aku kelas satu juga dan kelas ku berada di samping kelas mu.
Dimas: salam kenal.
Nur: kamu lagi baca apa sih dimas??
Dimas: ohh, aku lagi baca buku plajaran kewarga begaraan.
Nur: emang bener gosip yang beredar ya?.
Dimas: kamu tau juga tentang gosip aku.
Nur: kamu marah ya, maaf ya aku cuma pengen kenal kamu ko.
Dimas: banyak yang mau kenalan sama aku dua hari ini, jadi aku biasa aja ko tenag aja.
Nur: makasih ya, aku dengar kamu lagi dekat ya sama alfin?
Dimas: gosip kamu dengerin, alfin cuma temen biasa ko sama kaya ega.
Nur: masa sih, hehehe maaf ya aku jadi soktahu.
Dimas: ia enga apa apa.
Nur: dimas aku pergi kekelas ya, sampai jumpa.
Dimas: ia sampai jumpa.
Nur: oh ia kamu dapet salam dari bam, yang pernah tabrakan di perpus.
Dimas: bam?, bam?, aku lupa tapi salam balik aja.
Semakin hari aku jadi terbiasa dengan hal tersebut banyak juga para senior yang menghampiri ku dan meminta nomer ku dengan berbagai macam cara, aku hanya tersenyum saja melihat tingkah mereka yang mencoba mendekati aku.
Dan aku juga penasaran terhadap yang namanya bam memangnya aku pernah bertemu dia?, sepertinya pernah coba aku ingat ingat emmm, emmm, ahhhh aku ingiat dua minggu aku sekolah disini aku pernah bertabraka. Dengan seseorang di perpus yang tingginya sama dengan ku tapi badanya rada kecil dari pada aku itu toh yang namanya bam.
TBC
Sudah dua kali aku bermimpi di suatu mimpi itu aku bertemu dengan orang orang yang aku kagumi dari awal sekolah ku, di situ aku berminpi telah bekerja di suatu perusahaan yang aku tekuni selama di sekolah.
Aku juga heran kenapa aku memimpikan itu padahal aku cuma mengagumi mereka layaknya fans yang mengidolakan artis, di dunia asli aku sama sekali tidak tegur sapa pada meraka tapi di mimpi ini aku merasakan sakit yang begitu dalam sampai terbawa kedunia nyata.
Perkenalkan namaku dimas anak smk kelas satu di bandung jawa barat, badan ku cuma 168 aku tidak gemuk dan tidak kurus kulit ku putih kecoklatan dan aku terbilang bukan lah mahluk sempurna yang bisa mendapatkan apa pun yang aku ingin kan.
Dan mimpi ku anehnya sama dengan apa yang aku rasakan kini bahkan membuat aku terbawa perasaan, senin kemarin adalah pertama kalinya mimpiku yang aneh berasal dari sekolah ku yang bernama ROYAL GENS.
Sekolah ku ini berpendidikan seperti orang luar negri yang mengharuskan siswa siswinya terpisah sekolah dan pengajarnya pun sama, jadi aku berada di satu sekolah yang notabenya lelaki semua dari berbagai kalangan.
Awal aku masuk sekolah ini aku sangatlah pendiam tidak ada teman sana sekali dan hanya memperhatikan guru menjelaskan mata pelajaran, tapi ada teman sebang ku ku yang sangat cerwet tapi aku senag mempinyai temanseperti dia.
Namanya adalah ega dia adalah teman satu bangku denganku hanya dialah yang menemanai ku di sekolah ini, karna sekolah ini punya asrama yang menghususkan semua siswanya berada di satu tempat yang sama.
Ega berpenampilan sagat lah rapi tingi ega 179 aku seperti kurcaci bila disejajar berdiri di dampingya, kulit ega sama dengan ku tapi badanya kurusan dia dari pada aku tapi dia sangat modis dalam berpakaian jadi orang meliahatnya sangat lah good look.
Aku sebagai murit yang pendiam sangat lah mengidamkan pergaulan seperti yang lain dan banyak teman, disisi lain aku juga mengidamkan otak yang biasa saja seperti ega teman sebangku ku.
Aku terbilang pintar dalam segala mata pelajaran dan sangat besar rasa ingin tahu ku, karna itu para guru di sekolah ku sanagtlah bangga kepada ku walau aku baru satu semester berada di sekolah ini. Dan murid yang lain menjadi iri pada ku karena aku menjadi omongn para guru disini.
Orang yang iri pada ku adalah alfin aku berci badanya dia itu lebih berisi dan terlihat sempurna dengan tinggi badan 170, kulitnya putih dan bersih rambutnya di sisir ke atas manambah karismanya membuat mukanya tambah pirus.
Dia selalu membuat ku risih jika dia berada di sekolah dia selalu membicarakan ku dari belakan bahkan dia adalah heaters sahabat ku ega, karna ega adalah ketua kelas di kelas kita dan memberikan pekerjaan jika tida ada guru dikelas dengan peraturan ketat yang membuatnya menjadi bahan omelan jika dia tidak mau patuh pada ega.
Alfin selalu baik terhadap semua orang yang dekat dekatnya tapi aku tau dia hanya berpura pura baik, aku pun jadi engan denganya apa lagi dia menemani aku saat di asrama jika ega tidak ada.
Mencoba mengikuti apa yang aku suka dan mengikuti semua kegiatan yang aku lakukan selama di asrama, aku sebagai orang biasa jadi aku tangapi saja apa yang ia bicarakan pada ku bahkan aku seakan menikmati candanya yang sangat menusuk perasan orang di sekitarnya.
Sehinga membuat aku nyaman di buatnya sedangkan ega juga menikmati candanya juga, tapi tetap saja ega selalu tegas di kelas tidak ada kata pengampunan jika ada yang tidak mengerjakan tugas.
Alfin mendekati ku untuk berteman denganya tapi aku sangat lah tau dia cuma mau memanfat kan ku untuk nilainya dan membuatnya tenar di kalangan para guru, setiap pelajaran dia tanyakan pada ku saat ujian karna dia satu bangku dengan ku saat ujian.
Samapai aku seakan terjerumus dengan kata katanya dan saking nyamanya aku selalu bersamanya saat libur sekolah pun aku dia ajak jalan jalan kota, ega dan aku seakan makain jauh karena dia selalu berada di dekat ku sampai ega bilang pada ku bahwa aku suka sama alfin.
Saat ega bilang saperti itu aku tidak bisa bicara apa apa aku hanya bisa mengelak karna ku juga bingung akan prasan ku, ega hanya tertawa mendengar alasan ku dan mengatakan kapan mau nembak.
Ega mengatakan pada ku itu hal biasa di sekolah ini suka sama lelaki karena tidak ada wanita disekolah ini, dan banyak dari murid di sekolah ini pacaran sesama jenis itu juga wajar kata ega.
Dimas : aku enga suka sama dia ga lgian dia kan lelaki aku suka sama wanita kali ga.
Ega : jangan begitu mas aku sudah tau ko kamu suka sam alfin yakan?
Dimas: dia cuma mau belajar supaya nilainya makin bagus karena orang tuanya, lagian juga dia punya pacar kan?
Ega: idih ko kamu tau kalo dia punya pacar, kamu tau banget kayanya.
Dimas: orang dia yang kasih tau ke aku ko.
Ega: kamu tuh manis tau, banyak senior yang ngomonin kamu tau di asrama kamu nya aja enga tau.
Dimas: manis apa aku jelek tau pendek, pake kaca mata, dan enga suka bergaul lagi.
Ega: nah itu yang di cari sama senior, karena aku sahabat mu aku ditanya berbagai macap pertanyaan tentang kamu dimas.
Dimas: ya ampun aku enga tau maaf ya ega, aku juga enga ada niatan buat jadi tenar.
Ega: tuh kan kamu jadi pede abis, kamu kapan mau nembak nih nanti aku loh yang nembak.
Dimas: ehh jangan, alfin kan udah punya cewe.
Ega: ciye, terus misalnya dia belom punya pacar gimana?? Kamu mau?.
Dimas: enga mau, lagian aku kan normal.
Ega: ia terserah kamu lah dimas kan normal, tapi jangan menyesal ya kamu.
Semenjak itu aku jadi sering memperhatikan orang orang di sekitar ku yang mungkin memperhatikan ku saat aku diam, ternyata benar adanya ada lima murid kelas dua memperhatikan ku sedang asik makan di jam istirahat dan mereka muali menghampiri ku saat itu juga.
Aku jadi semakin takut jadinya dan dada ku semakin berdebar kencang bahkan tidak bisa berhenti berdebar, mereka tersenyum melihat kearah ku dan aku balas tersenyum lalu mereka lewat begitu saja.
Untung saja mereka tidak duduk di samping ku karena aku sedang sendiri tidak ada kedua teman ku itu yang menemani ku, aku pun fokus lagi pada acara makan siang ku dan membaca buku yang aku pinjam di perpus sekolah.
....: hay kamu dimas ya anak kelas satu.
Dimas: emm ia, aku dimas kenapaya?
....: enga apa apa ko aku cuma mau nyapa aja.
Dimas: ohh yaudah kalu begitu.
......: kenalin aku nur aku kelas satu juga dan kelas ku berada di samping kelas mu.
Dimas: salam kenal.
Nur: kamu lagi baca apa sih dimas??
Dimas: ohh, aku lagi baca buku plajaran kewarga begaraan.
Nur: emang bener gosip yang beredar ya?.
Dimas: kamu tau juga tentang gosip aku.
Nur: kamu marah ya, maaf ya aku cuma pengen kenal kamu ko.
Dimas: banyak yang mau kenalan sama aku dua hari ini, jadi aku biasa aja ko tenag aja.
Nur: makasih ya, aku dengar kamu lagi dekat ya sama alfin?
Dimas: gosip kamu dengerin, alfin cuma temen biasa ko sama kaya ega.
Nur: masa sih, hehehe maaf ya aku jadi soktahu.
Dimas: ia enga apa apa.
Nur: dimas aku pergi kekelas ya, sampai jumpa.
Dimas: ia sampai jumpa.
Nur: oh ia kamu dapet salam dari bam, yang pernah tabrakan di perpus.
Dimas: bam?, bam?, aku lupa tapi salam balik aja.
Semakin hari aku jadi terbiasa dengan hal tersebut banyak juga para senior yang menghampiri ku dan meminta nomer ku dengan berbagai macam cara, aku hanya tersenyum saja melihat tingkah mereka yang mencoba mendekati aku.
Dan aku juga penasaran terhadap yang namanya bam memangnya aku pernah bertemu dia?, sepertinya pernah coba aku ingat ingat emmm, emmm, ahhhh aku ingiat dua minggu aku sekolah disini aku pernah bertabraka. Dengan seseorang di perpus yang tingginya sama dengan ku tapi badanya rada kecil dari pada aku itu toh yang namanya bam.
TBC
Rabu, 28 Desember 2016
Cinta tak wajar cap2 #part sung
Sung
Setelah aku pergi dari rumah ini aku melanjutkan hidup ku dengan seorang diri di indonesia dan membawa kedua anak ku, akan aku hidupi anak ku dengan tenaga ku aku perjuangkan mereka bedua karena yang aku punya hanyalah mereka yang bisa menemani aku disaat aku ingin sendiri. Mereka selalu menghibur ku dalam susah maupun senang dalam menjalani hidup ini.
Aku tingal di suatu desa di jawa yang masih sedarhana dan tenang tingal disana, aku hidup di sebuah rumah yang sederhana yang aku beli sendiri. Mamah ku telah tau semua cerita yang aku alamin selama ini di dubai dan betapa sedih nya aku di sana.
" yayah, deka besok sekolah ya sama danil"
"Ia besok yayah antar kesekolah"
"Yayah, mana papah yah ko enga ikut kita sih yah danil kangen"
"Danil, papah lagi kerja di luar negri buat kita nill jadi kamu enga usah hawatir"
"Aku kan kangen papah, deka jahat"
"Ussst, yayah kan di sini jadi enga usah takut yayah akan melindungi kalian berdua"
"Deka, tau ko yah, yayah enga usah sedih deka akan selalu menghibur yayah"
"Yayah, danil mau papah yah"
"Danil, kita main di luar yuk nanti deka beliin permen"
"Asik, ayo main yah danil main keluar ya"
"Ia sayang hati hati ya, deka jaga danil ya"
"Siap yayah"
Deka lebih mengerti aku dan dia selalu menghibur ku di saat seperti ini, dan selalu memperhatikan danill yang selalu menanyakan keberadaan dika. Saat aku sendiri dirumah dan merapihkan rumah aku selalu kefikiran dia senyumnya dan kasih sayangnya tapi dia selalu membuat ku sakit.
Aku telah tertipu akan rayuanya dan dia selalu bilang cinta pada ku tapi pada akhirnya dia hanya bohong belaka pada ku, dia hanya mencoba mencintai ku dan aku percaya akan hal itu dia selalu menyembunyikanya apa dia sengaja ikut dengan ku ke sana dan mencari wanita yang sama dengan mantannya itu.
Perlahan tapi pasti aku akan melupakan dia suatusaat nanti dia tidak akan mencintai ku dengan tulus dan bagaikan angin diri ku sakit dibuatnya, dia disana mungkin sedang bersenang senag dengan perempuan diluar sana di dalam rumah ku yang berada di dubai.
Hari sekolah kedua anak ku telah tiba aku persiapkan semua yang mereka berdua perlukan dan mengantarnya sampai sekolah dengan selamat, disana banyak sekali orang tua murid yang mengantar sekolah anak anaknya dan berpasangan sangat mesra sekali mereka memiliki keluarga yang utuh. Semua murid masuk ke kelas dengan rapih ada salah satu dari guru sekolah tersebut yang memangil namaku disaat aku sendiri, ternyata itu adalah teman kerja ku yang sudah keluar dulu dan sekarang dia menjadi guru disini.
"Hay sarip, lama enga ketemu"
" ya ampun mba irma ko kamu kerja disini sekarang?"
"Ia nih aku kerja disini sesudah aku keluar kerja dulu, kamu sedang apa disini"
"Emmm, itu aku mengantar anak ku sekolah di sini dan sedang menungunya"
"Kamu sudah punya anak, yampun alhirnya kamu nikah juga, aku kira kamu enga nikah nikah"
" apa sih mba, aku kan manusia juga butuh cinta tau"
"Mana istri mu aku pengen ketemu dong, kamu nikahnya diem diem aja enga ngundang aku lagi"
"Panjang deh ceritanya mba"
"Oh ya udah deh, anak mu mana"
"Masuk lah mba di kelas, mereka satu kelas"
"Wih, tokcer juga kamu udah dua aja. Anak mu kembar ya"
"Ia kembar, mba lagi juga bukan aku yang tokcer"
" ko bukan kamu"
Aku ceritakan semua pada mba irma yang menimpah ku selama ini dengan sebenar benarnya dan dia terkejut sekali mendengarnya, di kira aku menikahi seorang gadis tapi malah aku yang di nikahi dan aku yang melahirkan juga malah.
" penpilan kamu beda sekali semenjak kamu keluar dari temper kerja dulu rip"
"Ya aku usaha sedemikian sulit hanya untuk dia mba tapi malah begini"
"Maaf ya aku enga bermaksud, tapi setau aku dika itu tidak suka sama sekali pada mu tapi ko malah jadi sama kamu ya"
"Dia cuma memanfaatkan aku aja mba"
"Tapi dulu memang dia sempat dekat dengan kamu tapi setelah dia putus sama cwnya dia brubah, dan kamu juga enga pernah deket lagi sama dia"
"Dulu setelah kejadian itu dia selalu mengejar ku mba tapi aku takut sakit hati tapi malah mencintai dia lagi"
"Aku kira kamu tidak akan mengatakanya pada dika tapi kamu berani juga ya hebat, dan sekarang kamu tingal cuma bertiga dengan anak kamu?"
"Ia aku melarikan diri dan membesarkan mereka sendiri"
"Semnagat ya rip, aku pergi dulu saatnya mengajar sore hari"
" ia mba trima kasih"
Sesudah sekolah anak kunlang sung menghampiri ku dan menunjukan apa saja yang mereka kerjakan di sekolah dengan semangat nya dalam perjlanan pulang, aku dan anak ku ber jalan menuju rumah dan tidak menggunakan kendaraan tiba tiba ada sebuah mobil menghampiri kami bertiga.
"Yah mobil nya kenapa itu, ko kita di suruh mingir terus dia berhenti"
"Yayah juga enga tau"
" rip naik lah akan aku antar"
"Ilham, kenapa kamu tau aku disini"
"Aku sudah lama mengikuti kamu rip ayo anaik"
"Yayah, itu sipa yah deka enga kenal"
"Ia itu siapa, dail takut"
"Sana pergi ham, aku dan anak ku mau jalan"
" ini anak mu rip, maisnya seperti ibunya ya"
"Om siapa sih sana, deka enga suka yayah di pangil ibu"
"Oh yayah, deka enga mau yayah di pangil ibu. Tapi deka mau naik mobil om enga nanti om beliin mainan."
"Apa sih ham sana gih, anak ku kan sudah bilang pada mu"
"Beri aku kesempatan rip"
Setelah aku pergi dari rumah ini aku melanjutkan hidup ku dengan seorang diri di indonesia dan membawa kedua anak ku, akan aku hidupi anak ku dengan tenaga ku aku perjuangkan mereka bedua karena yang aku punya hanyalah mereka yang bisa menemani aku disaat aku ingin sendiri. Mereka selalu menghibur ku dalam susah maupun senang dalam menjalani hidup ini.
Aku tingal di suatu desa di jawa yang masih sedarhana dan tenang tingal disana, aku hidup di sebuah rumah yang sederhana yang aku beli sendiri. Mamah ku telah tau semua cerita yang aku alamin selama ini di dubai dan betapa sedih nya aku di sana.
" yayah, deka besok sekolah ya sama danil"
"Ia besok yayah antar kesekolah"
"Yayah, mana papah yah ko enga ikut kita sih yah danil kangen"
"Danil, papah lagi kerja di luar negri buat kita nill jadi kamu enga usah hawatir"
"Aku kan kangen papah, deka jahat"
"Ussst, yayah kan di sini jadi enga usah takut yayah akan melindungi kalian berdua"
"Deka, tau ko yah, yayah enga usah sedih deka akan selalu menghibur yayah"
"Yayah, danil mau papah yah"
"Danil, kita main di luar yuk nanti deka beliin permen"
"Asik, ayo main yah danil main keluar ya"
"Ia sayang hati hati ya, deka jaga danil ya"
"Siap yayah"
Deka lebih mengerti aku dan dia selalu menghibur ku di saat seperti ini, dan selalu memperhatikan danill yang selalu menanyakan keberadaan dika. Saat aku sendiri dirumah dan merapihkan rumah aku selalu kefikiran dia senyumnya dan kasih sayangnya tapi dia selalu membuat ku sakit.
Aku telah tertipu akan rayuanya dan dia selalu bilang cinta pada ku tapi pada akhirnya dia hanya bohong belaka pada ku, dia hanya mencoba mencintai ku dan aku percaya akan hal itu dia selalu menyembunyikanya apa dia sengaja ikut dengan ku ke sana dan mencari wanita yang sama dengan mantannya itu.
Perlahan tapi pasti aku akan melupakan dia suatusaat nanti dia tidak akan mencintai ku dengan tulus dan bagaikan angin diri ku sakit dibuatnya, dia disana mungkin sedang bersenang senag dengan perempuan diluar sana di dalam rumah ku yang berada di dubai.
Hari sekolah kedua anak ku telah tiba aku persiapkan semua yang mereka berdua perlukan dan mengantarnya sampai sekolah dengan selamat, disana banyak sekali orang tua murid yang mengantar sekolah anak anaknya dan berpasangan sangat mesra sekali mereka memiliki keluarga yang utuh. Semua murid masuk ke kelas dengan rapih ada salah satu dari guru sekolah tersebut yang memangil namaku disaat aku sendiri, ternyata itu adalah teman kerja ku yang sudah keluar dulu dan sekarang dia menjadi guru disini.
"Hay sarip, lama enga ketemu"
" ya ampun mba irma ko kamu kerja disini sekarang?"
"Ia nih aku kerja disini sesudah aku keluar kerja dulu, kamu sedang apa disini"
"Emmm, itu aku mengantar anak ku sekolah di sini dan sedang menungunya"
"Kamu sudah punya anak, yampun alhirnya kamu nikah juga, aku kira kamu enga nikah nikah"
" apa sih mba, aku kan manusia juga butuh cinta tau"
"Mana istri mu aku pengen ketemu dong, kamu nikahnya diem diem aja enga ngundang aku lagi"
"Panjang deh ceritanya mba"
"Oh ya udah deh, anak mu mana"
"Masuk lah mba di kelas, mereka satu kelas"
"Wih, tokcer juga kamu udah dua aja. Anak mu kembar ya"
"Ia kembar, mba lagi juga bukan aku yang tokcer"
" ko bukan kamu"
Aku ceritakan semua pada mba irma yang menimpah ku selama ini dengan sebenar benarnya dan dia terkejut sekali mendengarnya, di kira aku menikahi seorang gadis tapi malah aku yang di nikahi dan aku yang melahirkan juga malah.
" penpilan kamu beda sekali semenjak kamu keluar dari temper kerja dulu rip"
"Ya aku usaha sedemikian sulit hanya untuk dia mba tapi malah begini"
"Maaf ya aku enga bermaksud, tapi setau aku dika itu tidak suka sama sekali pada mu tapi ko malah jadi sama kamu ya"
"Dia cuma memanfaatkan aku aja mba"
"Tapi dulu memang dia sempat dekat dengan kamu tapi setelah dia putus sama cwnya dia brubah, dan kamu juga enga pernah deket lagi sama dia"
"Dulu setelah kejadian itu dia selalu mengejar ku mba tapi aku takut sakit hati tapi malah mencintai dia lagi"
"Aku kira kamu tidak akan mengatakanya pada dika tapi kamu berani juga ya hebat, dan sekarang kamu tingal cuma bertiga dengan anak kamu?"
"Ia aku melarikan diri dan membesarkan mereka sendiri"
"Semnagat ya rip, aku pergi dulu saatnya mengajar sore hari"
" ia mba trima kasih"
Sesudah sekolah anak kunlang sung menghampiri ku dan menunjukan apa saja yang mereka kerjakan di sekolah dengan semangat nya dalam perjlanan pulang, aku dan anak ku ber jalan menuju rumah dan tidak menggunakan kendaraan tiba tiba ada sebuah mobil menghampiri kami bertiga.
"Yah mobil nya kenapa itu, ko kita di suruh mingir terus dia berhenti"
"Yayah juga enga tau"
" rip naik lah akan aku antar"
"Ilham, kenapa kamu tau aku disini"
"Aku sudah lama mengikuti kamu rip ayo anaik"
"Yayah, itu sipa yah deka enga kenal"
"Ia itu siapa, dail takut"
"Sana pergi ham, aku dan anak ku mau jalan"
" ini anak mu rip, maisnya seperti ibunya ya"
"Om siapa sih sana, deka enga suka yayah di pangil ibu"
"Oh yayah, deka enga mau yayah di pangil ibu. Tapi deka mau naik mobil om enga nanti om beliin mainan."
"Apa sih ham sana gih, anak ku kan sudah bilang pada mu"
"Beri aku kesempatan rip"
Rabu, 21 Desember 2016
side out mine
perkenalkan nama ku adalah evan
aku duduk di bangku smp saat ini, aku
bisa dibilang lumayan kaya dari teman tinggi ku 170 dan badan ku lumayan
terbentuk karna aku sering gym waktu sd tapi malah banyak dari teman ku yang
mengatakan aku ini cantik dan sangat seram jika marah. aku asangat tidak senang
jika ada yang memandang aku lemah dan aku memang sedikit feminim dari
kebanyakan siswa di sekolah ku dan aku pun yang termasuk dalam kata gori kelas
satu sangarnya kata teman dekat ku sejak kelasa satu aku sudah banyak teman
lelaki yang tidak mengela aku menggoda aku, karna aku lelaki juga aku mengakui
kau lelaki malah dia mengejek aku karna aku rada feminim dan dibilang cantik
aku ini tampan bukan cantik.
dari situlah sifat ku yang lain
keluar dari badan aku angakat dia dan melemparnya jauh dia tidak takut sama
sekali sama aku dia malah makin maju dan memukul wajah ku, tanduku langsung
keluar dan menghajarnya habis dan berakhirlah aku di ruang BP aku di ceramahi
banyak sekali oleh guru bp dan berjanji tidak mengulangnya lagi. tidak selang
lama teman dari anak itu menungu ku di depan katanya menungu ku untuk duel lagi
selesai sekolah aku dengan senang hati ku hampiri mereka dan aku hajar habi
habisan aku loncat dan lang sung memukul wajahnya seketika dia langsung pingsan
dan temanya yang lain kabur kocar kacir, memeang aku terlihat seperti perempuan
kata kebanyakan orang kulit ku putih halus tubuh ku yng ramping dan dada berisi
tapi itukan otot bukan payu dara.
aku ini termasuk dalam katagori
normal yang masih suka terhadam wanita di sekitar ku, jiga da salah satu wanita
cantik melintas adi hadapan ku aku langsung hampiri dan berkenalan. tapi aku
tidak seberani dia anak setingkatan ku namun haya saja beda kelas dengan aku nama
adalah DANIL setiap ada dia pasti aku tidak tingal diam dia dan aku sangatlah
sengit dalam hal wanita dan selalu dia yang mendapatkanya aneh sekali bukan
padahal aku ini tampan putih manis dan banyak hal yang tidak dia punya. aku
kalah tinggi dari dia tinggi ku hanyalah sepundak dia sedangak aku dan temann
ku aku lah yang paling tinggi dia atara mereka tapi hanyadia yang bisa
menandiangin tinggi badan ku.
badan dia pun lebih besar dari ku
dan lebih berotot akua juga berotot tapi jika aku berada disampingnya rasaya
otot ku menghilang ketiup angin, dia pintar dalam pelajaran dan kata para
wanita dialah yang mempunya wajah yang paling tampan di sekolah ini. buta
semunya pada buta aku lah yang paling tampan dari pada dia tapi soal berkelahi
aku lah jagonya diabandia dia hanya besar di badanya saja tapi tidak bisa
berkelahi.
setiap hari aku bersaing dengannya
dan selalu aku yang kalah akirnya kau menyerah dan akmi memjadia teman sejak
hari itu aku dan dia bagai dua sejoli yang sedang jatuh cinta pada pandangan
pertama pertama aku marah bayak yang bilang seperti itu pada ku dan dia , tapi
anehnya ku merasanyaman selalu di sampingnya dan tidak mau meningalkanya jau
dari ku. aku takut akan keadaan dia terlebih lagi aku dengar kabar kari ini dia
di campakan oleh kekasihnya itu aku kira dia samasekali tidak punya hati, dia
pergi ke club bersama teman temanya dan mabuk bersama untuk menghilangkan rasa
sakit hatinya itu.
aku buntuti dia dari belakan dan
selau mengawasinya dari jauh seaandainya adayang berbahaya aku kan segera
menghampirinya, dia sanat terpukul dan aku sakit karna dia seperti ini mabuk
dan bersenag senag yang tidak wajar menghilangkan rasa sakitnya, aku mau
menghilangkanya dan akan ku jaga kamu selama nafas ku masih ada akan ku kejar
kamu. ke adaan makin rusuh dia pulng dengan ter uyung teman temanya tidak
adayng peduli padanya.
‘danill,
kamu enga apa apa’
‘emm,
siapa kamu mau apa’
‘aku ini
teman mu, biar aku antar pulang kerumah mu dimana rumah mu?’
“teman
siapa aku tidak kenal kamu, akan ku pangilkan teman ku yang akan melinduniku,
evan tolang aku evan”
“ini aku
evan, jadi kamu tidak usah memangilya lagi”
“kamu
evan, hemmmm van aku sedih sekali van”
“baik
lah kamu kerumah ku dulu saja ok”
dia ku baring kan di tempat tidurku
dan dia meggeliat bagai ulat yang hampir mati lalu ku peluk dia dari belakan
dan menenagkanya.
“nill,
kamu harus tenang jangan seperti ini”
“dia
sudah tidak peduli padaku van aku sedih’
“masih
banyak yang mau perduli pada mu nill”
“sepertinya
hanya kamu saja van yang mau menjagaku saat seperti ini”
“karna
kita ini teman nill, tenang saja aku akan menjaga mu”
danil
membalikan badanya dan menatap wajah ku dekat sekali
“wajah
mu tampan van, anehnya dirimu itu sangat manis tidak ada seram ya cuup”
“emmm,
nilll kenapa kamu mencium aku”
“temani
aku malam ini van”
“esss
ahhh nilll, lepas nill”
aku tidak menyang ka danil melakukan
ini pada ku ku kira dia normal tidak menyukai leleki, aku pun juga normal tapi
aneh nya saat danill meyentuh ku aku hanya diam dan tidak bisa untuk
memberontak nya. kekuatan ku serasa kilang di hempaskan angin seperti debu saja
lenyap dan dia menikmatinya sangat entak kapayang dia fikirkan.
matahari menyirari sela sela dari
tirai kamarku dan kurasakan teramat sakit di bagian belakangku dan dada ku
banyak bercak merah, dan si danil sudah tidak ada di kasur pakayanya dan semua
perabotanya tidak ada. aku hanya jadi pelampiasan saja ternyata baiklah takapa
haya dia saja yang melakukanya aku tamsalah, akan tetapi ketika aku mandi aku
pendarahan di daerah belakan karna danil mainya terlalu ber nafsu mungkin.
hati ku awalya sakit dia pergi tanpa
permisi dan membiarkan aku dalam keadan yang tidak karuan ini, tapi mau diapakn
lagi sudah terjadi di kehidupan ku ini. semoga esok akan sembuh dan bisa masuk
skeolah seperti biasa lagi dan berjalan sepeti biasanya antara aku dan danil.
pada pagi harinya tidak seperti di
mimpi aku hanya bisa berjalan ketika masuk kelas dan pada waktu istirahat aku
tidak bisa bergak dari tempat duduku saat ini seperti dayang menacapkan paku di
kursi dan tembus sampai ke bokong ku tidak bisa di lepaskan sama sekali, aku
hanya bengong saja di kelasa dan haya melihat orang lalu lalang dan membawa
makanan. aduuh lapersekali ini perut ku tapi aku tidak sang gup jalan dari
tempat ini, dari jendela kelas aku meliahat danil sedang di kelilingi pengemarnya
dan berlalu begitu saja dia kenapa tidak mau bicara pada ku biasanya dia datang
dan berbincang dengan ku.
“van,
ini makanan buat kamu”
“yammpun
baik banget kamu yad, kesambet setan apa?”
“oh ia, kamu
kemaran ke dip{tempat dugem} ya”
“enga,
aku kan lagi nonton”
“kamu
kan van yang bopong danill?”
“ia
heheh, kan kamu juga yang menyuruh aku antar dia pulang”
“oh ia,
tapi kan kamu eng atau rumahnya, terus”
“aku
bawa kerumah ku lah”
“kerumah, asik dong ganian dong
masa danil mulu nanti kerumah kamu”
“ia nanti kapan kapan”
“danil di rumah kamu pasti tidurin?”
“emmm,,,,, bisa aja ko”
“ia lah bisa orang mabok masa
enga tidur ia kan, apa lagi di kasur kamu”
“ooh ia lah, dia mabok nya payah
lang sung tidur”
“kalah dia sama kamu van, dan ini
dari danil katanya sebagai ungkapan terimakasih. dan aku yang disuruh
mengatarnya kepada kamu katanya kamu abis kepeleset dari kamar mandi. van van
makanya hati hati”
“emm dia bilang seperti itu??”
entah apa sedang kamu fikirkan
nill tapi aku juga binguung tentang perasaaan ini dan akan ku tungu apayng kamu
mau nill,. seluruh kelasa telah di pulang kan kerumah masing masing dan yang
tersisah hanya aku sedendiri disini dengan pantat yang berkencambuk ini membuat
ku semakin tidak berdaya, dan aku tidak bisa berjalan apa aku harus menginap di
sekolah ini yasudah lah mau di bilang apa lagi aku tidak bisa berjalan dan
tidak adaseorang pun disini.
tiba tiba terdengar suara dari
arah belakangku yang semakin lama semakin dekat menghampiri ku duduk disini,
dia masuk kedalam ruang kelasku dalam kegelapan ku hanya bisa berdoa kalu itu
adalah penjaga malam sekolah ku dan mau mengatar aku pulang sekolah yey. tapi
itu bukan penjaga sekolah itu adalah danill.
“evan, kenapa kamu masih disini”
“danilll, ko bisa harusnya aku
yang bertanya seperti itu”
“oh, aku lagi iseng aja, kamu
kenapa belum pulang”
“emm, gimana ya kamu kan ynag
mabok aku yang jadi sasaranya”
“esss, aku minta maaf ya fan sola
yang kemarin, aku khilaf”
“mau di bilang apa gi itu udah
kejadian nill,”
“aku enga menghampiri kamu pas
istirahat itu karna aku takut kamu marah sama aku”
“terus kenapa kemaraen aku di
tingalin dalam keadaan begitu”
“akk aku panik van, jika kamu
bangun malah aku jadi sasaran empuk kamu buat di hajar”
“malah aku jadi semakin mau
menghajar kamu tau, sayangnya aku lagi enga punya tenaga”
“emm kamu kenapa, sakit ya bagin
belakanya. kita kedokter yuk”
“kamu gila, mana ada yang mau
nerima penyakit pantat luka begini”
“aku bakalan tanggung jawab ko
van, maaf ya”
“yaudah gendong aku pelan pelan
nanti aku tonjok baru tau rasa”
“paling rasa bubur kamu kan lagi
ga ada tenaganya”
“bodo amat cepetan, bdan gede
doang nih”
“bukan Cuma badan ku yang gede
van”
“ehh berani ya”
“awwwwww ampun jangn di cubit
sakit van”
“walau aku enga bisa mukul tapi
aku masih ada cubitan”
aku
di gendong dengan perlahan sama danill mengunakan gendoangan pengantin aku bisa
melihat wajah nya yang di terangi sinar rembulan pada malam itu aku terpesona
pada pandangan pertama pada saaat itu, aku juga bingung kemapa ku bisa bilang
seperti itu dan aku juga merasakan detak jantungku berdebar dengan cepat dan
rasanya baan ku ini melayang ke langint.
cinta tak wajar
Kisah cinta tak wajar.
Berawal dari perkenalan singkat yang di pertemukan di suatu
tampat kerja aku bertemu dengan’a, pertama perkenalan dengan dia sangat unik
dan aku takut jatuh cinta pada’a.
“hay bang pagi, abang masuk pagi”
“pagi, ia w masuk pagi” dengan gaya cuek
Selang beberapa mingu aku kenal denagn’a dia masih
memeangil ku abang, dan dia bertanya aku usia berapa aku ajawab 20.
“jadi musti w pangil abang atau sarip nih?”
“terserah mau pangil apa, yang u enak pangil aja”
“Punya line ga rip?”
“punya tapi udah w apus.”
“ouh yaudah w Cuma nanya”
“nih w download lagi biar bias kontekan, lagi kenapa ga
pake bbm?”
“oh ok makasih, klo bbm memori’a cepet penuh”
“ouh yaudah”
Hari hari berjalan seperti biasa dan ,dia bercanda’a
membuat aku sediit terbawa dengan dia, dari peluk pelukan, cengcengan sama
ngelendot dan mencoba menghafal lagu korea yang aku suka.
“dhic, mending janga terlau deket ama orang”
“emang kenapa rip?”
“kalo w sama teman sendiri ga begitu deket nanti ngecewain
w suatu saat nanti”
“aha, ga apa – apa kan w deket ama u, u juga seumuran ama
w”
“terserah”
Sedang asik aku priper untuk bf, dia meminta pin bbm aku
yang aktif, aku heran kenapa di punya bbm.
“nih pin w, ko u punya bbm??”
“ia biar kaga dikatain nora ama u line w udah w apus tadi,
u temen yang prtama w invite ok”
“ouh, ok”
“ w mau pulang ya”
“ia tapi peluk dulu”
“mana sini, emm udah ya”
“ia udah hati-hati”
Hari semakin hari aku dan dia semakin dekat satu sama lain,
seperti sahabat saja ku dan dia,dan dia sudah memiliki kekasih dan akan menikah
satu setangah atahun lagi kata’a, aku hanya disa bilang dalam hati kenapa nikah
buru-buru kan enga bisa menikmati masa muda sendiri.
waktu
terus berjalan aku dangan dia teman baru ku, dia seperti member aku respon
positif kepada ku dan aku pun mulai jalil tanganku, meng geratak isi loker’a
dan barangnya serta parfum yang dia pakai itu aku hafal sekali,
Sampai suatu ketika aku menayakan surat lamaran yangdi bawa
di dalam tas dan di amulai risih denganku, selang sebulan dia putus denag
pacar’a akumecoba meng hiibur dengan kata oi di bbm’a denagn banak sekali, dan
yang aku terima adalah delcon dari dia, aku sempat marah dan kesal sat itu dan
aku langsung mengelain dia dan kata dia, u mengagngu kehidupan w ga guna bbm u
Cuma oi oi aja .
Tapi kenapa harus di dc aku dari bbm’a dia , alasanya aku
hanya ingin menghibur dia saja ko lagi dia juga sedang sedih malahan aku yang
jadi bulan bulanan ke kecewaanya pada cewe’a dia, hinga aku tidak ada sepatah
kata keluar dari mulutku untuj dia bahkan salm hanya ‘hy’ saja tidak lebih.
Berangsur lama aku
diam diam man sama dia dan dia memutuskan untuk pindah tempat kerja baru yang
lebih tenang, aku mendengar’a sedikit sedih mendengar dia ingin pergi dari sini
dan dia tidak bilang padaku atau pun pamit padaku , aku jug arada sedikit
bersukur karna tiada ada di di sini.
Seandainya dia masih di sini aku yangtidak bias move on ini
akan tersiksa melihat dia setiap harinya dan diam saja sepanjang hari padaku ,
hari dia telah tiba untuk pergi meningalkan aku dankenangan indah itu Cuma
untuk jadi khayalan semata ku saja, jika dia memiliki perasan terhadap leleaki.
Bulan
demi bulan terus berganti genap setengah tahun
dia pergi meningalkan ku dan hatinya yangluka dan sekarang sudah di isi
dengan seorang guru muda yang dulunya satu sekolah dengan dia , dan pada akir’a
cinta dia kandas juga dikarnakan persaratn dari orang tua yang terbelit-belit
dan dia memutuskan untuk mundur.
Entah apa yang ia
lakukan beberapa bulan ini yang aku tau hanya amelihat foto profil’a sedang
jalan jalan mungkin dia penat pada nasip sial’a terus manerus hing akhir’a dia
memutuskan kembali ke sini, aku bahagia dan sekaligus khawatir dia masih marah
padaku semenjak kejadian itu jadi aku musti bagai mana aku bingung.
Satubulan semanjak pelamaran kerja dia baru diterima
sekarang dan bekerja , sayang’a aku nasuk malam saat itu jadi ku hanya berharap
dia lebih baik dari dulu, dia selalu cuek pada ku waktu itu sehing aku balas
dengan cuek kali ini tapi aku tidak kuat meliat’a , karna di dalam lubuk hatiku
masih ada namanya dan susah aku antuk melupakannya walau sudah setengah tahun
aku tak berjumpa.
Pada suatu hari aku sudah bosan dengan semua ini dia tidak
pernag mengajak ku bicara satu kata pun hanya seperlunya masalah pekerjaan dan
masah pribadi sudah tak ada yang di bahas antara aku dan dia apa dia juga
mencintai ku atau tidak aku ta tahu maka aku ingin mencoba bertanya padanya
apadia suka pada ku??
Sorehari sangat lah sepi tidak ada orderan sama sekali dan
dia jarang sekali pulang sesore ini, aku mulai beranikan diri untuk bertanya
padanya semoga berhasil aku mengatakan cintaku padanya.
“dic tumben pulng sore
banget”
“gataunih lagimales
pulang w, sinilah temenin w ngobrol”
“ouh males pulang nih.
Dic w mau ngomong sesuatu deh sama u tapi ujangan marah dulu”
“apa an??, yaudah ngomong
aja”
“w minta maaf atas
kejadian yang dulu banget soal loker soal
w bbm ga jelas w minta maaf banget sama u”
“klo soal buka loker sih
ga masalah, tapi jangan barang yang da di tas itu barang pribadi w sung.”
“ia w minta maaf dic soal
itu”
“w juga minta maaf soal
ngeDC u sung soalnya w lagi banyak beban sat itu “
“klo yang itu w maksudnya
hanya menghibur u aja ternyata u nagepinya berbeda maaf ya dic”
“sekarang kita baikan nih
, terus kenapa u ga mangil w cica”
“emm itu soal lain maaf”
“kenapa sung w
pengentau??”
“emm gini dik dulu
perlakuan u beda sama w terusnya w jadi nyaman dan w pangil u cica”
“kalo sekarng w beda gitu
sung”
“ia u ngdiemin w tanpa
sebab”
“ohh itu karna u diem
sama w jadi gaenak w nya”
“w boleh Tanya sama u”
“boleh sung apa lagi yang
mau ditanya”
“emm semenjak prilaku lu
baik sama w dan w nyaman banget e udah suka sama u”
“….”
“terus w juga bingung u kan
normal w juga normal tapi ada perasaan itu, dada w rasanya nysek aja klo u
diemin w , dan ga pernah bicara sama w, tarus yang u rasan ke w gimana dik
maaf w hanya mengungkapan perasaan w”
“emm map sung jika u jadi
salah sangka sama w , dan itu emanag sifat w, dan mending ini jangan di bahas
lagi ok”
“jawab dulu dik
pertanyaan w jangan bikin sesek w, jawaban meyakitkan juga aga apa, w siap
terima jawaban u ko”
“w bingung sung ternyata
yang u tangep itu salah w Cuma u temenan baik aja sama u makanya sifat w
berubah pada u, w kira nangepin u harus denga cara itu tapi u malah jadi suka
sama w”
“w sadar dik klo u emang
gapernah mau nagepin w tapi,, w terlanjur cinta sama u”
“ini ga bias begini sung
u harus sadar, dan ga seharusnya kita tuh begini”
“oh ok w sadar sekarang u
yang dulu baik hanya di mulut aja, kalo fisik w jelek w akan rubah, jika sifat
w jelek ke u w bakal rubah, sakit w karna u w udah berusaha menjauhi lu dan ga
bias pada akirnya u pindah dan mulai memudar perasaan w dan sekarang u datang
lagi dan membawa sedikit cahaya buat w ternyata u selama ini hanya main main
sama w, maksih dik udah bemberi harapan palsu buat w”
Aku sedih ia aku sekarang sedih sekali dia tidak mau
mengakui persanya pada ku dan aku juga sadar seharusny aku tidah begitu yakin
akan perasan ku yang begitu tinggi padanya dan akhirnya aku terjatuh dari
ketingian yang cukup tingi hing susa untuk bangun dari krter purukan ini
seandanya harapan itu masih ada mungkin aku akan pikirkan akrna dia begitu
kejam menjatuh kan aku sakit sekali hari ini.
Bermingu mingu aku tidak ada satu kata pun untuk siapa saja
yang bertemu hanya seperlunya aku bicara pada yang laian, dan bermingu mingu
pun aku meluapkan kebencianku dan kekecewanku padanya, dia selalu mau mngajak
ku bicara tapi aku hanya diam bagai tidak ada orang di sampinku.
Munginkah aku harus pindah kerja hanya karna dia karna aku
tidak ingin meliat eajahnya lagi, bbm, line,path segala aplikasi penghubung ku
ke dia aku dc semua karna sakitnya .perjuanganku di cuekin setiap hari untuk
bicara padanya setip hari dan waktu aku usakan untuk bicara tapi dia tidak ada
respon sedikit pun dan ku kumpulaka keberanian ku untuk bicara pada nya dan
hasilnya nihil malah aku yang merasa kenapa aku harus berharap kenapa ku
percaya akan siyal yang ia berikan pada ku padahal sinyal itu hanya palsu
belaka.
Pada akirnya ku kukuhkan niat ku utuk pindah kerja dan yang
jauh sekalian aku pindah ke dubai bersama taman ku yang berada disana , mungkin
ini dalah keberuntungan ku atau kesialan ku, aku di terima bekerja di dubai
setalah aku mengatakan cinta ku padanya,
akhirnya hari yang kutunggu dan aku berpamitan kepada semua
orang yang ada satu tempat kerja lama ku dan aku berpamitan padanya sekan aku
berat meningalkanya ,seandainya dia menerimaku saat itu. Airmata ku tak
terbendung lagi suah untuk mengungkapkan kata kata perpisahan sehinga aku
memutuskan salaman saja.
“sung tungu, kenapa u
pindah? Apa karna w”
Sambil menahan tangis
“enga ki dik w Cuma mau nambah wawasan w aja, makasih ya dik selamani”
“jangan pergi w mohon
sung”
“w ga ada apa apa lagi
sama u dik jadi lupain aja”
“tapi sung ,w mulai suka
samu secar aperlahan”
“ga usah di paksa dik
kasian cewek yang pada demen ama u, biar u jadi kenangan w”
“sung, {sambil pegang
tangan w dan jongkok} u tega sama perasan w”
“terus u nyalahin w klo u
jadi suka sama w, dulu w pernah bilang sama u jangan deket deket sama w, karna
w takut suka sama u. dan lama kelamaan tingkah u beda banget ke w membuat w
jadi nyaman dan w mengatakan perasa w dan yang ada u tolak w, u acuhin w, u ngersa
ga sepantesnya u suka sama w, u tau ga semingu ini w ga ada napsu makan kaena u
karan perasan w lebih sama u”
“sung w mina maaf{sambil
meluk dari belakang}w suka sung sam u maafin w yang kemaren, w mohon dan u
harus tau w juga mikirin u mulu pas kejadian itu , jadi hawatir sama u, u
selalu w tawarin makan tapi u cuek w sakit juga asalu tau biasanya u datang
yang bawa makanan ke tampat w tapi kaga ada lagi w mohon terima w sung”
“w mita maaf jika u sampe
begitu karna w{w berbalik ngadep dia} ini hari terakhir w disini dan w ga akan
ketamu lagi tolong biarin w ngeliat wajah u dik.{melihat w sambil nagis} gausah
nagis ukan ganteng jadi jelak wajah ya kalo nagis”
“sung jngan bercanda w
serius sama u ,dan w juga gatau mau di bawa kenan perasan w sama u sung, w mau
u bawa hubungan ini sampe ke pernikahan w terima tapi kita harus pindah, sung
mau akan ia kan sung jawab”
“dik w ega mau u sampe
kaya begini, w sadar ini ga bener dan w harus pergi”
“sung jadi mau”
“w ga mau dan mending
kasih cinta u sama yang cantik cantik , buat apa w udah gendut jelek item gay
pula.”
“w ga peduli fisk u w
hanya ingin cinta tulus u sung pleass sung”
“maaf dik udah kelamaan w
di sini makasih ya udah mencintai orang bodoh ini, jaga diri ya cica bay”
“sung jangan pergi sung,w
akan menuggu u sampai u balik sung w buktiin cinta w sama u.”
Pergi dengan sakit hati yang aku pilih sekarang aku takut
cintanya pada ku ahya mempermainkan ku, ini cobaan ku selanjutnya merelakan
orang yang kau cintai mencintai orang lain entah gai mana dia aku tingal dan
aku sangat sedih sekali meningalkan ya, apa boleh buat ini lah jalan yang ku
pilih untuk melupakan perasaan aneh yang ada di diriku.
Pesawat lepas landas meningalkan Indonesia dan seamat
tingal kisah cinta ku yang ingin ku lupakan seandainya ada harapan bulan
kemarin mungkin aku akan tetap di Indonesia, walau hati ini masih galau akan
dia aku harus kuat meng hadapi tantang kedepanya yang akan ku hadapi adalh
bekerja di Negara orang yang sangat berbeda dengan Indonesia. Didalam pesawat
aku terbayang dia terus dan aku teteskan air mata dan penyesalan, kenapa dia
baru mengatakan ya sekarang sedangka yang aku kira dia juga mencintai ku sejak
lama malah mengabaikan ku pada saat itu dank u mengais sehari penuh dan tak
nafsu makan dan kuputuskan pergi dia baru mengatakan perasanya pada ku dasar
bodoh.
Sesampainya di dubai aku disambut oleh teman lama ku disana
dan di ajak bertemu hrd di kantor baru ku. Detak jangtungku tak beraturan saat
ini aku taktahu bahasa dubai sama sekali, dan di ruang hrd aku memperkenalkan
diri mengunakan bahasa indinesia padanya dan dia malah menjawab dengan bahasa
indo aku kaget raut wajahnya tidak seperti orang indo, dan dia menjelaskan
padaku aku di terima atas ajuan dari teman lamau itu dan dia setuju akan usulan
dia dan aku diterima masuk ke kantornya.
Seusai bertemu hrd temanku rim dia mengaku ke tempat kosan
yang telah di sediakan oleh pihak kantor sini dan aku di ajak ke kantinya ke
tempat tempat yang sering di kunjungi teman ku rim ini dan di kosan setiap satu
kamar di huni dua orang karyawan dan teman kosan ku itu namanya iwan orang
Indonesia dia sudah lam atinggal di dubai kurang lebih sudah dua tahun disini.
Tampang iwan itu setipi sama dika di lebih tingi dari dika dan rada berisi dari
pada dika, kalo dika dia rada gemuk sedang kandia pas porsinya tidak berlebih
tapi kelebihandia ada di giginya rada maju muka sih ganteng. Beer niat ku kandi
sini memeulihkan otak ku biar kembali normal.
Hari pertamaku di mulai hari ini aku bekerja di bagian
kichen disini aku bagian memeasak semua kebutuhan tamu yang ada disini dan aku
bekerja di hotel lebih tepatnya, kujalani hari ini dengan sebaik baiknya dan
gajih ku lumayan di sini aku perbulan bias sampai delapanjuta bersih tanpa ada
uang amakan kosan transport dan yang lain lain aku bias hidup hemat disini pda
hari libur aku sering berjalan jalan di sekitar hotel mencari jajanan atau yang
lain.
Tidak kerasa aku sudah setangah tahun disini tanpa orangtua
yang selalu sayang pada ku dan setiap satu mingu sekali aku member kabar kepada
orang tuaku di Indonesia malaui wapcam aku bicara dan melepas rindu dan pada
mingu ini aku mau menelfon lagi melalui wapcam.
“asalamualaikum, mah apa
akabar di rumah?”
“waalikumsalam, baik rip
di rumah disiana arip sehat seha aja kan”
“ia amah arip sehat
disini, mamah tambah repot kayanya punya kiaos baru ya”
“ia kios yang kemaren,
uang yang kamu kasih kemamah mamah belin kios buat kamu”
“ungnya kan buat mamah,
gausah begitu mah”
“sayang cape cape masa
gaada hasilnya”
“oh yaudah terserah mamah deh”
“oh yaudah terserah mamah deh”
“rip mingulalau mamah
baru bebenah kios ada temen kamu yang nyari”
“ehh, siapa mah”
“namanya dika katanya”
“ha??, sejak akapan itu
dia tau rumah”
“dia tau baru mingulalu,
dari mingu lalu dia bantuin mamah terus loh rip”
“janag mau mah suruh
pulang aja”
“kamu kenapa sama dia
marah han emangnya, dia itu baik loh sama kaya imam dulu”
“ia dia lagi selek sama
arip dari pertama rip berangkat mah”
“belum baikan sampe
sekarang”
“ia mah”
“parah banget, emang
marah gara gara apa kamu”
“gausah di bahas mah lagi
kan aku kangen sama mamah ko malah bahas dia”
“ehh eh, rip dia baru
dateng lagituh kamu maungong ga, mamah pangilin ya”
“jangan mah”
“dik, dika sini ada arip
nya lagi nelfon”
“,,,”
“mamah tingal dulu ya
jangan di tutup”
“ia amah”
“hay sung”{gambar gelap
saja karna aku tutp pake tangan”
“…”
“sung umasih ngambek sama
w,maaf sung soal yang kemarn w baru peka akan perasaan u, sung jawab w dong”
“emm”
“w boleh liat wajah u ga
sung jangan di tutup cameranya.”
“w ga mau, lagi u kenapa
sering amin kerumah w, pulang sana”
“segitunya, w disini lagi
bujuk mertua w”
“gila u ya{w buka
cameranya} ema w ga tau apa apa soali begini an ema w taunya w normal pulang
sana w kalo u ga pulang w baka l benci nget sama u ya dik”
“enga ko w ga bilang
begitu ke ema u, w juga atu perasan u gimana. Disan u tambah kurus ya sung
seteresya mikirin w, udeh pulang aja”
“pea u ya w disini kurus
w oalah raga terus kali, geer u jadi orang, udah sono gih w mau ngobrol ama ema
w”
“ko u sensi banget sama w
sung w jadi sedih deh, tapi klo u kurusan u makain cakep deh”
“hiss”
“ih mukanya merah kan”
“bodo”
“jangan tutup kamerany
lagi dong w masih mau liat u, w kangen tau”
“eh dika udah ngbrol sama
arip nya”
“udah tante tante mau
ngbrol lagi silahkan”
“rip kapan bis apulang
mamah kangen rip”
“arip bias pulang dua
tahun lagi mah bis angabil cuti satu bulan full”
“emm lama banget ya”
“sabar ya man, mah aku
tutup ya amah”
“ouh ia mingu depan
telfon lagi ya sayang”
“ia mah, dah mamah
sayang”
Bagi mana dia bias dirumah ku pada sat aku tidak ada dan aneh ya itu kata mamah ku dia setiap hari
datng untuk membantunya, sampai segitukah dia mencintai ku entah apa yang ia
pikirkan sampai bias berjuang sampai saat ini.
Bulan demi bulan aku menjalani rutinitasku di dubai dengan
rasa senag dan setiapharinya ku sempatkan untuk jogging atau olahraga yang
lainseperti berenang dan ankat beban di gym yang di sediakan di tempat kos dan
gratis lagi, tanpa aku sadari badanku semakin bagus dan aku makin percayadiri jika
aku berjalan jalan keluar dari kos dan belanja ke mall dan ke tempat keramaian,
Tidak kerasa bulan kun untuk mengambil cuti akan tiba aku
sudah mempersiapkan bekalku utuk perjalanna menuju tanahair dan membelikan
sedikit oleh oleh untu sanak sodara di sana, bahagia adan ada rasa ragu sebenar nya jika pulg pasti dia ada di
toko setiap hari.
Hari ini aku sudah sampai di Jakarta tepatnya di bandara
sukarno aku menyetop taksi dan barang bawanku haya dua koper dan ukuranya besar
tentunya, sesampainya dirumah aku di tatap dengan muka heran dan tak percaya
oleh mamah bapa dan adik ku, dan adik ku bertanya,
“bang nyari siapa”
“dek ini mas arip tau”
“mas aku mah gemuk ga
akaya bang”
“ih ga percaya ya, mah
apa kabar, pa sehat pa” sambil nenteng koper
“rip mamah sampe ga
kenalin anak mamah ih sekarang jadi ganteng gini”
“ia bapa juga pangling
dikira ada turis main”
“ih pada bias aja, udah
ah masuk dong arip cape”
“oh ia sini masuk, de
bawain koper mas ke kamar gih”
“mah ini bukan emas mas
arip mah gendut”
“iah masih ga percaya nih
mas kasih tanda lih mas yang ada di dengkul”
“ih ia mirip mah sama mas
arip tandanya”
“Emang itu emas kamu de,
bawa kekamar cepet”
“asalammualaikum.”
“waalikumsalam, eh dika sini masuk dik ada si arip baru sampe”
“waalikumsalam, eh dika sini masuk dik ada si arip baru sampe”
“eh ia tante.”
“dia lagi di taman sana
saperin udah malakna ga ketemu”
“ia tan, taman yang di skeet
kolam tan”
“ia emang punya taman
yang mana lagi tante dik??”
“ok siap”
“ok siap”
“emmm, akhirnya pulang
juga sung” di peluk dari belakang
“ehh, siapa nih mainpeluk
peluk??”
“masa eng akenal ini
siapa”
“iss lepas ga”
“sung u tepatin janji u,
u sekarang tambah cakep jadi bagus badanya jadi banyak yang suka nanti deh”
“em, cica sebenernya w ke
dubai w hanya mau menghindari u , w ga mau suka lagi sama u, tapi buktinya w ga
mampu melupakan u begitu aja walau u udah nolak w dulu, selama di sana w
kepikiran u mulu”melepas pelukan dan saling berhadapan
“trimakasih sung kamu
telah maafakn aku, dan sekarang aku terjebak ikatan cintamu dan aku pun sama
tidak berhenti memikirkan akamu, bagaimana jika kamu mempunyai yang baru
disana, dan melupakan ku.”
“aku pun sama juga
mempunyai fikiran semacam itu, aku takut perasaan mu berubah padaku dan menikah
sesuai janji mu dua tahun lagikamu nikah.”
“aku yang dulu udah
berubah sung, udah mencintai dengan tulus dirimu, dan takan melepas mu”
“cica boleh nanya ngga”
“ia sung.”
“em kamu keluar ya dari
kantor demi ngeliat aku kembali, dan nuguguin aku pulang, bela belain membantu
mamah di toko dan selalu datang setiap hari dan enga minta uang sedikit pun,
kamu ga punya pekerjaan ya.”
“ia aku keluar dari
kantor itu, soalnya banya maniak yang ngikutin aku semenjak kamu pergi, dan aku
berinisiatif kerumah kamu aku acari
alamat yang ada di sekitaran gor akhirnya ketemu, dan kalau soal uang dua tahun
ini aku menggunakan tabungan ku yang duku untuh ungkos setiap hari”
“jika blum punya
pekerjaanaku didubai masih ada lowongan, nanti sehabis cuti kita berangkat
bareng”
“em sung aku mau bilang,
kita udah saling magil aku kamu tapi kita kan blum da ikatan, maka dari itu
{jongkok depan aku dan membuka cincin} maukah kamu menjadi pacar ku?, dari
semua perjuangan yang kita lalui kita sudah tau kalau kita saling menjaga
perasana masing masing dan kita tepati janji kita danlagi aku sangat sayang
pada mu”
“aku mau cica, cica love
love you”
Hari hari selama ku cuti kuhabiskan bersama dika, dari
jalan jalan makan malalam, jojing pagi solat taraeih dan dia selalu menginapa
di rumah ku dan sekamar denganku, tapi da ke khawatiran dalam hatiku apakah
mamah ku sudah tau hubungn ku dengan dika. Dan aku bertanya pada mamah ku
langsung tanpa basa basi.
“mah, arip mau nanya
mamah ko bias aja aku sama dia barang tarus”
“emm, akhirnya kamu naya
sendiri, mamah juga sudah mengiklaskan kamu jika pilin kamu seperti ini rip,
mamah juga sudah tahu kelainan kamu semanjak sd, setiap kamu sekolah di tempat
baru pasti mamah menitipkan keteman kamu yang cowok untuk menjaga kamu, dan smp
kamu deket sekali dengan imam mamah kira kamu ada hubungn dengan dia makanya
mamah sering berta ya temenkamu yang putih cakep mana ga pernah main mamah
sudah tu itu”
“maaf mah aku enga pernah
bias jujur soal itu ke mamah aku se perti itu karna aku sakit hati pada
perempun yang dulu aku pernah tembak dan aku di caci samadia, jadi ku membuat
keputusan itu wanita ga pernah bias melihat sisi sempurna dari laki laki dan memandang sebelah mata aku pun mencobalah
mencintai laki laki tapi aku selalu takut untuk mengatakan ya dan hanya bisa
temen deket saja, dan aku dan imam hanya teman dekat enga lebih”
“pertama mamah juga enga
bisa nerima anak mamah yang pertama bisa menyukai pria, dan mamah minta
pendapat bapa pada sat itu mamah sangat
bingung waktu itudan akirnya mamah pasrah akan pilihan arip sekarang, mamah
iklas jika kamu memeiliki hubungan sesame leaki”
“maafin arip mah udah
ngecewai mamah sebagi anak tertua arip sangt bersalah sama mamah, arip juga
kenal dika pertamanya biasa aja dan mulai timbul rasa itu, arip kumpulkan
keberanian apa waktu itu untuk bicara sama diak tentang perasan ku, dulu dika
sama sekali enga suka sama arip dan mencaci arip lagi. Dan arip memutuskan
langsung ke dubai saat itu, dia sering dating ke rumah karna mulai suka sama
arip dan watu arip di taman arip langsung di tembak dan arip terima”
“mamah sudah tau sidika
suka samkamu waktu itu kamu baru berangkat ke dubai dia langung kerumah karna
telat mngejar kamu di bandara, di rumah di baya cerita kenapa di suka sama
kamu, dan dia kaget mamah bisa aja waktu itu dia kira mamah akan nyurh dia
pulang dan jangn balik lagi ternyata ber beda dia sang rajin bantuin bapa kamu
dirumah dan banyak hal dia kerjakan dirumah, ketika akau pulang dia sangat
senag dan mulai nginep di rumah. Sebelum kamudateng dia enga pernah amau nginep
dirumah di amaunya pulang saja”
“jadi mamah setuju aku
sama dika pacaran”
“ia sayang mamah kan
masih orang tuakamu dan enga mau anaknya sengsara, semoga ini pilihan terbaika
kamu ya sayang”
“makasih mah, arip sayng
mamah sangat:
Senang rasanya jika si dika diterima di keluarga ku dan
banyak lagi kemasraan yang dia buat ke aku dan
ada ke jadian lucu ketika di kamar waktu itu.
“cica aku ngantuk tidur
yuk”{sambil buka baju, aku erbiasa buka baju saat di dubai dan saat mendapatkan
badan yang bagus ini aku jadi pd”
“ia sung aku juga ngantuk
nih, eh ko kamu buka baju sung”
“gerah cica akunya, klo
kamu mau buka baju juga nga apa”
“enga ah” {kita sekarang
tidur di satu ranjang dan dia menhadap kea rah ku}
“selamat malam cica” dia
tidak menjawab dam beberapa menit aku memejamkan mata”
“sung kamu masih bangu”
“emm, ada apa cica”
“kukira kamu udah tidur
tadi”
“tadi sih aku udah ke
dunia mimpi kamu pagil sih, emang kenapa”
“sung ade aku bangun nih
aku susah tidur”
“idih kenapa dia, ko dia
bisa bagun”
“gara gara kamu tau, kamu
nafsuin si”
“ko aku?? Orang aku ega
colek coek dia ko”
“ini malem pertama aku nginep
tau terus kamu kasih pemandangan susu kamu, aku jadi senangkan”
“ih sono ah jauh dikit,
jangan nempel nempel dedenya”
“yuh kan aku ga mau
tangunng jawab si dede kebangu gini”
“aku musti gimana masa aku
Cuma buka baju kamu nafsu sama aku”
“emm kamu pengang pegang
aja si ade, sampe lemes”
“ogah ah, entar kaga
lemes jadinya malah nyerang lagi, sonoh gih ke kamar mandi”
“emm yaudah aku ke kamar
mandi, kamu pake baju makanya”
“ia ia udah sono gih
cepet”
“dasar ga bertangung
jawab”
“baru juga jadian udah
nafsu banget si dede, hadee”
Dan kejadian itu selalu jadi lawakn ku ketika dia dan aku
sendiri, dan kejadian di bioskop yang sepi bayangin aja Cuma da sepuluh orang
di bangku yang ada seratus bangku dan hanya pasangn pula, aduh ih bioskop apa
coba.
“sung kita pilih yang di
pojok aja ya, biar romanis”
“kamu enga malu pegangan
tangan di depan bayak orang kaya gini cica”
“biar aja aku taku kamu
digandeng orang lain”
“mulaidah gombal, bukanya
kamu bisa bebas neliatin cewe bohay”
“apa an sih kamu aku
hanya mnadain kamu kali sung”
“ah masa sejak masuk mall
kamu aku ajak bicara nga nyambung loh”
“tuh kan mulaideh
cemburunya kambuh”
“ia lah kamukan ganteng
jadi bisa bebas yanri yang lain”
“emm gini nih kalo aku
ngajak jalan kamu selalu aja cemburu, aku selalu cinta sama kamu asal kamu tau
aku rela nungu kau selama dua taun buat apa Cuma mau dapetin cinta kamu sung”
“ia maaf cica, tadi aku
niat nya bercanda jadi cemburu banget deh sama kamu maaf, kamu jangan kesel ke
aku ya”
“ia aku juga udah biasa
sama sifat cemburu kamu yang berlebihan, love you”
“love you to, terserah
mau duduk dimana aja”
“asikk”
menuju tempat dudukk yang paling pojok dianatara lain, lampu
mulai gelap dan filem akan dimulai dan semua tenang, jarak antara penonton yang
lai kai berdua sangat jauh, dan filem berjalan selama sepuluh menit tangan dika
pindah ke bahu kiri ku dan aku bisa saja, lamakelaman dia menarik ku supaya
bersandar di bahunya aku turuti saja, dan berikutnya tangan yang kanan mulai ngeraba
dada ku.
“iss mau nonton tau”
“ihh aku mau megang dada
kamu yang montok sung”
“ahhh cica aku nya geli”
“jangan berisik nati yang
lain kegangu”
“gimana enga berisik
kamunya sih”
“udah diem aja aku kan
cumang pegang”
“ia aku diem”
“nah akunya jadi enak
megang nya”
“iiss, cica ko lama lama
ke selngkangan sih”
“aku mau pegang dede
bangu enga?”
“ihh bangun lah gara gara
kamu mainin putingku”
“kluarin dong kaya aku”
“haa?? Kamu keluarin ade
kamu dik”{aku senter pake hp aku, wihh besar}
“iss jangan di senter
nanti bayak yang liat”
“klo kamu sange jangan
disini dong sayang”
“udah nangungini, dingin
lagi. Gimana aku pegang dede kamu dan kamu pegang dede aku”
“enga ah geli tau, aku
kan juga sama punya”
“ayu dong sung coba
pegang kamu mah dari mingu kemaren enga mau megang”
“perasan dulu yang suka
cowo aku deh, kemapa sekarng kamu yang nafsu sama cowo malah lebih lagi heran
aku”
“udah enga usah heran,
yang penting akamu pegang dulu”
“enga aku blom mau cica”
“emm yaudah pulang aja
yuk”
“ko kamu ngambek sih, kan
filemnya blom abis cica”
“aku sedih sama kamu,
kalo kamu begitu terus aku cari aja yanglain”
“ko kamu gitu sih
ngomongnya ke aku”
“ia lah nanti kan kita
jadi psangan pasti begitu lah, sekarang ja kamu eng amau megang punya aku
gimana kalo udah nikah”
“hiks,,, jadi kamu enga
mau nikah sam aku hikss,,”
“ia klo kamu begini
terus”
“hikss ,, jadi kamu haya
pura pura mencintai aku selama ini hikss”
“aku cinta sama kamu tapi
kamu engga mau nurutin aku”
“percuma kamu minta resru
ke mamah ku dan bunjuk aku jika kamu maunya Cuma begitu, tau enga aku punya
trauma saat di dubai”
“…”
“di dubai aku hampir aja
mau di jual sama teman kerja aku sama arap,untung aja ada si rim yang mau bela
aku disana klo enga ku udah dijula samadia, di sana aku sampai di jejelin
dedenya dia secara paksa aku di telanjangin untung ada rim kamu tau enga?. Aku
takut mamahhh hiks”
“ussst sung jangan nangis
disini dong sayang”
“biar aja kamu tega sama
aku, dan aku mau di putusin gitu aja hikss”
“ia ia kita ga putus tapi kecilin suaranya”
“auah aku mau pulang
sendiri aja hiks,,,”
“sung tungu aku dong”
keluar dari bioskop dan kea rahparkiran tangan ku di pegang dan di peluk
olehnya.
“buat apa kamu yusul aku”
“sung denger aku dulu aku
enga pernah tau kamu seperti itu maaf, aku enga mau putus dari kamu kau hanya
bercanda tadi maaf”
“bercanda kata kamu, aku
sampe nagis gini bercanda. Kamu haya mikirin diri kamu tau enga”
“ia maafin aku sung aku
menyesal soal itu, aku kan memungu sampai kapan pun dan sampai kamu yang
meminta sendiri”
“tapi nanti kamu aklo aku
eng turuti kamu pergi dengan wanita lain atau lelaki lain, aku eng amau aku
takut hiks jahat kamu jahat cica”
“aku eng akan nuntut apa
pun sama kamu yang pentin kamu senang dengan aku itu juga cukup ko sung ini
cinta tulus aku sama kamu, maafin aku atas sifat aku yang tadi ya sayang”
“em ia aku maafin cica”
semejak kejadian itu dia
selau pehahatian pada ku dan semakin syang pada ku dan aku pun juga tambah
sayang padanya dan aku pun memutuskan utuk amain ke rumah si dia dan dia bilang
orantuanya blum tau ke ada seperti ini dan takutnya mereka menjadi sakit jadi
aku berpura pura menjadi teman dekatnya.
“kamu siap enga sung”
“emm aku siap cica”
“tok tok tok
asalammuallaikum”
“waallaikum salam, ya
a,pun dhicka baru pulang kemana aja nak”
“ibu kenalin ini udin
temen aku, dan aku sering nginep di rumahnya”
“kenalin bu udin”
“oh ini tamenya, maaf ya
udin si dhicka sering gerepotin, sini masuk masuk”
“ia bu makasihh”
“duduk dih jangan diri”
“din sebentar yam au
kekamar dulu”
“udin temenan berapa lama
sama dika”
“udah lima tahun bu
lumayan lama”
“yampun lama juga ya din”
“din anaik ke atas ke
kamar buru”
“maaf bu permisi”
“ia din ega apa apa,
angepe rumah sendiri ya”
“ia mu makasih”
“ini kamar aku, entar
kamu nginep kan??”
“eh, aku kan eng abawa
baju cica”
“pake baju aku aja
gampang kan??, aku madi dulu ok”
“ia” sambil menungu dia
mandi aku melihat lihat dunia luar melaui balkon rumahnya dan saat keluar dari
kamar mandi dia enga pake anduk
“sung mandi sino”
“emm itu si dede bediri
ya”
“enak aja ini ukuran dede
blom bangun tau”
“ih gede banget ya??”
“kenapa mau pegang
sekarang tar nagis lagi”
“ih kamu mah, siapa yang
nagis. coba aku pegang”
“nih klo berani, tapi
pintu aku kunci dulu ok”
“ok, nih ya aku pegang,,
ihhh,, mamah,,,”
“tuh kan takut”
“jangan di goyang goyang
cica”
“katanya berani”
“noh aku pegang”sambil
aku rames remes dedenya dan lama lama dedenya mengeras
“esss,, enak sung terus
pegangi dedenya”
“cica klo aku masukin
mulut rasanya apa ya??”
“rasanya enga tau tuh
aku, coba deh pa yang dirasa??”
“aku coba ya, emmmm,
buall enga enak rasanya”
“sung terus masukin lagi
dong”
“ia aku coba, tapi aku
boleh nysusu di dada kamu ya??
“emm ia deh buruan sung”
“emmm,, srffft emmm” lama
aku melakukan itu dan
“ essss ahhhhhhh”
“ih jorok kamu yemburnya
lagi die isep, bilng bilang kalio lamu keluar tau”
“ia maaf amaaf, sini aku
bersihin”bersihinya bukan die lam melainkan di jilat bibir aku, jadi dek dekan
aku karna kelakuan ya itu
“emppp, cica mmm,
cica,mm, udah udah”
“maaf sung abis bibirkamu
manis sih”
“tadi kamu telan ya, itu
nga apa apa”
“itu malah sekat sung
yang aku tau”
“masa,untung tadi aku
telen cica,”
“masih mau main lagi nga
sung??”
“enga ah nanti aja aku
mandi dulu, nati giliran aku minum susu asli kamu”
“tadi itu susu aku sung
yang kamu telan, aku juga jadi kotor lagi ini kita mandi bareng yuk kita kan
eng apernah mandi bareng”
“boleh tuh, tapi awas ya
macem macem kamu cica!”
“ia nanti kan abis mandi
mainan dede lagi kita” skip kejadian mandi muka aku merah seada adanya, dedenya
dia besar aku ajadi penasaran dan aku selalu tertarik pada dada montoknya yang
mengoda itu.
“cica mana janji kamu,
akua ega sabar nih”
“aku tiduran dulu dong,
nah kamu sekarang bisa menghisap nya”
“yehh asik, cica dada
kamu empuk sekali ya enak jika di pegang”
“ini juga bisa keras loh
seperti dada kamu sung”
“masa sih coba dong, ih
ko tiba tiba keras sih cica”
“bukan hanya dada nyng
keras tapi si dede juga keras liat deh”
“ih kamu mah cepet banget
bediri sih”
“sung aku mau tanya sama
kamu, ko kamu bisa tertarik sama aku sih penyebab pertamanya da lah apa, aduh
shha pelan pelan sung”
“ssrmp, yang paling
mendasar adalah tipe aku mau cewe atau cock yang pertama yaitu putih kulitnya
dari aku”
“ko kulit putih doing
sih, terus dulu ketemu nawi kamu juga suka”
“enga lah aku tertarik
aja sama kamu kamu soalnya lebih perhatian walau blum tau aku bi sex gitu cica”
“ohh, bukan karna aku
leebih ganteng”
“dih siapanyang bilang
kamu ganteng cica malah aku yang lebih ganteng dari kamu sekarang”
“geernya pacar ku, kamu
tuh unuk bukan ganteng sayang, walau aku dibilang enga ganteng tapi aku
mempesona kamu kan”
“ia ia, udah ah aku mau
lanjutin, emmmm,,, empuk banget aggeeet”
“ahk sung jangan di gigit
sayang sakit”
“enak cica dada kamu
aggrt”
“epssssst, sung buka dong
dede kamu”
“malu ah”
“cobaliat, ih bagusnya
coba aku isep ya, empmmm, enak sung”
“esst, cica isep nya
jangan neraba pantat aku dong akk sakit”
“sabar ya sung ini supaya
rilex”
“ya skit cica, hissk, hisk skit”
“nanti biar dede aku
masuk sung”
“yaudah coba masukin”
“ia manah sini pantat nya
biar kita bisa bersatu”
“pelan pelan ya, sakit
soalnya,,,,,, akkksss ciaca sakit”
kejandian itu begitu singkat dan begitu romantic antara kau
dan cica, dan mlam hari aku berkumpul bersama kluarganya cica, kluarganya
sangat tidak bersahabat denganku waktu itu dan paginya aku pulang kerumah.
sudah satu bulan aku di Indonesia dan waktunya aku
berangkat lagi ke dubai tempat kerja ku, dan aku jug amembawa dia ke sana untuk
kerja niatnya, dan dia tidak di perbolehkan ke dubai oleh oran tuanya dan
papahnya dika ingin dia memimpin perusahaan nya dikarnakan umurnya sudah mulai
tua katanya, awalya aku sedih dan tidak mau kembali ke dubai karna aku
meningalkanay, tapi aku ahrus meyelesaikan kontrak aku disana dan membeli rumah
di Indonesia karna aku sudah mempunyai rumah di dubai walau pun kecil aku
mempunyai.
setiap haria ku selalu tefonan dengaan dia dan selalu
mengomomgin cita cinta dan cinta sampai suatu ketika aku lost kontak dengan
dia, satubulan dua bulan sampei tiga bulan aku tidak prnah absen menelfonya,
tapi aku akiri menelfon rumah saja.
dan sudah enam bulan aku berada id dubai dan tiga bulan
tanpa suaranya hampa hati ku, dan mulai kejadian aneh alam hidupku yang tidak
penah aku sangka.
pagi yang cerah dan sepi,
dan matahari mulai naik ketahtahnya dan terdengar suara “uweeeek, uweek, kenapa
ku ini ku coba minum onat masuk angin saja”hari hari aku jalani denganrasa
lemas sampai temah di kerjaan ku pun memyuruh ku cek kedok ter Indonesia yang
ada di pusat kota
“selamat pagi padokter”
“pa gi pak, bapa sakita
pa pak”
“ini dok, setiap pagi
hari ketiga saya baru saja mandi saya merasa mula sekalu kenapaya dok”
“emm coba saya periksa
keseluruhan, hemmm pak maaf bapak harus pindah ke dokter rika deh ini fomnya”
“ko dokter kandungan dok”
“ia kesana saja bapanya”
“ia makasih dok, permisih
dokter rika”
“silahkan mauk pa, kemana
istinya”
“enga saya di suruh bawa
fom ini ke dokter dan saya di suruh periksa kesini”
“oh begitu toh,keluhan
yang tertulis sering muntah di pagi hari, ah mungkin dokter itu salah. tapi
kita coba dulu ya mas”
“coba apa mba??”
“coba cek apakah mas ini
hamil apa bukan”
“ha?? aku hamil mana bisa
laki hamil dok”
“kan baru perkiraan saya
mas, coba naik ke kasur. buka bajunya separuh mas”
“mau di apain dok”
“mau saya usg mas, siapa
tau bener”
“oh ia mba saya juga
penaaran”
“mas, udah pake bajunya
nanti say kasih foto usg nya, tungu di kursi ya”
“ia dok”
“map mas, saya boleh
bertanya, mas ini transagender ya”
“enga ko saya leleaki
tulen, kenapa dok”
enga saya penasaran aja,
mas pernah bersetubuh dengan laki laki ya, berarti mas ini gay”
“saya ini bi sex dok,
bersetubuh nya juga udah setengah tahun lalu”
“ini mas fotonya, selamat
mas ini positif hamil”
“ha? esstt aduh kepala
saya sakit, tarus kenapa saya bisa hamil dok”
“mas ga apa apa, mas bisa
hamil dikarnakan gen kewanitaan mas ini sangat banyak dan sangat bisa saja
terjadi kehamilam pada mas tapi dengan jangak waktu yang lama baru bisa di
ketahui bgitu mas”
“jadi saya hamil dok,
trimaksih bantuanya dok say apermisi”
“ia mas hati hati ya,
bawa surat ini ke apotik terdekat, saya sudah tuliskan untuk istri mas, jadi enga
usah malu dan di jaga kesehatanya ya mas”
seusai aku dari rumah sakit aku langsung ke apotik untu
membeli keprluan diriku yang sekarang hamil, dan seusai itu aku pulng dan
menelfon dika untuk member kabar jika kita bisa menikah dikarnakan aku bisa
hamil,sedih nya hanponya sudah tidak aktif lagi dan aku putuskan pulang ke
Indonesia saja dan meri tahu dia, sesampainya di idonesia yang pertama aku beri
tahu orang tua ku.
“mah arip hamil mah,arip
bisa hamil ini foto usgnya”
“apaan sih, ini foto usg
siapa rip”
“punya arip mah arip
hamil”
“kamu hamilin anak
orang,mana mungkin kamu hamil”
“yaudah sekarang kita ke dokter
buat usg lagi kalo enga percaya, usia kandungan aku udah satu bulan mah”
“masa sih mamah bingung??”
di tempat dokter mamah ku tercengak dengan omongan dokter
yeng memeriksa keadan aku dan dokternya percaya ga percaya fenomena ini bisa
terjadi pada lelaki, mamahku salngsung menatap ku.
“rip bapa dari kandungan
kamu si dika ya”
“ia mah dia bapa anaku
nanti, dia bakal datang ke kesini kan mah”
“semenjak kamu pergi dia
eng pernah ke main lagi rip, dan yang lebih anehya lagi dia sudah enga kenal
mamah lagi dulu mamah pernah ketemudia di pasar bersama wanita sedang
berbelanja kelihatanya dia pacarnya”
“enga mungkin mah dia janji
sama arip bakalan cinta arip sampaikapan pun”
“bener rip mamah enga
bohong pada mu sayang”
“aku mau kerumahnya”
“yasudah hati hati ya,
sayang apa mau di temenin mamah”
“enga usah mah arip bisa
naik taksi saja”
aku di taksi menangis sembil memandain foto usg yang aku
punya dan aku sanat tidak percaya jika dia berbuat itu pad ku dan munkin saja
itu hanya sandi wara. sesampainya di rumah nya dika aku ketuk pintunya yang
bsar itu tapi tidak ada yang menjawab.
malah aku disamperin satpam yang berjaga di rumah nya aku
ingi masuk member tahu ayah anak ku ini yang sedang aku kandung, aku pangil dia
dengan keras di depan pintu nya tapi taada yang keluar, dan satpam itu
bilangsedang ada lamaran didalam jangan berisik.
“hiks, begitu jahat nya
kamu cicsa pada ku ku sudah percay dengan penuh terhadap kamu dan kamu balas
dengan menikahi seorang gadis setelah aku beri semua”
“cica, keluar kau mohon,
cica”
didalam
ruangan lamaran aku dika sedang mealamr gadis yang di jodohkan orang tua ku,
pada hal aku sangat mencintai sung dengan setulus hati, dah aku sudahah
jabjukan padanya banyak hal ke padanya , bahwa kita kita akan menikah, mengasuh
anak bersama, tinggal di satu atap mau sedih dan senag kita hadapi bersama, ku
menungu mu sung datang, aku rindu pada mu sung apa kamu juga rindu aku.
aku duduk di kursi kesakitan yang meharuskan aku melamar
anya, yang aku ingin hanya dia yang bisa ku lamar tuhan tolang aku [samar samar
suara dari laur cica caia cia keluar cica] suara itu seperti suaranya sung,
apa dia sudah pulang apa hayalan ku,
sung selamatkan aku sung tolong aku sung aku ingin bertemu denagan kamu, aku
ingi kber bsesama kamu sung.
acara berjalan dengan lancer, dan aku langsung keluar
mencari kebarada an sungku, danaku langsung pegi kerumahnya dan bertemu dengan
ibunya
“bu saung udah pulanya”
“utuk apa kamu mencari
anak ku, bukanya kamu sudah punya pasangan”
“bu mamin aku bu, aku
ingi bertemu dengan dia, aku rindu sekali aku mohon bu”
“pergi sana dia eng ada
di sini, dia udah kedubai lagi, ini semua karna kamu, aip nak ku malang ya
nasip mu nak,”
“kenapa denag sung bu,
dia kembali ke dubai lagi bu dia baru brangkat kan bu, ku mohon bu aku ingin
beremu dengan nya bu”
“dia baru sampai bandara
dan baru menuju dubai, dia tadi kerumah kamu dan pulang sedi sekali karna kamu
ingi nikah”
“aaaagg bodoh bodoh
kenapa dengan aku ini, sung maafin aku sung hikss,,, aku rindu kamu sung maafin
aku, aagggh sung”
“ini nomernya dia,
mungkin kamu bisa meghubunginya nanti”
“timakasih bu, ini adalah
pasan orangtua aku yang sudah ingin menimag cucuk bu makanya aku di jodoin sama
dia”
“kamu tau dik,aku juga
ingin menimang cucuk, tapi cucuk yang di kandung arip”
“apa bu si sung hamil??”
“ia ini foto usgnya dia
yang tertinggal saat dia berangat tadi, dan kehamilan leleki itu butuh waktu
yang lama, dia baru tahu dia hamil itu ketika sudah lost kontak tiga bulan
dengan kamu”
“dia dengan orang lain bu
hamilnya, bodoh bodoh nya kau dika hiks”
“bukan dengan orang lain
dia di sana tidak pernah melakukan sex, yang pertama dan terakhir itu kata dia
hanya dengan kamu dik, maka dari tu dia memui kamu dika dia ingin meberi tahu
akan ke hamilan nya sekarang tapi kamu malah,, di johin”
“ini sunguhan bu, di
dalam perut sung itu anak ku, anak nadung ku?”
“ia dika anak mu
bersamanya, ibu merestui hubungn mu dengan arip, maka kejar lah dia sebelum
jauh”
“trimakasih bu, aku akan
memyusulnya dengan segera”
“ini alamat rumah yang ia
tingali di sana, jaga anak ibu ya dan cucu ku disana”
“ia bu mohon doanya”
setelah dari rumah sung aku alangung pulang dam mebawa
barang barang ku dan ingin meyusulnya ke dubai, aku tidak akan mengecewakanya
dan akan berjanji akan bersamanya terus.
orang tua ku sangat marah karna aku memenitingkan lelaki
itu dibanding perempuan yang mereka jodohka kepada ku, aku menolak mentah mentah
lamaran itu dan aku bergegas kabur dari mumah dan bicara pada ibuku sebentar
supaya dia tidak khawatir
“dika kenapa kamu
mementingakan dia apa istimewanya dia dia lelaki dika, ibu eng mau menerima
menatu yang tidak bisa member kan ibu cucuk dika”
“bu aku pergi karna itu,
cobaliat foto usgnya”
“nak siapa yang kamu hamili
ini”
“ini anak dika bu, dan
dia ada di kandungnya laki laki yang ibu hina tadi, bu restuilah kami bu aku
sanat cinta padanya. kepergian ku kesana ingi memyusulnya supaya kembali ke
Indonesia bu “
“memang dia sedang
dimana”
“tadi dia datang ke acara
lamaran aku bu, dan dia berniat untuk member tahukan masalah ini kepada ku bu
dan karna dia mendengar sura lamaran itu dan dia tidak bisa masuk kedalam dia
sakit hati dan dia langsung pergi ke dubai lagi bu”
“yaumpun kamu sangat tega
jika dia sampai keguguran cepat sana susul dia jangan member harapan palsu
padanya ibu merestui kalian dan beri kabar ke ibu ya dika jika sudah lahir dan
bawa ke indonesia”
“ia bu, dika mohon doanya
dan cucu ibu selamat”
“ia hati hati nak”
denagn semangat aku jalan menyusul musedang apakah kamu
disana sung tungu aku aku sangat rindu pada mu sung sung love you,,,,,,
akhirnya aku sampai
di rumah ku di dubai aku sedih sekali dia sangat tidak bisa menjaga perasan ku,
dan dia malah ingin menikah dengan gadis itu dia saja yang tidak athu aku
mengandung anaknya. rasanya aku ingin mengakhiri hidupku tapi ada anak ku di
dalam rahim ku sekarang mana mugkin aku membunuhnya dan tidak tahu akan masalah
yang ku hadapi. dasar bajinga dia hanya memberi aku benih tapi tidak
bertanggung jawab akan perbuatan nya yang kini aku rasakan dan membuat ku
menderiata selama Sembilan bulan, dan aku harus jalani aini sendiri akau aharus
kuat.
etah apa yang aku fikirkan, sekarang aku begitu rindu
dengan si bodoh itu seandainya perjodohan itu akau tau sejak awal akan aku
putuskan sejak awaj jug adia dari pada kau sakit. dan kenapa dia mencinatai aku sedangkan dia sudah
tau kana orantuanya yang mendambakan akam menimang cucuk, mereka tidak salah
akan hal jika dia di jodohkan karna aku sewajarnya tidak akan mempunyai
keturunan jika menikah dengan sesame jenis.
tiga hari aku menjalani hari dengan mengetahui adanya nyawa
di didiri ku aku mulai makan secara teratur agar janin ku sehat dan menjadi nak
yang pintar dan membanga kan ku, tapi kata dokter kandungn ku baru satu bulan
ko rada gede ya, setahu aku satu bulan blum ada perubahan yang terjadi seperti
membuncit.
“tok tok tok”
“isapa, tungu sebentar.
kamu kenapa kamu bisa kesini pulang sana”pintu ditutup
“sung tungu dulu jangan
marah sung aku baru saja sampai kesini aku sudah dua hari dari kemaren blom
isti rahat sung mencari alamat mu sung, ku mohon buka pintu”
“bukanya kamu sudah mau
menikah kenapa masih menghampiriku”
“ia kau memang mau
menikah,, tapi hanya dengan mu sung akau mau menikah”
“jangan cari cari gombalan
aku tidak mempan, kenapa kamu mau denganku bukannya kamu sudah melupakan aku.
dan tidak ada kabar selama tiga bulan dan nomer kamu tidak bisa di hubungi sama
sekali, kamu sudah tidak cinta aku iakan”
“sung dengerin penjelasan
ku, hp ku dan nomer yang kamu tahu itu sudah tidak ada sung karna aku selalu
menghubungi mu terus ketika aku jalan dengan wanita itu, walau wanita itu
memaksa seperti apa ku tetap mencintai mu. hp ku direbut dia dan di buang ke
sungai, dia tidak mau tahu perhatian ku ahya untuknya kata dia jadi aku juga
tidak bisa menghubungi kamu”
“jangan berbohongkamu
kamu saja tidak menyapa mamahku ketika dipasar, kamu sengaja melupakan aku dan
seluk beluk ku kan. dan kenapa kamu dulu mengejara ku dan menjadikan aku
kekasih jika kamu sakiti hiks, asal kamu tahu aku mejali ni beban ini
sendirikarna kamu’
“maafkan aku sung, wanita
itu selalu mngencam perusahahan keluarga dan aku sangat tidak bisa ber kutik
ketika dia bilang janga dekati mamah kamu, yang pertama melihat mamah kamu aitu
aku dan aku ingin meyapanya dan menayai kabarmu di sini. dan kamu tahu sung aku
sangan rindu kamu sung sangat, bisakah
kamu membuka pintu”pintu terbuka dan dika langsung memeluk nya
“hikss, kenapa kamu tidak kasih tau aku kebenaran itu, dan kau
sudah memutuskan dia kan cica”
“ia sung, aku sudah tidak
tajut orang tua ku sudah memutuskan hubungan perusahaanya dengan keluarga dia,
dan aku ingin sekali bersama kalilan danhidup bahagia”
“maksut mu dengan kalian
siapa cica disini Cuma ada aku”
“jangan menyembunyikanya
dari ku sung, didalam perut mu ada buah cinta kita kan. kamu jahat juga sung
tidak memberi tahu masalah ini pada ku”
“kamu tahu dari mamah ku
ya, dan bukan salah aku jika aku tidak member tahu kamu karna kamu tidak
mengubungi ku lagi”
“cup, bibir mu manis sung
sudah lama aku tidak merasakanya”
“mulai deh mesum”
“ini karna rindu sung,
kamu pasri rindu dede juga kan”
“siapa bilang, gerah ah
aku mau mandi”
“tuhkan kode, aku juga
mau ikut, sung kulit kamu mulus sekali”
“gombalan mu tidak akan behasil
akshhhss cica jangan diramas dadaku”
“dada kamu mnggoda sung,
dan kelihatanya makin besarya”
“ia kaya mata kamu
melototin pantat aku”
“ayu sekarang yu gatahan
nih”
“kekamar lah jangan
disini”
“ia syang sinih aku
gendong, emm kamu makin menawan aja sung ketika hamil”
“jangan gombal mulu mau
enga , alam aku nanti pergi aja”
“ih ngmbek yaudah kita
buka baju dikasur”
malambegiru meyeangkan ketika sicica datang dia selamu
membuat gombalan yang tidak bisa aku tahan dan hasilnya muka ku merah se
utuhnya, daia sudah dua hari disini dan tidak ada kegiatan yang dilakukan
selain sex dan sex karna kita tidak penah sebahagia ini.
bulan depan di abekerja di kantor ku dan menggantikan
posisi yang aku tempati disana, dikarnakan akutidak bia bekrja dengan perit
yang lama alma membuncit mempesulit gerak ku. setelah dua bulan dia bekerja
disana adia akatakan akan menikahi ku tapi dengan sederhana saja.
sudah beberapa bulan ini aku jalani hidup denagnya dia
semakin tampan dan aku semakin seperti perempuan karna rambut u sudah sampai
bahudan aku biarka saja biar ak di bilang ibu hamil yantulen. dan ini sudah
menginjak bulan ketujuh ku perut dan daddaku semakin membesar setiap bulanya.
adan hari ini ak di belikan daster wanita oleh cica dank u
sangat menyukainya styl nya sangat bagus ibu ibu masa kini sekali eng anorak.
ketiaka aku mencoba memakainya ada yangan sdia mengelus perut ku dan berkata,”
yayah papah amau negkin babay dong” itu kata ajaip yang selalu dia berikan jika
dia sedang kepinin dan jik akau menolak dia selalau bilang itukan saran dokter,
emang nafsunya besar bukan saran dokter aja tuh dia.
“yayah dada yayah aku
isep ya haus nih blom minum”
“blom ada cica, nanti
jika baby ny akeluar baru bisa”
“cobadulu boleh kan ,
emmmm ,, enak mem,,”dengan rakus di lahap dada ku hinga putingnya tidak
terlihat
“esshh ah cica jangan
digigit ahh ,, cica masukin jari kamu dong
cica”
“sabar ya sayang, emmssmm
sung ada airnya sung, terus mengalir”
“adauh kemana mana cepet
di isep cica jangan kemana mana”
“papah duluan ya sayang
yang nyobin susu yayah, siap pak dengan senag hati emmmm sssrrft emm”
“eyng kuat cica, aka
skait pelan pelan dedenya masuk cica”
“emm sayang lubang mu
hangat sekali sayang ,, akkhh enak ahh”
“ahh lebih cepat ica ahh,
nikmat sayang ahhh, gimana kabar si baby sayang si dede udah ngeokin”
“emm baby sehat sayang
ahhh enak ahh, terus raperi sayang jangan lepas si dede sayang ahh”
“ahh si dede keras banget
sayang,sayang dogy styl dong sayang aku mau”
“ia sayang aku abil
baskom bulu, buat susu mu yang nanti tumpah”
“akkhss pelan pelan
sayang masukinya”
“ahgg enak aneak aahhh,
aku peras susu mu sayang yang banyak”
“ahh cica aku bukan sapi
ahha, yang kencang si dede masuknya say”
“uhh dada mu sangat
nikmat sung ahhh akkhhhh aku keluar sung aahhhhhhh”
“ahhhh aju aku juga cica
haaaaahhhhh”jaruh terbaring dan ku tidur di atasa dadana cica.
“ahhh ahh, love you
sayang”
“ia cica love you too”
tertidur sampai pagi hari
hari demi hari bulan demi bulan aku rasakan cinta kasih ya
pada ku semakin dalam dan semakin aku ncintainya, dan tiba saat aku melahirkan
anak yang dikandungan ku. H-2 aku semakin hawatir dengan persalinan ang akan ku
hadapi.
pesalinan ini aku takut sekali ku minta dika selalu mendam
pingi ku disaat oprasi dan selalu di sampingk
“sung kamu pasti bisa
sung”
“cica aku takut cica,
pegang tangan ku ya cica”
“selalu sayang”
ruang oprasi di tutup dan suntikan demi suntikan aku
hadapii dengan rasa sakit, aku mangis dan takut semoga berjalan
denganlancar.mataku mulai sayup dan aku sedikit sadar lampu lampu dimatikan dan
hanya lampu yang menerangi bagian perut ku.
dokter sangat ahli membelah perut sung yang sangat besar
itu, ku selalu mentaksikan masa oprasi dan aku akan kuat hinga anak ku lahir ke
dunia semoga berjalan denganlancar. suara tang is bayi pun muncul aku mulai
meneteskan air mataku dan aku erat kan genggaman ku pada tangan sung.
aku laga akhirnya lahir juga danaku kitra sudah mau di
tutup perut sung ternyata dokter mengeluarkan satu bayi lagi dalam perut sung,
ternyata anak ku kembar aku sangat senag sekali sung aku bisa mendapatkan
keturunan yang aku idamkan.
oprasi berjalan dengan lancer dan sung sudah di pindah kan
keruang arawat inap, aku hampiri bayiku dan kata dokter mereka berdua
berkelamin laki laki, dan dok ter bilang pada ku salah satu dari mereka
mewarisi bakat dari ibunya yaitu bisa mepunyai anak jika di buahi.
“berjalan menuju kamar
yan sung”sung sayang kamu sudah sadar “
“ia sayang , mana anak ku
aku ingin melihatnya”
“sebentar sung suster
akan membawakanya”
“permisi ini naka nya
pak”
“terimakasih sus, aku
azanin dulu ya sung keduanya”
“ia sayang”
setelah di azan kan”sung
kamu ingin membari nama siapa anak ini”
“akan ku beri nama hampir
mirip dengan kamu sayang, yaitu deka dan danil”
“ia sayang itu mirip dengan
ku”
“ia biar jika sewaktu aku
marah aku pangil ketiga nya, dika, deka danil, kan mudah jadinya”
“hahahaha, terserah kamu
saja deh, eh ini si deka sama danil udah leper nih”
“aduh sini sini
sayang”kedua ank ku lang sung menghisap dadaku dengan lahap, senag rasanya
melihat mereka berdua.
“abis deka sama danil
terus dika ya yayah”
“apaan sih kamu, aku baru
nglahin cica. dan apa lagi yayah”
“ia yayah pangilan ke
kamu kalo aku papah kana kau yang bikin”
“ye aku yang nadung masa
yayah aku lah yang papah”
“nama papah eng cocok klo
di pake sama kamu sung”
“ia deh terdengar lebih
cute aja ya cica”
“sung sini si deka sama
danil taru di ksur tud mereka udah tidur”
“ia , ini cica tarunya
hati hati ya”
“sung, danil sama deka
udah, terus dika belom sung”
“ihh apa aan si kamu cica
aku kan baru selasai oprasi kamu ga tau emang”
“emmm, yaudah deh jadi
males aku”
“emm cica sung mau di di
cium”
“emm majanya keluar deh,
nih cica cium, emmm”
“cica udah emmm, ko jadi
nafsu sih,, emm, eh cica”
“emm, maaf sung cica jadi
nafsu, abis blom di kasih jatah sebulan sihh”
“sabar baru sebulan, kan
aku juga abis oprasi jadi nambah jadi dua bulan puasa ok”
“sabar sabar ,”
sudah dua bulan lebih dika menahan puasanya dan semakin
sauang pada ku dan ke dua anak ku setiap mingu aku pun menghubungi orang tua ku
dan dika, lewat internet dan kami ber empat menya pa kluarga yang ada di
Indonesia. deka dan danil semakin manis di lihat nya, pada suaktu aku myusui
keduanya selalu di damping papahnya nyang siaga, entak aku mimpi apa bisa hidup
berdampingan denganya.
dan entah apa yang bisa membuatnya semakin cinta pada ku
padahal dulu dia sangat tidak mau dekat dengan ku sama sekali bahkan tidak sama
sekali bertegursapa ketika bertemu, dan akhirnya dia suda mulai mencintai ku
dan kekukurangan ku sebagai pendamping hidupnya.aku juga tidak menyadari aku bisa
mempunyai bakat seperti ini, bahkan dua anak langsung aku dapatkan.
“sung, sung, kamu masih
bangun??”
“kenapa cica sayang, deka
danil bangun?”
“enga, mereka enga
bangun”
“terus kenapa bangunin
aku”
“kamu lupa ya sama janji”
“sma janji emang aku
pernah kasih janji apa”
“udah lewat dua bulan nih
sung, keburu jadi kodok deh”
“emm janji itu, tapi aku
ngntuk”sambil nyelimutin sendiri
“ehh, dia malah tidur
lagi. sung hayu cepet dong nanti deka danil bangun “
“emm,” dika membaingkan
badanya di samping ku, dan tanganya mulai menggerayang sampai ke buah dada ku “
“emm, ayo sung aku eng
atahan” tanganya sudah masuk kedalam celana dalam ku, menusuk nusukan jari
tengahnya kedalam anusku
“emm ia tapi sebentar ya”
“ok. sung aku mau
mersakan dada kamu lagi boleh”
“ia jangan terlalu
kencang menghisapnya” tampa aba aba langsung melahap dada ku dengan nafsu”
akkss, sakit cica pelan sedikit,, nah begitu ahhhsss, udah lama ya ngega nyusu”
“enya ayahya leamabanget,
yayah susunya enak banget, tapi si dede udah lama ga main kerumahnya nih”
“ehhhhh, cica aku udah
lama enga di masukn kamu sakit tau, apa punya aku makin gede ya??”
“ia dong selama dua bulan
aku gedein si dede, lubang mu juga makin sempit saja sung emmmm enak
ssshhhahhh”
beberapa jam kemudian
“cica badan kamu makin
bagus ya, tapi badan aku makin lebar”
“aku mulai fitness yang
seperti aku bilang sung, tapi walau aku rada gemuk kamu makin manis aja sung,
cup”
“enga manis tau malah jadi jelek, kamu pokonya gemukin
lagi badanya biar sama kaya aku”
“sung aku udah susah
payah ko kamu tega”
“klo aku yang bagus
badanya ga ada yang suka, klo kamu kan udah ganteng putih badanya bagus lagi
pasti bayak yang suka, lagi juga ke tara klo udah punya dua anak, kzl”
“siapa yang bilang kamu
klo badanya bagus ga ada yng mau, malah banyak yang mau sung sampe sampe aku
takut kehilangan kamu, dan aku salah satu dari peria diluar yang sana yang
mencintai seseorang yang cute itu”
“ga usah gombal, yaudah
klo kamu mau badanya bagus, tapi jangan macem macem ok”
“ia sip yayah yang manis”
si suatu siang yang cukup panas dan aku sedang menyusui
kedua anak ku, padasaat itu si papah sedang pergi bekerja tiba tiba ada yang
memencet bel rumah dan aku segera menuju ke arah pintu depan. seketika aku lang
sung terkejut luar bisa mamah ku datang tanpa member tahu aku sedikitpun dia
datang seorang diri dari Indonesia sampai dubai.
“mamah??, mamah kenapa
enga kasih tau arip mah buat jemput, kan mamah belum pernah kesini”
“mamah, tanya sana sini
tenang aja”
“mamh sampe dubai jam berapa,
sampe cape banget ginih, sini mah koperny arip bawain”
“udah yang penting mamah
sampe disini, manah cucuk mamah yang ganteng”
“di kamar bayi mah belum
pada bisa tidur mereka”
“emm sini cucuk nenek,
ganteng ganteng ya?”
“em, ia mah ganteng
ganteng. ini mah minum dulu kan haus dari perjalanan tadi”
“nanti aja mamah mau main
dulu sama cucu cucuk mamah ini”
“ia deh, mah kalo si deka
danil udah satu tahun mau enga aku titipin mamah”
“mau, mau, mamah mau aget
soalnya mamah kan enga ada kerjaan lagi klo di rumah, si isal bentar lagi kerja
abis kuliah, klo putra lagi pacaran mulu, lagi bapa juga udah pensiun klo di
Indonesia kan orang tuanya dika juga mau lihat dan mau ngurusnya nanti”
“senang dengrnya,orang
tua dika udah bisa memnerima anak ku mah”
“ia mamah juga semakin
akrab sama kluarganya dia, bagai mana persalinnya”
“lancar mah. ini mah
bekasnya, aku tny doter ko aku di sesar emang ga bisa normal aku kata dokter ”
“yaia lah rip kamu aja
enga normal bisa hamil, gimana bisa normal ngluarinya?. ada ada aja kamu”
“eh, ia ia mah
hehehehehe”
mamah ku hanya tingal
beberapa mingu saja di dubai hanya untuk meliat cucunya yang manis ini rasanya
berat tingal dirumah sendiri dam mengurus kedua anku sendiri sedang kan suami
ku bekerja seandainya mamah bisa tingal bersama ku disini aku bahagia sekali,
begini yang dirasakan mamahku sewaktu mengurus aku dan adik adik dulu sekarang
aku yang merasakanya sangat l besar bebean mu dulu mah maaf kan anak mu ini mah
yang sudah memyusahkan mu sedari dulu dan sekarang aku akan menjaga kedua anaku
dan melayani suami ku sekuat tenaga ku aku harus bertahan.
aku sanat lah bosan
berada dirumah seharian dengan kedua anak kesayangan ku ini entah sudah
berjalan berapa lama aku mengeluh terus hinga anak ku sekarang sudah mnginjak
empat tahun dan bisa berjalan sendiri tanpa harus di tuntun pintar sekali
anaku, aku dan dika sangat lah banga mendapatkan mereka berdua mereka sudah
bisa memangil ku yayah dan papah dan sudah ku ubah penampilan lelaku kini aku
berambut panjang dan aku mengenakan baju perempuan saat keluar dari rumah kedu
anakku pun tau jika aku sudah berpakayan seperti ini mereka memangil ku mamah
dan mereka ingin di ajak keluar bersama.
“mamah deka mau ketaman
hiburan mah”
‘sama mah danill juga
mau’
“yasudah ayuk jalan sama
mamah tapi jangan nakal ya”
“ia deka kan udah gede,
mamah gedong danill aja”
‘ia danill mau di
gendong”
“emm, manja nya anak
mamah”
aku hentikan sebuah taksi
dan berangkat menuju taman hiburan bersama kedua buah hati ku, mereka sangat
bersemangat sekali hinga tidak bisa berhenti bercerita didalam taksi dan
membuat bapak supir juga tertawa dibuatnya. singkat kata aku langsung turun
ketika sudah sampai tempat tujuan dan singkat kata danil dan deka sangat lincah
hinga membuat ku lelah bukan kepayang dibuatnya main ini kesana kemari dan
waktunya makan siang aku ajak mereka ke kafe terdekat dan mereka juga yang
memilih menu emm yang dipilih sama
mereka adalah ice cream si deka vanilla dan sidanil stroberry aku memesankan
mereka makanan utama saja.
disana sedang asik makan
bersama anak ku datang lah seorang gadis berparas cantik seperti model
menghampiri aku, sepertinya dia sangat lah sopan terhadap ku dan kedua anku dia
bermain bersama anakku dan aku hanya bisa tertawa ketika tingkah lucu dari anak
ku muncul yaitu menarik rambut dan memberinya ice di ramputnya, itu selalu
terjadi ketika orang lain bercanda terhadap mereka yang sedang asik makan.
kemudian dia berdiri dan aku diajaknya ke wc, aku tingal anak ku sebentar dan
meminta pelayan mejaganya sebentar.
“maaf ya nona, anak ku
memang seperti itu”
“tidak usah banyak bicara
kamu banci”
“maksud kamu apa’
“ia, kamu bancikan?? yang
tinggal bersama dika”
“kamu jangan asal bicara,
aku ini istri sahnya, dan kamu apa hubungan ya sama dika”
“dia itu pacar ku, lagi
pula kamu Cuma bisa hamil dan melahirkan yakan, tampang mu pun paspasan pantas
saja dia pilih aku”
“mana mungkin suamiku
suka pada wanita iblis kaya kamu”
“terserah saja banci, dia
Cuma mau sama aku kalo tidak percaya selidiki saja”
“baik lah, terserah apa
kata mu aku ini isri sahnya dia”
aku sangat terpukul sekali dia mau merebut dika dari
pelukan ku dan apakah dika sudah tidak mencintai ku lagi dan apa dari wal
pernikahan ini hanya rekayasa dia saja supaya medapatkan keturunan saja atu dia
Cuma kasih padaku lalu apa perjuangan dia selama ini hanya rekayasa yang di
buat atas perintah ibunya kenapa ini begitu sakit yang kurasa. apa salah ku
pada mu dik telah ku berikan semu yang kamu mau dan telah kucurahkan seluru
hati ku untuk mu tapi tapi agggh aku sangat bingung saat ini.
aku bawa anak ku langsung pulang siang ini dan yang ku
temui di depan rumah ku sangat lah sakit hati ku aku melihat dengan kepala dan
mata ku yang kini terdiam hanya air mataku yang menetes deras wanita itu dan
dika sedang berciuman depan pintu rumah, deka menarik bajuku dan danill yang
terdiur terbangun dari gendongan ku.
entah ini memng keputusan dia untuk bercerai dengan segera dengan ku akan aku
terima dengan rasa yang pahit.
“permisi saya mau masuk”
“ehhh, si banci pulang”
“sung, kamu dari mana”
“maaf aku masuk dulu”
“yasudah aku pulang dulu
ya sayang bay”
“sana pulang”
“deka bawa masuk adik mu
lalu tidur”
“ia yayah, ayo danill
bobo di kamar”
“sunggg, dengerin
penjlasan ku sung”
“ia aku sudah tau, kamu
tingal siapkan surat cerai saja aku akan tandatangan”
“aku sunguh mencintai
kamu sung, ini hanya jebakan dia sung sunguh”
“sudalah aku mengerti,
selamaini kamu hanya mencoba terbiasa tingal dengan lelaki dik aku sangat
berterima kasih”
“sung, wanita itu hanya
mempermainkan kita sung”
“sudah bayak wanita yang
menemu ku, tapi kini aku sangat yakin akan yang ini. dan sudah banyak buktinya
dik selama ini”
“aku sudah berjanji pada
mu sung, kamu selalu seperti ini jika ada wanita yang ingin menghancurkan kita”
“aku sadar dik, aku ini
lelaki yang jelek, yang hanya mengharapkan belaskasih lelaki lain, aku ini
sampah aku ini banci yang bisa melahirkan anak tapi aku selalu bersabar dan
menerima ini selalu mendampingi kamu selalu melayani kamu dan aku selalu jadi
yang terjelek dari semua wanita itu, aku ini lelaki dik ternyata memang benar pepatah itu pucuk
merindukan bulan itu sama sekali tudak akan terjadi.”
“sung maafkan aku sung
kata kata ku tadi hanya terbawa emosi sung, aku mohon sung aku tau kamu selalu
melayani ku dengan penuh kasih sayang sung aku tidak mau pisah dari mu sung dan
kedua buah hati kita sung aku jujur aku tidak selingkuh di belakan mu sung aku
selalu mencintai mu sung itu janji ku sung, dan aku tidak mau kehilangan kamu
seperti dulu lagi sung kamu lah yang selama ini di fikiran ku tiada lang lain”
“terserah apa kata mu dik
aku Cuma pendengar yang baik, aku sudah banyak mendengar ucapan mu itu selalu
di ulang dan kamu ulangi lagi seperti tidak ada apa apa yang kemarin. mungkin
ini terakhir member mu kesempatan untuk rujuk kembali dengan ku seandainya da
kejadian yang seperti ini lagi maaf kan aku dik aku sudah tidak ada rasa tuk mu
lagi, ini karna anak anak ku masih menganggap mu papahnya.”
“sung terimakasih sudah
memaafkan aku ya sayang”
“mau apa kamu dik, sana
tidur sama anak anak”
“aku mau tidur sama kamu
boleh ya yayah, yayah kan sudah lelah mengurus rumah sini papah pijitin’
“udah sana jangan pijit
pijit nanti pijit yang lain lagi kamu, sana pergi enga”
“yaudah aku eng amijit
yayah deh tapi boleh tidur sekasur aja ya”
“yaudah, jangan dekat
deket, apaan sih meluk meluk”
“sung terimakasih ya sung
aku sangat tidak mau berpisah dengan kamu sung, dulu hati ku sangat lah sakit
sung kamu diam kan aku tantapa batas sung. aku tidak mau kejadian itu terulang
lagi sung”
“ia dik aku juga enga mau,
aku bersukur mendapatkan pasangan yang tampan seperti mudik, aku ini buruk rupa
dan tidak ada yang bisa di banggakan dari ku, tapi kamu selama ini masih saja
tidak mau jauh dari ku, banyak gadis diluarsana yang menyukai mu sedengkan aku
di lirik saja tidak, saat kita jlan berdua banya yang membicarakan itu di
belakan ku kenapa kamu memilih aku yang jelek ini.”
“jangan bilang kamu ini
jelek sung, kamu itu manis sung tapi tidak adayang bisa melihatnya dan aku
beruntung bisa meliahat kemanisan mu dan cahaya berlian yang terdapat pada diri
mu. maka dari itu aku selalu mencintai mu sung”
“sudah aku mau tidur”
“selamat tidur berlian
ku”
pada pagi harinya aku
berjalan kepasar sekitar rumah ku untuk membeli ke perluan rumah tangga ku dan
sekalian menenangkan diri yaitu belanja, saat aku sampai pasarnya ternya ada
perbaikan sehinga pasar di tutup dengan terpaksa aku pergi rada jauh dari rumah
untuk kepasar. tidak disangka pasar yang aku kunjungi ini sangat lah bagus dan
sangat menarik sekali seperti berada di mall tempatnya bersih dan tidak ada
genangan air yang bisanya ku temui di pasar dekat rumah ku, selesai berbelanja
ku lelah sekali dan aku mampir ke kafe sewaktu perjalanan pulang tidak disangka
aku bertemu dengan teman satu kerja dengan ku dulu.
“ilham, kamu ilham kan”
“ehh, ia aku ilham emm
kayanya pernah ketemu ya”
“ia lah ini aku sarip,
kamu kerja disini sekarang”
“sarip??, sarip mah gemuk
sama rambutnya pendek”
“ini aku beneran, aku
kurusan sekarang dan rambutku biar kaya orang jepang gitu”
“ya ampun, beda banget
kamu sekarang ya, kamu tingal disini sekarang kata temen temen dulu”
“ia aku sekarang tinggal
di sini, akmu lagi ngapain di sini”
“ohh aku lagi di sini aja
kluarga ku lagi ada urusan disini”
“ia deh, akmu kan kluarga
pengusaha mungkin akamu mau jadi pewarisnya jadi harus ikut terus”
“aku sebenernya tinggal
di koerea rip, udah pindah dari indo”
“wihh, korea, pantesan
kamu makin ganteng sama berbadan bagus ya”
“ini mah enga oprasi
kali, emm gimana kabar si dika”
“ehh, ko nanyain dika?”
“gausha boong deh kamu,
aku sudah tau semuanya ko tenang aja”
“maksud kamu apa ham?”
“kau sudah berumah
tangakan sama dika, kamu berhasil niye”
“kamu ngomong apa sih
ham”
“tenang aja Cuma aku aja
ko yang tau, ko kamu eng undang aku sih”
“lagian aib ngapain
gundang ungdang ham, ko kamu tau aku nikah sama dika”
“aku Cuma penasaran aja
dulu saat kamu beranten di bucher, terus enga lama kamu pergi, dua bulan
kepergian kamu si dika nyusul dan enga ada kabar sama sekali”
“Cuma itu kamu bisa
mengatakan aku dan dia jadian”
“enga aku oernah main
kerumah kamu ko, mamah mu pun tau aku. waktu itu pas dika dating mamah kamu
langsung mangil menantu. di situ aku yakin”
“terus kamu enga jiji
sama aku gitu, aku kan penyuka sesama”
“emang keanpa kalo suka
sama sesama, namanya juga cinta pasti buta rip sepupuku juga sama kaya kamu ko”
“ah sudah siang aku
pulang duluan ya ham”
“ini kartu nama ku, jika
kamu membutuh kan pekerjaan aku siap sedia”
“ouh , makasih ya bos
hehehe dah”
“sekalian permosi, hati
hati ya”
sudah satu bulan kejadian
itu berlalu begitu saja dan kehidupan rumah tangga ku jauh lebih baik dari yang biasanya, dika lebih perhatian
lagi pada ku dan semakin sayang padaku juga pada deka dan danil yang setiap
mingunya minta di bawa ke taman bermain tapi aku binggung dika bisa menuruti
apa mau anknya dan di kabulkan pada saat itu juga. aku pun juga ingin bekerja
seperti dulu aku pun meminta izin dika su paya anak anak biar ibuku yan
mengasuh mereka berdua dan hidup layak bersama keluarganya dika.
“cica, aku mau bertanya
dan sekaligus meminta sesuatu”
“kamu mau apa sayang, mau
member deka danil adik”
“kamu fikiranya enga
jauh, aku mau kerja lagi boleh enga, dan anak anak akan di Indonesia bersama
keluarga ku”
“enga boleh kamu dia rumah
saja dan jaga anak anak itu saja sudah membuat ku bahagia”
“izin aku lah ya cica”
“baik lah kalu kamu
maksa, ibu kan ku beri tahu akan kepulangan cucunya ke indo jadi mamah mu bisa
bermain bersma dengan mereka”
“terimakasih cica”
“ini semua karna aku
mencintau mu sung”
akurnya aku berkerja di perusahaan milik ilham dan aku
berada di bagin dapur sebagai kepala dapur di sini aku juga terkejut kenapa aku
lang sung jadi kepala dapur di kafe ini padahal aku juga telah lama
meninggalkan dunia ini semenjaka aku dan dika menika, tapi dengan ke ahlian ku
memasak ternayata melabihi dari semua karyawan yang ada disini semua menu yang
aku masak mereka semua tidak tau makanan apa ini. ilham pun juga sering
mengajak ku untuk meating dengan par apelanggan yang ingin ber bisnis dengan
dia dan aku seperti asisten peribadinya dimana dia meating aku harus ikut
denganya, dan meninggalkan dika snediri dirumah.
dan ilham juga sudah menjelaskan kepada ku dari mana ia
bisa tahu antara diak adan aku memiliki hubungan pernikahan yasudah lah dia
juga sudah tau ini dan menerima apa adanya kau sekarang ini, pekerjaan ku pun
sering jadi masalah sepeleh jadinya karna ku selalu bersama ilham dan
menemaninya. dan akhirnya ilham meminta aku menjadi asisten dia di sini ,aka
kau tidak kerja di dapur lagi, bukan hany amenjadi sekertarisnya kau bahkan
seperti simpanan dia dan akhinya aku pun mau membicaraka halini.
“hamm, maaf apakah boleh
asisten mu makan seperti ini malah mewah lagi”
“kenapa kamu eng asuka ya
tempat seperti ini”
“enga aku jadi eng aenak
aja soalnya setiap hari aku di ajak makan selalu dan di tempat mewah”
“ini kan jatah makan
siang kamu yang selalu aku sibukan dengan meating san sini jadi ini lah yang
aku jawab”
“oh jadi begitu, makasih
ya”
“oh ia rip, hari mingu
ini kamu mau enga temenin aku ke puncak”
“maksud kamu puncak bogor,
ini di dubai ham mana ada”
“di sini ada puncak juga,
nanti aku tunjukin ok”
“ia deh aku ikut “
“ketemu di kantor ya”
“ia”
sepulamh bekerja aku langsung pulang menyiapkan perelngapan
ku untuk di sana nanti, tapi seblum itu aku sebagai pasngn yang baik meminta
izin kepada dika terlebih dahulu, pertamaya dika menolak untuk member ku izin
tapi aku sudah memaskan dia terlebih dahulu jadi dia member izinnya pada ku aku
pun tidak membuang waktu aku persiap kan lang sung dan di pagi harinya aku
langsung bergegas ke kator aku membawa tas kecil dua pakayan ganti dan
perlengkapan lainya.
“ham aku udah sampe kamu
dimana?”
“sebentar ya aku lagi
ganti baju dulu”
“emng kenapa sih, aku
masuk ya”
“ko kamu masuk sih aku
bbbelom selesai”
“ehh, kamu knapa coba aku
periksa”
“aku enga apa apa ko ayo
kita berangkat”
“berangkat apanya kamu
sakit ini istirahat dulu aja”
“eku udah sehat liat deh”
“masa bodo aku tidur dulu
pokonya makan dan minum obat sini duduk”
“ia, suapin ya”
“ia aku suapin”
aku rawat dia dengasepenuh hati hinga dia tertidur, selama
dia tertidur aku mengerjakan pekerjaan ku untuk beberapa hari kedepan di
katornya . sebenarnya apa yang dia mau sampaai dia sakitpun tidak peduli dan
masih mau ke puncak suhu badanya tinggi sekali aku pakaikan selimut yang tebal
dan aku usapi tubuhya dengan minyak angin untuk menghangat kan tubuhnya.
“emm ayo kita berangkat”
“apa kamu bilang”
“aku udah siapin
kendaraan di bawah ayo”
“jauh amat ham, emang mau
naik apa”
“ini, motor baru aku”
“kamu sakit mau naik
motor?””
“ia enga apa apa aku udah
sehatan ko, ayo”
“aku aja yang mengemudi”
“tapi kamu yakin, kamu
kan udah lama enga naik motor kaya gini”
“siapa bilang, udah ayo
naik”
“ok kamu emangnya udah
tau tampatnya”
“aku kan udah lama tingal
di sini jadi aku tau, lagian di sini hampir sama kaya di indo ko”
“ok deh siap bos”
selama perjalanana aku dan ilham selalu bercandaria dan
menceritakan masa lalu kita di tempat kerja yang dulu disana banya sekali
kenangan yang tidak terlupakan dan hinga kini aku menjadi pasaangn dika, hatiku
selalu sakit jika mengenag masalalu bersamanya ternyata dia belum begitu
berubah dari dulu hinga hidup berdua denganku. aku masih berharap dia bisa
memengang janjinya padaku dan tidak akan melukai ku lagi aku sebagai yang
mencintai dia sangat lah bersukur dia bisa mencintai ku hinga kini tapi hatiku
benci terhadap sikapnya akhir akhir ini yang membuat ku sakit dan menjatuhkan
airmata di depan kedua anaku.
ilham dan aku bercandasuka ria di motor dan dia sangat lah
iseng sejak dulu mengelitik dadaku saat berkendara membuat aku jadi bernafsu
jika di kelitik seperti ini, aku selalu pukul tanganya jika dia bergentyangan
di dadaku. dan begitu sebaliknya dengan ku jika sedang tukar posisi dengan dia
aku kelitik seluru badanya dan meremasa dadanya mesra dan dia minta apun lalu
melanjutkan perjalanan dengan cerita yang ada di fikiran.
“ham, pelan pelan dong
nati ade jatoh” sambil memegang dadanya
“esshaa, jangan diremasa
rip jadi bangun nih si dede”
“masa sih dede aku mau
masuk kebelakang boleh”
“akkhss, apaan si rip nih
aku kasih masukin dong” dia berani kaya begitu mengacungkan bokongnya kedepan
dedeku dan sedang mengendarai motor
“uhh bokongnya sodok nih
, ehh” duuuut dia kentut
“hehe”
“ilhammm , sialan nih
rasaaiin w peres dada u”
“akkkk ampun rip ampun”
“makanya jangan
sembarangan”
“ia, rip ini masih
jauhya”
“enga sebentar lagi ko”
“di sebelah sana ya
gampang , peganganya rip”
sesampainya di saung puncak yang sangat jauh dari rumah
begitu indah dan sekarng beranjak malam hari seginga udara semakin dingin dank
abut mulai turun disertai rintik rintik gerimis yang menambah suasana dingin,
aku danilham menikmati suasana dinin ini dengan meminum susu jahe dan coklat
panas yang tersedia di masing masing saung. aku dan dia mebicarakn masalalu
lagi yang seru untuk di perbincangkan karena aku dan ilham adalah satu tim
ditempat kerjaku yang dulu, udara semakin menusuk dan kaki ku kedinginan.
“ham kamu dingin ya”
“esss, ia dingin banget”
“sini aku peluk biar enga
dingin”
“tapi buka baju ya”
“apa kamu bilang aku buka
baju”
“enga aku aja yang buka
tapi tangan kamu masik kebaju aku”
“enga mau disini rame”
“yudah aku pesan kamar
ya”
“emangya kamu mau nginep
ham”
“mau di gimanain lagi
kamu tega ngeliat aku kedinginan”
“yaudah aku ikut aja”
dikamar
“rip peluk aku dongggg,
akkku dingin in”
“keluar deh manja nya klo
udah lama enga ketemu” aku peluk tubuhnya dari kancing yang terbuka hinga
kebelakang tibatiba dia mencium aku
“rip,, aku mau jujur sama
kamu, dulu sebelum kamu keluar dari tempat kerja kita pernah kepuncak mersama
kawan kawan, tapi aku sakit dan tidak ada yang pehatian pada ku waktu itu, akan
tetapi kamu mau meberi perhatian yang sangat lembut di banding wanita yang
sering aku pacari dulu dulu, dan aku sangatlah nyaman bersama kamu. aku rasa
ini hanya sekedar perasaan sesaat buat ku dan akan ku lupakan begitu saja, tapi
itu malah semakin membesar dan tak terbendung hingga akhirnya kamu pergi dari
kerjaan dulu hatiku sakit sekali apakah itu karna aku.”
“ham kamu kenapa ham kamu
pasti panas tingi ya, minum obat ya”
“dengerin aku, hatiku
sakit ternya dia adalah penyebanya kamu pergi kamu mencintainya dari apa pun di
dunia ini aku merasakan sakit juga saat itu dia mencapakan kamu dengan segala
kesombongan nya dan bersikap bisa saja, aku sebagai seorang yang mencintai mu
aku selalu memperhatikan kamu semenjak kamu di tolak dan kamu tidak ada gairah
hidup badan kamu kurus dan kamu sangat lah seperti seorang zombie yang pura
pura tertawa kamu enga mau makan sama sekali dengan biasanya dia makan bersama
temanya dan tidak memperhatikan kamu.”
“ham aku sebagai teman
yang baik akan selalu besama mu ham, karna aku tidak mau ada lagi yang seperti
aku ham, dan kenapa kamu memilih aku”
“karna kamu yang paling
unik di antara yang lain aku mau kamu jadi pasangan ku rip kamu bersedia kah?”
“ dengerin aku dulu ham
kenapa kamu menyukai ku dan sejak kapan itu terjadi dan kenapa kamu berubah
jauh dulu kamu enga pernah berhenti untuk mencari wanita yang kamu mau, lalu
kamu campakan begitu saja tanpa perduli perasaanya terus sekarang kamu deketin
aku dan akan mencapakan ku juga?,aku enga mau sama sekali tawaran itu sebaiknya
aku berkemas dan turun sendiri naik angkutan umum.”
“tungu dulu aku ini
sunguhan dari lubuk hatiku rip, dan memang selamaini aku tidak ada pusnya akan
wanita dan selalu membutuh kanya walau dia jauh di keberadaanya akan ku temui
demi kepuasanku. cintaku ini sangat lah bersunguh sunguh pada kamu rip aku juga
tau kamu itu orang yang sering patah hati jadi kamu takut untuk mencintai orang
lain yang baru kamu kenali tapi aku kan sudah lama kenal dengan kamu apa kamu
tidak ada rasa suka sama aku sama sekali”
“ia aku memang takut
untuk mencintai seseorang tapi aku sudah tau watak kamu ham aku tidak mau
tertipu oleh kamu, dulu aku memang mencintai mu dan begitu perhatian kepada mu
tapi yang ku dapat hanya bercanda mu saja dan tidak ada yang sepecial dari
perhataian mu padaku bahkan kamu seperti sengaja bertelfon ria dengan pacarmu
saat itu depan ku. aku mau marah ke kamu juga kamu enga tau sama sekali tentang
perasaan ku pada mu saaitu dan berpaling pada dika dan kini telah menjadi ayah
dari kedua anak ku.”
“apa kah aku sudah
terlambat rip, bukan kah dika itu sama seperti aku play boy aku takut kau hanya
di pemainkan sama dia”
“aku memang takut di
permainkan tapi ini sudah jalanya ,dan terlabih lagi kamu juga play boy ko ham
kenapa kamu melamparkan status play boy mu ke pada dika”
“mala mini aku pasrah rip
kamu mau apain aku aku terima sekarang aku milik mu, tadi di motor kamu mau apa
apain aku jadi aku pasrah”
“aku hanya terbawa
suasana aja ham, maaf kamu jadi terbawa perasaan gara gara aku, udah malem ham
tidur yuk sini aku peluk biar enga kedinginan” aku berbaring di sampingya dan
menbar seliput untuk menutupi tubuh kita berdua yang kini kedingan
“rip, peluk lah aku yang
keras aku mau merasakan khangtan mu yang selama ini kau lakukan untuk dika. aku
iri padanya kau masih saja setia padanya padahal dia sudah mengianati perasaan
mu terhadap nya yang begitu besar”
malam begitu dingin dan sangt lah hening dan kehangtan
ilham mengahatkan tubuh ku dan aku menghant kan tubuhya dengan rasa sayang yang
ku punya dulu saat berada di puncak kita berdua haya dikamar dan mebicarakn hal
hal yang buat kita tertawa, tapi hati ku sakit ketika dia telfon dengan seorang
gadis disana dan banya wanita yang ia temui. dia selalu bercerita padaku
tentang wanitany dan aku hanya bisa senyum miris dan terdiam itu saja, dia
sangat lah tergila gila wanita dan sudah terbiasa akan pata hati yang ia hadapi
dan menggap semua itu mudah didapat olenya tanpa bersusah payah.
dulu aku selalu masuk kerja bersama dia dan dia selalu
nempel dengan ku membuat aku nyaman saja dan suatu ketika dika datang dang
merubah perasaan ku pada ilham, awalnya aku tidak berniat menyukai ilham karna
dia adalh teman satu tim ku di sini dan aku juga tidak mau bayak orang yang
mengetahui aku ini bisex yang biasanya suka terhadap lelaki dan sedikit
terhadap perempuan. aku juga tidak berani menyatakan cinta pada lelaki atu pun
wanita waktu itu aku terlalu takut untuk hal seperti itu tapi aku beranikan
diriku saat bertemu dika dan aku pendam perasaan ku padanya pada khirnya aku
bisa bersatu.
pada siang harinya ilham terliat sehat dan rada lesu karna
aku tolak pernyataan cintanya pada ku , aku takut dia menykiti aku dan hanya
memandang perasaan ku sebagai maninan baginya. aku membawa motornya pulang
bersama ilham bonceng dan memeluku seakan tidak mau kehilaan aku, aku pun
menambah kecepatan agar aku bisa lng sung bertemu dengan suami ku dia sedang
menugu ku di rumah dengan sabar maaf ya sayang ku pergi terlalu jauh. aku
berpisah dengan ilham dan lang sung menuju rumah ku dan dika sesampainya di
rumah aku membuka pintu.
“aku pulang, cica sayng
kamu di mana?” sepi sekali rumah ini aku tingal satu hari saja sudah begini aku
masuk kekamar untuk mengganti baju tapi
“sung kamu sudah pulang”
tetes air mata ku mengalir deras dia berada di atas kasur bersama wanita lain
dan dalam keadaan menindi wanita itu.
“hissk, kamu bohong pada
ku cica” aku lang sung lari mengambil barang barang ku dan pergi meningal kan
rumah
“sung tungu sung”
“apa yang aku tungu, aku
mau pergi saja dari sini aku sudah muak dengan semua ini kamu menghianati aku”
“sung aku enga mau kamu
pergi sung “
“lepas, kamu Cuma takut
aku hilang dan tiada yang mengurus mu kan, sejak awal kamu memang tidak
mencintai aku dik. maaf kan aku ya dik kamu jadi tidak bebas karna aku dan
berusaha mencintai lelaki yang tidak normal itu sangat lah susah trimakasih dik
akan ku ingat semua nya dan itu akan menjadi cerita kita yang ter akhir “
“sung, maafkan aku sung
aku cemburu kepada ilham sung yang setiap harinya kamu temani dan selalu pulang
malam, aku tau dulu kamu sempat suka padanya dan sekarang aku mengira kamu akan
meningalkan ku dan pergi bersamanya sung jangan pergi aku mohon”
“percuma dik, kamu tidak
pernah bisa percaya pada ku buat apa. sedangkan aku percaya sepenuhnya pada
kamu tapi kamu menghianati aku mari dulu sampai sekarang aku selalu mencintai
kamu walau kamu selalu mghianati aku, cobaan demi cobaan banyak yang medekati
aku aku tolak semua karna aku percaya akan kesetiaan yang kamu katakana pada
aku. tapi sekarng ini sudah cukup aku mau pergi dari sini saja hati ku hancur
melihat mu.”
TBC
Langganan:
Postingan (Atom)